Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Sistem Respirasi
Sistem respirasi ayam mencakup absorbsi oksigen (O2), pelepasan karbon dioksida (CO2),
pelepasan panas, detoksifikasi bahan kimia serta pengaturan asam basa dan suara.Paru paru pada
unggas (ayam) memiliki parabronchi yang merupakan perpanjangan saluran yang membuat
udara dapat melewati paru-paru dalam satu arah menuju kantung kantung udara di luar paru-
paru.Saluran pernapasan unggas terdiri dari glottis, larynx, trachea, syrinx, bronchus, paru-paru
dan kantung-kantung udara (Prawira, 2014).
Sistem respirasi pada unggas (ayam) terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea (windpipe),
syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di alveoli. Oleh karena unggas
memerlukan energi yang sangat banyak untuk terbang, maka unggas memiliki sistem respirasi
yang memungkinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar per unit
hewan.Untuk melengkapi kebutuhan oksigen yang tinggi tersebut maka anatomi dan fisiologi
sistem respirasi unggas sangat berbeda dengan mammalia.Perbedaan utama adalah fungsi paru-
paru.Pada mammalia, otot diafragma berfungsi mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-
paru.Unggas tidak memiliki diafragma sehingga paru-paru tidak mengembang dan kontraksi
selama ekspirasi dan inspirasi.Paru-paru hanyalah sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas
di dalam darah (Sembiring, 2009).
Menurut Winter dan funk (1960) menyatakan bahwa system pernafasan pada ungags sangat
berbeda dengan pernafasan pada mammalia. Sistem pernafasan pada unggas menurut Every et al
(1961) terdiri dari :
1. Cavum nasalis (lubang hidung)
2. Pharyx
3. Glottis
4. Larynx
5. Trachea
6. Syrinx atau voice box
7. Bronchi
8. Paru-paru atau pulmo
9. Saccus respiratorius/air sacc atau kantong udara
Berikut dibawah ini adalah penjelasan dari bagian-bagian system pernafasan diatas.
Cavum nasalis (lubang hidung). Fungsi cavum nasalis adalah tempat masuknya udara dan
keluarnya udara. Ada sepasang, lonjong dan sempit yaitu nares anteriores dan nares
posteriores.Nares anteriores merupakan saluran /lubang yang terletak di bagian lateral
mandibulla sebelah atas, sedangkan nares posteriors terletak di palatum/ langit-langit dalam
rongga mulut.
Pharynx. Letaknya di sebelah belakang dasar mulut, dimana udara yang masuk lewat cavum
nasalis akan menuju pharynx dan selanjutnya menuju trachea.
Glottis.Merupakan celah yang sempit terletak pada dasar pharynx menuju ke larynx
cranial.Glottis terletak di pangkal trachea atau larynx. Menurut Prawira (2014) bahwa Glottis
akan menutup ketika makanan turun ke oesophagus, sehingga makanan tidak masuk ke dalam
paru-paru.
Larynx.Tersusun atas kerangka cartilage/tulang rawan pada dasar dari pharynx.Valvula
terletak pada ujung muka trachea.Pada larynx tidak dijumpai adanya epiglottis.Larynx tertutup
pada waktu minum atau makan.
Trachea.Merupakan suatu pipa panjang yang tersusun dari rangkaian cincin tulang rawan dan
menghubungkan larynx dengan syrinx.Pada ayam 100-130 buah, yang berakhir pada bifurcation
trachealis.Trakea, juga disebut tenggorokan, adalah tabung dengan panjang 4 inci dengan ukuran
diameter kurang dari satu inci.Trakea dimulai tepat di bawah kotak suara (laring) dan berjalan ke
bawah tepat di bawah tulang dada.Kemudian terbagi menjadi dua tabung yang lebih kecil dikenal
sebagai bronkus; setiap paru-paru memiliki bronkus.fungsi utama dari tenggorokan atau trakea;
untuk memungkinkan saluran udara ke paru-paru Anda untuk respirasi yaitu untuk menghirup
udara kaya oksigen dan menghembuskan karbon dioksida. Ketika Anda menghirup udara,
oksigen bergerak ke trakea Anda, kemudian ke bronkus, kemudian ke bronkiolus, dan kemudian
alveoli. Jika trakea menderita kerusakan, hal itu akan menyebabkan penyumbatan atau runtuh.
Hal ini akan mengganggu pertukaran udara normal, yang jika tidak diobati segera bisa
mengakibatkan kematian. Meskipun fungsi utama trakea adalah pertukaran udara, itu juga
membantu dalam perlindungan dari mikroba dan zat berbahaya. Trakea, pada gilirannya,
mencegah masuknya zat berbahaya ke bagian yang lebih dalam dari paru-paru, yang akan
mendorong kerusakan. Untuk perlindungan, lumen tenggorokan memiliki lapisan lapisan lendir
lengket yang menjebak zat-zat asing.Ketika terjebak, zat-zat asing ini diusir ke atas dan baik
dapat dikeluarkan dari tubuh sebagai dahak atau tertelan pada kerongkongan.Selain itu, trachea
juga meningkatkan kelembaban dan pemanasan udara yang masuk ke paru-paru.Ketika terjadi
peningkatan suhu, sistem diaktifkan oleh tubuh yang mendorong hilangnya panas dan suhu tubuh
kembali normal.
Trakea biasa disebut tenggorokan, adalah tabung yang kuat dan luas yang membantu dalam
mengangkut udara ke bronkus.Ini adalah bagian terpenting dari hewan yang bernapas melalui
paru-paru mereka.Karena memasok tubuh dengan oksigen, sangat penting bagi trakea tetap
terbuka sepanjang waktu.Beberapa reaksi alergi dapat menyebabkan peradangan trakea.Pasien
menghadapi kematian yang cepat jika dia tidak menerima perawatan medis yang
segera.Kerongkongan lebih kecil dan lebih fleksibel dalam struktur (secara alamiah,
menyesuaikan dengan jumlah makanan yang dibutuhkan untuk transportasi!).Ini adalah
penghubung antara mulut dan lambung.Menghasilkan gerakan otot untuk esofagus dalam saluran
makanan dari mulut ke rongga perut. Esofagus dan trakea terletak di sekitar tempat yang sama.
Mereka dipisahkan oleh epiglotis yaitu flap kecil yang melindungi trakea ketika Anda menelan
sesuatu.
Syrinx atau voice box.Sebagai rongga udara yang menyempit yang terletak di bagian cauda
trachea, kecuali pada itik berbentuk bola sebesar kacang tanah.Pada syrinx terdapat valvula/klep
yang fleksibel dan dapat bergetar pada waktu unggas bersuara.Syrinx ini merupakan bagian dari
tractus respiratorius yang mampu menghasilkan suara, sedangkan bagian atas larynx hanya
bekerja memodulasikan suara tersebut.
Menurut Prawira (2014), Syrinx merupakan kotak suara pada unggas. Suara ayam dihasilkan
dari tekanan udara pada katup suara dan dimodifikasi oleh tegangan otot.Baik ayam jantan
maupun betina, keduanya mampu berkokok, namun alasan ayam betina jarang berkokok karena
efek dari hormon estrogen. Banyak ayam betina mulai menunjukkan karakteristik jantan,
termasuk berkokok ketika ovarium terkena penyakit dan level hormon estrogen menurun.
Syrinx merupakan salah satu komponen sistem respirasi yang berfungsi menghasilkan
suara.Adanya perubahan suara yang dihasilkan oleh seekor ayam atau unggas lainnya
mengindikasikan adanya kelainan patolois pada saluran pernapasan yang melewati syrinx (Coles,
2007). Menurut OMalley (2005), syrinx merupakan wilayah yang mengalami penyempitan pada
bifurcatio trachea. Oleh sebab itu, syrinx merupakan tempat yang paling rentan dan sering
mengalami obstruksi seperti benda asing seperti biji.Adanya perubahan suara pada ayam atau
unggas sebaiknya diperiksa dengan endoskopi.Penyebab lainnya adalah goiter yang menekan
syrinx atau menyebabkan kerusakan di sekitar kantung udara clavicular.
Menurut Prawira (2014), lokasi syrinx terletak pada belakang jantung, melekat pada
oesophagus. Keseimbangan dan ukuran syrinx simetris, pada betina ukuran syrinx lebih kecil
dari pada betina. Menurut Eliyani (2015), saluran syrinx terdiri dari katilago tymphanum,
tracheosiringealis serta kartilago bronchosiringealis yang terpisah kesisi kiri dan kanan.Menurut
Prawira (2014), Otot internal syrinx pada ayam tidak ada. M. tracheolateral merupakan otot-otot
pengatur syrinx pada sebagian besar unggas yang tidak dapat terbang, terletak di luar dan
memanjang hingga di bagian depan syrinx. Suara dihasilkan hanya saat ekspirasi saja ketika
terjadi peningkatan tekanan pada kantung udara clavicular yang terletak mengelilingi syrinx.Hal
ini menyebakan membrana tympaniform tertekan ke dalam lumen syrinx. Adanya kontraksi dari
M. tracheolateralis, membuat membran menjadi tegang, sehingga akan bergetar ketika udara
melewatinya dan akhirnya suara dihasilkan vokalisasi bergantung pada konfigurasi syrinx dan
aliran udara yang tepat. M. tracheolateralis, M. sternotrachealis, struktur syrinx, kantung udara
clavicular dan otot-otot ventilator akan bekerja sama membentuk sistem suara.
Glottis, terletak tepat di belakang pangkal lidah dan melanjutkan ke caudal, ke dalam larynx.
Riswantiyah, Sukardi dan Muljowati (1999), menyebutkan glottis sebagai celah yang sempit
terletak pada dasar pharynx menuju ke larynx cranial. Glottis ini berhubungan dengan rongga
mulut melalui celah yang disebut rima glottis.
Bronchi. Merupakan dua buah percabangan trachea yang menghubungkan syrinx dengan
paru-paru/pulmo, bronchi terdapat di luar atau di dalam pulmo, berhubungan dengan saccus
respiratorius.
Paru dikatakan ringan karena gravitas jenisnya yang rendah, yang pada hewan dewasa lebih
rendah dar air.Frandson (1986), menyatakan bahwa tiap paru merupakan struktur yang
menyerupai kerucut, dengan dasarnya yang menempel pada sisi kranial dari diafraghma,
sedangkan apeksnya berada di dalam atau di dekat inlet korasik. Karena elastisitasnya dar wujud
spons yaitu zat paru yang berisi udara, maka paru akan senantiasa mengisi ruangan yang tersedia
di dalam rongga dada baik pada saat kontraksi karena ekspirasi, maupun pada waktu rongga dada
membesar karena inspirasi.
Paru-paru (pulmo), dibentuk oleh ranifikasi dari bronchi, melebar di bagian terminal
berwarna merah muda, kecil bila dibandngkan dengan ruang thorax.Riswantiyah, Sukardi dan
Muljowati (1999), menyatakan bahwa pulmo melekat pada columna vertebrals dan merupakan
masa yang berongga-rongga.Bagian ventralnya bebas ditutupi pleura dan diafraghma serta
sebagian besar berotot rudimenter. Pulmo dipenuhi cabang-cabang yang merupakan saluran
halus yang dilengkapi dengan selaput, selaput ini penuhy dengan pembuluh darah yang akan
mengatur masuknya oksigen ke dalam pulmo dan karbondioksida keluar dari pulmo. Bronchi
menembus paru-paru yang berhubungan dengan saccus abdominalis dan kantong udara lain.
Riswantiyah, Sukardi dan Muljowati (1999), menyatakan bronchi dalam paru-paru (primary
bronchi) bercabang menjadi secondary bronchi kea rah dorsal abdomen, begitupula tertiary
bronchi, merupakan pusat alveoli yang dikelilingi pembuluh darah dan kapiler darah.
Pulmo atau paru-paru ayam umumnya berukuran kecil dan tidak mampu mengembang.Hal
ini disebabkan karena paru-paru ayam menempel di tulang rusuk.Adapun pada burung, paru-
parunya berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau kantung-kantung udara
berselaput tipis (air sacs) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Difusi gas
pernapasan tidak terjadi di kantung-kantung udara.Kantung-kantung udara hanya berfungsi
sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh.Karena adanya kantung-kantung
udara maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Menurut McLelland dalam Prawira (2014),
kantung-kantung udara terdapat satu di pangkal leher (cervical), sepasang di ruang dada bagian
depan (thoraks anterior), sepasang di antara tulang selangka (coracoid), sepasang di ruang dada
bagian belakang (thoraks posterior) dan sepasang di rongga perut (abdominal).
Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi
otot antar tulang rusuk (intercostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada
bergerak ke bawah. Burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga
tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar.
Udara luar yang masuk, sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan
ke kantung-kantung udara sebagai cadangan udara. Menurut Reece dalam Prawira (2014), udara
masuk melalui hidung, kemudian menuju trachea, lalu bronchus.Udara selanjutnya mengalir ke
daerah caudal untuk mengisi kantung udara di daerah caudal, saat bersamaan udara mengalir ke
arah cranial melalui parabronchus di dalam paru-paru, untuk mengisi kantung udara di daerah
tersebut.Pada saat itu juga, udara dari kantung udara di daerah cranial mengalir ke trachea
melalui bronchiolus (ventrobronchi).
Prawira (2014), menyatakan bahwa di dalam sistem respirasi ayam, terdapat suatu sistem
pertahanan yang dapat melawan agen penyakit yang masuk melalui pernapasan. Sistem
pernapasan berhubungan langsung dengan lingkungan, maka sistem ini rentan terhadap infeksi.9
Sistem pertahanan yang terdapat pada sistem pernapasan ayam adalah adanya cilia pada
permukaan dalam trachea.Cilia mampu menangkap partikel tertentu yang terdapat di dalam
udara.Selain itu ada mucus yang diproduksi oleh epitel respiratorius di trachea.Sekresi mucus
dan aktivitas cilia sangat berkembang pada ayam. Keduanya saling bekerja sama dalam
menangkap partikel berbahaya yang terdapat di udara yang dihirup. Jika sekresi mucus terlalu
encer, maka cilia tidak dapat berfungsi dengan baik. Sel scavenging terdapat dalam paru-paru
yang mampu membersihkan partikel dan agen penyakit lain yang terhirup dengan carafagositosis
Saccus respitarorius / air sacc atau kantong udara, menurut Moreng (1985) dalam Mufti
(2012) menyatakan bahwa saccus respiratorius yang disebut juga sebagai paru-paru tambahan
jumlahnya 4 pasang, dan satu kantong udara tunggal. Kantong-kantong udara tersebut terdiri dari
:
a. Saccus abdominalis
Saccus ini memenuhi organ-organ dalam perut dan dinding tubuh, menghubungkan paru-
paru dengan rongga-rongga dalam tulang kaki. Saccus abdominalis jumlahnya sepasang
(pars sinister dan pars dexter).
b. Saccus interclavicularis
Saccus ini hanya memilki sebuah kantong udara tunggal yang menghubungkan pulmo
bagian deppan depan dengan tulang dan sayap, terletak di lateral jantung.
c. Saccus thoraciceae
Terletak pada rongga dalam, tepatnya di ventral paru-paru, lateral jantung sampai dengan
rib terakhir. Jumlahnya sepasang, yaitu terdiri dari saccus thoraciceae cranalis dan saccus
thoracicae caudalis, dan hanya berhubungan dengan paru-paru.
d. Saccus cervicalis
Saccus ini terletak dekat dengan saccus interclavicularis tepatnya di dorsal trachea dan
oesophagus, dan menghubungkan paru-paru dengan vertebrae thoracicae dengan
vertebrae cervicalis.
Menurut Every et al (1961) dalam Mufti (2012) fungsi saccus respiratorius adalah

Menaikkan kapasitas system pernafasan


Meringankan bobot tubuh
Mangatur suhu tubuh
Memungkinkan terjadinya difusi air dari darah dan mengeluarkannya dari paru-paru
dalam bentuk uap.
Mengurangi specific gravity (BJ).
Fungsi respirasi yaitu:
1. Pertukaran udara dalam darah
2. Mensuplai O2 untuk oksidasi dan membuang CO2
3. Membuang air dari tubuh
4. Mengatur suhu tubuh
5. Aktif dalam mengeluarkan suara dan pembau

Macam respirasi. Pada ungags mekanisme pernafasan dikenal dengan dua macam, yaitu
secara anatomis dan fisiologis. Secara anatomis merupakan pernafasan perut dan dada,
sedangkan pernafasan secaraa fisiologis adalah inspirasi dan ekspirasi.

Mekanisme pernafasan:

1. Secara anatomis
a. Pada waktu otot abdominalis relaksasi dan bagian belakang sternum turun, maka
udara diserap melalui paru-paru ke dalam kantong udara abdominal akibat tekanan
rendah pada primary bronchi
b. Pada waktu otot abdominalis kontraksi, belakang sternum naik, tekanan udara naik
dan udara yang mengandung CO2 dipompa ke luar.
2. Secara fisiologis
Secara fisologis respirasi ini berhubungan dengan system sirkulasi, terutama sirkulasi
darah, karena itu sering dikenal dengan cardiorespiratory system.

Diperkirakan setiap 100 ekor ayam betina mengeluarkan 1 gallon air setiap hari melalui paru-
paru (Winter dan Funk (1960) dalam Mufti (2012)).
Frandson, R. D. 1986. ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK. Gadjah Mada
University.Yogyakarta.

Lehninger, A.L. 1994. Principles of biochemistry. Alih Bahasa: M. Thenawidjaja. Penerbit


Erlangga. Surabaya.

Prawira, Andika Yudha. 2014. Struktur Anatomi Syrinx pada Ayam Ketawa. Skripsi
Diterbitkan. Makasar : Sarjana Kedokteran Hewan UNHAS.

Riswantiyah, H. Sukardi dan Sri Muljowati. 1999. Dasar Ternak Unggas. Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto.

Sembiring, P. 2009. Buku Ajar dan Penuntun Dasar Ternak Unggas.USU Press. Medan.

OMalley, O.O.*1, O.A. Adeyemi 1, O.M. Sogunle 1, M.O. Abioja 2 and I.A. Ogunsola. 2015.
Effect Of Feed Restriction And Ascorbic Acid Supplementation On Growth Performance,
Rectal Temperature And Respiratory Rate Of Broiler Chicken. The Journal of Animal &
Plant Sciences, 25(1): ISSN: 1018-7081.

Winter, A. R. and E. M. Funk. 1960. Poultry Science and Practice. Fifth Edition. J. B.
Lippincott. New York.
Moreng P dan Allens JS. Poultry Science and Practice .Virginia : Reston Publishing
Company,inc A Prentince Hall Compan, Reston

Avery, T. B. and A. E. Crossle. 1961. Poultry husbandry Second edition. Burgess.


Publishing company. Minnesota.

Anda mungkin juga menyukai