Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

SYNTHESIS OF NOVEL CHALCONE DERIVATE FROM MYRISTICIN FOR


SKIN CANCER PREVENTIVE ACTIVITY

Dosen Pengampu :
Hery Muhamad Ansory, S.Pd., M.Sc.

Oleh :
Muhammad Dzaky Fauzan (A28226783)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2023
REVIEW JURNAL

Judul Synthesis Of A Novel Chalcone Derivate From Myristicin For Skin


Cancer Preventive Activity
Volume dan Halaman Vol. 12 No. 3 Hlm. 1493-1498
Tahun Juli – September 2021
Penulis H. M.Ansory, I. N. Fitriani, S. Handayani, dan N. Aznam
Reviewer Muhammad Dzaky Fauzan

Metoksi dan dua subtituen teroksigenasi pada kalkon memiliki aktivts antikanker. Untuk
mendapatkan aktivitas antikanker yang baik, perlu dilakukan sintesis turunan kalkon baru dari
myristcin melalui tiga tahap. Turunan myristcin yang menjad target molekuler adalah Heat Shock
Protein 90 (HSP90A), Prostaglandin Synthase 2 (PTGS2), and Dihydroorotate Dehydrogenase
(DHODH). HSP90A, PTGS2, dan DHODH ditemukan sebagai target makromolekul potensial
yang berinteraksi dengan kanker kulit dengan studi molekuler docking.

Menurut Muchtaridi, et.al (2010) dan J.Y Lee, et.al (2012), minyak atsiri pala mengandung
myristicin sebagai molekul utamanya. Turunan kalkon baru dirancang dengan mengubah gugus
alil menjadi gugus aldehida menjadi turunan benzaldehida yang kemudian direaksikan dengan
metil fenol keton. Menurut M. Go, et.al (2012) dan H. Hegde (2020) korelasi antikanker pada
struktur turunan kalkon dengan subtituen teroksigenasi dan keberadaan subtituen metoksi
merupakan struktur yang disukai. Turunan kalkon baru dengan subtituen metoksi dan
metilendioksi 3-(7-methoxybenzo[1,3]dioxol-5-yl)-1-phenylprop-2-en-1-one dapat disintesis
melalui tiga tahapan.
Sintesis untuk menemukan turunan kalkon baru dilakukan dengan sintesis tiga tahap. Prosedur
sintesis dilakukan dengan bahan kimia e-Merck kelas p.a dan spektrometer Shizimadu. Tiga
tahapan sintesis yang kemudian dianalisis dengan metode GC-Ms untuk menemukan turunan
kalkon baru. Menurut H. M. Ansory, A.N (2017) : (1) sintesis miristisin menjadi isomiristisin
dengan menggukan basa KOH, (2) oksidasi isomiristisin menjadi turunan benzaldehida dengan
menggunakan KMnO4 dengan bantuan katalis misel tween 80 dan (3) sintesis turunan kalkon
dengan reaksi kondensasi aldol turunan benzaldehida dengan asetofenon menggunakan katalis
basa NaOH.

1. Sintesis isomyristicin.
Sintesis tahap pertama menghasilkan 87%, m/z, dua puncak dengan profil sama
5.88% luas dan 91.40% luas (GC), Irel, %: 192 (100), 177 (8), 161 (20), 147 (17), 131 (19),
119 (29), 103 (8), 91 (52), 77 (19), 65 (29), 53 (17), 39 (12), 27 (7).
Pada sintesis tahap pertama, sintesis isomyristicin pada spektrum GC-Ms
menunjukan dua puncak m/z yang sama = 192 pada menit 25.703 dengan luas 5.88% dan
pada menit 27.057 dengan luas 91.40%. hal ini menunjukkan bahwa produk reaksi
memungkinkan adanya isomer geometri E dan Z. Kemudian pada spektra IR terlihat
serapan yang sesuai dengan gugus fungsi isomyristicin. Spektra H-NMR 1 menunjukkan
kecocokan sempurna untuk pergeseran hidrogen secara kimia. Spektrum jelas
menunjukkan bahwa molekul target telah diperoleh.
Hassam et.al (2015) menjelaskan produk diasteroisomer sebagai “Laju rotasi dalam
konfirmasi menentukan laju deprotonasi (KE dan K=) sehingga rasio kedua produk reaksi
terikat dengan rasio KE dan KZ. Konfigurasi Z pada keadaan transisi anion alilik
menyebabkan interaksi yang tidak menguntungkan dan mengganggu stabilitas resonansi
fenil.”
2. Sintesis 7-methoxybenzo[1,3]dioxole-5-carbaldehyde.
Pada sintesis tahap kedua, sintesis 7-methoxybenzo[1,3]dioxole-5-carbaldehyde,
spektra GC menunjukkan satu puncak utama pada menit ke 21,246 dengan luas 97,47%.
Spektra IR menunjukkan serapan gugus fungsi aldehida.
3. Sintesis 3-(7-methoxybenzo[1,3]dioxol-5-yl)-1-phenylprop-2-en-1-one.
Sintesis tahap ketiga, sintesis 3-(7-methoxybenzo[1,3]dioxol-5-yl)-1-phenylprop-
2-en-1-one pada TLC scanner menunjukkan rf + 0,22 dengan kadar 95,56%. Spektra IR
menujukkan serapan yang cocok untuk gugus fungsi molekul sintesis ketiga. Spektra H-
NMR menunjukkan selesainya reaksi ditandai hilangnya pergeseran proton aldehida.
Spektrum menunjukkan geometri E pada kalkon yang berarti nilai J protton Cα and Cβ
lebih tinggi dari 15. Persentase hasil lebih baik yaitu 68% dengan NaOH 10% dalam etanol
dengan waktu yang sama pada sintesis turunan kalkon menggunakan piperonal sebagai
pembanding.

HSP90 adalah pendamping penting untuk mematangkn konformasi dan aktivitas protein
dalam membrn substrat. HSP90 berinteraksi dengan ATP berkontribusi dalam beberapa residu
tirosin autofosforilasi, penyarngannya menghasilkan hambatan HSP90. Menurut M.A Al-Sha’er,
et.al (2016) UV-B yang berinduksi dengan tumorigenesis terkait dengan perubahan metabolisme
dan DHODH memicu respirasi mitokondria untuk memperbaiki DNA dan koordinasi sistem
ATP. Menurut M. Hosseini, et.al (2019) HSP90 penting dalam pengaturan protein sel yang
bertujuan untuk penyakit seperti tumor dan kelaninan lipatan protein. Tiga senyawa merapat ke
situs peningkatan target protein. Ligan di HSP90 adalah sintesis ketiga 3-(7-
methoxybenzo[1,3]dioxol-5-yl)-1-phenylprop-2-en-1-one. Nilai energi ikat yaitu -7,5 kkal/mol
dengan pengikatan terbaik di senyawa DHODH yaitu -10,3 kkal/mol tanpa berikatan dengan
hidorgen.

Selain dengan sintesis, molekuler docking adalah pendekatan yang digunakan untuk
meneliti obat-obatan dan menemukan obat baru dengan mengintegrasikan dengan studi invitro
molekuler docking adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, mencocokkan
membentuk pose pengikatan, dan afinitas melalu penggabungan molekul kecil dengan struktur
makromolekul dan ligan dari protein target. Dalam kasus ini, penggunaan molekuler docking dan
pengujian inhibitor molekul kecil telah dilakukan Y. Li, et.al (2020), dan Nursamsiar, et.al (2020).
M. Halpern, et.al (1983) melakukan investigasi docking menggunakan AutoDock Tools 1.5.6 yang
kemudian dilakukan binding site study discovery studio.
Hasil docking menunjukkan semua ligan turunan myristicin dapat berinteraksi dengan
protein PTGS2. Δgbind terendah yaitu pada sintesis ketiga 3-(7-methoxybenzo[1,3]dioxol-5-yl)-
1-phenylprop-2-en-1-one dengan nilai energi ikat -8,6 kkal/mol. Tempat senyawa ini sama dengan
ligan asli. Hasil docking memunjukkan tidak adanya ikatan dengan hidrogen maupun amino di
residu tempat pengikatan. Tyr385 dan Ser530 hanya berinteraksi Van der Walls untuk menjadi
inhbitor PGTS2.

Pembahasan tentang interaksi antar komponen dapat disandur dari jurnal berjudul “Studi
Docking Molekuler Senyawa Dalam Minyak Atsiri Pala (Myristica fragrans H.) Dan Senyawa
Turunan Miristisin Terhadap Target Terapi Kanker Kulit” (2021). Dalam jurnal ini menjelaskan
lebih rinci tentang interaksi antara komponen molekul dan korelasinya dengan kanker kulit serta
aktivitas antikanker. Heat Shock Protein 90A, Prostaglandin Synthase 2, dan DHODH dibahas
lebh rinci dalam jurnal tersebut. Selain pembahasan tentang interaksi dan aktivitas antikanker pada
topik bahasan yang sama, jurnal tersebut juga membahas lebih rinci tentang molekuler docking
dan korelasinya dengan molekul yang memiliki aktivitas antikanker.

Dalam jurnal tersebut memiliki kesimpulan yang lebih menjelaskan jurnal yang sedang di
ulas. Kesimpulan tentang target molekuler potensial yang memiliki interaksi yang baik terhadap
kandungan senyawa dalam minyak atsiri pala dan senyawa turunan miristisin sebagai target terapi
kanker kulit diprediksi adalah HSP90A, PTGS2, dan DHODH. Kesimpulan lain tentang pola
interaksi yang baik terhadap target protein molekuler kanker kulit secara studi docking molekuler
adalah Guaiacin, Asam diihidroguaiaretik, macelignan, dan 3 turunan kalkon miristisin. (I. N. Fitriani)

Menyandur dari jurnal berjudul “Moleculer Docking Study of Nutmeg (Myristica


Fragrans) Constituens as Anti-skin Cancer Agents” (2021) menyimpulkan tentang model interaksi
konstituen terbaik pala adalah asam dihidrogudiaretat dengan skor energi ikat -9,3 kkal/mol.
Struktur asam dihydroguaiaretic berinteraksi dengan Tyr365 dan Thr63 melalui ikatan hidrogen
yang mirip dengan ligan asli. Hasilnya menunjukkan bahwa buah pala dapat berfungsi sebagai
senyawa penghambat utama DHODH yang efektif melawan kanker kulit. Namun, jurnal tersebut
berbeda dengan jurnal yang sedang diulas. Perbedaan ini terdapat pada ikatan hidrogen yang
menyertai. Pada jurnal yang diulas menunjukkan pergesrah ikatan hidrogen pada spektrum, namun
pada jurnal tersebut ikatan hidrogen berinteraksi.
Daftar Pustaka

A. B. Pratama, R. Herowati, dan H. M. Ansory. “Studi Docking Molekuler Senyawa Dalam Minyak Atsiri
Pala (Myristica fragrans H.) Dan Senyawa Turunan Miristisin Terhadap Target Terapi Kanker
Kulit.” Majalah Farmaseutik (2021): 233-242.

H. Hegde, S. L. Gaonkar, N. P. Badiger and N. S. Shetty. “Rasayan Journal of Chemistry.” (2020): 1744.

H. M. Ansory, A. Nilawati. “Sintesis Turunan Kalkon Dari Miristisin Minyak Pala.” (2017): 21.

H. M. Ansory, H. Sastrohamidjojo, B. Purwono. “Perbandingan Kualitas Minyak Pala Hasil Isolasi Dari
Bagian-Bagian Buah Pala Berdasarkan Kadar Miristisin.” Jurnal Farmasi Indonesia, (2015): 127-
136.

H. M. Ansory, I. N. Fitriani, S. Handayani, dan N. Aznam. “Synthesis Of A Novel Chalcone Derivate From
Myristicin For Skin Cancer Preventive Activity.” Rasayan J. Chem (2021): 1493-1948.
<https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=YooGtxkAAAAJ>.

I. N. Fitriani, and H. M. Ansory. “Moleculer Docking Study of Nutmeg (Myristica Fragrans) Constituens as
Anti-skin Cancer Agents.” Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia (2021): 14-22.

M. A. Al-Sha'er, I. Mansi, M. Khanfar and A. Abudayyh. “Journal of Enzyme Inhibition and Medicinal.”
(2016): 64.

M. Go, X. Wu and X. Liu. “Current Medicinal Chemistry.” (2012): 483.

M. Halpern, M. Yonowich-Weiss, Y. Sasson and M. Rabinovitz. “Tetrahedron Letter.” (1981): 703.

Muchtaridi, A. Subarnas, A. Apriyantono and R. Mustarichie. “Mustarichie, International Journal of


Molecular.” (2010): 7132.

Nursamsiar1, M. Siregar, A. Awaluddin, N. Nurnahari, S. Nur, E. Febrina and A. Asnawi. “Rasayan Journl
of Chemistry.” (2020): 690.

Park, J. Y. Lee and. “Molecules.” (2011): 7132.

Y, Li dan Zhang X. “Journal of Dermatological Treatment.” (2020): 1.

Anda mungkin juga menyukai