Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan 1

Demokrasi Menurut Iman Kristen


Demokrasi dalam bahasa Yunani ‘demokratia’ dari kata demos (rakyat) dan kratos
(kekuasaan/pemerintahan) Demokratia adalah kekuasaan/pemerintahan rakyat.
Jadi demokrasi adalah bentuk pemerintahan tertinggi berasal dari rakyat dan dilaksanakan oleh
rakyat atau melalui perwakilannya.
Menghayati Kehidupan Demokrasi
Dalam demokrasi Pancasila dan dalam Kekristenan, kebebasan dan kemandirian seseorang dibatasi
oleh kebebasan dan kemandirian orang lain. Sehingga harus saling menghargai dan menerima
kehadiran orang lain.
Hidup berdemokrasi terealisasi dengan cara:
• Menerima, mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
• Mengutamakan kepentingan masyarakat umum
• Mengakomodasi atau berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
• Menjunjung tinggi kesederajatan dan martabat manusia.
• Mengupayakan kesejahteraan dan keutuhan bangsa.

Nilai-nilai demokrasi antara lain:


1. Toleransi
2. Kebebasan berpendapat
3. Menghargai perbedaan
4. Keterbukaan
5. Menjunjung tinggi harkat & martabat manusia
6. Perdamaian
7. Berkeadilan
8. Bertanggung jawab

1. Toleransi
Suatu sikap yang tidak menyimpang dari aturan di mana seseorang menghargai pendapat, paham
atau tindakan orang lain.
Hal ini penting karena sebagai makhluk sosial manusia memiliki kebebasan sekaligus wajib
menciptakan kerukunan.

2. Kebebasan berpendapat
Setiap orang memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapat, tetapi juga berkewajiban
menerima dan menghargai pendapat orang lain. Jadi kebebasannya bukanlah kebebasan mutlak.

3. Menghargai perbedaan
Mengakui dan menerima kenyataan adanya keberagaman dan perbedaan paham, pendapat dan cara
seseorang bertindak. Dan menghargainya sebagai kekayaan yang dapat menyatukan masyarakat.

4. Keterbukaan
Keterbukaan dalam menyampaikan pendapat dan berkomunikasi merupakan sikap yang jujur dan
saling percaya dalam hidup.

5. Menjunjung tinggi harkat & martabat manusia


Menghargai semua manusia sama dengan menghargai diri sendiri serta bersedia hidup
berdampingan dengan orang lain yang berbeda sekalipun.

6. Perdamaian
Menyelesaikan pertikaian dengan damai dan kekeluargaan, melaksanakan semua kegiatan
masyarakat dengan sukarela dan mengupayakan perdamaian dalam setiap perubahan dalam
masyarakat.

7. Berkeadilan
Mengutamakan keadilan yang merata dengan melaksanakan hukum dan peraturan, serta
menjunjung tinggi kebenaran.

8. Bertanggung jawab
Adanya komitmen dan kesetiaan melaksanakan proses demokrasi dengan benar serta mewujudkan
hasil musyawarah bersama dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Pertemuan 2

Demokrasi dalam Alkitab


Alkitab memberikan pembelajaran bagi kita bahwa praktik demokrasi dan juga termasuk
pelanggaran terhadap demokrasi sudah ada sejak masa lampau. Tertulis dalam alkitab kita,
meskipun tidak menggunakan istilah demokrasi dalam penulisannya.

Demokrasi Dalam Perjanjian Lama

Perjanjian lama menggambarkan praktik demokrasi yang telah berlangsung saat itu. Berikut
beberapa hal yang dapat dipelajari:
Demokrasi yang dicontohkan Tuhan bagi manusia:

Kedudukan manusia yang sama dihadapan Tuhan, kasih Tuhan, keadilan dan kebebasan untuk
memilih. Hal-hal tersebut diberikan Tuhan merupakan demokrasi yang dicontohkan Tuhan
kepada umat manusia. Dapat kita lihat dari perlakuan Tuhan terhadap manusia yang meskipun
telah jatuh ke dalam dosa tetapi Tuhan tidak pengurangi porsinya dalam mengasihi manusia.
Contoh kedua dapat dilihat dalam hal mengenai 10 Perintah Allah (Kejadian 20) yang diberikan
Tuhan bagi bangsa Israel agar mereka hidup dengan standar Tuhan atau tetap hidup pada
jalannya.
Demokrasi dalam kisah Abraham dan Lot (Kejadian 13:8-9) :
Ketika gembala-gembala domba milik Abraham dan gembala-gembala domba milik Lot
bertengkar memperebutkan rumput dan sumber mata air, Abraham mengajak Lot untuk
berdialog untuk mengambil langkah terbaik. Abraham mempersilahkan Lot untuk menentukan
pilihan terlebih dahulu. Abraham memberikan kesempatan pertama bagi Lot untuk memilih dan
ia mengambil jalan kebalikannya. Abraham memberi Lot kebebasan untuk menentukan pendapat
dan pilihannya.

Pelanggaran demokrasi dalam Perjanjian Lama:


Contoh pelanggaran demokrasi dapat kita lihat dalam kisah Nabot (1 Raja-raja 21: 1 -16) dimana
terjadi perampasan kebun anggur milik Nabot oleh Raja Ahab. Nabot yang tidak bersedia
menjual ataupun menukar kebun anggurnya telah mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh
Raja Ahab dan istrinya Izebel. Nabot dihadapkan dalam pengadilan dengan tuduhan palsu dan
kemudian dihukum dengan cara dilempari batu sampai mati. Kemudan setelah Nabot mati maka
seluruh kebun anggur diambil alih oleh Raja Ahab.
Pengadilan palsu itu menunjukkan adanya pelanggaran demokrasi terhadap Nabot.
Demokrasi Dalam Perjanjian Baru

Hukum Kasih yang kedua: Matius 22:39

Dalam perjanjian baru, Yesus mengajarkan bagi manusia untuk mengasihi manusia seperti
dirnya sendiri, yaitu memperlakukan orang lain sama seperti kita memperlakukan diri sendiri.
Hal yang dianggap baik bagi diri sendiri itu juga yang harus dilakukan terhadap orang lain.

Yesus Bercakap-cakap dengan perempuan Samaria (Yohanes 4:7-10)


Yesus bersedia bercakap-cakap dengan perempuan Samaria, yang selama ini dianggap berasal
dari kaum yang lebih rendah.

Yesus singgah di rumah Zakeus (Lukas 19:1-10)

Yesus memperlakukan Zakeus dengan baik meskipun dia seorang pemungut cukai, orang yang
banyak dibenci rakyat karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai. Yesus memberikan
perlakuan yang sama terhadap kaum yang dipinggirkan oleh orang lain.

Dan banyak lagi hal yang dicontohkan oleh Yesus dalam memberlakukan sikap demokratis
terhadap semua orang.

Kesimpulan:
Seluruh orang percaya adalah anggota tubuh Kristus dengan Kristus sebagai kepala gerejanya.
Sehingga gereja adalah milik Tuhan bukan milik perorangan.
Kehidupan demokrasi sebagai wujud kasih Tuhan bagi semua manusia adalah sebuah upaya
merealisasikan nilai demokrasi yang benar. Sehingga orang percaya dapat mewujudkan
kehidupan demokrasi yang benar untuk mewujudkan kasih Tuhan bagi manusia.

Pertemuan 3

Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Iman Kristen

Pengertian HAM secara umum


HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang yang melekat pada keberadaannya sebagai
manusia, di manapun ia berada.
Ada beberapa pengertian lainnya dari HAM, yaitu:
 Hak-hak dasar atau pokok bagi manusia sejak dilahirkan yang merupakan anugerah dari Allah yang
Maha Kuasa.
 Hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Allah yang bersifat tidak bias
dilanggar oleh siapapun.
 Hak selalu hadir bersama kewajiban.

Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, disebutkan bahwa :
“ Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta harkat
dan martabat manusia”

(Deklarasi HAM se-dunia 10 Desember 1948)


HAM bersifat :
a. Mendasar (fundamental)
adalah HAM telah ada pada diri manusia sejak ia di dalam kandungan sampai ia mati.
b. Universal
Adalah HAM berlaku bagi setiap manusia di seluruh dunia, tanpa membedakan usia, jenis
kelamin,suku, agama, ras, warna kulit dan segala perbedaan lainnya.

HAM dalam Perspektif Iman Kristen


Konsep dasar HAM dalam sudut pandang iman Kristen ada 2, yaitu:
a. Kedaulatan Allah yang universal
 HAM bersumber pada Allah yang memiliki kedaulatan universal.
 Kedaulatan Allah di dalam diri manusia mencakup dimensi individual (martabatnya
sebagai manusia)
 Dimensi sosial (hidup kebersamaannya dengan manusia lain)
 Dimensi ekologis (kuasa atas alam ciptaan.
 Dimensi futurologis (kesempatan untuk memiliki masa depan)

b. Citra Allah dalam diri manusia (manusia sebagai imago dei)


Kej 1:29, manusia diciptakan menurut gambar dan rupaNya, imago Dei (imago=citra/gambar),
Dei (Allah) Artinya: manusia secara unik memantulkan Allah di dalam kehidupannya.
Manusia memantulkan citra Allah yang:
• Allah yang adil: dengan keberadaan manusia untuk menegakkan keadilan.
• Allah yang benar: dengan usaha manusia untuk menyatakan kebenaran.
• Allah yang bebas bertindak, menyatakan dan mewujudkan kehendakNya: manusia
menghormati kebebasan orang lain dan kebebasan yang bertanggung jawab
• Allah yang adalah kasih: manusia mempraktekkan kasih kepada orang lain.

Kesimpulan:
Iman Kristen sangat menghargai hak asasi manusia sebagai anugerah Tuhan.

HAM menurut pandangan iman Kristen juga menggambarkan keterlibatan Tuhan yang penuh sehingga
HAM menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk dijaga.

Meskipun demikian masih banyak bagian dalam HAM yang masih menjadi perdebatan dari sisi iman
Kristen. Hal ini akan kita pelajari dalam pertemuan yang akan datang.

Pertemuan 4
PERDEBATAN MENGENAI HAM

Ada beberapa hal yang saat ini menjadi perdebatan berkaitan dengan HAM:
a. Hukuman mati
Adalah hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang yang dianggap melakukan kejahatan
yang berat seperti pembunuhan yang sadis, pengkhianatan terhadap Negara (makar) dll
Hukuman mati ini dilegalkan di beberapa Negara. Dan hingga saat ini masih menjadi
perdebatan diantara masyarakat, termasuk perdebatan diantara kalangan orang Kristen.
Pihak yang setuju dengan hukuman mati mengatakan kalau hukuman mati merupakan
hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, dan diharapkan menjad efek jera bagi
pelaku kejahatan tersebut. Sedangkan bagi yang menolak, mengatakan bahwa hak untuk
hidup adalah hak yang diberikan oleh Tuhan, sehingga manusia tidak berhak mencabut
nyawa seseorang, meskipun itu sebuah hukuman.

b. Aborsi
Aborsi merupakan peristiwa gugurnya janin dari kandungan sebelum waktunya untuk
dilahirkan. Aborsi sebenarnya terdiri dari berbagai jenis aborsi, antara lain:
 Keguguran, aborsi yang tidak disengaja,bisa disebabkan karena penyakit tertentu
ataupun karena kecelakaan (jatuh)
 Aborsi medis, aborsi yang dilakukan karena alasan medis tertentu, misalnya suatu
penyakit yang mengancam jiwa, biasanya akan disarankan untuk menyelamatkan
nyawa si ibu sehingga akan dilakukan aborsi medis. Atau kondisi janin yang tidak
memungkinkan untuk melanjutkan kehamilan.
 Aborsi kriminalis, yaitu aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena janin tidak
dikehendaki untuk hidup.

Aborsi kriminalis lebih sedikit menyebabkan perbedaan pendapat disbanding dengan


aborsi medis.
Aborsi medis sampai saat ini masih menjadi perdebatan di antara masyarakat dan diantara
umat Kristen juga demikian. Masih diperdebatkan apakah termasuk pelanggaran HAM
atau bukan.

c. Euthanasia
Euthanasia adalah praktik yang dipilih untuk membebaskan seseorang dari penderitaan
panjang. Misalnya karena seseorang mengalami koma cukup lama, lalu keluarga
menghendaki pencabutan alat bantu kehidupan untuk membebaskan orang itu dari
penderitaanya. Contoh lain lagi, seseorang sudah tidak sanggup menanggung penyakitnya
sehingga dengan sadar minta kepada keluarganya atau dokter untuk mengakhiri hidupnya
(berbeda dengan bunuh diri).
Ada Negara yang melegalkan euthanasia ini, tetapi lebih banyak yang masih
mendebatkanya. Apakah euthanasia ini termasuk pelanggaran HAM atau bukan.

Pelanggaran HAM contoh dalam kisah Alkitab


Salah satu contoh pelanggaran HAM ini ada pada kisah Nabot dan kebun anggurnya (1 Raja-raja
21:1-16)
Nabot yang diperlakukan tidak adil oleh Raja Ahab.

Pertemuan 5

Nilai-nilai Dalam HAM

Hak asasi manusia menjadi bagian yang tidak dapat terlepas dari kehidupan iman orang Kristen.
Meskipun di dalam alkitab tidak disebutkan istilah HAM, namun kebaradaan HAM, praktik
HAM menjadi bagian dalam nilai-nilai Kristiani yang harus menjadi norma hidup bagi oaring
percaya.
Berikut ini beberapa nilai yang ada dalam HAM dan selaras dengan nilai-nilai Kristiani:
1. Nilai Religius

Nilai religius dalam HAM adalah sikap dan perilaku untuk menghormati Allah, Sang
Pencipta. Setiap orang yang takut akan Tuhan, pasti akan melakukan segala perintah Tuhan
dan mengamini bahwa manusia diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar Allah yaitu
secara unik menampilkan citra Allah dalam dirinya. Religiusitas manusia yang takut akan
Allah maka manusia akan mengasihi orang lain sebagaimana ia mengasihi diri sendiri;
seperti yang Tuhan perintahkan kepada manusia.
Dengan demikian manusia yang memiliki nilai religius akan senantiasa mengasihi dan
menghormati hak asasi orang lain sebagai bagian dari ketaatannya kepada Tuhan.

2. Menghargai sesama
Menghargai HAM, otomatis akan menghargai dan menghormati sesama sebagai gambar dan
rupa Allah dan ciptaan milik Allah. Harkat manusia sebagai ciptaan yang segambar dan
serupa dengan Allah menempatkan manusia pada harkat dan martabat yang mulia.
Keberadaan manusia ini dimiliki oleh siapapun tanpa kecuali, sehingga hak asasi manusia
akan selalu dibarengi dengan kewajiban untuk menghargai hak asasi orang lain juga.
Dalam hal inilah terletak nilai yang harus dimiliki oleh orang percaya, nilai menghargai
sesama sebagai orang yang memiliki anugerah hak asasi manusia juga.

3. Keadilan
Hak asasi manusia dimiliki oleh semua orang sebagai anugrah Tuhan, tanpa perbedaan, dan
berlaku secara universal. Semua orang memiliki HAM, dengan demikian dituntut juga
kewajiban dari semua orang untuk bertanggung jawab saling menerima keberadaan orang
lain dan memperjuangkan hak orang lain juga.

Nilai keadilan secara singkat adalah pemperjuangkan hak asasinya sekaligus memenuhi
kewajibannya terhadap hak asasi orang lain.

4. Kasih
Tuhan menempatkan manusia pada derajat tertinggi di antara semua ciptaan lainnya.
KasihNya tetap meskipun manusia telah jatuh ke dalam dosa. Dalam HAM, kasih menjadi
nilai penting, tanpa kasih mustahil seseorang dapat menghormati dan menghargai orang lain
dengan tulus. Tanpa kasih, mustahil manusia dapat saling menerima dan mengampuni.
Dalam 1 Yohanes 4:21, juga dinyatakan bahwa “Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga
mengasihi saudaranya.”
Kasih inilah yang akan menjadi dasar bagi semua orang untuk menghargai dan
memperjuangkan hak asasi sesamanya.

Kesimpulan:
Nilai-nilai yang harus dimiliki orang percaya dalam kaitannya dengan hak asasi manusia
akan mempermudah setiap orang percaya untuk menghargai dan memperjuangkan hak asasi
manusia.

Nilai-nilai di atas bukanlah berdiri sendiri, namun nilai yang sangat berkaitan satu dengan
lainnya dan saling melengkapi.

Materi dari buku paket yang dapat dipelajari:


Bab 1 Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Bab 2 Praktik Demokrasi dan Hak Asasi Manusia


Bab 3 Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Alkitab
Bab 4 Sikap Gereja terhadap Demokrasi dan HAM di Indonesia

Catatan tambahan:
Setiap orang ciptaan Allah berhak menentukan pilihannya sendiri, sebab manusia adalah
makhluk yang memiliki kehendak bebas (otonom)
Tidak ada seorangpun atau lembaga apapun termasuk Negara yang mempunyai kuasa untuk
membatalkan atau mengurangi hak asasi seseorang, tanpa berhadapan langsung dengan Allah,
karena kedaulatan Allah yang bersifat universal

Anda mungkin juga menyukai