Oleh :
Kelompok 4 C
PENDAHULUAN
terbagi menjadi tiga, anatomi hewan, anaoti manusia, dan anatomi tumbuhan.
Anatomi hewan disebut juga sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan
jika mempelajari berbagai struktur hewan atau anatomi khusus jika mempelajari
satu hewan saja. Makhluk hidup tersusun oleh unsur yang terkecil yaitu sel
kemudian sel-sel yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama berkumpul
berfungsi. Sistem organ dapat bekerja dari kumpulan organ yang saling
bekerjasama satu sama lain. Tubuh makhluk hidup terdapat beberapa sistem organ
seperti sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem eksresi, sistem
endokrin, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem kerangka, sistem otot dan sistem
organ yang menyusun hewan, fungsi dari masing-masing organ dan untuk
struktur tubuh pada hewan dan fungsi dari masing-masing organ. Manfaat dari
2.1. Materi
Putih (Rattus norvegicus) dan kloroform yang digunakan untuk obat pembius.
Kotak pembius sebagai tempat membius tikus, baki bedah untuk meletakan Tikus
Putih, pisau bedah untuk membedah Tikus Putih, gunting untuk memotong badan
Tikus Putih, pin untuk menusuk kaki Tikus Putih pada baki bedah, pinset untuk
2.2. Metode
memasukan Tikus Putih ke dalam kotak pembius hingga Tikus Putih tidak
bergerak, mengambil Tikus Putih dari kotak pembius lalu meletakan pada baki
bedah dengan posisi terlentang kemudian menyembelih pada bagian leher Tikus
Putih, membedah Tikus Putih dengan arah verikal dan horizontal kemudian
hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Pearce (2009) yang menyatakan bahwa
anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan
bagian-bagiannya satu sama lain. Sistem yang terdapat dalam tubuh makhluk
eksresi, sistem endokrin, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem kerangka, sistem
otot dan sistem kekebalan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanif (2005) yang
menyatakan bahwa sistem organ pada hewan meliputi sisitem saraf, reseptor &
Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ digesti tikus
Sitem organ pencernaan pada Tikus Putih terdiri dari esofagus, lambung,
usus halus, usus besar, usus buntu dan anus. Makanan masuk lewat mulut menuju
masuk ke usus halus dan usus besar. Sebelum menuju ke anus makanan terlebh
dahulu diserap di usus buntu. Hal ini sesuai dengan pendapat Marsden (2005)
yang menyatakan bahwa organ pencernaan pada hewan terdiri dari esofagus,
lambung, usus halus, usus besar dan anus. Sitem pencernaan secara umum
berfungsi untuk memperoleh nutrisi dari makanan yang di cerna untuk bertumbuh
dan mempertahankan hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Khoiriah (2015) yang
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ pernafasan tikus
Sistem pernafasan pada tikus putih terdiri dari hidung, faring laring,
trakea, bronkus, bronkeolus, dan paru-paru. Hal ini sesuai pendapat Muttaqin
(2004) yang menyatakan bahwa saluran pernafasan pada hewan terdiri dari
hidung, faring, laring, batang tenggorok (trakea), bronkus, alveolus dan paru-paru.
Hidung sebagai tempat masuknya udara (O2), faring sebagai saluran dari mulut ke
pernafasan, trakea untuk menyaring udara yang masuk pada tubuh, bronkus
dan karbondioksida, paru-paru sebagai tempat pertukaran oksigen dari udara dan
karbondioksida dari darah. Hal ini sesuai dengan pendapat Wijayanto dan Sumirat
(2009) yang menyatakan bahwa hidung sebagai tempat masuk dan keluarnya
udara, faring adalah saluran panjang yang meneruskan udara dari hidung ke
laring, laring untuk melindungi saluran pernafasan dengan mencegah benda asing
ke dalam saluran nafas, trakea adalah saluran berongga seperti cincin yang
berfungsi menyaring debu atau bakteri yang masuk bersama udara agar tidak
sampai di paru-paru, bronkus merupakan percabangan trakea menuju paru-paru
kiri dan kanan, paru-paru sebagai tempat pertukaran gas yaitu oksigen dan
karbondioksida.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
organ pencernaan pada Tikus Putih terdiri dari rongga mulut, esofagus, lambung,
usus halus, usus besar dan anus. Sistem organ pernafasan pada tikus putih terdiri
dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan alveolus yang berada dalam paru-
paru.
4.2. Saran
praktikum Anatomi Hewan kloroform yang diletakan pada kotak pembius lebih
proses praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, T. Yudiarti, E. Widiastuti dan Isroli. 2011. Buku Ajar Biologi. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Susanto, T. 2014. Studi Anatomi dan Histologi Sistem Pencernaan Musang Luak.
Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta. (Skripsi Sarjana Biologi)