Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari Aparatur
Sipil Negara (ASN). ASN merupakan suatu profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN merupakan unsur aparatur negara yang
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh instansi pemerintah yang
mendukung pemberian pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Dalam
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN menyebutkan bahwa ASN
berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayanan Publik serta Perekat
dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena itu penting agar ASN memiliki
profesionalisme dan kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas
tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang
mempunyai peran penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana
Asisten Apoteker Terampil sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai
tugas dan tanggung jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang
berkualitas.
Kegiatan pengelolaan perbekalan kefarmasian dimulai dari pengadaan dan
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan serta
pemesanan/permintaan obat dan BMHP (bahan Medis Habis Pakai). Dari semua
pengelolaan perbekalan farmasi yang dilakukan pencatatan dan pelaporan di gudang
membutuhkan perhatian khusus, karena masih kurangnya penerapan sistem FEFO (First
Expired First Out)/FIFO (First In First Out) untuk mengurangi terjadinya stok obat yang
kadaluarsa, belum adanya label untuk obat dengan kewaspadaan tinggi melalui LASA
(Look Alike Sound Alike), perhitungan jumlah obat digudang dengan laporan berbeda
sehingga perlunya perhatian khusus terhadap pendataan ulang stok obat di gudang agar
semua obat yang ada sama dengan ada yang dilaporan sehingga mengurangi kehilangan
obat. Pendistribusian obat dan BMHP di Instalasi Farmasi dari gudang Farmasi
ke depo-depo Apotek Rawat Jalan dan Ruang Inap perawatan menggunakan
Surat Bukti Pengeluaran yang merupakan salah satu bagian penting sebagai
bukti pengeluaran obat dan Bahan Medis Habis Pakai dari gudang farmasi,
untuk memudahkan penelusuran pemakaian dan pengontrolan ketersediaan
obat dan bahan medis habis pakai. Proses pencatatan dalam pengelolaan perbekalan
farmasi dan barang medis habis pakai dikenal dengan kartu stok. Kartu stok adalah kartu
yang digunakan untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan obat serta perbekalan
farmasi. Kartu stok apotek menjadi barang yang wajib ada karena sebagai pengendali
persediaan obat yang dimiliki. Kartu ini harus selalu diupdate secara berkala setiap ada
pergerakan obat.
Dari identifikasi isu dengan menggunakan analisa Urgency Seriousness
Growth (USG) dan skala Likert maka diperoleh isu prioritas (Core issue)
Managemen pengendalian obat di Gudang Farmasi RS Bhayangkara TK I
R.Said Sukanto yang kurang terkendali. Berdasarkan rumusan masalah dan
rumusan sasaran diatas maka laporan aktualisasi ini diberi judul “Kurang
Optimalnya Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Gudang Farmasi RS
Bhayangkara TK I R.Said Sukanto”.

Anda mungkin juga menyukai