Dian Aprianto
05041182328055
1.3. Manfaat
Manfaat dari pratikum ini dapat mengetahui fungsi sistem organ
pernapasan, sistem organ pencernaan, sistem organ reproduksi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
kekuningan.
2.1.2. Laring
2.1.3. Trakhea
Universitas Sriwijaya
masih utuh dantidak ditemukannya bercak darah maupun tanda-tanda
kelainan.
2.1.4. Bronkus
2.1.5. Paru-paru
Universitas Sriwijaya
kehidupan jasad renik untuk membantu mencerna pakan. Saluran pencernaan
dapat dianggap sebagai tulang memanjang yang dapat dimulai dari mulut
sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa,susunan saluran
pencernaan dari mulai mulut,esopagus,tembolok,proventikulus,gizzard,
duodenum,jejenum,ileum,secum,rectum,dan kloaka.
2.2.1. Paruh(Mulut)
2.2.2 Kerongkongan(Esophagus)
Universitas Sriwijaya
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan hasil bahwa esophagus
dalam keadaan normal ditandai dengan teksturnya yang masih halus dan
tidak ditemukannya bercak darah.
2.2.3. Tembolok(Crop)
Tembolok merupakan organ pencernaan berbentuk kantung yang terletak
diantara bawah esophagus. Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh,
ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal
sebagai crop (tembolok). Fungsi utama tembolok adalah sebagai tempat
penyimpanan makanan sementara serta pelunakan pakan dengansaliva. Hal
ini sesuai dengan Yuwanta, (2014) bahwa dalam tembolok sedikit bahkan
tidak terjadi proses pencernaan, kecuali pencampuran sekresi saliva dari
mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok sebagai pelunakan pakan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan hasil bahwa tembolok
dalamkeadaan normal ditandai dengan teksturnya yang masih halus dan
tidak ditemukannya bercak darah.
2.2.4. Proventikulus
Proventrikulus merupakan bagian perut unggas yang terletak
sebelumventrikulus, berbentuk kecil dan tidak dapat menyimpan lama serta
di dalamnyaterdapat enzim pepsin untuk memulai pencernaan protein, lipase
untuk pemecahanlemak, dan amilase untuk pemecahan karbohidrat sehingga
membantu proses pencernaan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Rahmanto (2012) yang menyatakan bahwa bentuk proventrikulus yang kecil
tidak dapat menyimpan lamamakanan yang masuk dan proventrikulus
menghasilkan enzim pepsin, lipase, danamilase sehingga membantu dalam
proses pencernaan. Fungsi proventrikulusyaitu memulai pencernaan protein
karena menghasilkan enzim pepsin danmenghasilkan enzim- enzim
pencernaan sederhana yaitu pencernaan lemak (lipase) dan pencernaan
karbohidrat (amilase) serta menampung pakan setelahdari tembolok,
sebelum digiling di gizzard(ampela). Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Universitas Sriwijaya
Enofri (2015) yang menyatakan bahwa setelah pakan ditampung ditembolok
selanjutnya masuk ke proventrikulus yang menghasilkan enzim lipase dan
amilase dan menghasilkan enzim. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
ditemukan hasil bahwa proventrikulus dalam keadaan normal ditandai
dengan teksturnya yang masih halus dan tidak ditemukannya bercak darah.
2.2.5. Empedal(Gizzard)
Empedal berbentuk bulat telur dan tersusun dari serabut, otot yang padat
dan kuat. Fungsi utama empedal adalah menggilling dan meremas pakan
yang masih keras sehingga berukuran kecil dan meningkatkan permukaan
partikel pakan.
Universitas Sriwijaya
Usus buntu/sekum atau ceca terdapat di bagian bawah dan rectum
terdapat didua bentukan yang bercabang diusus yang buntu sehingga disebut
usus buntu. Didalam usus buntu terdapat pencernaan katbohidrat, protein
dan sintesis air serta sintesis vitamin a.
Usus besar terdiri dari kolon dan rectum yang terletak setelah usus halus
dan seka. Bagian yang naik disebut kolon sedangkan bagian rektum dan anus
menurun.. Hal terssebut sesuai dengan pendapat Fadil (2015) yang
menyatakan bahwa permukaan usus besar yang naik disebut dengan kolon
yang berbentuk spiral dan yang menurun disebut rectum dan anus. Fungsi
Usus Besar yaitu dalam menyerap bahan- bahan seperti vitamin, air dan
menyerap sedikit gula yangterdapat dalam bahan pakan. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Wresdiyati et al., (2013) yang menyatakan bahwa di dalam
usus besar terjadi penyerapan air,vitamin dan zat gula dari bahan pakan yang
dimakan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan hasil bahwa
usus besar dalam keadaan normal ditandaidengan teksturnya yang masih
halus dan tidak ditemukannya bercak darah.
2.2.9. Kloaka
Universitas Sriwijaya
2.3. Sistem Reproduksi Jantan
2.3.1. Testis
2.3.2. Epididimis
Jumlahnya sepasang, pada ayam muda kelihatan lurus dan pada ayam tua
tampak berkelok-kelok. Letak kaudal, menyilang ureter dan bermuara pada
kloaka sebelah lateral urodeum. Fungsinya menyalurkan sperma ke kopulasi.
Pada unggas ductus deferens berakhir pada suatu lubang kecil yang
terletak pada dinding dorsal kloaka.Fungsi kopulasi: alat untuk
mengeluarkan sperma.
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI
Universitas Sriwijaya
agar lebih mudah untuk di bedah. Lalu bedah ayam tersebut sampai bagian
isi ayam tersebut terlihat. Kemudian pisahkan alat reproduksi ayam tersebut
dari organ-organ lainnya agar lebih mudah untuk diamati.
BAB 4
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum sistem pernafasan dan pencernaan pada unggas yang
telah dilakukan, dapat diperoleh hasilnya dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Universitas Sriwijaya
9. Sekum 17 cm 0,5 cm 9 gram
10. Usus besar 1,5 cm
11. Kloaka 6 cm 3 cm 11 gram
4.2. Pembahasan
Hasil dari praktikum adalah dapat mengidentifikasi bagian-bagian sistem
organ beserta fungsinya masing-masing dan juga ukuran organ pada ternak
unggas jantan. Hasil praktikum dapat di lihat beberapa dokumentasi
yang di lampirkan di halaman terakhir.
Universitas Sriwijaya
secara kimiawi/enzimatik, yaitu pencernaan yang dilakukan oleh enzim
pencernaan yang dihasilkan kelenjar salaiva di mulut (amylase),
proventiculus dan gizzard (pepsin dan lipase), duodenum (amylase, tripsin,
kolagenase, garam empedu dan lipase), yang berfungsi memutuskan ikatan
protein, lemak, dan kerbohidrat, serta (3) pencernaan secara mikrobiologik,
yaitu pencernaan yang terjadi di sekum dan kolon.
Hati pada ayam praktikum memiliki diameter 5 cm. Fungsi hati yaitu
metabolism zat dari protein, lemak, sekresi empedu, dan sekresi senyawa
metabolis yang sudah tidak berguna bagi tubuh.
Universitas Sriwijaya
relatif lebih pendek daripada usus halus pada ayam, panjangnya sekitar 10
cm dan berat 4 sampai 6 gram pada ayam dewasa.
Kloaka pada ayam praktikum memiliki diameter 3 cm. . kloaka ruang
Bersama yang menghubungkan saluran pencernaan, saluran urin dan
reproduksi sebelum produk-produk dari masing-masing saluran dikeluarkan
ke dunia luar melalui anus.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Universitas sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Enofri, R. 2015. Ukuran organ pencernaan ayam pedaging yang diberi tepung
buah kurma (phoenix dactilfyera) dalam ransum komersial. Fakultas
Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau , Pekan baru.(Skripsi).
Fadil.2015. Organ-organ pencernaan pada ternak ruminansia,zat-zat toksik pada
pakan nabati dan mekanisme keracunan pada ternak. Fakultas Peternakan.
Universitas Tadulako.(Skripsi)
Fadilah, Roni., Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur.
Agro Media Pustaka, Jakarta.
Faza, A. F.2017. Pengaruh Suplementasi Baking Soda dalam Pakan terhadap
Profl LemakDarah Sapi Lemak Laktasi. Fakultas Peternakan dan
Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. (Skripsi).
Hardiasworo,,2015. Ayam unggul ayam yang di minati masyarakat,
http://ditjenrkh.go.id. Bandung.
Hidayati, N. 2014. Pengaruh Pemberian Kombinasi Tepung Keong Mas
(Pomacea Canaliculata) dan Tepung Paku Air ( Azolla pinnata)
Terfermentasi Terhadap Kadar Kolesterol Dan Warna Kuning Telur Pada
Ayam Petelur Strain Isa Brown PeriodeLayer. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim, Malang. (Skripsi)
Muharlien,. E.Sudjarwo,. A. Harmiyati,. Dan H.Setyo.2017.Ilmu Produksi
Ternak Unggas.Universitas Brawijaya Press, Malang.
Rihiantoro.2014. Pengaruh Pemberian Bronkodilator Inhalasi Terhadap Fungsi
Paru-Paru.J. Ilmu Biologi. 10(1) : 1907-0357.
Rahmanto. 2012. Struktur histologic usus halus dan efsiensi pakan ayam
kampung dan ayam broiler. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. UniversitasNegeri Yogyakarta, Yogyakarta. ( Skripsi )
Salanga, F., L, Wahyudia, E. D. Queljoea, dan Deidy Y. Katilia. Kapasitas
ovarium ayampetelur aktif. J. Mipa. 4 (1): 99-102.
Wresdiyati, T., S. R. Laila., Y. Septiorini., I. I. Arief dan M. Astawan. 2013.
Prebiotik indigenus meningkatkan profl kesehatan usus halus tikus yang
diinfeksi Enteropathogenic E. Coli. J. MKB. 45( 2 ) : 78- 85
Yuwanta, T. 2014. Dasar Ternak Unggas. Kanisius, Yogyakarta.
Universitas sriwijaya
Zainuddin, D. M., Y. Mulyana dan Fitriani. 2014. Struktur histologi tembolok
(Ingluvies)pada unggas. J. Medika Veterinaria. 4 (1) : 47- 50
LAMPIRAN
Universitas sriwijaya
Gambar 5. Proses penimbangan organ ayam Gambar 6. Organ ayam
Universitas sriwijaya
Universitas sriwijaya