Anda di halaman 1dari 27

Sistem Reproduksi manusia

Peta Konsep

Peta Konsep

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.

A. Alat reproduksi laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum.
Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat,
vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

Alat Reproduksi Pria


1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar
5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC)
agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam
suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda.
Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis
pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak
sendiri dengan ekornya.

Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini
merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

2. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan
fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan
mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih
hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya
luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari
epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens
menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk
menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

5. Vesikula seminalis

Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

6. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke
luar tubuh.

8. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat
kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan
sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis
bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat
berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi
mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai
alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Sperma

Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu
menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi
basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani)
terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela
(ekor).

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan


sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus
seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.
Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang
haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis

Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit


primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit
sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara
meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan
berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi
belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang
wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin
dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia
mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam
terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

Alat Reproduksi Wanita


Female Reproductive System

1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia,
klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan
lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena
tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri
dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan
bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir
tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua
labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh 
dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar
dalam fungsi seksual.

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim.
Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari
otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat
melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi
oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-
beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan
sebagainya.

3. Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan
menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks
memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis,
dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding
tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita.
Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear,
berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan
lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar
dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan
embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya
menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.

Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar


pada proses persalinan (kontraksi).

Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel


telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di
sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur
jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan
terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
Ovarium memiliki 3 fungsi yaitu:

a.       Fungsi utama ovarium adalah sebagai tempat pematangan sel-sel germinal dan produksi
hormon.
b.      Produksi ustrogen
c.       Produksi progesteron
Hormon ustrogen di keluarkan oleh ovarium dari mulai anak-anak sampai sesudah
monopause. Hormon ini di namakan hormon folikuler karena terus di hasilkan oleh sejumlah
besar folikel ovarium dan seperti semua hormon yang beredar di dalam aliran darah.
Progesteron di sekresikan oleh korpus luteum, dan melanjutkan pekerjaan yang di
mulai oleh ustrogen terhadap endometrium, yaitu menyebabkan endometrium menjadi tebal,
lembut, serta seperti beludru, siapuntutk penerimaan ovum yang telah di buahi. Progesteron
menghambat menstruasi.
Terjadinya menstruasi di awali oleh degenerasi korpus luteum yang mengakibatkan
kadar progesteron darah menurun, tetapi sewaktu hamil menstruasi tidak terjadi. Sebabnya
ialah seperti berikut. Sel paling luar dari konseptus (khorion) pada waktu menembus ke
dalam endometrium mengeluarkan sejenis hormon ( gonadotrofin khorionik) dan hormon ini
bekerja atas korpus luteum dan menjamin tetap berlangsungnya sekresi progesteron.
Menstruasi adalah sebuah perubahan-perubahan yang kompleks dan harmonis yang di
pengaruhi oleh hormon-hormon tertentu. Hormon-hormon ini di atur oleh otak, alat-alat
kandungan, kelenjar tiroid, dan beberapa kelenjar lainnya.
Berikut hormon-hormon tersebut:
a.         FSH (fillicle stimulating hormone) yang di keluarkan oleh otak
b.         Estrogen yang di hasilkan kandung telur
c.         LH ( luteinizing hormone) yang di hasilkan otak
d.        Progesteron yang di hasilkan kandung telur
Menstruasi biasanya terjadi pada wanita 28 hari sekali atau di sebut juga siklus
menstruasi, dengan masa menstruasi sekitar 7 hari. Siklus menstruasi terdiri atas:
1.         Fase proliferasi. Di bawah pengaruh estrogen, endometrium mengalami prolifekasi,
epitelnya mengalami regenerasi, kelenjar memanjang, dan jaringan ikat menambah. Fase ini
biasanya terjadi selama 7-9 hari.
2.         Fase sekresi. Di bawah pengaruh progesteron, kelenjar membesar dan melebar serta bekelok-
kelok, juga mnegeluarkan banayk getah dan jaringan ikat yang di antaranya menjadi sembab.
Fase ini biasanya terjadi selama 11 hari.
3.         Fase iskemia/prementruasi. Jika telur tidak di buahi, korpus gluteum berdegenerasi dan
lapisan endometrium mengalami pengerutan. Saat ini hormon progesteron dan estrogen akan
turun. Fase ini biasanya terjadi selama 3 hari.
4.         Fase menstruasi. Fase ini biasnya terjadi selama 3-6 hari.
Pembuahan adalah hasil penggabungan sel reproduktif laki-laki, spermatozoon,
dengan ovum atau sel telur, yang secara normal terjadi di dalam tube uterina sebagai lanjutan
hubungan kelamin. Sejumlah spermatozoa di tumpahkan ke dalam vagina. Spermatozoa itu
berjalan melalui uterus dan masuk ke dalam tuba uterina. Di sini di jumpainya hambatan
karena gerakan lapisan silia pada tuba di tujukan untuk membawa ovum lewat dari ujung
yang satu pada tuba ke arah uterus, akan tetapi spermatozoa di putar maju oleh gerakan
ekornya. Hanya seekor saja di perlukan untuk pembuahan. Penggabungan ke dua sel di
laksanakan oleh spermatozoa dengan menenmbus ovum. Penggabungan itu menghasilkan
pembuahan.
Ovum yang telah di buahi melanjutkan perjalannya ke luar tuba ke arah uterus dan
perjalanan ini berlangsung satu minggu. Sambil berjalan ovum tumbuh melalui mitosis
menjadi beberapa buah sel baru yang tetap bergabung tanpa mengubah ukuran sel telur itu
secara keseluruhan. Setelah tiba di dalam uterus, sel-sel lapisan luar konseptus ini
menghancurkan bagian dari endometrium dan ovum itupun membenamkan diri ke bawah
permukaan dan terjadi inplantasi. Hal ini secara normal terjadi di bagian atas badan uterus
dekat muara tuba uterina. Tetapi konseptus dapat tertanam di tempat manapun pada
endometrium, dan kalau tertanam dekat servix maka kelak plasentanya akan terletak di depan
fetus.
Kemudian terbenam di dalam dinding uterus dan perkembangannya berlangsung terus
untuk membentuk manusia yang seluruhnya lengkap baru. Kehamilan berlangsung.

6. Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang
berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim
dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim
sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam
saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Oogenesis

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum
diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang
diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel
primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu
oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum
haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Oogenesis

C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-
rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum
tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak
pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi
gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen
dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari
tangan, hidung, dan kaki.

embrio usia 8 minggu


3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran
kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.

embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai
berikut.
􀂉 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
􀂉 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
􀂉 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

D. Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan
endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh,
kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik,
jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu
siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.
Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri
atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan
FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan
pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga
menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi
untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.  Walaupun panjang
siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon
progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika
tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya
sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
Perubahan Hormon Saat Menstruasi

E. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat
menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus
selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat memperoleh
keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem
reproduksi adalah
sebagai berikut.
1. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan
ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh
berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu,
demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.

a. Gejala HIV

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan
cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi
dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai
penyakit.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak
memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun, tergantung
dari kekebalan tubuh si penderita.

Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa
lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul
bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus
menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.

Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat
berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia,
herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk
mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan
pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.

b. Penularan HIV

Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang
orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah
terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil
yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.

Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna
narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah,
kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.

c. Pencegahan HIV

Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar
dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain
itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.

2. Sifilis

Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri
Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan.
Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya
muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di
mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan
tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi
tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat
menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.

3. Gonore

Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular
melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ
lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra.
Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun
banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut
sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang
menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore
dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.

4. Klamidia (klamidiasis)

Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan
infeksi pada testis.

5. Herpes (dhab)

Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang
ditularkan ke fetusnya.

6. Candidiasis (keputihan)

Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang
pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus.
Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan
karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
Daftar Pustaka

Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Terpadu
untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu dan Kontekstual IX
untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Evelyn C. Pearce. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama

Dr. Yahya N, Dipl. CIBTAC. 2011. Kesehatan Reproduksi Pranikah. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
SISTEM INDERA MANUSIA

Sistem indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar
tubuh. Sistem indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima sistem
indra itu disebut panca indera. Pada setiap sistem indera terdapat saraf. Saraf ini akan
menerima rangsang dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat
rangsang diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau,
mengecap, atau meraba.

A.    Indera Penglihat (Mata)


Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan berupa
cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya lebih kurang 2 cm.
Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.

1.      Bagian-bagian mata


Bagian yang melindungi mata adalah:
a.       Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau
sentuhan benda.
b.      Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c.       Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d.      Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata, dan
membersihkan mata dari debu, dan bakteri.

           Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu:


a.       Sklera
Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata). Fungsi lapisan
ini yaitu untuk melindungi bola mata. Sklera terdiri dari konjungtiva dan kornea. Konjungtiva
berfungsi untuk menjaga kelembapan mata.
b.      Koroid
Koroid merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi untuk
memberi/mensuplai makanan pada mata. Pada lapisan koroid terdapat iris, pupil dan lensa
mata.
c.       Retina

Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan, yaitu :


a.      Kornea (selaput bening)
Kornea berfungsi menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian yang
lebih dalam. Karena fungsinya itu, maka kornea memiliki  beberapa sifat yaitu tidak
berwarna (bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah.

b.      Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)


Iris merupakan suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris
memberikan warna pada mata. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
ke mata sehingga sesuai dengan kebutuhan.

c.       Pupil (anak mata)


Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam
mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya
terang, otot iris mengerut dan menyebabkan pupil mengecil. Mengecilnya pupil akan
menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam cahaya redup, otot-
otot iris akan menjadi relaks sehingga pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan
cahaya semakin banyak masuk ke mata.

d.      Lensa mata


Fungsi lensa mata adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata
agar tepat jatuh ke retina. Lensa mata mempunyai  kemampuan untuk mencembung dan
memipih untuk memfokuskan jatuhnya cahaya yang disebut daya akomodasi. Akomodasi
bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila melihat objek
yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yang letaknya
dekat, lensa mata menjadi lebih cembung. Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh
otot- otot lensa yang melingkar (otot siliaris). Saat melihat objek yang jauh otot lensa
berelaksasi, sedangkan bila melihat objek yang dekat otot lensa berkontraksi. Lensa mata
membagi mata menjadi dua rongga, yaitu ruangan antara kornea dengan lensa (rongga muka),
dan ruangan dibelakang lensa (rongga belakang). Kedua rongga tersebut diisi cairan kental
dan transparan seperti jeli. Rongga depan berisi aqueous humour (humor berair), sedangkan
rongga belakang berisi vitreous humor (humor bening). Kedua cairan tersebut berfungsi
membantu memfokuskan cahaya kedalam retina.

e.       Retina ( selaput jala)


Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf mata
ke otak. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor) yang berhubungan dengan bagian badan
sel- sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otak tidak memiliki
reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat
mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.

f.       Saraf mata


Saraf mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima. Rangsang
tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat
melihat suatu benda.

2.      Cara kerja mata


Mata bekerja saat melihat objek. Tanpa cahaya, mata tidak dapat menjalankan
fungsinya. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga
benda jatuh pada retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina
menyampaikan bayangan itu ke otak. Setelah diproses di otak, kita dapat melihat benda itu.
3.      Kelainan dan Cara Memelihara Kesehatan Mata
Jenis Penyebab Ditolong Dengan
kelainan
Hipermetropi Lensa tidak dapat mencembung atau bola Lensa cembung
(rabun dekat) terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh (konvergen/positif)
dibelakang retina.

Miopi (rabun Lensa mata terlalu cembung atau bola mata Lensa cekung
jauh) terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh (divergen/negatif)
didepan retina.
Presbiopi Elastisitas mata berkurang karena usia tua. Lensa rangkap (dua
(mata tua) macam lensa)

Astigmatism Permukaan lensa mata tidak sama sehungga Lensa silindris


e fokusnaya tidak sama, dan bayangan benda (silinder)
yang terbentuk tidak sama.
Katarak Lensa mata buram, tidak elastis akibat Operasi
pengapuran sehingga daya akomodasi
berkurang.
Glaukoma Adanya penambahan tekanan dalam mata, karena Obat-obatan,
cairan dalam bilikanterior mata (aqueous homuor) operasi dengan
belum sempat disalurkan keluar sehingga menggunakan
tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan laser.
tekanan pada saraf optik dan lama kelamaan dapat
menyebabkan hilangnya daya penglihatan
Kelainan pada mata dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :
a)      Makan makanan yang mengandung vitamin A
b)      Menjaga kebersihan mata agar mata tidak kemasukan kotoran.
c)      Membiasakan membaca buku dengan jarak 30 cm dengan penerangan yang cukup.
d)     Tidak membaca buku atau menonton televisi sambil berbaring
e)      Segera memeriksakan diri ke dokter mata apabila mata tidak mampu melihat dengan baik.
B.     Indera Pendengar (Telinga)

Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
1.      Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
a.       Daun telinga berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
b.      Liang pendengaran berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang
telinga. Disepanjang dinding liang pendengaran terdapat rambut halus yang berfungsi
menghalalngi debu dan air agar tidak masuk ke telinga.

2.      Telinga tengah


Telinga bagian tengah terdiri dari:
a.       Gendang telinga (membrane timpani) berfungsi untuk menangkap getaran.
b.      3 tulang pendengaran (martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untuk memperkuat getaran
dan mengalirkannya dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.
c.       Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar
dengan udara di dalam telinga tengah.

3.      Telinga bagian dalam


a.       Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui posisi tubuh, dan menjaga keseimbangan.
b.      Tingkap jorong, berfungsi menerima,dan menyampaikan getaran.
c.       Rumah siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara
ke saraf pendengaran.
Proses Mendengar
Getaran bunyi yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga. Getaran bunyi
tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi mencapai gendang
telinga, maka gendang telinga akan bergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-
tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar. Demikian
juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf.
Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian, kita
mendengar bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga sehingga
pendengaran dapat terganggu.

Kelainan dan Cara Memelihara kesehatan telinga


            Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
a.       Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan dapat juga setelah dewasa.
Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah
dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).
b.      Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada telinga bagian dalam.
c.       Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.
d.      Kerusakan  gendang telinga, misal gendang teling pecah. Disebabkan oleh dua hal, yaitu
kapasitas suara yang didengar terlalu kuat,dan terkena suatu benda yang tajam.
e.       Otosklerosis, adalah kelainan pada tukang sanggurdi yang ditandai dengan gejala
tinitus(dering pada telinga) ketika masa kecil.
f.       Presbikus, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
g.      Rusaknya reseptor pendengran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara
yang amat keras. 

Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain :
a.       Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.
b.      Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.
c.       Jika telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter.
C.    Indera Pengecap (Lidah)

.
Indra pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra yang peka
terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.
1.      Bagian-bagian lidah
            Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh bintil-bintil yang
disebut papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang
tebal. Pada pangkal lidah terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.
Daerah-daerah peka pada lidah :
a.      Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
b.      Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam 
c.       Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis

2.      Cara kerja lidah


            Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke ujung-
ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak.
Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain
sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan mengatur letak
makanan pada saat sedang dikunyah setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke
kerongkongan

3.      Merawat kesehatan lidah


            Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan
lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup mengganggu karena menimbulkan rasa
sakit pada saat kita menggerakkan lidah untuk mengunyah dan berbicara.
        Cara merawat kesehatan lidah antara lain :
a.       Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
b.      Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
c.       Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C

D.    Indera Pembau (Hidung)

1.      Bagian-bagian hidung

a.      Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara


b.      Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c.       Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau
d.      Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e.       Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

2.      Cara kerja hidung


           Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk kerongga
hidung sewaktu kita menarik nafas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lender dan
merangsangkan sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita
dapat mengetahui bau tersebut.

3.      Gangguan pada hidung


Gangguan pada hidung biasa disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang
menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau
akibatnya hidung tidak mampu untuk mencium bau tersebut. Ketidakmampuan hidung untuk
mencium bau disebut anosmia. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada
hidung, dan bulu hidung yang terlalu banyak.
4.      Merawat kesehatan hidung
            Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dengan baik. Setiap
hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita cium
mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika menderita pilek lebih dari seminggu agar
pilek tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat merusak indera pembau.

E.     Indera Peraba (Kulit)

1.      Bagian-bagian kulit


Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu:

a.       Lapisan luar (Epidermis)


Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit
(bakteri) dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-
sel yang aktif membelah diri.
b.      Lapisan dalam (Dermis)
Lapisan dalam tersusun dari:
1.      Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat;
2.      Saluran keringat
3.      Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh;
4.      Kalenjer lemak
5.      Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;
6.      Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah yang berisi oksigen atau karbondioksida serta
sari makanan;
7.      Saraf penerima rangsang (reseptor)

2.      Cara kerja kulit


            Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang. Rangsang itu
diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu diteruskan oleh reseptor ke otak. Dengan
demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi
rangsang itu. Karena informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya luar,
misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak tahan panas itu, maka
secara refleks tubuh akan menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari
kerusakan yang lebih fatal.

3.      Memelihara kesehatan kulit


            Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah berhubungan langsung
dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling cepat kotor dan mudah diserang penyakit.
Beberapa penyakit kulit tersebut, yaitu :
a.       Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada. Jerawat dapat timbul
akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor.
b.      Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul karena penderita tidak
menjaga kebersihan.
c.       Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas menimbulkan rasa gatal yang
ditimbulkan oleh jamur.

Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran lain. Oleh
karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali sehari, serta cucilah kaki dan
tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang mengandung vitamin E serta sayuran dan
buah-buahan.

DAFTAR PUSTAKA
Cambell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Darmodjo, Hendro. 1992. Pendidikan IPA 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.
Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU 2. Bandung. PT Multi Adiwitata.

Anda mungkin juga menyukai