Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN SEL DAN JARINGAN, FOTOSINTESIS, ANATOMI

HEWAN SERTA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Oleh :

Kelompok 4 C

Bela Tera N 23010116130145


Muhammad Malik 23010116130146
Yusuf Wili 23010116130151
Hilma Ayunina 23010116130154
M. Syihabuddin 23010116130156

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I

PENDAHULUAN

Anatomi adalah ilmu yang membahas struktuk makhluk hidup. Anatomi

terbagi menjadi tiga, anatomi hewan, anaoti manusia, dan anatomi tumbuhan.

Anatomi hewan disebut juga sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan

jika mempelajari berbagai struktur hewan atau anatomi khusus jika mempelajari

satu hewan saja. Makhluk hidup tersusun oleh unsur yang terkecil yaitu sel

kemudian sel-sel yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama berkumpul

membentuk jaringan. Organ merupakan kumpulan dari jaringan yang saling

berfungsi. Sistem organ dapat bekerja dari kumpulan organ yang saling

bekerjasama satu sama lain. Tubuh makhluk hidup terdapat beberapa sistem organ

seperti sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem eksresi, sistem

endokrin, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem kerangka, sistem otot dan sistem

kekebalan. Pentingnya mempelajari anatomi hewan agar dapat mengetahui organ-

organ yang menyusun hewan, fungsi dari masing-masing organ dan untuk

mengetahui saluran sistem pencernaan mulai dari mulut-esofagus-lambung-usus

halus-usus besar-anus dan saluran siatem pernafasan mulai dari hidung-faring-

laring-trakea-bronkus-alveolus yang berada di dalam paru-paru.

Tujuan praktikum tentang Anatomi Hewan ini adalah untuk mengetahui

struktur tubuh pada hewan dan fungsi dari masing-masing organ. Manfaat dari

praktikum Anatomi Hewan adalah mengetahui organ-organ pembentuk sistem

pencernaan dan sistem pernafasan.


BAB II

MATERI DAN METODE

Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan dilaksanakan Senin, 17

Oktober 2016 pukul 07.00 09.00 di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

2.1. Materi

Bahan yang digunakan pada praktikum Anatomi Hewan adalah Tikus

Putih (Rattus norvegicus) dan kloroform yang digunakan untuk obat pembius.

Kotak pembius sebagai tempat membius tikus, baki bedah untuk meletakan Tikus

Putih, pisau bedah untuk membedah Tikus Putih, gunting untuk memotong badan

Tikus Putih, pin untuk menusuk kaki Tikus Putih pada baki bedah, pinset untuk

mengambil organ pada Tikus Putih.

2.2. Metode

Metode yang digunakan pada praktikum Anatomi Hewan yaitu dengan

memasukan Tikus Putih ke dalam kotak pembius hingga Tikus Putih tidak

bergerak, mengambil Tikus Putih dari kotak pembius lalu meletakan pada baki

bedah dengan posisi terlentang kemudian menyembelih pada bagian leher Tikus

Putih, membedah Tikus Putih dengan arah verikal dan horizontal kemudian

mengambil organ pencernaan dan pernafasan pada Tikus Putih.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Anatomi Hewan

Anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur makhluk

hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Pearce (2009) yang menyatakan bahwa

anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan

bagian-bagiannya satu sama lain. Sistem yang terdapat dalam tubuh makhluk

hidup meliputi sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem

eksresi, sistem endokrin, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem kerangka, sistem

otot dan sistem kekebalan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanif (2005) yang

menyatakan bahwa sistem organ pada hewan meliputi sisitem saraf, reseptor &

efektor, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi,

termoregulasi, sistem pengeluaran, dan sistem reproduksi.

3.2. Anatomi Pencernaan

Hasil pengamatan praktikum acara anatomi ditampilkan pada ilustrasi 6.

Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ digesti tikus

putih (Rattus norvegicus).


Ilustrasi 6. Data Pengamatan Organ Pencernaan

Sitem organ pencernaan pada Tikus Putih terdiri dari esofagus, lambung,

usus halus, usus besar, usus buntu dan anus. Makanan masuk lewat mulut menuju

ke esofagus kemudian dicerna di lambung dengan bantuan asam lambung lalu

masuk ke usus halus dan usus besar. Sebelum menuju ke anus makanan terlebh

dahulu diserap di usus buntu. Hal ini sesuai dengan pendapat Marsden (2005)

yang menyatakan bahwa organ pencernaan pada hewan terdiri dari esofagus,

lambung, usus halus, usus besar dan anus. Sitem pencernaan secara umum

berfungsi untuk memperoleh nutrisi dari makanan yang di cerna untuk bertumbuh

dan mempertahankan hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Khoiriah (2015) yang

menyatakan bahwa sisitem pencernaan memproses atau mengubah makanan atau

menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

3.3. Anatomi Pennafasan

Hasil pengamatan praktikum acara anatomi ditampilkan pada ilustrasi 7.

Data yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pada organ pernafasan tikus

putih (Rattus norvegicus).


Ilustrasi 7. Data Pengamatan Organ Pernapasan

Sistem pernafasan pada tikus putih terdiri dari hidung, faring laring,

trakea, bronkus, bronkeolus, dan paru-paru. Hal ini sesuai pendapat Muttaqin

(2004) yang menyatakan bahwa saluran pernafasan pada hewan terdiri dari

hidung, faring, laring, batang tenggorok (trakea), bronkus, alveolus dan paru-paru.

Hidung sebagai tempat masuknya udara (O2), faring sebagai saluran dari mulut ke

tenggorokan, laring untuk mencegah benda asing masuk dalam saluran

pernafasan, trakea untuk menyaring udara yang masuk pada tubuh, bronkus

merupakan cabang dari tenggorokan, alveolus sebagai tempat pertukaran oksigen

dan karbondioksida, paru-paru sebagai tempat pertukaran oksigen dari udara dan

karbondioksida dari darah. Hal ini sesuai dengan pendapat Wijayanto dan Sumirat

(2009) yang menyatakan bahwa hidung sebagai tempat masuk dan keluarnya

udara, faring adalah saluran panjang yang meneruskan udara dari hidung ke

laring, laring untuk melindungi saluran pernafasan dengan mencegah benda asing

ke dalam saluran nafas, trakea adalah saluran berongga seperti cincin yang

berfungsi menyaring debu atau bakteri yang masuk bersama udara agar tidak
sampai di paru-paru, bronkus merupakan percabangan trakea menuju paru-paru

kiri dan kanan, paru-paru sebagai tempat pertukaran gas yaitu oksigen dan

karbondioksida.
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum Anatomi Hewan dapat disimpulkan bahwa sistem

organ pencernaan pada Tikus Putih terdiri dari rongga mulut, esofagus, lambung,

usus halus, usus besar dan anus. Sistem organ pernafasan pada tikus putih terdiri

dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan alveolus yang berada dalam paru-

paru.

4.2. Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disarankan pada

praktikum Anatomi Hewan kloroform yang diletakan pada kotak pembius lebih

banyak agar tikus cepat mengalami ketidaksadaran sehingga tidak memperlambat

proses praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Hanif, A. 2005. Biologi Jilid 2. Swadaya, Jakarta.

Muttaqin, A. 2004. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan


Sistem Pernafasan. Salemba Medika, Jakarta.

Peace, E C. 2009. Anatomy and Physiology for Nurses. Gramedia, Jakarta.

Sugiharto, T. Yudiarti, E. Widiastuti dan Isroli. 2011. Buku Ajar Biologi. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Susanto, T. 2014. Studi Anatomi dan Histologi Sistem Pencernaan Musang Luak.
Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta. (Skripsi Sarjana Biologi)

Khoiriah, T. 2015. Pengaruh Strategi Belajar Metakognotif Terhadap Hasil


Belajar Siswa Pada Sistem Pencernaan manusia. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta. (Skripsi Sarjana Pendidikan Biologi)

Marsden, K. 2005. The Complete Book Of Food Combining. Platkus, London.

Anda mungkin juga menyukai