Anda di halaman 1dari 19

FIKRI ARDIANSYA PUTRA

23089112
ANATOMI FISIOLOGI

ANATOMI SISTEM PERNAPASAN


ANATOMI
 Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli.
 Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa
dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveolus.
 Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang
memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk
dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Anatomi Saluran Pernapasan
Bagian2 hidung :
1. Batang hidung  dinding depan hidung,dibentuk
ossa nasalis
2. Cuping hidung  bagian bawah lateral hidung
dibentuk oleh tulang rawan
3. Septum nasi  pembatas dua rongga hidung
4. Kavum nasi(dinding lateral rongga hidung) 
terdiri konka nasalis, meatus dan antrum
SINUS PARANASALIS
1. Sinus spenoidalis terletak di belakang kranial
hidung dalam korpus spenoidalis ke rongga hidung
bagian belakang.
2. Sinus etmoidalis terdapat dalam pars labirintus ossis
etmoidalis
3. Sinus frontalis terletak dalam infundibulum meatus
nasi media
4. Sinus maksilaris terdapat pada dinding lateral
hidung korpus maksilaris bermuara di hiatus
maksilaris ke rongga hidung hiatus semilunaris
media
Gambar sinus
 adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungan-nya dengan oesopagus pada
ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di
belakang larinx (larinx-faringeal).
 Orofaring adalah bagian dari faring merupakan
gabungan sistem respirasi dan pencernaan.
 Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah
dalam kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecil,
dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
 Laring mengandung pita suara atau pita suara, yang
berperan dalam pembentukan suara. Ketika pita suara
bergetar, suara dihasilkan.
 Selain berperan dalam produksi suara, laring juga
berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan.
 Laring memiliki epiglotis, flap kecil yang terletak di
atas laring. Epiglotis berfungsi untuk menutup jalan
masuk ke saluran pernapasan selama menelan makanan
atau minuman, mencegah makanan masuk ke trakea dan
paru-paru.
 Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10
cm dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari
cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher
dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi
angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus
sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata
torakalis kelima dan di tempat ini bercabang mcnjadi
dua bronckus (bronchi).
 Trakea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap
yang berupan cincin tulang rawan yang diikat
bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi
lingkaran disebelah belakang trakea, selain itu juga
membuat beberapa jaringan otot.
 Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang
bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-
masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25
kali sebelum sampai ke alveoli.
 Sampai dengan percabangan bronkus terakhir
sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin
tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak
kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
 Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveolus. Di
sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari
pembuluh darah kapiler dengan udara.
 Terdapat sekitar 300 juta alveolus di kedua paru dengan
diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
 Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan
atau saluran nafas dan paru-paru beserta
pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang
melindunginya.
 Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di
dalamnya.
 Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma.
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks
pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru
memiliki :
 Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm
diatas calvicula
 Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam
dinding dada
 Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan
jantung
 Basis Terletak pada diafragma
 Paru-paru dibungkus oleh pleura.
 Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut
sebagai pleura visceral.
 Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding
rongga dada dalam.
 Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat
cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga
memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru
secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
Pernafasan terdiri dari 4 proses :
1. Ventilasi : Keluar masuknya udara karena adanya selisih tekanan
yang terdapat antara atmosfer dan alveolus
2. Distribusi : Pembagian udara ke cabang -cabang bronkhus
3. Transportasi dan Difusi
- Transport O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke
dan dari sel
- Difusi O2 dan CO2 antara darah dan alveoli
Pertukaran gas-gas antara alveoli dan kapiler dipengaruhi oleh
tekanan parsial O2 & CO2 dalam atmosfer
4. Perfusi : Aliran darah yang membawa O2 ke jaringan
FUNGSI SISTEM PERNAFASAN
 Pengambilan Oksigen: Sistem pernapasan bertugas untuk mengambil oksigen dari
udara.
 Pengeluaran Karbon Dioksida: Sistem pernapasan juga bertanggung jawab untuk
mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sebagai hasil sampingan dalam
proses respirasi selular.
 Pengaturan pH Tubuh: Sistem pernapasan membantu mengatur pH tubuh dengan
mengontrol kadar CO2 dalam darah.
 Perlindungan Saluran Pernapasan: Sistem pernapasan juga berperan dalam
menyaring dan membersihkan udara yang masuk ke dalam tubuh, menghindari
masuknya partikel asing atau mikroorganisme yang berpotensi berbahaya.
 Pemberian Suara: Sistem pernapasan bekerja sama dengan sistem fonasi untuk
menghasilkan suara.
 Regulasi Suhu Tubuh: Sistem pernapasan membantu mengatur suhu tubuh dengan
mengatur laju pernapasan.
 Transportasi Gas: Sistem pernapasan juga berfungsi dalam mengangkut oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
 Mengatur Tekanan Darah: Dalam situasi tertentu, sistem pernapasan dapat
mempengaruhi tekanan darah dengan cara mengatur kadar oksigen dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai