Passive voice adalah suatu bentuk kalimat dimana subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi.
Tidak seperti active voice yang fokus terhadap pihak yang melakukan aksi (doer of action), bentuk ini lebih
berfokus kepada pihak atau objek yang menerima hasil dari suatu aksi tersebut (receiver of action).
Passive voice adalah suatu bentuk kalimat dimana subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi.
Tidak seperti active voice yang fokus terhadap pihak yang melakukan aksi (doer of action), bentuk ini
lebih berfokus kepada pihak atau objek yang menerima hasil dari suatu aksi tersebut (receiver of action).
Umumnya, kalimat aktif yang bisa ditransformasi menjadi kalimat pasif berbentuk kalimat aktif yang
mengandung transitive verbs (kata kerja yang memerlukan objek langsung) seperti make, bring, buy,
write dan sebagainya. Sebaliknya, kalimat pasif yang mengandung intransitive verbs (kata kerja yang
tidak memerlukan objek langsung) seperti cry, swim, go, arrive, dan die tidak bisa diubah menjadi kalimat
pasif.
Namun, apabila intransitive verbs tersebut diikuti oleh preposition, ada kemungkinan kalimat tersebut bisa
diubah menjadi kalimat pasif tetapi kalimat pasif yang terbentuk akan sangat kaku.
Untuk membentuk kalimat pasif, rumus sederhana berikut biasanya digunakan tetapi tetap harus
disesuaikan dengan tense kalimat.
Penggunaan kalimat pasif dengan perfect continuous tenses biasanya jarang dilakukan karena menghasilkan
struktur kalimat yang terlalu rumit dan sulit dipahami. Oleh karena itu, hal ini sebaiknya dihindari meskipun
secara tata bahasa benar (grammatically correct).
a) Ketika pelaku aksi (doer of action) tidak My money has been stolen.
diketahui Dalam contoh passive voice ini, pembicara tidak
mengetahui siapa yang mencuri dompetnya.
Wheat is grown in Karawang.
b) Ketika pelaku aksi (doer of action) sudah
Dalam contoh ini, sudah sangat jelas bahwa petani
jelas dan tidak perlu disebutkan
adalah pelaku aksi atau orang yang menanam
gandum.
Mistakes were made.
c) Ketika tidak ingin memberitahukan siapa
Dalam contoh ini, pembicara tidak mau
pelaku aksi (doer of action)
memberitahu siapa yang melakukan kesalahan.
Transjakarta is used as an alternative means of
d) Ketika pelaku aksi (doer of action) adalah transportation to avoid traffic jam.
semua orang (people in general) Dalam contoh ini, pelaku aksi adalah semua orang karena
transjakarta dapat digunakan oleh masyarakat luas.
Mr. Katrok caught Apoy cheating on the test. Apoy was
e) Ketika pelaku aksi telah disebutkan pada given punishment immediately.
kalimat sebelumnya (apabila terdapat di Dalam contoh passive voice ini, Mr. Katrok sebagai
suatu paragraf) pelaku aksi sudah disebutkan sebelumnya sehingga tidak
perlu ditambahkan pada kalimat kedua.
Dalam beberapa kondisi penggunaan passive voice, by-phrase (frasa yang menyatakan pelaku aksi) tidak
digunakan karena beberapa alasan sebagaimana tertulis di atas. Namun, sebenarnya kita dapat
memasukkan pelaku aksi jika informasi tersebut sangat penting atau dalam kondisi sebagai berikut:
a) Ketika terdapat informasi baru (kalimat kedua). Bottled water comes from mountain water. It
is produced by water company.
b) Ketika mengetahui nama jelas pelaku aksi atau
Harry Potter was written by J.K. Rowling.
pelaku aksi adalah orang terkenal.
c) Ketika identitas pelaku aksi sangat mengejutkan It is hard to believe that this beautiful jazz
atau tidak dikira-kira. melody was composed by an eight-year-old.
Kata get dapat juga digunakan pada kalimat pasif untuk menggantikan to be (am/is/are). Biasanya kalimat
pasif dengan kata get digunakan pada percakapan informal. Sama seperti ketika menggunakan to be
(am/is/are), bentuk get yang digunakan juga harus disesuaikan dengan tense kalimat.
Perlu diingat bahwa kalimat pasif dianggap lebih formal daripada kalimat aktif. Oleh karena itu, kalimat
pasif umumnya digunakan dalam penulisan seperti penulisan ilmiah, laporan teknis, dan artikel koran dan
jarang digunakan pada percakapan sehari-hari.
Referensi:
Riggenbach H., & Samuda V. (2000). Grammar Dimensions 2: Form, Meaning, and Use. Boston: Heinle & Heinle.
Latihan
Ubahlah menjadi kalimat pasif (passive voice). Cermati bentuk tenses nya.
<<>>