Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
1. Friska Pakpahan
2. Geo P.Saragih
3. Ika M.Napitupulu
4. Petua R.Sianipar
5. Sylvia M.Togatorop
Kelas : XI MIA 9
SMAN 2 BALIGE
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Home Sweet Home”,yang
merupakan ungkapan yang memiliki kedekatan arti dengan baitii jannatii atau dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan “rumahku surgaku”.
Makalah ini dibuat dalam rangka mendapatkan peran rumah yang bukan hanya
sekedar bangunan untuk tempat berteduh, namun rumah sebagai tempat penghidupan
keluarga untuk tumbuh dan berkembang dalam artian yang lebih luas. Kalau
diibaratkan rumah itu sebagai makhluk,dia mampu untuk memberdayakan dan juga
sebaliknya dia juga mampu menyengsarakan penghuninya. Peran rumah setidak-
tidaknya ada lima yang disingkat dengan 5 M yaitu: mengukir sejarah hidup,
melambangkan perjuangan hidup, membentuk budaya, membangun komunitas
belajar, dan meningkatkan ibadah.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
2.1 Definisi Home Sweet Home.............................................................2
2.2 Definisi Keluarga Secara Umum......................................................2
2.3 Home Sweet Home Secara Alkitabiah.............................................4
2.4 Keluarga dan Rumah yang Nyaman.................................................6
2.5 Hal yang Dibangun dalam Rumah....................................................8
2.6 Fungsi Keluarga...............................................................................10
2.7 Tugas Keluarga................................................................................11
2.8 Karakteristik Keluarga.....................................................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................12
3.2 Saran.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Home sweet home diartikan sebagai rumahku surgaku, atau tidak ada tempat
yang paling nyaman selain rumahku (baca: keluargaku). Mungkin rumah kita tidaklah
bagus-bagus amat, tetapi sungguh menyenangkan, nyaman, membahagiakan.
Rumah adalah tempat kita berkumpul bersama keluarga, bersama orang-orang
yang kita cintai dan yang mencintai kita. Rumah seringkali merupakan tempat kita
atau anak-anak kita lahir, tumbuh besar dan dewasa. Rumah tak ubahnya album
memori atau catatan harian yang menyimpan banyak kenangan atas berbagai
peristiwa yang terjadi di dalamnya. Apalagi jika rumah tersebut adalah rumah yang
diwarisi secara turun temurun. tentunya kesan mendalam lebih terasa. Mungkin tidak
ada yang menduga sebelumnya bahwa salah satu penghuni rumah tersebut tumbuh
menjadi orang besar dan berguna, atau lebih jauh lagi karena amal ibadah dari para
penghuni menghantarkannya masuk surga.
Rumah yang bernuansa surga adalah harapan bagi setiap manusia yang
berusaha memilki jiwa-jiwa mulia laksana malaikat bukan setan yang terlaknat. Dari
kumpulan jiwa-jiwa mulia yang selalu dekat dengan Tuhannya akhirnya terbentuklah
rumah tangga yang penuh berkah. Namun, sebaliknya rumah tangga yang jauh dari
keberkahan-Nya laksana neraka yang dikenal dengan “broken home”.
Semakin banyak tantangan di era ini untuk mewujudkan home sweet home,
tetapi bagaimanapun juga keluarga-keluarga kristen tetap harus mengupayakannya.
Bagaimana cara? Nasihat Rasul Paulus untuk keluarga (pasutri, orangtua dan anak),
meski sudah berabad-abad ditulis, ternyata tak lekang dimakan waktu (Efesus 5:21-
6:4). Kuncinya terletak pada ayat 21: Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain
di dalam takut akan Kristus.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah setiap keluarga harus memiliki rumah yang sederhana namun nyaman?
2.Apakah setiap keluarga harus menjadi rumah sebagai istana dan surga mereka?
3.Bagaimana cara mengindari broken home yang marak terjadi?
TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Church
Mengapa hal ini penting ? Jika kita ‘make our home a church’, berarti hadirat Tuhan
akan memenuhi rumah kita.
Ketahuilah bahwa anak-anak kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah
daripada di gereja, sehingga atmosfer hadirat Allah di dalam rumah kita lebih
memperngaruhi mereka dibandingkan program terbaik apa pun yang ada di gereja.
Untuk ‘make our home a church’, kita harus menjadikan relationship dengan Tuhan
adalah prioritas utama di dalam keluarga kita.
Bangun Mezbah Keluarga dengan konsisten setiap hari, doa bersama, mempelajari
Firman bersama-sama.
2. Restoration Center
Artinya sebagai “pusat pemulihan”.
Mengapa ? Karena setiap anggota keluarga akan menghadapi problem ketika berada
di luar rumah. Seperti problem pekerjaan, konflik dengan orang lain, anak-anak
mengalami problem di sekolah dengan teman-temennya. Walaupun mengalami
banyak problem, ketika tiba di rumah, masing-masing anggota keluarga saling
mendukung satu sama lain, peroblem yang ada bisa terselesaikan.
Rumah merupakan tempat untuk menyelesaikan konflik, tempat untuk belajar dari
kesalahan yang ada juga bisa merupakan tempat untuk mempraktekkan kasih dan
pengampunan setiap anggota keluarga.
Banyak anak-anak muda jatuh dalam narkoba, pergaulan yang buruk, karena hati
mereka penuh dengan kepahitan dan sakit hati yang tidak terselesaikan di keluarga.
Bagaimana dengan keluarga kita ?
3. Growth Center
Rumah adalah tempat untuk pertumbuhan, baik pertumbuhan secara fisik, mental,
intelektual maupun pertumbuhan rohani dengan seimbang.
Menyediakan nutrisi yang baik bagi kesehatan keluarga, di mana justru banyak anak-
anak jaman sekarang sudah dicemari dengan jajanan yang merusak kesehatan,
makanan ‘junk food’ yang tidak baik bagi pertumbuhan.
Memberikan semangat bagi setiap anggota keluarga untuk mengejar mimpi dan masa
depan yang penuh harapan.
“Tidak ada lingkungan yang lebih baik untuk membesarkan anak-anak dibandingkan
keluarga yang takut akan Tuhan.”
4. Playground
Rumah adalah tempat untuk relaksasi, menikmati kesenangan bersama-sama, penuh
dengan canda dan tawa, bermain dan rekreasi bersama.
Masing-masing anggota keluarga akan mendapatkan penghiburan yang
sesungguhnya.
Pusat hiburan yang sesungguhnya adalah di dalam keluarga, bukan di cafe, diskotik ..
yang merupakan hiburan semu.
5. School
Rumah adalah tempat untuk belajar. Apa yang dipelajari ?
Belajar mengenai nilai-nilai kehidupan, etika, karakter.
Anak-anak bisa belajar mengenai kehidupan rumah tangga melalui orang tuanya
sebagai persiapan di masa mendatang.
Belajar memasak, belajar mengatur rumah tangga, mengekspresikan kreativitas, dsb.
6. Communication Center
Rumah adalah pusat komunikasi yang terbaik dan terpercaya. Tempat sharing dan
curhat, di mana setiap anggota keluarga dapat terbuka untuk menyampaikan pikiran
dan perasaan tanpa dihakimi.
7. Wedding Party
Kebahagiaan pernikahan biasanya hanya terjadi di pesta pernikahan dan bulan madu
saja. Sesudah itu, pasangan akan menghadapi berbagai macam persoalan yang dapat
menimbulkan konflik dan membuat keluarga menjadi tidak harmonis lagi.
Jangan biarkan itu terjadi. Pilihan ada di tangan kita !
Kebahagiaan dalam pernikahan tidak terjadi secara otomatis, tetapi perlu dipelihara
sepanjang masa.
Marilah kita terus menciptakan dan memelihara suasana kebahagiaan pernikahan di
rumah kita. Biarlah rumah kita menjadi tempat untuk saling mengekspresikan kasih
dan berbagi keintiman.
Keluarga yang bahagia akan menghasilkan anak-anak yang bahagia pula.
8. Meeting Office
Biarlah rumah kita menjadi tempat untuk merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga
dan merancang strategi masa depan keluarga.
Banyak pasangan yang tidak mengetahui bahwa kebahagiaan dan masa depan
keluarga memerlukan perencanaan.
Keluarga yang sukses tidak dapat terjadi secara kebetulan …. Sama seperti
membangun rumah, pernikahan yang sukses adalah produk dari perencanaan yang
cermat dan rancangan yang serius, bahan yang benar, nasihat yang baik dan
kontraktor yang memenuhi syarat.
9. Museum
Jadikan rumah kita sebagai tempat untuk mengenang dan mengingat hal-hal yang
telah Tuhan lakukan dalam keluarga kita. Beritakanlah kebesaran-kebesaran Tuhan
kepada anak-anak kita turun-temurun.
Warisan apakah yang ingin kita turunkan kepada keluarga kita ? Warisan yang kekal !
Nilai-nilai Kerajaan Allah !
Buatlah foto-foto kenangan bersama dengan keluarga. Kenangan keluarga tidak akan
berakhir selamanya !
10. House of Blessing
Jadikan rumah kita sebagai rumah yang memberkati orang-orang lain yang
berkunjung. Mereka akan merasakan kehangatan, kasih dan penerimaan yang tulus.
Make people feel at home !
Sediakanlah rumah kita sebagai tempat untuk memuji dan menyembah Tuhan
bersama-sama, seperti ‘komsel’, tempat persekutuan orang-orang percaya, doa
bersama, dan lain-lain.
F. FUNGSI KELUARGA
G. TUGAS KELUARGA
a. Menjaga fisik setiap anggota keluarga dari gangguan.
b. Sosialisasi antar setiap anggota keluarga
c. Memberikan pengarahan kepada anak untuk mengikuti norma – norma yang ada
d. Menempatkan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
H. KARAKTERISTIK KELUARGA
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi.
2. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
3. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
4. Mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
BAB III
PENUTUP
A,KESIMPULAN
Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
harus mengandalkan hikmat Tuhan daripada hikmat manusia.Keluarga/ rumah tangga
yang bahagia adalah keluarga yang mampu berkomunikasi dengan baik antar anggota
keluarga sehingga setiap orang merasa aman dan nyaman di dalam keluarga dan
berkat Tuhan tercurah bagi keluarga yang takut akan Tuhan. Sebagai anak-anak
Kristen kita pun harus mampu menciptakan suasana nyaman di rumah kita melalu hal-
hal sederhana. Kita bisa menciptakan suasana baru di rumah kita.
B. SARAN
Setiap anggota keluarga harus memiliki kesadaran bahwa betapa pentingnya
kehadiran keluarga di tengah-tengah kehidupan kita. Selain itu, setiap keluarga harus
menghindari setiap permasalahan kecil yang terjadi yang akan berubah menjadi
permasalahan yang besar. Jika ada masalah seperti itu, semua anggota keluarga
haruslah menghadapinya bersama-sama tanpa mengeluh sedikit pun.
DAFTAR PUSTAKA
https://stjki.wordpress.com/2012/07/17/rumahku-surgaku-home-sweet-home/