Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nora Yanti Turnip

Kelas : R7B
Prodi : Pendidikan Fisika
Tugas Pendahuluan 2

Rangkaian Dioda Halfware dan Fullware

1. Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektoda. Dioda tersebut berbentuk
tabung dan pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari inggris yaitu Sir J.A Fleming
(1849-1945) pada tahun 1904. Dioda merupakan salah satu komponen aktif yang digunakan
dalam rangkaian elektronika, beberapa macam rangkaian dioda ialah :
 Penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier).
 Penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier).
 Rangkaian pemotong (Clipper).
 Rangkaian penjepit (Clamper).
 Pengganda tegangan (Voltage Rectifier).
Dioda juga merupakan komponen elektonika yang terbuat dari bahan semikonduktor, dioda
memiliki fungsi yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, dan struktur dioda ialah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe dan satu
sisinya yang lainnya adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir
dari sisi P menuju N.

2. Dioda memiliki beberapa jenis dioda berikut penjelasannya:


1) Dioda Normal (Dioda PN Junction)
Merupakan jenis dioda yang paling sering ditemui pada rangkaian elektronika terutama
pada rangkaian catu daya (power supply) dan rangkaian frekuensi radio (RF).
2) Dioda Bridge (Bridge Diode)
Merupakan jenis dioda yang terdiri dari empat dioda normal yang digunakan sebagai
penyearah gelombang penuh dalam rangkaian pencatu daya (power supply).
3) Dioda Zener (Zener Diode)
Merupakan jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian reverse
bias (bias balik). Karakteristik dioda ialah dapat melewatkan arus listrik pada kondisi bias
terbalik (reverse bias) apabila tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya.
4) Dioda LED (Light Emiting Diode)
Merupakan jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju (forward bias). LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau,
dan putih tergantung pada panjang gelombang (wavelength) dan jenis senyawa
semikonduktor yang digunakannya.
5) Dioda Foto (Photodiode)
Dioda foto atau photodiode adalah jenis dioda yang dapat mengubah energi cahaya
menjadi arus listrik. Dioda foto sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya.
Dioda foto dibagi menjadi dua jenis, yaitu dioda photovoltaic yang menghasilkan
tegangan dan dioda photoconductive yang tidak menghasilkan tegangan dan harus
diberikan sumber tegangan lain untuk penggerak beban.
6) Dioda Laser (Laser Diode)
Dioda laser atau laser diode adalah jenis dioda yang dapat menghasilkan radiasi atau
cahaya koheren yang dapat dilihat oleh mata dan spektrum inframerah ketika dialiri arus
listrik.

7) Dioda Varactor (Varactor Diode)


Dioda varactor atau kadang-kadang disebut juga dengan dioda varicap adalah jenis dioda
yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai tegangan yang diberikan. Simbol
dioda varactor atau dioda varicap ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya
ditambahkan sebuah kapasitor.
8) Dioda Tunnel
Dioda Tunnel atau dioda terowongan adalah jenis dioda yang mampu beroperasi pada
kecepatan yang sangat tinggi dan dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro
(microwave). Dioda tunnel ini biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan
konverter.
9) Dioda Schottky
Dioda schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih rendah dari dioda
normal pada umumnya. Pada arus rendah, tegangan jatuh bisa berkisar di antara 0,15V
hingga 0,4V, tegangan ini lebih rendah dari dioda normal yang terbuat dari silikon yang
memerlukan 0,6V.
3. Prinsip kerja dioda Dioda akan aktif jika teraliri muatan listrik artinya dioda akan bekerja
mendukung kinerja perangkat elektronik jika sudah dialiri listrik. Secara umum prinsip kerja
dioda adalah memaksimalkan arus bolak-balik listrik. Dengan arus bolak-balik yang
dilewatkan ke dioda maka kinerja peralatan listrik tersebut akan menjadi maksimal
4. Bias maju adalah kondisi dimana sebuah dioda diberikan tegangan dimana kutup Anoda atau
P (+) dihubungkan ke kutup positif baterai atau catu dan kutup katoda atau N (-) dihubungka
ke kutup negatif baterai. Pada keadaan ini dioda akan bekerja sebagai penghantar arus listrik.
Bias mundur adalah pemberian tegangan negatip baterai ke terminal anoda A dan tegangan
positip ke terminal katoda K dari suatu dioda. Dengan kata lain, tegangan anoda katoda VA-
K adalah negatip VAK 0. Gambar 10 menunjukkan dioda diberi bia mundur.
5. Penjelasan Rangkaian Half wave dan Full Wave
1) Half Wafe Desain rectifier ini biasanya digunakan untuk menyearahkan arus dengan
desain lilitan pembangkit satu fase (single phase). Perhatikan gambar dibawah ini:
Satu ujung lilitan pembangkit tegangan (A) mengalir tegangan yang melewati diode, maka
tegangan negatif akan diblok atau tidak dialirkan sehingga tersisa gelombang sinus positif
yang mengalir menuju ke baterai. Namun pada satu ujung lilitan pembangkit yang lainnya
tidak menggunakan rectifier. Desain seperti ini biasanya digunakan untuk penyearah arus

kecil. Kelemahan menggunakan desain half-wave atau setengah gelombang adalah hasil
arus yang keluar tidak rata sepenuhnya, satu ujung lilitan lainnya masih mengandung
gelombang sinus.
2) Full Wave Rectifier Desain rangkaian rectifier ini biasanya digunakan untuk
menyearahkan desain lilitan pembangkit tiga fase (three phase). Perhatikan gambar
dibawah ini:
Setiap ujuang lilitan pembangkit (A dan B) dilayani oleh dua buah diode. Satu diode
berfungsi sebagai diode positif yang menghasilkan tegangan positif. Dan satu diode
berfungsi sebagai diode negatif yang menghasilkan tegangan negatif. Penyearah

gelombang penuh minimal memiliki 4 buah diode untuk menyearahkan tegangan dengan
desain lilitan pembangkit single phase. Jika menggunakan desain lilitan pembangkit tiga
fase berarti dibutuhkan 6 buah diode rectifier.

Anda mungkin juga menyukai