Disusun oleh:
Kelas FA1
Kelompok 4
FAKULTAS FARMASI
2023
MODUL 7
PEMBEDAHAN HEWAN UJI
1. Tujuan
Kompetensi yang Dicapai :
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip pembedahan hewan laboratorium.
Tujuan Praktikum :
Setelah praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
Mengetahui dan melakukan pembedahan hewan laboratorium.
2. Prinsip
Tujuan pembedahan dilakukan yaitu untuk mengetahui atau mengevaluasi organ dalam
hewan percobaan yang menjadi target dari pemberian obat/zat kimia yang diberikan.
Mahasiswa diharapkan mengetahui bagaimana teknik pembedahan dan teknik isolasi
organ hewan percobaan yang baik.
Tahapan Persiapan
Siapkan pot organ yang telah diberi label berdasarkan nomor hewan uji yang akan
dibedah. Pot organ dapat diisi dengan formalin (4-10%) untuk menyimpan organ.
Bentuk tim bedah yang terdiri dari beberapa orang : 1 orang bekerja untuk
membedah tikus, 1 orang bekerja untuk mencuci dan menimbang organ, 1 orang
untuk mencatat data, dan ada tim dokumentasi gambar.
Siapkan alat-alat bedah yang digunakan untuk membedah hewan yang terdiri dari :
a) Gunting bedah : lurus panjang, lurus pendek, bengkok
b) Pinset
c) Gelas arloji : tempat organ ditimbang dan didokumentasikan dengan foto.
d) Cawan petri : untuk meletakkan organ.
e) Papan bedah : tempat fiksasi tikus yang akan dibedah.
f) Pins : untuk memfiksasi tikus yang akan dibedah.
g) Beker glass : sebagai tempat untuk pencucian organ yang sudah dipisahkan.
h) Kertas saring : mengeringkan organ sebelum ditimbang.
Tahap Pembedahan
Bedah tikus mulai dari bagian perut ataupun uterus dengan menggunakan gunting
bengkok.
Cucilah organ yang diambil dengan aquadest berulang-ulang hingga bersih dari
darah yang menempel.
Cucilah organ dengan NaCl 0,9% berulang-ulang dengan cepat dan hati-hati.
Tahap Sanitasi
Masukkan sisa-sisa hewan yang tidak terpakai kedalam kantong plastik. Tutup
kantong plastik dengan rapat dan harus dipastikan bahwa bau tidak keluar dari
kantong plastik.
1. Hati
2. Lambung
3. Ginjal
4. Jantung
7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pembedahan terhadap hewan percobaan, hewan
yang digunakan pada saat praktikum adalah tikus (Mus musculus). Cara mengorbankan
hewan dan pembedahan dilakukan dengan metode secara kimia dengan cara
menganastesi sampai tikusnya mati, pertama tikus di anastesi terlebih dahulu agar tikus
mati tanpa rasa sakit, pada percobaan anastesi tikus dimasukkan ke dalam chamber lalu
ditutup dan dialiri dengan gas CO2. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap napas
dan denyut jantung, apabila tikus sudah tidak bernafas dan denyut jantungnya sudah
berhenti, tikus dikeluarkan dari chamber. Kemudian dilakukan euthanasia pada tikus
dengan cara mendislokasi lehernya. Etanasi atau cara kematian tanpa rasa sakit perlu
dilakukan sedemikian sehingga hewan akan mati dengan seminimal mungkin tanpa rasa
sakit. Pada dasarnya cara fisik yaitu dislokasi leher adalah cara yang paling cepat,
mudah dan berkeprikemanusian.
Jika tikus sudah mati, posisikan tikus pada papan bedah menggunakan pins di
kakinya agar tikus diam dan pembedahan tidak terganggu, lalu bedah tikus mulai dari
bagian perut ataupun uterus menggunakan gunting lurus. Pembedahan harus dibantu
dengan menggunakan pinset untuk menganggat bagian kulitnya agar mempermudah
pembedahannya. Perut atau uterus tikus digunting secara perlahan agar tidak
memecahkan bagian rawan di dalamnya, seperti lambung, ginjal maupun jantung.
Pengambilan organ dilakukan dari lambung terlebih dahulu, kemudian ginjal, hati dan
terakhir adalah jantung. Pengambilan jantung harus memotong tulang rawan dan
membuka lapisan yang menutup jantung (pericardia), maka dari itu jantung dilakukan
secara terakhir. Penggunaan klorofrom pada system semi tertutup dalam kombinasi
dengan oksigen atau NO2 tidak dianjurkan pada pembedahan dengan Tindakan
kauterisasi sebab ada bahaya timbulnya ledakan atau terbakar yang dapat
mengakibatkan pecahnya paru-paru.
Setelah hewan percobaan mati bagian bagian hewan yang dibedah dan diambil
organ-organnya yaitu :
Lambung merupakan bagian dari saluran pencernaan yang banyak mendapatkan
paparan dengan bahan-bahan yang merusak mukosanya. Terdiri dari 3 bagian yaitu
kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin (sfingter) yang bisa membuka dan menutup, dalam
keadaan normal sfingter menghalangi masuknya Kembali isi lambung ke dalam
kerongkongannya. Fungsi lambung yaitu menampung makanan, menghancurkan dan
menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua
sisi vertebra thorakalis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena
adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang
disebut kapsula fibrosa. Fungsi ginjal yaitu mempertahankan suasana keseimbangan
cairan, pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan keseimbangan kadar
asam dan basa dari cairan tubuh, dan mempertahankan keseimbangan garam-garam dan
zat-zat lain dalam tubuh.
Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses
metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak
di bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut
dalam darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati yaitu
mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat
dalam tubuh, memproduksi garam empedu untuk pencernaa lemak, menghasilkan
enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen, dan mengubah zat makanan buangan dan
bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin.
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung
mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna dan terletak di dalam rongga dada serta
terbungkus oleh pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi
(atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat
lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi
sebagai pemompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik.
Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan system sirkulasi tubuh.
Fungsi utama jantung yaitu memompa darah keseluruh tubuh sambil membawa oksigen
dan zat gizi, membawa serta memurnikan darah yang mengandung hasil metabolisme.
Setelah organ diambil dan dipisahkan masing-masing organ menggunakan gunting
lurus dan pinset, kemudian organ dicuci menggunakan NaCl 0,9 % berulang dengan
hati-hati, letakkan organ yang telah dicuci diatas kertas saring, setelah air berkurang
ditimbang menggunakan cawan petri kering, lalu catat berat masing-masing organ dan
masukkan organ ke dalam pot berisi formalin 4-10 %.
Alat-alat yang digunakan untuk pembedahan diantaranya gunting bengkok, gunting
lurus, pinset, papan bedah, pins, pot organ, label, alat-alat gelas, timbangan, cawan
petri, kertas saring.
Setelah melakukan pembedahan, selanjutnya dilakukan tahap sanitasi pertama
masukkan sisa-sisa hewan yang tidak terpakai kedalam kantong plastic. Tutup kantong
plastic dengan rapat dan harus dipastikan bau tidak keluar dari kantong plastic.
Kemudian sampah-sampah seperti kertas, kapas, dan sebagainya dibuang pada kantong
plastic yang berbeda. Terakhir yaitu membersihkan wilayah kerja pembedahan dengan
menggunakan alcohol.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan cara pengorbanan hewan percobaan
dan pembedahan dengan metode yang digunakan adalah cara kimia dengan cara
menganastesi menggunakan CO2 di dalam chamber sampai tikusnya mati. Setelah itu,
dilakukan cara euthanasia pada tikus dengan cara mendislokasi leher. Jika dilihat, tikus
mempunyai organ yang cukup mirip dengan manusia. Organ-organ hewan uji yang
diambil yaitu: hati, ginjal, lambung, dan jantung.
9. Daftar Pustaka
Purwo Sri Rejeki, Eka Arum Cahyaning Putri, Rizka Eka Prasetya. 2020.
Ovariektonomi Pada Tikus dan Mencit, Airlangga University Press
Dina Riziani. 2021. Simulasi Bedah Mencit dan Pengambilan Bahan Biologis/ Organ,
Universitas Sultan Agung Tirtayasa
Harryson, Harby. 2019. Pembedahan Tikus Putih atau Mencit
Permatasari, N. 2012. Instruksi Kerja Pengambilan Darah, Perlakuan dan Injeksi
Pada Hewan Coba. Laboratorium Biosains. Universitas Brawijaya
Rudy Agung Nugroho. 2018. Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium
Vergio Victorio Effendy. 2019. Proyek anatomi dan fisiologi hewan. Bandung
Institute of Technology
Amelia Laila Kusumawati. 2020. Anestesi, Cara Mengorbankan dan Pembedahan
Hewan Uji. Universitas Perjuangan Tasikmalaya
Pembagian Tugas :
1. Raden Azalia Nadianty (221FF03009) : Dasar Teori, Pembahasan, Kesimpulan
2. Widi Aryani (221FF03011) : Dasar Teori, Pembahasan
3. Dini Ananda (221FF03013) : Dasar Teori
4. Aghnia Nurvianti Nafilah (221FF03018) : Tujuan, Prinsip, Dasar Teori,
Alat & Bahan, Prosedur Kerja,
Pembahasan, Kesimpulan
5. Ade Intan (221FF03021) : Dasar Teori, Pembahasan, Kesimpulan