Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANUSIA DAN CINTA KASIH

DOSEN PEMBIMBING

Dr.H.Achmad Sulchan,SH,MH.

DISUSUN OLEH

Nama : Catur Alvyano Geuteres

Npm : 191003742016654

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


FAKULTAS HUKUM
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada
atau menaruh belas kasihan. Maka, pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan,
sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga
diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan
menaruh belas kasih.

Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan
yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang
cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran,
seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”.
Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak
pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta,
mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa
diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan
pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik
mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua
untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan,
diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kehidupan manusia yang alamiah, kita tidak akan pernah lepas dari rasa
cinta dan kasih. Dan dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab Kasih adalah
implementasi dari rasa Cinta yang kita rasakan. Seperti rasa cinta seorang Ibu kepada
anak nya, rasa Cinta tersebut dirasakan oleh anaknya dengan merasakan perlakuan kasih
dari sang ibu. Berikut pengertian Cinta Kasih menurut ahli.

Definisi Cinta menurut W. J. S. Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada)


atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan definisi kasih menurut beliau adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau
menaruh belas kasihan.  Jadi kalau disimpulkan cinta kasih adalah perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, beliau


mengatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan
kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan
dia. Yang dimaksud dengan keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi, panggilan-
panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan panggilan nama atau
sayang. Sedangkan kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau
tidak bertemu, adanya ungkapan-ungkapan sayang.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta,


cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau
cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan.

Menurut Kahlil Gibran cinta adalah satu-satunya kebebesan di dunia karena cinta
itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun
tak bisa mengubah perjalannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk
ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian cinta kasih tersebut?


2. Apakah pengertian kasih sayang?
3. Apa sajakah macam-macam cinta itu?
4. Apakah kemesraan itu?
5. Bagimanakah hubungan manusia dengan cinta kasih ?
6. Bagaimana mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan
damai terjadi?

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian cinta dan kasih


Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka
(kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau
menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama
sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu,
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.

Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya
terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang
mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa
cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang
paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal
yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar
tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak
ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan
lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga
unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta
itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur
terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan
belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung
jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

B. Pengertian Kasih Sayang


Menurut kamus umum bahasa indonesia karangan W.J.S  Poerwadarminta, kasih
sayang diartikan dengan kasih sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada
seseorang.
Dalam bentuk rumah tangga, kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi yang diakhiri
dengan perkawinan menjadikan rumah tangga mereka bukan lagi berdasarkan cinta
semata, tetapi bersifat kasih mengasihi atau saling menumpuhkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang masing-masing pihak dituntut untuk memiliki tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih
sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga
itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran akan mengancam kebahagiaan rumah
tangga.

C. Macam-Macam Cinta
1.      Cinta Kepada Allah
Diantara objek-objek pemujaan , ada yang ditujukan kepada Yang Mahakuasa, yang
bersifat pemujaan tertinggi. Pemujaan tersebut dilakukan oleh manusia religius atau
manusia agama, yaitu orang-orang yang menitikberatkan kehidupannya pada Yang
Mahakuasa. Pemujaan terhadap Yang Mahakuasa disebabkan adanya kesadaran
manusia atas kekuasaan dan kemampuan yang lebih tinggi dari kekuasaan dan
kemampuannya, Yaitu kekuasaan dan kemampuan yang dapat menentukan hidup
matinya seluruh makhluk dimuka bumi ini. Begitu tinggi pemujaan itu diberikan
sehingga manusia berkeyakinan bahwa selama hidup didunia ini, mereka harus
berbuat baik sesuai dengan perintah yang Mahakuasa dan menghindarkan diri dari
laranganNya. Mereka yakin ada kehidupan surga dan neraka setelah mati nanti, yang
berbuat baik tempatnya di surga, sebaliknya yang melanggar perintahNya akan
ditempatkan di neraka.
2. Cinta Diri Sendiri
Ada juga kasih sayang yang bersumber pada cinta diri sendiri (self love). Telah
dikemukakan, bahwa disamping mencintai sesama manusia, seseorang perlu memiliki
cinta kepada diri sendiri. Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada diri sendiri
didentikan dengan egoistis. Apabila maksudnya demikian, maka cinta diri sendiri
bernilai negatif.
Tetapi, apabila diartikan cinta diri sendiri dengan mengurus diri sendiri sehingga
kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi secara wajar, maka cinta diri sendiri
bernilai positif. Kita adalah orang pertama yang wajib mengurus diri sendiri. Contoh
cinta diri sendiri yang mengandung niali negatif, misalnya seorang ibu yang tidak mau
hamil karena tidak ingin tubuhnya yang indah menjadi rusak akibat kehamilannya.
3.      Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis (sifat kebirahian) merupakan suatu
yang sifatnya eksklusif (khusus) , sehingga sering memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal ini disebabkan letak antara cinta dan nafsu yang tidak berbeda jauh.
Padahal keduanya sangat bertolak belakang sifatnya . kasih sayang dalam cinta erotis
merupakan kontak seksual yang asli sedangkan kasih sayang yang ideal adalah yang
bersumber pada cinta. Oleh karena itu , dalam kehidupan rumah tangga yang diikat
dengan tali perkawinan bila seorang suami tidak mampu menikahi istrinya secara
rohaniah, maka dalam dirinya akan timbul beban mental . ia akan merasa berdosa atas
kekurangannya, begitu juga sebaliknya, berdosalah seorang istri jika tidak mau
melayani kehendak seksual suaminya. Oleh karena itu, timbul rasa tidak puas antara
suami dan istri dalam hubungan seksual, sehingga akan menimbulkan kerenggangan
hubungan yang dapat berakhir dengan perceraian.
Jika kasih sayang sebagai perwujudan cinta erotis dapat menjadi pengikat erat dalam
hubungan suami istri. Apalagi bila mereka sudah dikaruniai anak .
4.      Cinta Keibuan
Kasih sayang yang bersumber pada cinta keibuan, terdapat pada diri seorang ibu
terhadap anaknya. Ibu yang memperoleh benih anak dari suaminya tercinta akan
memelihara anaknya secara hati-hati dan penuh kasih sayang demi keselamatan
keturunanya. Setelah anak lahir melalui penderitaan yang hebat, dirawat dan diasuhlah
sang mutiara hati itu dengan penuh kasih sayang. Selain ibu rasa cinta keibuan juga
dimiliki oelh guru taman kanak-kanak atau perawat, juga mereka yang menggantikan
fungsi seorang ibu, mereka yang mengajar anak-anak atau memelihara orang sakit
dengan penuh kasih sayang.
5.      Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan diwujudkan manusia dalam tingkah laku atau perbuatan. Cinta
persaudaraan tidak mengenal batas suku bangsa ataupun agama. Dalam cinta ini
semua manusia adalah sama, yaitu sebagai makhluk ciptaan Allah . Atas cinta yang
demikianlah , seseorang tidak mempunyai rasa pamrih untuk berbuat baik kepada
sesamanya.

D. Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan
dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan
kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :

1. Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan
dorongan seksualitasnya kuat
2. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam
perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat
terasa, namun bila sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
3. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, kemesraan juga dapat diteruskan dalam masa
manusia usia lanjut (manula). Pandangan lama mengatakan, bahwa kalau manusia
sudah usia lanjut, sudah menjadi kakek dan nenek tidak pantas lagi untuk bermesraan.
Kemesraan bagi manula dapat diwujudkan dalam makan, duduk, jalan-jalan,
menonton televisi atau membaca kora bersama-sama.
E. Manusia Dan Cinta Kasih
Hidup tanpa cinta itu kosong. Cinta amat penting dalam kehidupan manusia.
Belumlah sempurna hidup seseorang jika dalam hidupnya tidak pernah dihampiri
perasaan cinta. Karena manusia didunia tidak hanya seorang diri, melainkan selalu
melibatkan pihak lain, dengan istilah cinta tersebut haruslah diartikan, baik mencintai
maupun dicintai.
Menurut Prof. Dr. Louis Leahy S.J, pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada asal
mula dari hidup, sekurang-kurang rasa cinta akan diri sendiri. (Louis Leahy : 1984).
Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan nya
untuk berbuat termasuk untuk mencintai atau dicintai. Dua sumber kekuatan itu adalah
akal dan budi di satu pihak, dan nafsu dipihak lain. Jadi, perasaan cinta dapat
dipengaruhi oleh dua sumber, yaitu perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi dan
perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu. Yang pertama disebut cinta sejati (cinta
tanpa pamrih), sedangkan yang kedua disebut cinta nafsu (cinta pamrih). Oleh Prof.
Dr. Louis Leahy S.J, menyatakan bahwa cinta tanpa berpamrih disebut cinta kebaikan,
sedangkan cinta pamrih disebut cinta utilitaris atau yang bermanfaat, artinya, yang
mengindahkan kepentingan diri sendiri.
Cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang
dalam lubuk sanubari setiap manusia, bukan dorongan suatu kepentingan melainkan
atas dasar kesadaran bahwa hakikatnya manusia itu satu. Cinta kasih itu meliputi
seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan sebagainya dan
tidak mengenal batas waktu. Cinta kasih bersifat abadi, karena ia tidak bergantung
kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang dicintai. Cinta kasih
keberadaannya bukan disebabkan oleh unsur-unsur yang bersifat internal, yang
berkembang didalam diri kita masing-masing.

F. Mewujudkan Cinta Kasih

Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram
damai dan bahagia dapat dengan cara :

1. Cara mewujudkan cinta diri sendiri

Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani


dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir
rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar
adat atau norma yang ada.

2. Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan

Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian.


Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry
Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas
suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran
Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)

3. Cara mewujudkan cinta erotis

Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan
tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki
terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

4. Cara mewujudkan Cinta Keibuan

Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap
anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan
dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan
melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.

5. Cara mewujudkan Cinta kepada Allah

Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan
Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan
segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.

6. Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull

Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada
pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap
saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manusia pada hakikatnya
tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.Cinta kasih Ideal itu adanya
tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut
Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama
lain.Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya
terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa
mengarah kepada yang dicintai.Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah
kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa
yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang
sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan
menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat,
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/presentation/330181076/Pengertian-Cinta-Kasih-Dan-
Sayang-Menurut-Para-Ahli
http://isengnyamahasiswa.blogspot.com/2015/04/cinta-kasih.html
https://abdulgani84.wordpress.com/2011/04/29/kasih/
https://gemaramadhan.weebly.com/my-work/manusia-dan-cinta-kasih

Anda mungkin juga menyukai