Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGAMA

“PELANGGARAN HAM DI MASA

PANDEMI COVID-19 ”

NAMA : ANGELINA FOMENI MELLA

KELAS :XII IPS 1

SMA NEGERI 3 KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pendidikan.
Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru saya
disekolah. Dengan makalah ini juga dapat di buat untuk bahan pembelajaran atau pelengkap
buku modul pelajaran agama Kristen dalam materi pembelajaran tentang pelanggaran HAM pada
masa pandemi covid-19.
Dalam makalah ini dijelaskan apa itu HAM secara umum dan secara alkitab serta
dijelaskan ciri-ciri HAM menurut alkitab
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik dan dapat mencegah penyebaran covid-19 dilingkungan setempat.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan.
.

Kupang,07 September 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia lahir dengan hak asasi manusia yang melekat pada dirinya. Hak yang
dimaksud ini dianggap sebagai hak yang wajib dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karenanya tanpa membedakan ras, suku, agama, dan jenis
kelamin seseorang tidak dapat diperlakukan semena-mena melebihi batas hak asasi yang
dimilikinya. Hak asasi manusia yang dimiliki semua orang ini bersifat universal dan selalu
berkembang seiring berkembangnya tingkat kehidupan manusia.

Hak Asasi Manusia secara umum adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia yang di
berikan oleh Tuhan YME sejak kita lahir. artinya hak yang dibawa manusia sejak lahir dan
secara kodrati melekat karenanya tak bisa diganggu gugat sebab sifatnya mutlak

.Menurut Alkitab atau iman Kristen adalah kehendak bebas yang diberikan sebagai karunia
namun tetap harus dapat dilakukan sesuai firmanNya. Sehingga diharapkan tidak timbul resiko
karena umat Kristen berupaya maksimal mengedepankan HAM.

HAM menjadi salah satu aspek vital yang harus terus diperhatikan meskipun di era
modern ini hampir seluruh negara telah mendapatkan kemerdekaan. Bahkan di zaman modern
seperti inilah sering terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang tersirat dan tak terangkat ke
permukaan karena terlindung oleh kecanggihan tekhnologi yang ada.

Maka kita perlu mengetahui ciri-ciri HAM yang ada baik itu secara umum maupun
Alkitab agar dapat mempraktekkan dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat. Indonesia yang
merupakan Negara majemuk, dimana penduduknya menganut beberapa agama, hak asasi tidak
hanya untuk personal saja, akan tetapi penting bagi kelompok masyarakat maka dibutuhkan
pemahaman oleh penulis tentang apa,mengapa,dan bagaimana HAM .
B. Rumusan Masalah

1.Pengertian HAM menurut Alkitab ?

2.Ciri-ciri HAM dalam Alkitab ?

3.Contoh kasus pelanggaran HAM di masa pandemi covid-19 dalam Hak atas kesehatan, Hak
atas informasi, Hak atas privasi dan Hak atas pekerjaan ?

4.Contoh kasus pelanggaran HAM dalam Alkitab 1Raja-raja 21:1-2 dan kaitannya dengan
pelanggaran HAM dimasa pandemic ?

5.HAM menurut iman Kristen ?

C. Tujuan dan Manfaat penulisan


Tujuan disusunya makalah ini untuk memenuhi tugas Agama Kristen yang diberikan
Ibu Welmince Tapenu S,pd dan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah tersebut.
Manfaat penulisan makalah ini agar kita lebih memahami dan menambah wawasan
kita mengenai HAM .
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….

C. TUJUAN ………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………

1 PENGERTIAN HAM MENURUT ALKITAB ……………………………………………

2. PENGERTIAN HAM MENRUT IMAN KRISTEN ……………………………………….

3 CIRI-CIRI HAM MENURUT ALKITAB . ……………………………………………….

4 KASUS PELANGGARAN HAM DIMASA COVID-19 …………………………………

5. PELANGGARAN HAM MENURUT( KEJADIAN 21: 1-29) …………………………

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………..


A. KESIMPULAN……………………………………………………………………

B. KRITIK DAN SARAN ………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
ISI

A.HAK ASASI MANUSIA(HAM)

Defenisi HAM menurut Alkitab(Kejadian 1:26-29;2:17-18)

 HAM menurut Alkitab adalah hak-hak yang paling asasi yang melekat pada diri manusia
secara kodrati sebagai suatu karunia yang diberikan oleh Allah kepada ciptaannya.

Sedangkan HAM menurut Iman Kristen

 Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang maha esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang lain demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat ....

HAM (Hak Asasi Manusia) merupakan sebuah perangkat yang telah dimiliki oleh tiap manusia
selama ia hidup. HAM telah diakui oleh dunia sebagai perangkat yang tidak mungkin dipisahkan
dan diambil secara paksa dari kehidupan sehari-hari manusia yang hidup dalam lingkungan
social.

HAM ini timbul atas kesadaran dari diri dan perasaan manusia terhadap manusia lainnya bahwa
satu orang dengan yang lainnya memiliki kedudukan yang sama bukan hanya dihadapan sesama
manusia tapi juga di hadapan Allah sang pencipta.

 Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan yang dimiliki oleh setiap orang sejak saat dia
lahir sebagai manusia., karena disebut sebagai hak, maka tidak dapat dirampas dari siapapun oleh
pemerintah (meskipun dapat dibatasi dan kadang-kadang terhambat selama kondisi darurat
negara

B.CIRI-CIRI HAM DALAM ALKITAB

1) Kedaulatan Allah yang Universal

Allah berdaulat atas manusia, HAM bersumber dari Allah, melanggar HAM berarti melanggar
ketentuan Allah. Tidak ada satu lembagapun atau satu orang pun termasuk negara berwenang
membatalkan atau mengurangi hak-hak tersebut, kecuali Allah itu sendiri
Teolog sekaligus filsuf, Jurgen Moltman mengatakan,
kedaulatan Allah didalam diri manusia mencakup:
> Dimensi individual : martabatnya sebagai manusia;
> Dimensi sosial: hidup kebersamaan dengan manusia lain;
> Dimensi futurologisnya: kesempatan untuk memiliki masa depan.

Pelanggaran terhadap hak asasi manusia,oleh karenanya adalah pelanggaran atas hak-hak asasi
Allah sendiri.
“Jangan ada padamu allah lain dihadapan-KU”( kejadian 20:3).Tidak boleh ada yang bersikap
seperti “Allah” terhadap sesamanya,dalam arti mempunyai kekuasaan yang tak terbatas dan
berhak menuntut ketaatan mutlak dari sesamanya,dan tidak boleh pula ada yang diperlakukan
sebagai ” allah-allah kecil.di samping Allah.

2) Citra Allah pada Setiap Manusia “Imago Dei”

Dalam kisah Penciptaan secara gambling disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia
menurut gambar dan rupa-Nya(kej 1:29) atau dikenal dengan istilah IMAGO DEI( IMAGO =
citra/gambar,DEI =Allah )
Hal tersebut berarti manusia secara unik memantulkan Allah yang bermanfaat.Citra Allah yang
melekat pada manusia itu juga mengandung kewajiban-kewajiban asasi yang
sebanding.Misalnya manusia memantulkan Allah yang adil dengan kewajibannya untuk
menegakkan keadilan.
Tiap orang diciptakan sama berharganya dihadapan Allah apapun latar belakang usia,suku,dll.Di
hadapan Allah “ Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,tidak ada hamba atau
orang merdeka,tidak ada laki-laki atau perempuan,karena kamu semua adalah satu didalam
Yesus Kristus”
Dengan demikian orang memiliki HAK yang sama.Untuk itu ia wajib mewujudkan
kemanusiaannyayang sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai citra Allah.
Sebagai”Citra Allah” manusia tidak cuma “ maklukh ciptaan’’ seperti maklukh-maklukh ciptaan
yang lain,melainkan setiap orang adalah suatu pribadi yang utuh,pribadi di hadapan Allah yang
bertnggung jawab kepada Allah.Oleh karena itu setiap orang adalah citra Allah maka setiap
orang mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban asasi antar manusia yang bersifat
kondisional dan eksternal yang tidak sedkitpun mengurangi atau menambah kesamaannya.

C.KASUS PELANGGARAN HAM DI MASA COVID-19


 ABORSI
Aborsi Adalah Dosa
Dalam Alkitab, setiap manusia yang diciptakan Allah memiliki hak hidup yang sama. Oleh
karena itu aborsi merupakan salah satu bentuk dosa yang tidak diperkenankan Allah. Ada
beberapa firman Tuhan yang mendukung pernyataan ini, di antaranya yaitu sebagai berikut:

 1 Yohanes 3:4 “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab
dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” Disini aborsi merupakan pelanggaran hukum Allah,
sehingga sebaiknya tidak dilakukan dengan alasan apapun. Terlebih jika janin yang dikandung
tidak mengalami masalah apapun. Ini merupakan pelanggaran hak asasi sang janin dan
jelas melarang hal itu. Oleh sebab itu benar-benar pikirkan apakah hendak memilih melakukan
aborsi atau tidak. Sebaiknya lebih memilih bertobat dan menghindari aborsi.

Aborsi Adalah Pembunuhan

Melakukan tindakan aborsi apapun alasannya merupakan salah satu bentuk paling halus dari
membunuh. Padahal sudah jelas Alkitab tidak membiarkan hal tersebut terjadi. Ada beberapa
pandangan Alkitab yang tidak mengijinkan pembunuhan, di antaranya yaitu sebagai berikut:

 Mazmur 139:16 “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya
tertulis 1 hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Ini berarti
bahwa sejak dalam kandungan janin sudah memiliki nyawa sehingga aborsi artinya
melakukan pembunuhan. Padahal Allah tidak menyukai pembunuhan yang dilakukan
manusia oleh sebab apapun. Ini merupakan larangan  yang sebaiknya dipatuhi dan dijauhi
perbuatannya.
 Jangan Mengambil Hak Orang Lain

Imamat 19:13
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah
kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.

Hal yang perlu diingat adalah kita bukan hanya diingatkan untuk tidak mengambil hak orang
lain. Kita juga diingatkan untuk tidak menahan apa yang sudah menjadi hak orang lain, terutama
ketika kita memiliki kewajiban untuk memberikan hak tersebut. Ketika kita menahannya, kita
tidak berbeda dengan orang yang mengambil hak orang lain. Ketika orang lain telah melakukan
kewajibannya, ia pantas mendapatkan haknya dan kita perlu melaksanakan kewajiban kita

D.PELANGGARAN HAM MENURUT( 1 Raja-raja 21:1-2)

y 3: ‘Kiranya TUHAN (Yahweh) menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek


moyangku kepadamu! TUHAN melarang aku untuk memberikan kepadamu warisan dari nenek
moyangku).

Ini menunjukkan bahwa: 

 . Nabot adalah penyembah Yahweh, karena kalau tidak, ia tidak akan menggunakan nama
Yahweh itu, apalagi pada waktu berbicara kepada Ahab. Jadi, di tengah-tengah jaman
yang bejat, dimana hampir seluruh Israel menyembah berhala, Nabot tetap menyembah
Yahweh, dan berani menunjukkan hal itu kepada orang lain, bahkan kepada Ahab!
 . Nabot adalah seorang yang taat pada Firman Tuhan.

Nabot tahu bahwa Tuhan melarang penjualan tanah pusaka / warisan itu dan karena itu ia
menolaknya.

Tentang larangan penjualan tanah pusaka itu dalam hukum Taurat itu, Nabot mengetahui hal ini,
dan Ahab mengetahui hal ini. Tetapi bagi Ahab itu hanyalah huruf mati; bagi Nabot itu adalah
kenyataan yang hidup.

Warisan bagi setiap orang Israel yang memelihara perjanjian bukan hanya merupakan suatu
persoalan kesalehan terhadap keluarganya dan sukunya, tetapi suatu kewajiban agama. Tetapi
jelaslah bahwa pengekangan / larangan hukum Musa itu mulai dirasakan sebagai
menjengkelkan / menjemukan pada jaman dimana agama banyak ditoleransi itu. Banyak dari
ketetapannya yang sudah dianggap usang / kuno

Tetapi Nabot tidak mengikuti orang-orang lain. Ia tetap menganggap Firman Tuhan itu mengikat,
dan harus ditaati.

 Nabot tetap taat pada Firman Tuhan dan menolak permintaan Ahab, sekalipun ia tahu
bahwa
Kalau ia menuruti permintaan Ahab, ia bisa untung
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia ( HAM) adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir.
HAM tidak dapat diganggu gugat dan tidak bisa dicabut karena merupakan anugrah yang
dimiliki setiap manusia. Negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak asasi
manusia bagi rakyatnya.Tapi sering kali banyak orang ataupun lembaga yang menyalahgunakan
HAM yang diberikan Allah sebagai suatu anugerah untuk menindas,menganiaya orang lain atau
orang lemah lainnya yang tidak mempunyai kekuasaan seperti mereka.

B. Saran
Kita sebagai remaja Kristen harus menegakan HAM dalam keadaan apa pun dan dimana pun
untuk menunjukan jati diri kita sebagai remaja Kristen yang taat akan HAM .
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/22061759

http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-hak-asasi-manusia-ham-
umum.html#:~:text=Dalam%20pengertiannya%20Hak%20Asasi%20Manusia,Tuhan%20yang
%20dibawa%20sejak%20lahir.

https://tuhanyesus.org/ham-menurut-iman-kristen

https://brainly.co.id/tugas/3324908#:~:text=Menurut%20JOHN%20LOCKE%2C%20yang
%20dimaksud,diganggu%20gugat%20sebab%20sifatnya%20mutlak

https://tuhanyesus.org/nilai-nilai-ham-menurut-iman-kristen

https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

https://brainly.co.id/tugas/128840#:~:text=HAM%20atau%20hak%20asasi%20manusia,Tuhan
%20YME%20sejak%20kita%20lahir.&text=%2D%20Universal%2C%20yaitu%20berlaku
%20untuk%20semua,%2C%20tingkat%20pendidikan%2C%20dan%20sebagainya.

https://montolalureynaldo.wordpress.com/2014/03/06/ham-menurut-iman-kristen/

https://tuhanyesus.org/hukum-aborsi-menurut-agama-kristen

Anda mungkin juga menyukai