Anda di halaman 1dari 4

Menjadi Pelaku Kasih dan Perdamaian

Ditulis oleh :
Nama : Kezia Kivani Br Manik
Kelas : XII MIPA 8
Pelajaran : Agama

Pendahuluan
Kasih adalah perasaan setia, peduli, dan kasih sayang yang mendalam. Dimana dapat juga
diartikan sebagai persahabatan kita dengan Allah yang mempersatukan kita dengan Dia. Kasih
bagi Allah dan sesama manusia merupakan ciri khas para murid Yesus Kristus seperti yang tertulis
dalam Matius 22:35–40; Yohanes 13:34–35 ataupun 2 Nefi 31:20. Kita menunjukkan kasih kita
kepada Bapa Surgawi dengan mematuhi perintah-perintah-Nya dan melayani anak-anak-Nya.
Ungkapan kasih kita bagi sesama dapat mencakup bersikap baik kepada mereka, mendengarkan
mereka, berduka dengan mereka, menghibur mereka, melayani mereka, berdoa bagi mereka,
berbagi Injil dengan mereka, dan menjadi teman mereka.
Damai memiliki banyak arti: arti kedamaian berubah sesuai dengan hubungannya dengan
kalimat. Perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan
perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh.
Damai dapat juga berarti sebuah keadaan tenang, seperti yang umum di tempat-tempat yang
terpencil, mengizinkan untuk tidur atau meditasi. Damai dapat juga menggambarkan keadaan
emosi dalam diri dan akhirnya damai juga dapat berarti kombinasi dari definisi-definisi di atas.
Dalam perjanjian lama ada beberapa hal yang menyebabkan manusia untuk melakukan
perdamaian yaitu karena dosa manusia yang bersifat universal seperti yang tertulis dalam 1 Raj.
8:46; Mzm. 14:3;Pkh. 7:200 yang membuat manusia jauh dari Allah, dan hubungan manusia
dengan Allah menjadi terputus. Manusia tidak pernah mampu mengatasi dosanya (Bil. 32:23) atau
membersihkan diri dari dosa itu (Ams. 20:9). Sedangkan, perdamaian menurut peranjian baru
adalah sebagai wujud dari kasih Allah kepada manusia. Allah tidak butuhpendamaian dari
manusia, tetapi ia mengambil prakarsa bagi pendamaian tersebut. Pendamaian mengungkapkan
kasih Allah kepada manusia yang mana merupakan kerja kasih Allah. Menunjukkan kasih Bapa
kepada anak-Nya, sehingga Paulus menyatakan bahwa “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada
kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm.5:8).

Permasalah yang dihadapi dalam pembahasan


Terjadinya penyimpangan dalam kasih
Dalam Bahasa Yunani. Alkitab mengenal 4 jens kasih. Yang pertama adalah kasih Agape
yakni merupakan kasih yang tertinggi dari keemat kasih yang ada dimana kasih Agape dikenal
dengan kasih Tuhan yang kedua merupakan kasih Phileo atau merupakan kasih persaudaraan dan
persahabatan yang dikenal dengan kasih terhadap sesama. Yang ketiga merupakan kasih Storge
atau kasih dalam keluarga seperti kasih antara orang tua dan anak-anak atau kasih dengan
saudara kandung. Yang terakhir merupakan kasih Eros yakni merupakan kasih yang lebih
merujus pada fisik seperti kasih antara pasangan kekasih ataupun pasangan suami istri.
Walaupun ke-4 kasih ini dipandang baik, beberapa orang menyipangkan kasih ini pada
kasih yang lain yang menjerumuskan dalam dosa. Beberapa orang melihat bahwa bukan
Tuhanlah yang menjadi sumber kasih terbesar ataupun tertinggi bagi dia padahal hanya Tuhanlah
yang menjadi sumber kasih yang terbesar bagi kita, hal ini menunjukkan adanya penyimpangan
dalam kasih Agape. Yang kedua merupakan penyimpangan terhadap kasih Phileo, beberapa
orang menganggap kasih dalam persaudaraan dan persahabatan ini tidaklah nyata seperti
bagaimana beberapa orang dalam suatu kelompok saling berbicara buruk dibelakang orang lain
dan juga tidak mempercayai orang tersebut, padahal mereka dan orang tersebut memanggil satu
sama lain teman, sahabat atau bahkan saudara. Yang ketiga merupakan penyimpangan kasih
Storge, kasih ini dipandang oleh beberapa orang terutama orang tua kepada anak untuk menjaga
atau mengontrol anaknya berlebihan, orang tua ingin anaknya seperti apa yang ia inginkan
padahal anak tersebut mau hal lain, hal ini bisa mengakibatkan mental anak tersebut rusak karena
salah orang tua mengartikan arti kasih tersebut secara berlebihan. Yang terakhir merupakan
penyimpangan terhadap kasih Eros, penyimpangan kasih Eros ini dapat dilihat sangatlah banyak,
diaman kasih Eros ini banyak yang mengarah pada pengertian yang berlebihan bernama obsesi
yang pastinya mengakibatkan kehancuran pada dia dan orang lain.
Terjadinya penyimpangan terhadap hukum taurat
Dalam Alkitab ada tertulis 10 hukum taurat yang sepatutnya untuk di penuhi dan ditaati
bagi kita orang percaya. Yang pertama adalah “Akulah Tuhan Allahmu, jangan ada padamu allah
lain di hadapan-Ku. Hukum yang kedua adalah “Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apapun yang ada di langit, dibumi dan didalam bumi”. Hukum yang ketiga berbunyi
“Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu sembarangan”. Hukum yang keempat adalah “Ingatlah
dan Kuduskanlah hari Sabat”. Yang kelima adalah “Hormatilah ayah dan ibumu”. Hukum yang
keenam adalah “Jangan membunuh”. Hukum yang ketujuh adalah “Jangan berzinah”. Hokum
yang kedelapan adalah “ Jangan mencuri”. Hukum yang kesembilan adalah “Jangan
mengungkapkan saksi dusta terhadap sesamamu” dan hukum yang kesepuluh adalah “Jangan
mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini istrinya, atau apapaun yang menjadi milik
sesamamu”.
Melihat kesepuluh hukum taurat ini, pastinya dapat kita lihat banya sekali penyimpangan
yang kerap dan sering kali terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Ada orang yang menyembah allah-
allah dunia atau patung-patung berhala, menguap nama Allah sembarangan, tidak mengindahkan
hari Sabat, tidak menganggap orang tuanya, membunuh, berzinah, mencuri, berbohong, ataupun
mengingini kepemilikan ataupun harta milik orang lain.
Gambar Pendukung
Gambar positif

Gambar negatif
Penyelesaian Masalah
Dalam menyelesaikan masalah diatas. Iman dan kepercayaan yang kuat adalah kuncinya
didukung dengan motivasi, kemauan dan keinginan untulk berubah yang kuat. Kasih Agape di
tunjukkan dalam Yohannes 3 : 16 Yang bertuliskan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Untuk kasih Phileo terdapat dalam
Ibrani 13:1. “Peliharalah kasih persaudaraan” dimana Kasih persaudaraan harus ada di antara kita:
sesama jemaat, anggota tubuh Kristus. Dunia mengajarkan, “kasihilah saudaramu, tetapi bencilah
musuhmu”. Tetapi Tuhan Yesus mengajar saudara dan saya justru untuk “mengasihi musuhmu”.
Puji Tuhan, Orang Kristen dikenal sebagai orang yang penuh kasih: “Dengan demikian semua
orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” –
Yohanes 13:35. Sedangkan kasih Storge didukung dengan Roma 12:10 yakni : “Hendaklah kamu
saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat”.
Dimana dalam Alkitab tertulis ”Berubahlah dengan mengubah pikiranmu” dalam Roma
12:2 dimana Alkitab mengatakan jika kita ingin berubah menjadi lebih baik lagi maka kita harus
mengubah pikiran kita, mengubah pla piker kita menjadi lebih baik lagi. Dalam Alkitab juga
melarang apa yang ada di hokum taurat sebagai contoh terdapat dalam Matius 15:19 yakni:
Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian,
sumpah palsu dan hujat. Ataupun dalam Roma 12:2 yang berbunyi: Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna. Ataupun dalam Efesus 15: 21-22 dan 25 yakni:“dan rendahkanlah dirimu seorang
kepada yang lain di dalam takut akan Kristus”(ay.21), “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu
seperti kepada Tuhan” (ay.22), dan “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (ay.25).

Kesimpulam
Jadi dari pembahasan diatas. Unuk menjadi Pelaku Kasih dan Perdamaian mungkin
kelihatannya adalah sesuatu yang sulit. Tetapi dengan kita mempunyai keinginan, kemauan,
ketaaatan dan kepercayaan serta mengimaninya dalam segala hal, menjai Pelaku Kasih dan
Perdamaian tidaklah sulit. Hanya mungkin untuk memepertahankannya adalah hal yang cukup
sulit. Tapi pastinya untuk menjadi seseorang yang besar tentunya kita butuh pengorbanan yang
besar pula, yang penting adalah ketaatan dan iman percaya kita untuk emnuntun kita dalam tugas
dan tanggung jawab kita dalam menjadi pelaku kasih dan perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai