Anda di halaman 1dari 33

RANGKUMAN AGAMA KRISTEN

REGINA AILLY LOUIS, XII IPS 1


BAB 1

Hak Asasi Manusia sebagai anugrah Allah


A. PENGERTIAN HAM

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia hak mempunyai arti: benar,milik,kewenangan


kekuasaan untuk berbuat sesuatu. Asasi adalahhak dasar atau pokok ;asasi manusia
adalah hak yang dilindungi secara internasional yaitu deklarasi pbb seperti hak untuk
hidup,hak kemerdekaan,hak untuk memiliki dan mengeluarkan pendapat. Pengertian
ham secara umum:
- Hak-hak dasar atau pokok bagi manusia sejak dilahirkan yang meupakan anugrah dari
A llah yang maha kuasa.
- Hak yang melekat pada martabat manusia sbg insan ciptaan Allah yang bersifat tdk
bisa dilanggar siapapun.
- Hak selalu hadir bersama kewajiban
B. HAM Di Indonesia

Perjuangan HAM di Indonesia tidak lahir dengan sendirinya. Perjuangan untuk bebas
dari penjajahan dan memperoleh kemerdekaan telah dimulai dengan Kebangkitan
Nasional pada 20 Mei 1908. Dalam negara hukum setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama dihadapan hukum tidak ada satupun yang mempunyai kekebalan
dan keistimewaan.
C. Landasan Hukum HAM Di Indonesia

Landasan hukum HAM tidak saja memberi kebebasan manusia untuk mendapatkan
haknya, tetapi sekaligus melindungi HAM. Artinya, mewajibkan setiap manusia
menghargai dan menghormati hak yang sama pada manusia lainnya. Sikap yang suka
menonjolkan diri dan meremehkan orang lain dapat menimbulkan pelanggaran terhadap
orang lain. Jadi, HAM tidak hanya bicara tentang apa yang berhak diterima setiap orang
tetapi juga apa yang harus dilakukan setiap orang agar haknya dan hak orang lain
terjamin pemenuhannya.
D. Dasar HAM Dalam ALKITAB
 Kedaulatan Allah yang universal. Bahwa HAM adalah hak-hak paling penting asasi
yang dilekatkan dan diletakkan oleh Allah pada manusia semata-mata karena ia adalah
manusia, makhluk ciptaan Allah.
 Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia adalah pribadi yang
utuh dihadapan sesamanya dan dihadapan Allah, dan bertanggung jawab langsung
kepada Allah.
BAB 2

Perilaku yang Mencerminkan Nilai-Nilai HAM


A. Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam HAM

Teori relativitas kultural berpandangan bahwa nilai-nilai moral dan budaya bersifat partikular(khusus).
Hal ini bahwa nilai-nilai moral HAM bersifat lokal dan spesifik, berlaku khusus pada suatu negara.
Nilai-nilai HAM berlaku secara universal di suatu tempat. Pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai
HAM berlaku sama dan universal bagi semua bangsa dan negara.
B. Perilaku Kristiani dengan HAM :

Menghormati diri sendiri dan sesama ciptaan TUHAN


Menghormati kehidupan yang di berikan TUHAN
Menghormati kebebasan dan kemerdekaan diri sendiri
Menghargai segala sesuatu yang menjadi milik atau hak orang lain
C. Menemukan Nilai-Nilai Dalam HAM

Beberapa kisah perlakuan manusia terhadap HAM:


-Kisah Kasper Hauser
-Buruh Pabrik Panci di Tangerang
-Kebun Anggur Nabot
BAB 3

Hubungan HAM dengan Tuntutan Keadilan Allah


Keluaran 1-2
Setiap manusia hidup dalam kehendak Allah, selama waktu yang diberikan Tuhan kepadanya. Ia berhak
untuk hidup dan mengembangkan kehidupannya.
Keluaran 1:22
Raja Mesir, Firaun memerintahkan kepada para bidan yang menolong kelahiran orang Ibrani, agar
membuang semua anak laki-laki yang lahir ke Sungai Nil. Ini dilakukan Firaun untuk mengurangi
jumlah penduduk Ibrani yang semakin banyak di Mesir. Tetepi Allah berkehendak lain. Dari antara
bayi Ibrani yang lahir pada waktu itu, Allah telah menetapkan Musa untuk diselamatkan. Kedaulatan
Allah dilaksanakan melalui Miryam dan ibu Musa yang menyembunyikan bayi Musa di dalam peti
pandan dan meletakkannya ditengah-tengah teberau Sungai Nil (Kel. 2:3).
1 Samuel 18
=> Alkitab mencatat bahwa Saul membenci Daud karena kemenangan Daud atas Goliat yang
membuatnya di puji-puji bangsa Israel. Saul tidak hanya membenci Daud, tetapi juga takut kepadanya
karena Tuhan menyertai Daud.
1 Samuel 18:12
Sedangkan Roh Allah telah meninggalkannya. Berbagai upaya dilakukan Saul untuk menyingkirkan
Daud. Melaui strategi perang, ia menempatkan Daud pada barisan paling depan dalam segala gerakan
tentara. Saul juga berniat membunuh Daud dengan tangannya sendiri namun selalu gagal. Daud selalu
berhasil dan menang dalam peperangan. Sementara Saul semakin takut dan membenci Daud, bangsa
Israel justru semakin mengasihi Daud . Dalam kedaulatan Allah, Daud mendapatkan hak dari apa
yang telah ditetapkan Tuhan baginya, ia menjadi raja Israel menggantikan Saul.
BAB 4

Pelanggaran HAM di Indonesia


Beberapa kasus pelanggaran :
Penjualan manusia dan organ tubuh manusia

26 Juni 2013
Seorang pria yang bekerja sebagai tukang jahit keliling bernama Sugiarto (45) nekat menjual satu
ginjalnya demi menebus biaya ijazah sang anak yang ditahan sebuah pondok pesantren di Parung,
Bogor, Jawa Barat. Aksi menjual ginjalnya ini dilakukan Sugiarto pada 26 Juni 2013 sekira pukul
10.00 WIB. Ia menjual ginjalnya itu di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat didampingi putrinya, Sarah Melanda Ayu (19). Dalam keterangannya, Sugiarto mengaku lelah
mencari jalan keluar guna menebus ijazah anaknya senilai Rp 70 juta. Ia menyesalkan pihak ponpes
yang menahan ijazah anaknya dari tingkat SMP hingga SMA.
Tenga kerja anak
19 Mei 2017
tersangka penganiayaan Iqbal berumur 15 tahun merupakan anak di bawah umur yang bekerja sebagai
office boy (OB) atau cleaning servis di Mal Tambora. Hal itu membuat Polisi mengembangkan kasus
ini dalam dugaan mempekerjakan anak di bawah umur.
Kekerasaan dalam rumah tangga (KDRT)
4 Desember 2017
Lantaran cemburu dan tidak mau ditinggalkan oleh istrinya, seorang suami di RT 01, Kelurahan Pasar
Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas nekat menghabisi nyawa istrinya
dengan sadis. Emosi pelaku pun meledak karena istrinya tetap ingin membuka pintu rumah. Lalu
pelaku berlari ke dapur mengambil pisau dan langsung menusuk punggung istrinya berinisial Z
sebanyak 6 kali. Pelaku juga dua kali menyayat leher bagian belakang dan enam kali menusuk dada
korban.
Tindak kekerasaan dalam kehidupan sosial
10 Oktober 2014
Seorang pria ditangkap oleh aparat kepolisian polres Klungkung karena melakukan tindak penipuan
dengan menyamar sebagai Kasat Narkoba Polres Klungkung. Dari aksi itu, pelaku memperoleh uang
sebesar Rp 10 juta dari seorang korban bernama bernama I Made Yuanda warga Dusun Kangin, Desa
Jungut Batu, Lembongan, Nusa Penida. Kejadian itu berawal ketika korban mendapat telepon dari
seseorang yang mengaku sebagai Kasat Narkoba Polres Klungkung. Saat itu pria yang mengaku Kasat
tersebut menyatakan sanggup membebaskan adik korban Made Yudiana yang tersangkut kasus narkoba
dan sedang dalam proses di Polres Klungkung dengan meminta imbalan sebesar Rp 10 juta. Tanpa
berpikir panjang korban langsung memercayai dan menuju ke ATM untuk mentransfer uang Rp 10 juta
ke rekening Kasat gadungan tersebut.
BAB 5

Sikap dan Perilaku yang Menghargai HAM


Mengasihi Sesama Manusia Sebagai Ciptaan Allah yang Mulia
Persahabatan Yonatan dan Daud
(1 samuel 18:1-5)
Daud adalah sahabat Yonatan. Yonatan tidak berhianat kepada Daud saat ayahnya Saul mencarinya
untuk membunuh Daud tetapi Yonatan pergi dan menemui Daud supaya Daud untuk bergegas pergi
dari tempat persembunyiannya. Sikap yang di berikan Yonatan sangat setia dengan temannya sendiri
dia tidak mau ayahnya membunuh sahabatnya sendiri.
Yesus dan Perempuan Samaria
(Yohanes 4:1-42)
Pandangan Tuhan Yesus terhadap perempuan samaria adalah tidak membeda-bedakan org lain terhadap
agama, suku, etnis dan lain" yg penting menolong dan membantu dengan tulus hati.
Berlaku Adil Terhadap Semua Orang
Daud dan Mefiboset
Dia adalah cucu raja Saul, putra Yonatan sahabat Daud. Daud untuk menenangkan hatinya. Daud bukan
hanya mengembalikan semua tanah-tanah yang pernah dimiliki Saul ke tangan Mefiboset, Daud juga
memberikan tempat bagi Mefiboset sebagai salah satu anak raja yang makan di meja raja. Mefiboset
mendapatkan perlakuan yang sangat istimewa meskipun dia adalah keturunan dari Saul. Daud
memperlakukan Mefiboset dengan baik walaupun dirinya dahulu diperlakukan sangat buruk oleh Saul.
Bahkan sebelum Saul mengejar Daud untuk dibunuh, dia sudah ragu-ragu memasukkan Daud menjadi
salah satu anggota keluarganya.
BAB 6

Kehidupan Multikultural Sebagai Pemberian Allah


A. Arti Kehidupan Multikultural
Multikultural terdiri atas kata ‘multi’ yang berarti banyak, lebih dari satu dan kultural artinya budaya
atau kebudayaan. Multikultural dapat diartikan keragaman atas perbedaan antara suatu kebudayaan dan
kebudayaan lain. Masyarakat Indonesia mempunyai tingkat kemajemukan dan keanekaragaman yang
sangat kompleks. Sehingga dapat disebut masyarakat multikultural.
Masyarakat multikultural adalah sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap disuatu tempat
yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu dibedakan dengan masyarakat lain.
Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda dan akan menjadi ciri khasnya. Istilah lain
adalah multikulturalisme, yaitu pandangan atau kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan
terhadap adanya keragaman buday, termasuk penghargaan serta penilaian atas budaya etnis orang lain.
B. Pemberian Allah Dalam Kehidupan Multikultural
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang multikultural. Terdiri dari banyak kebudayaan dan antara
pendukung kebudayaan saling menghargai. Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang
menganut multikulturalisme, yaitu paham yang beranggapan bahwa berbagai budaya yang berbeda
memiliki kedudukan sederajat.
C. Mensyukuri Kehidupan Multikultural Sebagai Pemberian Allah
Manusia mestinya mensyukuri segala perbedaan yang ada dengan hidup saling menghargai dan
menerima. Hal ini akan meniadakan perasaan dan sikap yang menempatkan kulturalnya lebih tinggi
daripada kultur lain. Dengan sikap syukur tersebut, semua perbedaan dapat menjadi kekayaan yang
membangun dan menekan semaksimal mungkin timbulnya konflik diantara manusia.
BAB 7

Sikap dan Perilaku yang Menghargai Multikulturalisme


A. Pentingnya Sikap dan Perilaku Menghargai Multikultural
Kemajemukan dan Multikultural sebagai kekayaan bangsa
=> Kemajemukan dan multikulturalisme adalah kenyataan dan wadah yang mewadahi tumbuh
kembangnya sejak kecil. Kenyataan ini tidak dapat ditolak meskipun sering menimbulkan pertentangan
dan tak dapat ditiadakan meskipun seringkali melahirkan konflik.

B. Akibat tidak Menghargai kehidupan Multikultural


=> Manusia hidup dalam keegoisan, tidak mengakui dan menerima keberadaan orang lain yang berbeda
dari dirinya. Ia bertumbuh sebagai manusia yang menguasai orang lain bahkan memanfaatkannya
untuk kepentingannya sendiri. Sikap tidak menghargai orang lain dan menggangap dirinya lebih utama
akan menimbulkan konflik, perpecahan, permusuhan dan akhirnya pertikaian.
C. Tantangan Multikultural
Þ Multikultural tidak saja merupakan kekayaan dalam kepelbagian yang menyimpan potensi besar SDM
Indonesia. Multikultural ditengah masyarakat Indonesia akan menjadi potensi positif jika
dimanfaatkan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam menghargai perbedaan. Akan teteapi,
jika tidak dikelola dengan baik keragaman ini akan berpotensi negatif karena menimbulkan konflik
dan perpecahan bahkan permusuhan.
Þ Beberapa faktor penghambat kehidupan multikultural:

Þ Kebudayaan tradisional

Þ Lingkungan asal yang tertutup

Þ Tradisi yang masih kuno

Þ Ekonomi yang rendah


BAB 8

Memahami Nilai-Nilai Multikultural


Þ A. Kehidupan Multikultural Dalam Alkitab
Þ Kemajemukan masyarakat terus berkembang dari masa ke masa. Semakin tinggi tingkat
kemajemukannya, semakin kompleks perbedaannya. Bangsa Israel hidup dengan segala peraturan dari
Tuhan. Di sekitar agama dan keyakinan kepada Tuhan. Di sekitar agama dan keyakinan kepada Tuhan,
terdapat agama dan keyakinan lain, yaitu menyembah Baal dan roh-roh orang mati. Banyak agama dan
keyakinan di luar Israel yang dibentuk manusia sebagai ekspresi terhadap pernyataan umum melalui
alam semesta.
Þ Meskipun mereka seringkali memberontak dan meninggalkan Tuhan, seluruh kehidupan mereka
ditentukan oleh hubungan bangsa itu dengan Tuhan. Apabila mereka taat pada perintah Tuhan,
kehidupan mereka akan penuh berkat. Tetapi ketika mereka tidak menaati perintah Tuhan hidup
bangsa itu berada dalam hukuman dan tanpa penyertaan Tuhan. Setelah terjadi pertobatan barulah
hubungan dipulihkan dan bangsa Israel menikmati kembali berkat dari hubungan mereka dengan
Tuhan.
Þ Dalam Perjanjian Baru, kemajemukan terlihat jelas dengan agama-agama diberbagai tempat, berbagai
suku bangsa yang bersaing untuk saling menguasai, berbagai tradisi atau kebudayaan seperti
penyembahan kepada kaisar atau patungnya, beragam bahsa yang berkembang bahkan ada yang
menjadi bahasa pergaulan pada zamannya seperti bahasa Yunani Koine dan Aram. Pada masa gereja
mula-mula terbentuk masyarakat baru seperti orang-orang Kristen yang berasal dari bangsa Yahudi
atau Yunani.
Þ Semua perkembangan menunjukkan kompleksitas kemajemukan yang semakin tinggi. Orang-orang
percaya pada masa gereja mula-mula diperhadapkan pada kekuasaan pemerintahan Romawi yang
mengharuskan mereka menyembah kaisar, menaati aturan agama Yahudi, bahkan bertumbuh dalam
pengaruh filsafat Yunani. Sikap Barnabas dan Paulus pada saat diperhadapkan dengan tantangan dalam
kemajemukan dapat dijadikan teladan.
BAB 9

Berperan Aktif Menjunjung Kehidupan yang Multikultural


A. Landasan Alkitab Bagi Sikap dan Perilaku Menghargai Kehidupan Multikultural
Matius 5:43-45
=> “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”(Mat.5:44) merupakan
petunjuk untuk menerima keadaan bahwa kita hadir dalam masyarakat yang tidak semuanya
mempunyai perilaku yang sama. Mengasihi musuh bahkan mendoakan orang yang menganiaya adalah
ekspresi sikap mengakui dan menerima kemajemukan.
Matius 7:12,22:39
=> “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka”(Mat.7:12), maka “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”(Mat.22:39).
Semua pembaruan perilaku dimulai dari dalam diri sendiri, yaitu dari hubungan pribadi dengan Tuhan,
yang akan membarui seluruh perilaku terhadap diri sendiri dan orang lain. Tuhan Yesus mengajarkan
dan melakukan kasih yang sejati kepada semua manusia. Kasih sejati itulah yang diperlukan untuk
membangun kehidupan bersama orang lain.
1 Petrus 3:15-16
=> Semua tingkah laku adalah bentuk pertanggung jawaban atas hidup yang dijalanin. Rasul Petrus
memberi hasihat untuk mengingatkan orang-orang Yahudi yang hidup ditengah bangsa asing, dalam
perantauannya, agar berperilaku lemah lembut dan saling menghormati dalam pergaulan. Perilaku
lemah lembut dan sikap menghormati orang lain, oleh Petrus dihubungkan dengan kehidupan orang
Kristen yang menderita bukan karena kesalahannya melainkan karena iman kepada Kristus.
B. Kehiupan Multikultural Menerapkan Sikap dan Perilaku Menghargai yang Sesuai Dengan Iman
Kristen
=>
Mengakui dan Menerima Perbedaan
Menghargai dan Menghormati Orang Lain
Membangun Kerukunan Dengan Kasih
Pembawa Damai Bagi Manusia

Anda mungkin juga menyukai