Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATERNITAS

NAMA : MEGA.KRISYE.BERUATWARIN

NIM : 1420119043

PRODI : ILMU KEPERAWATAN-SEMESTER III

KELAS AMBON-PAGI

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA

TAHUN 2020
TUGAS MATERNITAS

SOAL:

1. Jelaskan anatomi reproduksi pada perempuan dan laki-laki serta fungsinnya

2. jelaskan bagaimana proses terjadinnya konsepsi atau pembuahan sampai terbentuk janin

3. pada treemester 1,2,dan 3 janin sudah terbentuk seperti apa

JAWABAN :

1 ANATOMI REPRODUKSI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

* Organ Reproduksi Perempuan.

Organ luar terdiri atas area yang dikenal sebagai vulva dengan struktur pembangun sepasang labia (bibir)
bagian luar dan dalam yang menutupi klitoris, lubang saluran kencing dan liang peranakan (Vagina).
Fungsi vagina adalah untuk senggama (koitus) dan melahirkan. Leher rahim adalah semacam pintu masuk
yang bisa terbuka menuju rahim, sehingga janin bisa keluar selama proses persalinan. Rahim terbuat dari
otot yang kuat dan nampak seperti lobang yang lebar. Di saat rahim kosong, bentuknya seperti buah
alpokat yang muda dan segar. Rahim juga adalah sebuah tempat yang elastis, dimana janin bisa tumbuh.
Tuba falopi adalah saluran yang digunakan ovum selama perjalanannya dari ovarium menuju rahim.
Ukuran kedua tuba fallopi pada kedua sisi rahim adalah sebesar buah anggur. Ovum dihasilkan dari
ovarium. Ketika seorang anak perempuan lahir, terdapat sekitar 1-2 juta sel ovum pada ovariumnya, yang
akan berkurang menjadi 300-400 ribu sel ketika memasuki usia remaja.
Bagian luar:  Bibir luar/labia majora

  Bibir dalam/labia minora

  Kelentit (clitoris) yang sangat peka karena banyak syaraf, ini merupakan bagian yang paling sensitive
dalam meneriman rangsangan seksual.

  Lubang kemaluan (lubang vagina) terletak antara lubang kencing dan anus (dubur)

  Rambut kemaluan yang tumbuhnya saat perempuan memasuki usia pubertas

Bagian dalam:

  Vagina (liang kemaluan/liang senggama), bersifat elastis dan dapat membesar serta memanjang sesuai
kebutuhan fungsinya sebagai organ baik saat berhubungan seks, jalan keluarnya bayi saat melahirkan atau
saluran keluarnya darah saat haid.

  Mulut rahim (cervix), saat berhubungan seks, sperma yang dikeluarkan penis laki-laki di dalam vagina
akan masuk ke dalam mulut rahim hingga bertemu sel telur perempuan.

  Rahim (uterus) adalah tempat rumbuhnya janin hingga dilahirkan. Rahim dapat membesar dan
mengecil sesuai kebutuhan (hamil dan setelah melahirkan).

  Dua buah saluran telur (tuba fallopi) yang terletak disebelah kanan dan kiri rahim. Sel telur yang sudah
matang atau yang sudah dibuahi akan disalurkan ke dalam rahim melalu saluran ini.

  Dua buah indung telur (ovarium) kanan dan kiri. Ketika seorang perempuan lahir, ia sudah memiliki
ovarium yang mempunyai sekitar setengah juta ova (cikal bakal telur). Tiap ova punya kemungkinan
untuk bekembang menjadi telur matang. Dari sekian banyak ova, hanya sekitar 400 saja yang berhasil
berkembang menjadi telur semasa usia produktif perempuan.

*Organ Reproduksi Laki-laki.

Organ luar yang bisa dilihat adalah penis dan skrotum (kantong buah zakar). Organ tersebut berada
diantara paha, lebih mudah dilihat daripada organ reproduksi perempuan. Skrotum berisi Testis
(sepasang) yang terbuat dari kulit yang sangat lembut dan keriput. Penis terbuat dari jaringan yang lembut
serta elastis dan dari pembuluh darah. Urine keluar dari tubuh melalui lubang kecil pada ujung penis.
Ketika seorang bayi laki-laki lahir, penis ditutupi oleh sejenis kulit luar. Untuk alasan kebersihan dan
kesehatan, kulit penutup tersebut dipotong (disunat)
Sepanjang kira-kira 1-1,5 cm, sehingga penis mudah dibersihkan. Bagian organ reproduksi yang tak
terlihat adalah testis, dimana sperma dihasilkan. Sperma menghasilkan 100-300 juta spermatozoa setiap
harinya.

–          Zakar atau penis. Berbentuk buat memanjang dan memiliki ujung berbentuk seperti helm
disebut Glans. Ujung penis ini dipenuhi serabut syaraf yang peka. Penis tidak memiliki tulang, hanya
daging yang dipenuhi dengan pembuluh darah. Penis dapat menegang yang disebut ereksi. Ereksi terjadi
karena rangsangan yang membuat darah dalam jumlah besar mengalir dan memenuhi pembuluh darah
yang ada di dalam penis, dan membuat penis menjadi besar, tegang dan keras.

–          Buah zakar atau testis. Jumlahnya dua berbentuk bulat lonjong dan menggantung pada pangkal
penis. Testis inilah yang menghasilkan sel kelamin pria (sperma).

–          Saluran zakar atau uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan air mani dan air seni.

–          Kantong pelir atau skrotum, yaitu lapisan kulit yang agak berkerut membentuk kantong yang
menggelantung di belakang penis. Skrotum gunanya untuk mengontrol suhu dari testis, yaitu 6 derajat
celcius lebih rendah dari suhu bagian tubuh lainnya agar testis dapat berfungsi menghasilkan sperma.

–          Epididimis, yaitu tempat pematangan sperma sesudah dibentuk dalam testis

–          Saluran sperma atau vas deferens. Saluran sperma dari testis menuju seminal vasicle.

–          Seminal Vesicle, yang berguna untuk memproduksi semacam gula. Ini berguna sebagai sumber
kekuatan untuk sperma agar dapat bertahan hidup dan berenang mencari telur di dalam alat reproduksi
perempuan. Pada saat ejakulasi seminal vesicle mengalirkan gula tersebut ke vas deferens.

–          Kelenjar prostat, yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma.

–          Bladder (kandung kencing), tempat terkumpulnya air seni yang nantinya disalurkan ke uretra
ketika buang air kecil.
Tubuh laki-laki pada awal pubertas akan memproduksi air mani (sperma) secara terus menerus. Secara
alamiah air-maninya akan keluar saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut “mimpi basah”.

Ini adalah pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki. Mimpi basah adalah tanda seorang anak
laki-laki telah memiliki kemampuan bereproduksi.

2.PROSES PEMBUAHAN SAMPAI TERBENTUKNNYA JANIN

bersatu sehingga membentuk zigot, lalu menjadi embrio sebagai cikal bakal janin. Fertilisasi disebut juga
sebagai konsepsi, dan inilah awal mula terjadinya kehamilan.

1. Ovulasi

Sebelum proses pembuahan berlangsung, harus terjadi ovulasi terlebih dahulu. Ovulasi yaitu keluarnya
sel telur dari Proses pembuahan atau fertilisasi adalah bertemunya sel telur dengan sel sperma untuk
ovarium (indung telur) yang normalnya terjadi setiap bulan. Seperti dijelaskan disini: proses
terjadinya menstruasi.

Di dalam ovarium wanita, ada banyak sel telur, namun dalam setiap bulannya ada satu sel telur yang
berada dalam sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang. Proses pematangan ini
terutama dipengaruhi oleh hormon FSH (folikel stimulating hormone).

Setelah matang, sel telur keluar dari folikel sehingga terjadilah ovulasi yang dicetuskan oleh hormon LH
(Leutenizing hormone). Proses ovulasi umumnya terjadi sekitar 2 minggu sebelum haid berikutnya. Pada
kondisi tertentu, sel telur yang matang dan berovulasi tidak hanya satu, dan hal inilah yang menjadi
alasan terjadinya hamil kembar.

2. Sel telur berpindah ke saluran tuba falopi

Setelah keluar dari indung telur, sel telur berada di tuba falopi dan perlahan menuju rahim. Umur sel
telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila tidak ada sperma yang membuahinya,
maka ia akan mati dan kehamilan tidak terjadi.

3. Meningkatnya hormon

Setelah sel telur meninggalkan folikel, folikel dalam ovarium kemudian berkembang menjadi korpus luteum.Korpus luteum

ini menghasilkan hormon progesteron yang bertugas menebalkan lapisan dinding rahim dengan nutrisi dan aliran darah

sehingga siap sebagai ‘rumah' bagi sel telur yang sudah dibuahi.

4. Jika sel telur tidak dibuahi Bila tak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan berpindah ke rahim dan

hancur. Pada saat ini, korpus luteum mengecil dan kadar hormon dalam tubuh kembali normal seperti biasanya. Lapisan

dinding rahim yang menebal tadi mulai mengalami proses peluruhan sehingga keluarlah yang namanya darah haid.
5. Jika ada proses fertilisasi (konsepsi)

Kalau ada satu saja sperma yang berhasil sampai di saluran tuba falopi dan menerobos masuk dalam sel telur, maka

terjadilah proses pembuahan. Sel telur akan mengalami perubahan sehingga tak ada sperma lain yang dapat masuk.

Pada saat ini jugalah gen dan jenis kelamin bayi ditentukan. Jika spermanya mengandung kromosom Y, maka bayinya laki-

laki. Sebaliknya, jika spermanya berkromosomkan X, maka yang lahir nanti adalah bayi perempuan.

6. Implantasi: perpindahan sel telur yang sudah dibuahi ke rahim

Tahapan dalam proses fertilisasi selanjutnya adalah implanmentasi. Namun sebelumnya, sel telur yang telah dibuahi

biasanya masih menetap di saluran tuba falopi selama 3-4 hari.

Gambar proses pembuahan hingga implantasi dalam rahim

Dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, sel telur tersebut akan membelah diri dengan cepat sehingga
menjadi banyak sel. Proses pembelahan ini terus terjadi seiring berpindahnya sel telur dari saluran tuba
falopi ke rahim. Setelah itu, barulah sel telur mulai berimplantasi atau menanamkan diri ke dinding
rahim.

Implantasi umumnya menimbulkan gejala, namun tak semua wanita mengalaminya. Beberapa
mendapati munculnya bercak darah di celana dalam selama 1-2 hari. Pada saat ini, lapisan dinding rahim
terus menebal dan serviks ditutupi oleh lendir tebal. Penutup ini akan tetap melindungi serviks hingga
proses persalinan  nanti. Dalam waktu 3 minggu, sel yang menempel di dinding rahim tadi mulai
berkembang menjadi gumpalan, dan sel saraf pertama bayi sudah mulai terbentuk.

7. Munculnya hormon kehamilan


Setelah implantasi terjadi, tubuh mulai menghasilkan hormon kehamilan  (hCG). Keberadaan hormon
inilah yang  dideteksi oleh alat tes kehamilan. Umumnya, butuh waktu 3-4 minggu dari hari pertama haid
terakhir agar kadar hCG cukup tinggi untuk terbaca oleh test pack.

Karenanya, banyak pihak menyarankan tes kehamilan  dilakukan setelah telat haid saja. Bila hasil tesnya
negatif, jangan buru-buru menyimpulkan bahwa pasti tidak ada kehamilan. Sebaliknya, tunggulah
seminggu lagi untuk melakukan tes ulang.

3.PERKEMBANGAN JANIN DI SETIAP TRIMESTER KEHAMILAN

Perkembangan Janin Trimester Pertama

 Bulan Pertama
Saat bulan pertama setelah pembuahan, tahapan awal perkembangan embrio adalah zigot yang
akan menuju rahim, serta membentuk morula, yaitu kelompok sel yang mirip buah raspberry.
Setelah itu, morula akan melewati beberapa tahapan perkembangan embrio. Selain itu, kantung
ketuban juga mulai terbentuk untuk melindungi embrio dengan membungkusnya secara ketat.
Saat fisik janin terbentuk, akan ditandai dengan munculnya lingkaran hitam di wajah yang akan
berkembang menjadi mata. Perkembangan juga meliputi bagian mulut dan rahang bawah.
Sementara di bagian dalam, tenggorokan juga mulai berkembang.
 Bulan Kedua
Saat bulan kedua, tulang rawan janin telah berganti menjadi tulang. Selain itu, jaringan sistem
saraf pusat seperti otak, jaringan saraf, dan sumsum tulang belakang telah terbentuk. Pada
minggu kelima, jantung mulai terbentuk bersamaan dengan sistem peredaran darah. Sementara
itu, di kedua sisi kepala membentuk lipatan kecil yang akan menjadi telinga. Sementara bagian
wajah janin juga terus-menerus berkembang. Ukuran pada embrio di akhir bulan kedua 2,54 cm
dengan berat 9,45 gram.
 Bulan Ketiga
Perkembangan janin  pada bulan ketiga, yaitu organ mulai berkembang. Organ hati mulai bekerja
untuk memproduksi empedu, sistem peredaran darah yang mulai beroperasi dan sistem urine
mulai bekerja. Organ reproduksi juga mulai berkembang, tetapi jenis kelamin belum bisa
dipastikan walau diperiksa lewat USG.

Perkembangan Janin Trimester Kedua

 Bulan Keempat
Saat ini, janin laki-laki telah memiliki prostat dan janin perempuan mulai menampakkan folikel
pada ovariumnya. Sementara di bagian wajah, mata janin mulai bisa bergerak. Panjang janin di
usia 14 minggu telah mencapai 85 mm dengan berat kurang lebih 40 g.
 Bulan Kelima
Di bulan ini, seluruh kulit janin tertutup lapisan putih yang dapat melindungi janin dari cairan
ketuban. Janin mulai bergerak sebagai latihan untuk otot dan bagian kepala. Sementara tubuh,
punggung dan bahu janin mulai ditumbuhi rambut halus yang nantinya akan hilang menjelang
minggu ke-2 usai bayi lahir.
 Bulan Keenam
Pada bulan keenam, janin sudah terlihat jelas dan mata bisa terbuka. Pembuluh vena tampak
melalui kulit janin dengan tekstur tipis keriput berwarna kemerahan. Denyut nadi juga meningkat
sebagai tanda janin menanggapi rangsangan bila mendengar suara dari luar dan panjang janin
sekitar 190 mm dengan berat 460 g.

Perkembangan Janin Trimester Ketiga

 Bulan Ketujuh
Bulan ketujuh, janin sudah dapat menanggapi cahaya, mendengar suara, merasakan sakit, dan
mengubah posisi tubuh. Panjang janin mencapai 36 cm dengan berat sekitar 900-1.800 g.
 Bulan Kedelapan
Saat bulan kedelapan, janin sudah berkembang lebih baik. Bagian yang telah terbentuk tapi belum
sempurna adalah paru-paru. Bayi bergerak lebih aktif dengan ukuran 46 cm, dan berat 2,27 kg.
 Bulan Kesembilan
Mata dan telinga telah berfungsi semestinya pada bulan kesembilan. Bagian paru-paru hampir
berkembang dengan sempurna. Panjang janin telah mencapai 46-51 cm dan berat 3,2 kg. Di masa
ini, semua organ tubuh janin akan semakin sempurna dan sudah berbentuk seperti manusia
normal. Selain itu, bulan kesembilan juga merupakan saat bagi orang tua menyambut kelahiran si
kecil ke dunia.

Dengan mengetahui perkembangan janin dari trimester pertama hingga masa kelahiran, Anda bisa
menentukan nutrisi yang baik dan tepat di tiap masa kehamilan. Tak hanya mengontrol nutrisi yang
dibutuhkan, dengan mengetahui fase perkembangan janin, Anda juga bisa mencegah bayi lahir cacat. Tak
hanya itu, Anda juga bisa sedini mungkin mengetahui masalah yang dialami janin melalui pemeriksaan
rutin.

Anda mungkin juga menyukai