2. Bagaimana menurut anda apabila manusia dalam menciptakan kebudayaan terlepas dari
perspektif paradigma agama?
Jawaban : Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari aspek agama dan budaya yang memiliki
keterkaitan satu sama lain yang terkadang banyak disalah artikan oleh sebagian orang yang
belum memahamibagaimana menempatkan posisi agama dan posisi budaya dalam suatu
kehidupan masyarakat. Dalam kehidupan manusia, agama dan budaya jelas tidak berdiri
sendiri,keduanya memiliki hubungan yang sangat erat dalam dialektikanya; selaras menciptakan
dan kemudian saling menegasikan. Agama sebagai pedoman hidup manusia yang diciptakan oleh
Tuhan, dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan kebu- dayaan adalah sebagai kebiasaan tata
cara hidup manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dari hasil daya cipta, rasa dan
karsanya yang diberikan oleh Tuhan. Agama dan kebudayaan saling mem- pengaruhi satu sama
lain. Agama mempengaruhi kebudayaan, kelompok masyarakat, dan suku bangsa. Kebudayaan
cenderung berubah-ubah yang berimplikasi pada keaslian agama sehingga menghasilkan
penafsiran berlainan. Salah satu agenda besar dalam kehidupan masyarakat,berbangsa dan
bernegara adalah menjaga persatuan dan kesatuan dan membangun kesejahteraan hidup bersama
seluruh warga negara dan umat beragama. Hambatan yang cukup berat untuk mewujudkan
kearah keutuhan dan kesejahteraan adalah masalah kerukunan sosial, termasuk di dalamnya
hubungan antara agama dan kerukunan hidup umat beragama. Persoalan ini semakin kursial
karena terdapat serangkaian kondisi sosial yang menyuburkan konflik, sehingga terganggu
kebersamaan dalam membangun keadaan yang lebih dinamis dan kondusif. Demikian pula
kebanggaan terhadap kerukunan dirasakan selama bertahun-tahun mengalami degradasi, bahkan
menimbulkan kecemasan terjadinya disintegrasi bangsa. Budaya atau yang biasa di sebut kultur
merupakan warisan dari dari nenek moyang terdahulu yang masih eksis sampai saat ini. Suatu
bangsa tidak akan memiliki ciri khas tersendiri tanpa adanya budaya-budaya yang di miliki.
Budaya-budaya itupun berkem- bang sesui dengan kemajuan zaman yang semakin modern.
Kebudayaan yang ber- kembang dalam suatu bangsa itu sendiri dinamakan dengan kebudayaan
lokal, karena kebudayaan lokal sendiri merupakan sebuah hasil cipta, karsa dan rasa yang
tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Di dalam
kebudayaan suatu pasti menganut suatu kepercayaan yang bisa kita sebut dengan agama. Agama
itu sendiri adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau juga disebutdengan nama
Dewa atau nama lainnya, dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan yang dianut oleh suatu suku/etnik tersebut.
3. Dan bagaimana impementasi manusia yang memiliki fungsi bidimensional dalam menciptakan
kebudayaan dan peradaban dunia?
Jawaban : Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga
merupakan makhluk sosial. Manusia dapat di katakan makluk sosial karena pada dirinya terdapat
dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, dimana terdapat kebutuhan
untuk mencari berteman dengan orang lain yang sering di dasari atas kesamaan ciri atau
kepentingan masing-masing. Manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak
hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa
berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. luk
sosial adalah makluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial. Negara
Indonesia adalah salah satu negara multikultur terbesar di dunia, hal ini dapat terlihat dari
kondisi sosiokultural maupun geografis Indonesia yang begitu kompleks, beragam, dan luas.
“Indonesia terdiri atas sejumlah besar kelompok etnis, budaya, agama,dan lain-lain yang masing-
masing plural (jamak) dan sekaligus juga heterogen “aneka ragam”. Sebagai negara yang plural
dan heterogen, Indonesia memiliki potensi kekayaan multi etnis, multi kultur, dan multi agama
yang kesemuanya merupakan potensi untuk membangun negara multikultur yang besar
“multikultural nationstate”. Keragaman masyarakat multikultural sebagai kekayaan bangsa di sisi
lain sangat rawan memicu konflik dan perpecahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Nasikun bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia paling tidak dapat dilihat dari dua cirinya
yang unik, pertama secara horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan, dan kedua secara
vertikal ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah
yang cukup tajam. Pluralitas dan heterogenitas yang tercermin pada masyarakat Indonesia diikat
dalam prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang kita kenal dengan semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika”, yang mengandung makna meskipun Indonesia berbhinneka,tetapi terintegrasi
dalam kesatuan. Hal ini merupakan sebuah keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang
bersatu dalam suatu kekuatan dan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus
diinsafi secara sadar. Namun, kemajemukan terkadang membawa berbagai persoalan dan potensi
konflik yang berujung pada perpecahan. Hal ini menggambarkan bahwa pada dasarnya, tidak
mudah mempersatukan suatu keragaman tanpa didukung oleh kesadaran masyarakat
multikultural. Maka bukan hal yang berlebihan bila ada ungkapan bahwa kondisi multikultural
diibaratkanseperti bara dalam sekam yang mudah tersulut dan memanas sewaktu-waktu. Kondisi
ini merupakan suatu kewajaran sejauh perbedaan disadari dan dihayati keberadaannya sebagai
sesuatu yang harus disikapi dengan toleransi. Namun, ketika perbedaan tersebut mengemuka dan
menjadi sebuah ancaman untuk kerukunan hidup, hal ini dapat menjadi masalah yang harus
diselesaikan dengan sikap yang penuh toleransi. Menyoal tentang rawan terjadi konflik pada
masyarakat multikultur seperti Indonesia, memiliki potensi yang besar terjadinya konflik
antarkelompok, etnis, agama,dan suku bangsa. Salah satu indikasinya yaitu mulai tumbuh
suburnya berbagai organisasi kemasyarakatan, profesi, agama, dan organisasi atau golongan
yang berjuang dan bertindak atas nama kepentingan kelompok yang mengarah pada konflik
SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Indonesia adalah suatu negara multikultural yang
memiliki keragaman budaya, ras, suku, agama dan golongan yang kesemuanya merupakan
kekayaan tak ternilai yang dimiliki bangsa Indo- nesia. Selo Soemardjan mengemukakan bahwa
pada waktu disiapkannya Republik Indonesia yang didasarkan atas Pancasila tampaknya para
pemimpin kita menyadari realitas bahwa ditanah air kita ada aneka ragam kebudayaan yang
masing-masing terwadahkan di dalam suatu suku. Secara sederhana hubungan manusia dan
kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi
tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur
kehidupan manusia yang sesuai dengannyaLingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistem
kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah
bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik.
Lingkungan alam dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan social budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting
lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia, lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan
perilaku manusia yang mendiaminya.
6.Mengapa manusia dikatakan sebagai mahluk kebudayaan ? dan terangkan perbedaan budaya
dengan kebudayaan
Jawaban : Manusia disebut sebagai mahluk berbudaya karena manusia memiliki akal dan budi
atau pikiran dan perasaan. Dengan akal dan budi manusia berusaha terus menciptakan benda-
benda baru untuk memenuhi tuntutan jasmani dan rohani yang akhirnya menimbulkan
kebahagiaan. Pengertian budaya dan kebudayaan pada hakikatnya adalah sama yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam kajian Antropologi, budaya dianggap
merupakan singkatan dari kebudayaan sehingga tidak ada perbedaan berdasarkan definisinya.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur yang rumit (agama,
politik, adat istiadat, bahasa, seni, dll) dan berkembang pada sebuah kelompok orang atau
masyarakat. Budaya sering kali dianggap warisan dari generasi ke generasi dan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Istilah budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian hakikat budaya diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia . Ada pendapat yang membahas kata
budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya yang berarti budi yang
diperdayakan. Budi yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan
buruk, sedangkan daya adalah kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang berkaitan dengan akal dan cara hidup
manusia yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Istilah kebudayaan berasal
dari kata dasar budaya sehingga memiliki keterkaitan makna. Kebudayaan merupakan hasil dari
budaya yaitu hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan meliputi
cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan
manusia khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Para ahli budaya lebih
banyak mendefinisikan kebudayaan daripada budaya. Hal ini menunjukkan bahwa hakikat
kebudayaan lebih kompleks dibandingkan dengan budaya.
7.Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan manusia, terangkan
peran kebudayaan bagi manusia?
Jawaban : Kebudayaan memiliki beberapa peran yaitu, norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat; suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi; sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial; mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik; dapat
menambah pengetahuan tentang kebudayaan; mengetahui berbagai macam masalah tentang
kebudayaan; membangun komunikasi yang lebih baik; meningkatkan jiwa gotong royong;
meningkatkan kebersamaan; memperkokoh ketahanan budaya nasional.
8.Terangkan komunikasi virtual di dunia maya merupakan bagian dari kebudayaan modern di era
globalisasi dan apa dampak positif dan dampak negatifnya!
Jawaban : Komunikasi virtual didunia maya merupakan bagian dari kebudayaan modern di era
globalisasi sekarang atau biasa disebut dengan media sosial adalah sebuah media online. Para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial yang merupakan situs dimana
jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian
terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial
terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media
cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak
siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-
perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium). Hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan dalam
suatu masyarakat,yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya mengandung
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan
sosial yang berdampak positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi,
memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang
cenderung negatif seperti munculnya kelompok–kelompok sosial yang mengatasnamakan
agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma–norma yang
ada. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan
banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam
mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.
Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat
dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi
kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh
buruk orang lain.
9.Terangkan masyarakat sebagai tempat sosialisasi kebudayaan yang selalu bersentuhan dengan
norma, nilai, agama dan adat istiadat!
Jawaban : Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya pasti membutuhkan
interaksi dengan sesama manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia sejak lahir sudah
mempunyai hasrat atau keinginan pokok untuk menjadi satu dengan manusia lain serta dengan
suasana alam yang ada di sekelilingnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
sosialisasi berarti upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati
oleh masyarakat atau pemasyarakatan. Sosialisasi merupakan proses belajar, karena pada
dasarnya sifat manusia adalah tidak akan pernah puas untuk belajar sesuatu hal yang belum
diketahuinya. Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural sosial dari
masyarakat yang bersangkutan. Sosialisasi mencakup interaksi sosial dan tingkah laku sosial.
Sehingga sosialisasi merupakan mata rantai yang penting di antara sistem sosial. Dalam buku
Dasar-Dasar Sosialisasi (2004) karya Sutaryo, sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana
memperkenalkan sistem pada seseorang. Serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan
serta reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di mana
individu tersebut berada. Selain itu, sosialisasi juga ditentukan dari interaksi pengalaman-
pengalaman serta kepribadiannya. Dengan sosialisasi, manusia sebagai makhluk biologis
menjadi manusia yang berbudaya, cakap menjalankan fungsinya dengan tepat sebagai individu
dan sebagai anggota kelompok.
10.Mengapa pendekatan ilmu sosial budaya dasar yang bersifat integratif diperlukan dalam
menghadapi masalah kesehatan dan mengapa pula diperlukan pendekatan berbagai sudut
pandang keilmuan dalam mencari solusi kesehatan manusia?
Jawaban : Ilmu sosial budaya dasar sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya,
sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang
terintegrasi. Pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented di bebankan pada ilmu sosial
budaya dasar yang lebih bersifat teoritis, baik yang menyangkut ruang lingkup, metode dan
sistematikanya. Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasidari ISD dan IBD yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa
sehinggan mampu mengkaji masalah social dan kesehatan. Pendekatan Ilmu sosial budaya dasar
juga merupakan akan memperluas pandangan bahwa masalah social, kemanusian, dan budaya
dapat didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan sehingga mampu mengkaji sebuah
masalah kemasyarakat yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya.