Anda di halaman 1dari 13

MODUL 7

PEMBEDAHAN HEWAN UJI

Dosen : Aulia Nurfazri I., M.Si.

Disusun oleh:

1. Raden Azalia Nadianty P.S (221FF03009)

2. Widi Aryani (221FF03011)

3. Dini Ananda (221FF03013)

4. Aghnia Nurvianti Nafilah (221FF03018)

5. Ade Intan (221FF03021)

Kelas FA1

Kelompok 4

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2023
MODUL 7
PEMBEDAHAN HEWAN UJI

1. Tujuan
Kompetensi yang Dicapai :
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip pembedahan hewan laboratorium.
Tujuan Praktikum :
Setelah praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
Mengetahui dan melakukan pembedahan hewan laboratorium.

2. Prinsip
Tujuan pembedahan dilakukan yaitu untuk mengetahui atau mengevaluasi organ dalam
hewan percobaan yang menjadi target dari pemberian obat/zat kimia yang diberikan.
Mahasiswa diharapkan mengetahui bagaimana teknik pembedahan dan teknik isolasi
organ hewan percobaan yang baik.

3. Pendahuluan/ Dasar Teori


Pembedahan atau disebut nekropsi merupakan salah satu prosedur untuk
mendapatkan sampel organ atau jaringan suatu hewan uji. Setelah mencit dibius, maka
mencit siap untuk dibedah. Pembedahan terhadap hewan uji menjadi salah satu bagian
penting dari penelitian in vivo yang menggunakan hewan seperti tikus, mencit, kelinci
ataupun jenis hewan lainnya. Adapun di dalam proses pelaksanaannya, diperlukan
persiapan-persiapan yang baik agar pekerjaannya lebih mudah, lancar serta perlakuan
yang diberikan tidak mempengaruhi hasil penelitian. Sebagai tambahan, peralatan yang
digunakan sebisa mungkin tidak terkontaminasi selain bahan uji.
Bedah atau pembedahan (bahasa inggris: surgery, bahasa yunani: cheirourgria)
adalah spesialisasi dalam kedokteran yang mengobati penyakit atau luka dengan
operasi manual dan instrument. Dalam hal ini mencit atau tikus dibedah dengan
menggunakan alat bedah seperti gunting bedah, pinset, pisau dan yang lainnya,
kemudian amati organ-organ dalamnya dan ambil tiap bagiannya.
Mencit dapat digunakan sebagai organisme model dalam penelitian-penelitian
yang berkaitan dengan gen manusia dan penyakit–penyakit pada manusia. Peranan
hewan percobaan dalam kegiatan penelitian ilmiah dan evaluasi kandungan gizi serta
pengaruhnya pada tubuh telah berjalan sejak lama. hal ini ditunjukan untuk mengetahui
tentang kemampuan suatu produk pangan pada seluruh aspeknya yang berhubungan
dengan efek toksiknya maupun efek sampingnya tentunya kita membutuhkan hewan
uji atau hewan percobaan. hewan coba adalah hewan yang khusus diternakkan untuk
keperluan penelitian biologis. hewan laboratorium tersebut digunakan sebagai uji
praktek untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. beberapa
hewan yang sering dipakai dalam penelitian maupun prakteknya yaitu : kelinci,
marmut,mencit dan tikus. ( festing,2003).
Ovariektomi adalah tindakan mengamputasi, mengeluarkan, dan
menghilangkan ovarium dari rongga abdomen manusia atau binatang percobaan (Idris,
2012). Ovarium terhubung dengan caudal pole ginjal oleh lemak. Ligamen suspensori
pada ovarium cukup panjang sehingga memungkinkan pemisahan ovarium dari saluran
telur dan tanduk uterus dengan mudah. Pada orang dewasa indung telur muncul sebagai
kumpulan
folikel. Saluran telurnya panjang dan berbelit-belit dan masuk ke rahim. Pada kelinci
dan hamster tanduk uterus tidak menyatu, terdapat dua cervical canals yang berbeda
yang menghubungkan tanduk uterus dengan vagina. Mencit, tikus, gerbil dan marmut
memiliki tanduk uterus yang terbuka langsung ke serviks, menghubungkan uterus dan
vagina. Arteri dan vena berjalan sepanjang seluruh sisi medial setiap ovarium dan
uterus tanduk (Olson & Bruce, 1986).
Ovariektomi biasanya dilakukan pada hewan pengerat karena rahimnya cepat
regresi. Setelah dilakukan pengangkatan ovarium, insidensi penyakit uterus pada
hewan pengerat rendah. Pada mencit dan tikus, ovarium dan lemak yang
menyelubunginya dapat dilihat melalui dinding perut. Insisi retroperitoneal pada
ventral rektor spinae muscle, sejajar tulang rusuk terakhir. Pembedahan dilakukan
dengan hati-hati untuk menghindari limpa dan hati. Ovarium dan lemak akan mudah
terlihat dengan pemisahan lemak yang lembut tanpa merusak ovarium, karena setiap
bagian ovarium yang terpisah dapat terjadi reimplant dan mempertahankan aktivitas
estrus (Olson & Bruce, 1986).
Teknik ovariektomi Double Dorsolateral Incision dilakukan dengan insisi pada
garis tengah area dorsolateral kanan, kemudian dilakukan pembedahan pada sisi kanan
dorsolateral, pengambilan ovarium kanan hingga penutupan luka. Selanjutnya
dilakukan insisi yang kedua di area dorsolateral kiri untuk mengambil ovarium kiri
dengan prosedur yang sama. Teknik ini cenderung menyebabkan perdarahan sehingga
membutuhkan jahitan yang lebih banyak. Teknik ovariektomi Single Midline Dorsal
incision dilakukan dengan insisi pada garis tengah, pada area mid dorsum, pembedahan
dan pengambilan kedua ovarium sekaligus dengan hanya satu insisi. Teknik
ovariektomi Ventral incision/abdominal transverse incision dilakukan dengan insisi
kecil peritoneal secara transversal pada bagian tengah abdomen dan sedikit ke kanan
sehingga otot abdominal transversum terekspos. Setelah diseksi otot, barulah rongga
peritoneum dan jaringan adiposa yang meliputi ovarium terlihat. Pengambilan ovarium
dilakukan sekaligus dengan satu insisi di ventral abdomen, ovarium kanan dan kiri
diambil kemudian dilakukan penutupan luka (Kajuria et al., 2012).

Organ-organ dalam tikus dan tikus putih :


1. Hati
Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam
proses metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat
kemerahan dan terletak di bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen.
Hati menerima makanan terlarut dalam darah apabila makanan ini dicerna dan
diserap di usus. Contoh fungsi hati yaitu mengubah zat makanan yang
diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh.
2. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar datar yang ditemukan dalam jaringan antara
lambung dan usus kecil dengan warna kecoklatan. Contoh fungsi pankreas
adalah memproduksi enzim-enzim pencernaan yang dikirim ke usus kecil
melalui saluran pankreas.
3. Limpa
Limpa terletak dibawah lambung. Contoh organ ini berfungsi sebagai tempat
pembentukan sel darah putih untuk pertahanan tubuh, limpa termasuk salah satu
organ sistem imun yang terbesar.
4. Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti
kacang kedelai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfingter) yang bisa membuka dan menutup.
5. Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra thorakalis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri,
hal ini karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Ginjal berfungsi sebagai
pengeluaran zat-zat toksik atau racun.
6. Jantung
Jantung adalah organ vital yang berfungsi sebagai pemompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
7. Paru-Paru
Paru-paru adalah salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Tepatnya
merupakan organ respirasi (pernapasan) yang berhubungan dengan sistem
pernapasan dan sirkulasi (peredaran darah). Fungsi utama dari organ ini adalah
menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
8. Usus halus Usus halus berfungsi untuk:
1. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limpa.
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino, menyerap karbohidrat dalam
bentuk monosakarida

4. Alat dan Bahan


Dalam praktikum ini hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
1. LCD proyektor; video demo;
2. Hewan percobaan (tikus);
3. Jas laboratorium, masker, dan sarung tangan;
4. Seperangkat alat bedah; alat-alat gelas, papan bedah; pot organ; label;
5. Formalin (4-10%); eter; NaCl 0,9%;
5. Prosedur Kerja

Tahapan Persiapan

Siapkan pot organ yang telah diberi label berdasarkan nomor hewan uji yang akan
dibedah. Pot organ dapat diisi dengan formalin (4-10%) untuk menyimpan organ.

Bentuk tim bedah yang terdiri dari beberapa orang : 1 orang bekerja untuk
membedah tikus, 1 orang bekerja untuk mencuci dan menimbang organ, 1 orang
untuk mencatat data, dan ada tim dokumentasi gambar.

Lapisi meja bedah dengan plastik

Siapkan alat-alat bedah yang digunakan untuk membedah hewan yang terdiri dari :
a) Gunting bedah : lurus panjang, lurus pendek, bengkok
b) Pinset
c) Gelas arloji : tempat organ ditimbang dan didokumentasikan dengan foto.
d) Cawan petri : untuk meletakkan organ.
e) Papan bedah : tempat fiksasi tikus yang akan dibedah.
f) Pins : untuk memfiksasi tikus yang akan dibedah.
g) Beker glass : sebagai tempat untuk pencucian organ yang sudah dipisahkan.
h) Kertas saring : mengeringkan organ sebelum ditimbang.
Tahap Pembedahan

Tikus dikorbankan terlebih dahulu dengan menggunakan eter. Pastikan bahwa


eter tidak menyebar keseluruh ruangan atau laboratorium.

Letakkan dan posisikan tikus pada papan bedah menggunakan pins.

Bedah tikus mulai dari bagian perut ataupun uterus dengan menggunakan gunting
bengkok.

Ambil dan pisahkan masing-masing organ dengan menggunakan gunting lurus


(contoh organ yang dapat diambil yaitu hati, lambung, ginjal, dan jantung).

Bersihkan organ dari lemak-lemak yang masih menempel dengan hati-hati.

Cucilah organ yang diambil dengan aquadest berulang-ulang hingga bersih dari
darah yang menempel.

Cucilah organ dengan NaCl 0,9% berulang-ulang dengan cepat dan hati-hati.

Letakkan organ yang telah dicuci diatas kertas saring.

Setelah air berkurang, timbang dengan cawan petri kering.


Catat berat masing-masing organ.

Masukkan organ dalam pot berisi formalin 4-10%.

Dokumentasikan tiap tahapan pembedahan.

Tahap Sanitasi

Masukkan sisa-sisa hewan yang tidak terpakai kedalam kantong plastik. Tutup
kantong plastik dengan rapat dan harus dipastikan bahwa bau tidak keluar dari
kantong plastik.

Sampah-sampah seperti kertas, kapas, dan sebagainya dibuang pada kantong


plastik yang berbeda.

Bersihkan wilayah kerja pembedahan dengan disemprotkan alkohol.


6. Hasil Pengamatan

1. Hati

2. Lambung

3. Ginjal
4. Jantung

7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pembedahan terhadap hewan percobaan, hewan
yang digunakan pada saat praktikum adalah tikus (Mus musculus). Cara mengorbankan
hewan dan pembedahan dilakukan dengan metode secara kimia dengan cara
menganastesi sampai tikusnya mati, pertama tikus di anastesi terlebih dahulu agar tikus
mati tanpa rasa sakit, pada percobaan anastesi tikus dimasukkan ke dalam chamber lalu
ditutup dan dialiri dengan gas CO2. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap napas
dan denyut jantung, apabila tikus sudah tidak bernafas dan denyut jantungnya sudah
berhenti, tikus dikeluarkan dari chamber. Kemudian dilakukan euthanasia pada tikus
dengan cara mendislokasi lehernya. Etanasi atau cara kematian tanpa rasa sakit perlu
dilakukan sedemikian sehingga hewan akan mati dengan seminimal mungkin tanpa rasa
sakit. Pada dasarnya cara fisik yaitu dislokasi leher adalah cara yang paling cepat,
mudah dan berkeprikemanusian.
Jika tikus sudah mati, posisikan tikus pada papan bedah menggunakan pins di
kakinya agar tikus diam dan pembedahan tidak terganggu, lalu bedah tikus mulai dari
bagian perut ataupun uterus menggunakan gunting lurus. Pembedahan harus dibantu
dengan menggunakan pinset untuk menganggat bagian kulitnya agar mempermudah
pembedahannya. Perut atau uterus tikus digunting secara perlahan agar tidak
memecahkan bagian rawan di dalamnya, seperti lambung, ginjal maupun jantung.
Pengambilan organ dilakukan dari lambung terlebih dahulu, kemudian ginjal, hati dan
terakhir adalah jantung. Pengambilan jantung harus memotong tulang rawan dan
membuka lapisan yang menutup jantung (pericardia), maka dari itu jantung dilakukan
secara terakhir. Penggunaan klorofrom pada system semi tertutup dalam kombinasi
dengan oksigen atau NO2 tidak dianjurkan pada pembedahan dengan Tindakan
kauterisasi sebab ada bahaya timbulnya ledakan atau terbakar yang dapat
mengakibatkan pecahnya paru-paru.
Setelah hewan percobaan mati bagian bagian hewan yang dibedah dan diambil
organ-organnya yaitu :
Lambung merupakan bagian dari saluran pencernaan yang banyak mendapatkan
paparan dengan bahan-bahan yang merusak mukosanya. Terdiri dari 3 bagian yaitu
kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin (sfingter) yang bisa membuka dan menutup, dalam
keadaan normal sfingter menghalangi masuknya Kembali isi lambung ke dalam
kerongkongannya. Fungsi lambung yaitu menampung makanan, menghancurkan dan
menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua
sisi vertebra thorakalis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena
adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang
disebut kapsula fibrosa. Fungsi ginjal yaitu mempertahankan suasana keseimbangan
cairan, pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan keseimbangan kadar
asam dan basa dari cairan tubuh, dan mempertahankan keseimbangan garam-garam dan
zat-zat lain dalam tubuh.
Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses
metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak
di bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut
dalam darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati yaitu
mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat
dalam tubuh, memproduksi garam empedu untuk pencernaa lemak, menghasilkan
enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen, dan mengubah zat makanan buangan dan
bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin.
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung
mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna dan terletak di dalam rongga dada serta
terbungkus oleh pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi
(atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat
lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi
sebagai pemompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik.
Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan system sirkulasi tubuh.
Fungsi utama jantung yaitu memompa darah keseluruh tubuh sambil membawa oksigen
dan zat gizi, membawa serta memurnikan darah yang mengandung hasil metabolisme.
Setelah organ diambil dan dipisahkan masing-masing organ menggunakan gunting
lurus dan pinset, kemudian organ dicuci menggunakan NaCl 0,9 % berulang dengan
hati-hati, letakkan organ yang telah dicuci diatas kertas saring, setelah air berkurang
ditimbang menggunakan cawan petri kering, lalu catat berat masing-masing organ dan
masukkan organ ke dalam pot berisi formalin 4-10 %.
Alat-alat yang digunakan untuk pembedahan diantaranya gunting bengkok, gunting
lurus, pinset, papan bedah, pins, pot organ, label, alat-alat gelas, timbangan, cawan
petri, kertas saring.
Setelah melakukan pembedahan, selanjutnya dilakukan tahap sanitasi pertama
masukkan sisa-sisa hewan yang tidak terpakai kedalam kantong plastic. Tutup kantong
plastic dengan rapat dan harus dipastikan bau tidak keluar dari kantong plastic.
Kemudian sampah-sampah seperti kertas, kapas, dan sebagainya dibuang pada kantong
plastic yang berbeda. Terakhir yaitu membersihkan wilayah kerja pembedahan dengan
menggunakan alcohol.

8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan cara pengorbanan hewan percobaan
dan pembedahan dengan metode yang digunakan adalah cara kimia dengan cara
menganastesi menggunakan CO2 di dalam chamber sampai tikusnya mati. Setelah itu,
dilakukan cara euthanasia pada tikus dengan cara mendislokasi leher. Jika dilihat, tikus
mempunyai organ yang cukup mirip dengan manusia. Organ-organ hewan uji yang
diambil yaitu: hati, ginjal, lambung, dan jantung.
9. Daftar Pustaka
Purwo Sri Rejeki, Eka Arum Cahyaning Putri, Rizka Eka Prasetya. 2020.
Ovariektonomi Pada Tikus dan Mencit, Airlangga University Press
Dina Riziani. 2021. Simulasi Bedah Mencit dan Pengambilan Bahan Biologis/ Organ,
Universitas Sultan Agung Tirtayasa
Harryson, Harby. 2019. Pembedahan Tikus Putih atau Mencit
Permatasari, N. 2012. Instruksi Kerja Pengambilan Darah, Perlakuan dan Injeksi
Pada Hewan Coba. Laboratorium Biosains. Universitas Brawijaya
Rudy Agung Nugroho. 2018. Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium
Vergio Victorio Effendy. 2019. Proyek anatomi dan fisiologi hewan. Bandung
Institute of Technology
Amelia Laila Kusumawati. 2020. Anestesi, Cara Mengorbankan dan Pembedahan
Hewan Uji. Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Pembagian Tugas :
1. Raden Azalia Nadianty (221FF03009) : Dasar Teori, Pembahasan, Kesimpulan
2. Widi Aryani (221FF03011) : Dasar Teori, Pembahasan
3. Dini Ananda (221FF03013) : Dasar Teori
4. Aghnia Nurvianti Nafilah (221FF03018) : Tujuan, Prinsip, Dasar Teori,
Alat & Bahan, Prosedur Kerja,
Pembahasan, Kesimpulan
5. Ade Intan (221FF03021) : Dasar Teori, Pembahasan, Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai