Anda di halaman 1dari 10

Sikap Gereja terhadap demokrasi

di Indonesia
1 Samuel 8:10-17; Matius 22:15-21;
Roma 13:1-7
Demokrasi di Indonesia
• Demokrasi dipandang sebagai sesuatu yang penting
karena nilai-nilai yang dikandungnya sangat diperlukan
sebagai acuan untuk menata kehidupan berbangsa dan
bernegara yang baik
• Dalam praktik opelaksanaan demokrasi khususnya di
Indonesia belum berjalan sesuai dengan teori yang ada,
karena belum mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat
yang menyeluruh.
• Permasalahannya bisa dikelompokkan menjadi tiga hal :
segi tehnis/prosedur, etika politik, serta sistem demokrasi
secara keseluruhan
• Segi tehnis : pemilu merupakan wahana bagi
warga negara untuk menggunakan hak pilihnya
dalam memilih orang-orang yang dianggap layak
untuk mewakili masyarakat
• Segi etika: akar etika politik bahwa kebaikan
senantiasa didasarkan kepada hakekat manusia
sebagai makluk yang beradap dan berbudaya
• Sistem demokrasi; partai politik berfungsi
sebagai lembaga demokrasi
Demokrasi di Indonesia
• Indonesia dibentuk sebagai sebuah negara yang demokratis.
HAM dan demokrasi diakui seperti tersirat dalam rumusan
Pancasila.
• Demokrasi hanya dapat terwujud apabila demokrasi sebagai
prinsip dan acua hidup bersama antar warga negara dan antar
warga negara dengan negara dijalankan dan dipatuhi oleh
semua pihak
• Demokrasi di Inonesia sudah berjalan baik karena memiliki
aspek : istem multipartai, pemilu yang demokratis, desentralisasi
pemerintahan, kebebasan pers, militer yang tidak terlibat politik,
kekuatan politik yang pluralistik, kekuatan masyarakat sipil
• Gereja di Indonesia hadie dan hidup di tengah
berbagai persoalan bangsa termasuk persoalan
yang menyangkut demokrasi.
• Gereja perlu mendorong warganya untuk
memperjuangkan terwujudnya demokrasi, hal itu
disebabkan masih didapati praktik penyimpangan
demokrasi.
• Istilah penerapan hukum : tajam ke bawah tumpul
keatas dalam kehidupan negara yang demokratis
masih ada. Artinya lebih banyak mengorbankan
rakyat jelata dan berpihak pada orang kaya dan
berkuasa
Sikap Tuhan Yesu menyangkut Politik
• Sekalipun Tuhan Yesus tidak berbicara secara khusus
tentang politik tetapi sikap terhadap politik dan
kekuasaan nyata melalui kritik-kritik-Nya.
• Kita bisa membaca Matius 22:15-21
• Setiap orang harus mempunyai perhatian dan
keprihatinan terhadap kesejahteraan sosial politik
negaranya dan harus taat sebagai warga negara.
• Roma 13:1-7, orang Kristen harus taat kepada
pemerintah. Ketaatan itu disertai dengan sikap kritis,
objektik, dan rasional.
Politik uang adalah dosa
• Pemilu tidak semata-mata soal hasil, karena hasil sangat ditentukan
oleh proses, dan proses yang baik akan menentukan hasil yang baik
pula.
• Jangan terlibat politik uang, karena politik uang merupakan
pembodohan rakyat dan merusak subtansi demokrasi.
• 1 Timotius 6:10: akar kejahatan cinta akan uang
• Keluaran 23:8 : suap dilarang
• Ulangan 16:19
• Roma 13:1 ketika memilih pemilih harus disadari bahwa itu mandat
ilahi untuk melahirkan opemimpin yang baik dan bertanggungjawab
• Keluaran 18:31 mereka yang dipilih haruslkah orag yang cakap dan
takut akan Tuhan (bandingkan KPR 6:3)
Pedoman memilih
• Pelajari dan cermati visi dan misinya
• Pemimpin yang baik lahir melalui sebuah proses yang baik dan
alamiah
• Karakter calon sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja
kepemimpinannya.
• Pasangan calon dari gabungan partai politik perlu dicermati idiologi
dibalik parta-partai pengusung
• Waspadai kampanye jahat
• Awasi pemilu untuk memastikan poses dan hasil yang baik dan
berintegritas
• Gereja tidak berpolitik. Politik Gereja adalah politik moral, oleh
karena itu jangan Gereja dijadikan sebagai arena kampanye
Gereja, Politik, dan Demokrasi
• Sejarah kekristenan mencatat terjadi Gereja dibawah kekuasaan
pemerintah = segala yang dilakukan Gereja harus memperoleh
persetujuan pemerintah dan sesuai dengan kepentingan pemerintah.
Namun abad pertengahan pemerintah di bawah kekuasaan Gereja.
• Pada masa reformasi : Gereja dan pemerintah memiliki otoritasnya
sendiri-sendiri,
• Gereja sebagai kontrol terhadap perwujudab politik dan demokrasi
yang menjamin terpenuhinya hak warga masyarakat sebagai manusia
yang memiliki martabat.
• Gereja memiliki kewajiban untuk menyadarkan warganya menjadi sadar
akan hak, tanggung jawab, dan kewajiban sebagai warga negara.
• Gereja tidak boleh memikirkan diri sendiri, karena tugasnya di dunia
untuk menjadi pelayan Allah dan sesama
Sikap Gereja terhadap politik dari tokoh
Kristen/T.B Simatupang
• Konstruktif artinya umat Kristen harus ikut ambil bagian
dalam pembangunan bangsanya
• Positif : selalu berusaha memberikan sumbangsih yang
terbaik bagi pemerintah dan warganya
• Kritis : Orang Kristen tidak takut memberikan masukan dan
koreksi keada pemerintah demi kebaikan rakyat dan
diberlakukannya hkum Tuhan
• Realistis: disatu sisi pelayan yang loyal kepada atasan
sepanjang atasannya benar dan adil, disisi lain menjadi
pengawas yang berani menegur pemerintah jika pemerintah
itu lali dan tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai