Anda di halaman 1dari 4

Ovarium

Ovarium adalah organ primer (atau esensial) reproduksi pada betina seperti halnya testes pada
hewan. Ovari dapat dianggap bersifat endokrin atau sitogenik (menghasilkan sel) karena mampu
menghasilkan hormon yang akan diserap langsung ke dalam peredaran darah, dan juga ovum.

Ovarium merupakan sepasang kelenjar yang terdiri dari ovari kanan yang terletak di belakang
ginjal kanan dan ovari kiri yang terletak di belakang ginjal kiri. Ovarium seekor sapi betina
bentuknya menyerupai biji buah almond dengan berat rata-rata 10 sampai 20 gram. Sebagai
perbandingan, pada sapi jantan dimana biji pejantan berkembang di tubulus seminiferus yang
letaknya di dalam pada betina jaringan yang menghasilkan ovum (telur) berada sangat dekat
dengan permukaan ovari.

Ovarium terletak di dalam rongga perut berfungsi untuk memproduksi ovum dan sebagai
penghasil hormon estrogen, progesteron dan inhibin. Ovarium digantung oleh suatu ligamentum
yang disebut mesovarium yang tersusun atas syaraf-syaraf dan pembuluh darah, berfungsi untuk
mensuplai makanan yang diperlukan oleh ovarium dan sebagai saluran reproduksi. Ovarium
pada preparat praktikum ini berbentuk lonjong bulat.

Fungsi ovarium sendiri adalah memproduksi ovum, penghasil hormon estrogen, progesteron dan
inhibin.

Pada semua hewan menyusui mempunyai sepasang ovarium dan mempunyai ukuran yang
berbeda-beda tergantung pada species, umur dan masa (stadium) reproduksi hewan betina.
Bentuk ovarium tergantung pada golongan hewan:
1. Pada golongan hewan yang melahirkan beberapa anak dalam satu kebuntingan disebut
Polytocous, ovariumnya berbentuk seperti buah murbei, contoh: babi, anjing, kucing
2. Pada golongan hewan yang melahirkan satu anak dalam satu kebuntingan disebut
Monotocous, ovariumnya berbentuk bulat panjang oval, contoh: sapi, kerbau, sedang pada
ovarium kuda bebentuknya seperti ginjal.
Ovarium mengandung folikel-folikel yang di dalamnya terdapat masing-masing satu ovum.
Pembentukan dan pertumbuhan folikel ini dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicle stimulating
hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar adenohipofise. Folikel di dalam ovarium terdiri dari
beberapa tahap yaitu folikel primer, terbentuk sejak masih dalam kandungan dan mengandung
oogonium yang dikelilingi oleh satu lapis sel folikuler kecil; folikel sekunder, terbentuk setelah
hewan lahir dan sel folikulernya lebih banyak; folikel tertier, terbentuk pada saat hewan
mencapai dewasa dan mulai mengalami siklus birahi; dan yang terakhir adalah folikel de Graaf,
merupakan folikel terbesar pada ovarium pada waktu hewan betina menjelang birahi.

Folikel de Graaf inilah yang akan siap diovulasikan (peristiwa keluarnya ovum dari folikel) dan
jumlahnya hanya satu karena sapi merupakan hewan monotokosa yang menghasilkan satu
keturunan setiap kebuntingan. Peristiwa ovulasi diawali dengan robeknya folikel de Graaf pada
bagian stigma dipengaruhi oleh hormon LH (Luteinizing hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar
adenohipifise. LH menyebabkan aliran darah di sekitar folikel meningkat dan menyebabkan
dinding olikel pecah. Bekas tempat ovum yang baru keluar disebut corpus haemorragicum yang
dapat kemasukan darah akibat meningkatnya aliran darah dan menjadi merah, setelah itu
terbentuk corpus luteum (berwarna coklat) yang akan menghasilkan hormon progesteron untuk
mempertahankan kebuntingan dan menghambat prostaglandin. Sehingga pada saat bunting tidak
terjadi ovulasi karena prostaglandin yang mempengaruhi hormon estrogen dan FSH.

Apabila pembuahan tidak terjadi, corpus luteum bertambah ukurannya di bawah hormon pituitari
anterior yaitu prolaktin dan dibentuklah hormon progesteron yang menekan birahi yang
berkepanjangan dan memepertahankan kebuntingan(Blakely and Bade, 1998)

Ovarium mempunyai dwifungsi, sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum
dan sebagai endokrin yang mensekresikan hormon-hormon kelamin betina, estrogen dan
progesteron (Feradis, 2010). Fungsi ovarium adalah menghasilkan sel telur (ovum) dan sebagai
kelenjar endokrin dan menghasilkan hormon estrogen, progesteron, dan inhibin (Widayati et al.,
2008). Ovarium digantung atau disokong oleh suatu ligamentum yang luas (broad ligamentum)
yang banyak terdapat syaraf-syaraf dan pembuluh darah (berfungsi memberi suplai zat-zat
makanan yang diperlukan oleh ovarium dan saluran reproduksi). Ligamentum yang
menggantung ovarium disebut mesovarium (Widayati et al., 2008). Antara ovarium dan oviduct
terdapat suatu hubungan anatomik yang intim, walaupun tidak bersambung dalam arti kata yang
sebenarnya. Ternak mamalia, ovarium terletak di dalam bursa ovari yang terbuka, berbeda
dengan pada tikus dimana ia berada dalam kantong tertutup. Sapi dan domba bursa ovari cukup
lebar dan terbuka. Pada babi ia agak menutupi ovarium. Ovarium kuda ia sempit dan hanya
menyelubungi fossa ovulatoris (Feradis, 2010).

Ovarium mamalia terdiri dari dua buah. Waktu pertumbuhan embrional, ovarium akan
mengalami sedikit penurunan (descensus ovarica) ke arah kaudal menjelang saat dilahirkan.
Ovarium mempunyai permukaan licin pada waktu sebelum terjadinya ovulasi secara teratur,
warnanya abu-abu sampai merah muda. Masa remaja, permukaan ovarium menjadi tidak rata
karena terbentuk banyak folikel yang baru maupun folikel yang telah dewasa, disamping adanya
corpus luteum dan corpus albikans. Bentuknya bervariasi tergantung kepada spesies hewan, dari
bentuk bulat telur sampai dengan bentuk menyerupai kacang kara. Besarnya bertambah sesuai
dengan bertambahnya umur maupun banyaknya anak yang dilahirkan. Golongan mamalia,
ovarium terletak di dalam ronggga pelvis, sehingga organ ini sangat terlindungi dari
kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh faktor luar. Letaknya bisa berubah-ubah karena
adanya kebuntingan maupun umur yang bertambah, atau bisa juga karena terdesak oleh organ
tubuh di sekitarnya (Hardjopranjoto, 1995). Ovarium memiliki beberapa bentuk tergantung dari
golongan hewannya. Pada golongan hewan yang melahirkan beberapa anak dalam satu
kebuntingan (polytocous), ovariumnya berbentuk seperti buah murbei, contohnya pada babi,
anjing, dan kucing. Golongan hewan yang melahirkan satu anak dalam satu kebuntingan
(monotocous), ovariumnya berbentuk bulat panjang oval, contohnya pada sapi dan kerbau,
sedangkan pada kuda bentuknya seperti ginjal (Widayati et al., 2008).

ovarium menghasilkan ovum dan hormon-hormon kelamin betina seperti estrogen dan
progesteron. Besar ovarium relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan besar tubuhnya. Hanya
terlihat satu tonjolan pada permukaan ovarium, karena hanya satu folikel yang masak dan
berovulasi dalam setiap periode siklus berahi. Ukuran ovarium sangat bervariasi. Ovarium aktif
lebih besar dari dari yang tidak aktif. Anak sapi yang baru dilahirkan ovarium kiri lebih besar
dari ovarium kanan, sedangkan pada dewasa ovarium kanan sering lebih besar.
Ovarium terdiri dari medulla di bagian dalam dan cortex di bagian pinggir atau kulit.
Medulla mengandung pembuluh-pembuluh darah primer, syaraf-syaraf dan jaringan konektif. Di
daerah cortex ovarium hewan betina yang telah dewasa dapat dilihat berbagai bentuk ovum yang
sedang berkembang. Bentuk-bentuk tersebut mulai dari ooganium, oocyt primer, oocyt sekunder
dan ovum. Ooganium merupakan sel yang berdiri sendiri, di sebelah luarnya tidak diselaputi oleh
sel-sel lain dan letaknya berkelompok-kelompok atau tersebar. Oocyt diselaputi oleh sel-sel
folikel. Oocyt berikut sel-sel folikel yang mengitarinya disebut folikel. Pada ovarium hewan
yang telah dewasa dapat ditemukan bentuk-bentuk folikel pada berbagai tingkat pertumbuhan
mulai dari folikel primer, folikel sekunder, folikel tertier dan folikel de Graaf (folikel tersier yang
sudah matang)( Toelhere,1981)

DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J., and D.H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta. Bandung.

Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.

Toelhere.1981. Ilnu Kcmajiran pada Ternak Sapi. Fakultas Kedokteran Eewan Institut
Pertanian.Bogor.

Widayati, D.T, Kustono., Ismaya., S. Bintara. 2008. Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas
Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai