MEMBIARA S M A S T E L L A D U C E 2 Y O G YA K A R TA TIGA CARA PILIHAN HIDUP REFLEKSI
Mengapa kaum muda
kurang tertarik dalam memilih panggilan hidup selibat? DASAR KITAB SUCI
Injil Matius 19:12
“Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir
demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Surga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti” ARTI & MAKNA HIDUP MEMBIARA
• Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang
menyadari bahwa hidup beradadi tangan Tuhan. Agar hidupnya dapat diungkapkan secara padat dan menyeluruh, orang melepaskan diri dari segala urusan hidup berkeluarga • Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri secara mutlak dan menyeluruh • Cara hidup ini sangat memungkinkan manusia untuk mengembangkan diri dari pribadinya. Hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri, yakni : menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia INTI HIDUP MEMBIARA
• Inti kehidupan membiara ialah persatuan atau keakraban
dengan Kristus. Ia hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima hidup Kristus secara radikal bagi dirinya. • Memilih dan mengikuti panggilan hidup membiara berarti secara bebas dan sadar memilih panggilan hidup “mengarahkan diri dan serupa dengan Kristus” (bdk LG 42 & 44) • Pertemuan dan komunikasi efektif dengan Kristus dalam doa merupakan kekuatan inti dari hidup membiara. INTI HIDUP MEMBIARA
• Persatuan erat dengan Kristus merupakan inti dan tujuan hidup
membiara. Tanpa persatuan dengan Kristus, hidup membiara akan rapuh karena tidak memiliki dasar. • Demi cinta-Nya kepada manusia,Allah mengutus Putera-Nya ke dunia untuk mewartakan, menjadi saksi, dan melaksanakan karya keselamatan-Nya bagi manusia. INTI HIDUP MEMBIARA
• Menyerahkan diri secara total kepada Bapa-Nya,
• Memiliki dan menggunakan harta benda hanya sejauh diperlukan untuk melaksanakan karya-Nya, Dan taat kepada Bapa-Nya sampai wafat di kayu salib. • Pola hidup semacam itulah yang hendaknya dihayati oleh seorang biarawan dalam hidupnya, sebagai tanda persatuan dengan Kristus. MAKNA KAUL KEMISKINAN
• Memiliki harta benda adalah hak setiap orang. Namun, dengan
mengucapkan kaul kemiskinan, orang melepaskan hak untuk memiliki harta benda tersebut. Ia hendak menjadi seperti Kristus: bersikap LEPAS – BEBAS terhadap ‘harta benda’ • Ia hanya mengikatkan diri pada panggilan dan missi-Nya. • Untuk dapat menghayati kaul kemiskinan, diperlukan sikap batin la rela menjadi miskin seperti yang dituntut Kristus terhadap murid-murid-Nya (Lht. Luk 10:1-12; Mat 10:5-15). MAKNA KAUL KEMISKINAN
• Kaul kemiskinan bukan hanya diungkapkan, tetapi juga
dihayati secara nyata dalam hidup sehari-hari. • Ada 2 aspek dalam kaul kemiskinan: Aspek Asketis : gaya hidup yang sederhana Aspek Apostolis : rela menyerahkan seluruh dirinya demi karya kerasulan yang diembannya. MAKNA KAUL KEMURNIAN
• Hidup berkeluarga adalah hak setiap orang. Dengan
mengucapkan dan menghayati kaul keperawanan, ia melepaskan hak-haknya untuk hidup berkeluarga demi Kerajaan Allah. • Melalui hidup selibat ia mengungkapkan kesediaan untuk mengikuti dan meneladani Kristus sepenuhnya, dan membaktikan dirinya secara total demi terlaksananya Kerajaan Allah. MAKNA KAUL KEMURNIAN
• Inti kaul keperawanan bukanlah “tidak kawin”, melainkan
penyerahan diri secara menyeluruh kepada Kristus, yang dinyatakan dengan meninggalkan segala-galanya demi Kristus dan terus menerus berusaha mengarahkan diri kepada Kristus, terutama melalui hidup doa. MAKNA KAUL KETAATAN
• Kemerdekaan atau kebebasan adalah milik manusia yang
sangat berharga. Namun, mengucapkan kaul ketaatan berarti ia telah memutuskan untuk taat seperti dan kepada Kristus (lht. Yoh 14:23-24; Flp 2:7-8), melepaskan kemerdekaannya, dan taat kepada pimpinannya yang merupakan manifestasi pribadi Kristus (meletakkan kehendaknya di bawah kehendak pembesar), demi Kerajaan Allah. • Ketaatan religius adalah ketaatan yang diarahkan kepada kehendak Allah. Sehingga ketaatan kepada pembesar harus merupakan konkretisasi ketaatannya kepada Allah. MAKNA KAUL KETAATAN
• Kaul ketaatan juga mempunyai 2 aspek: Aspek Asketis :
ketaatan religius dimengerti sebagai kepatuhan kepada pembesar, terutama guru rohani. Aspek Apostolik : ketaatan religius berarti kerelaan untuk membaktikan diri kepada hidup kerasulan bersama. PANGGILAN HIDUP MEMBIARA
• Ketiga kaul itu dapat dikatakan sebagai suatu sikap radikal
untuk mencintai Bapa (keperawanan); pasrah kepada kehendak Bapa (ketaatan), serta bergantung dan berharap hanya kepada Bapa (kemiskinan). • Dengan menghayati ketiga nasihat injili maka orang akan menjaditanda: yang memperingatkan kita supaya tidak terlalu “terpaku” pada kekayaan dan harta, kuasa dan kedudukan, perkawinan dan kehidupan berkeluarga, walaupun semuanya itu bernilai. PANGGILAN HIDUP MEMBIARA
• Hidup membiara merupakan salah satu bentuk pengabdiaan
kepada Yesus Melalui hidup membiara, para suster dan bruder membaktikan dirinya/ melayani untuk sesamanya Pelayanan yang mereka lakukan dapat berupa pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, bidang religius