Anda di halaman 1dari 13

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM OTOMASI PADA RUANGAN

MARIA ERLITA NINDA KIRANA DAN MUNNIK HARYANTI


Program Studi Teknik Elektro, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Jakarta.

ABSTRAK
Peningkatan konsumsi energi listrik tidak sebanding dengan pasokan energi listrik
yang disuplai oleh perusahaan listrik. Hal ini menyebabkan adanya kelangkaan energi
listrik yang dibuktikan dengan banyaknya desa yang belum teraliri energi listrik. Hal
yang dapat kita lakukan sebagai konsumen energi listrik adalah bersikap konservatif
dalam menggunakan energi listrik. Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan
yaitu menggunakan energi listrik dengan bijak, mematikan alat elektronik saat tidak
digunakan, contohnya lampu pada saat siang hari. Dari latar belakang tersebut dibuatlah
suatu penelitian tentang prototipe sistem automasi pada ruangan yang mampu untuk
mengontrol nyala ataupun mati lampu pada kondisi terang dan gelap serta kipas angin
pada saat tidak digunakan. Dengan prototipe ini konsumen energi listrik mampu
menghemat listrik dengan cara yang efisien, selain itu juga dapat membiasakan
masyarakat untuk bersikap konservatif terhadap energi listrik.

Kata kunci: Konservatif, Hemat, Sistem Automasi, Prototipe.

PENDAHULUAN proyeksi rata-rata pertumbuhan


Energi listrik merupakan sumber kebutuhan energy listrik 2018-2027
energi yang sangat penting bagi adalah 6.86%[2]. Pada kenyataannya
kehidupan manusia. Di Indonesia, peningkatan konsumsi energy listrik
pengguna energy listrik digolongkan tersebut tidak sebanding dengan jumlah
menjadi empat sector utama, yaitu sector pasokan listrik dari pusat pembangkit,
rumah tangga, komersial, industri dan sehingga hal inilah yang kerap kali
transportasi. Konsumsi energi pada sector memicu krisis dan kelangkaan energy
bangunan dapat dikatakan cukup besar listrik.
untuk penerangan ataupun pendingin Dari kondisi tersebut dalam
ruangan. Penggunaan alat-alat listrik dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
elektronik yang canggih tentulah sangat Listrik 2018-2027, Kementrian ESDM
bermanfaat, telah mengakomodasi salah satunya
membuatkehidupanmenjadilebihpraktis, adalah percepatan elektrifikasi terhadap
efektif dan nyaman. Semakin lama tidak lebih dari 2.510 desa yang belum
ada satupun alat kebutuhan manusia yang berlistrik[2]. Hal inimembuktikan bahwa
tidak membutuhkan listrik, karena hamper kelangkaan energy masih saja terjadi di
setiap aktivitas manusia sekecil apapun desa-desa terpencil, sedangkan bagi
pastilah membutuhka nenergi listrik. masyarakat yang tinggal di kota besar
Penggunaan energy listrik merupakan bias dengan mudahnya untuk
unsure penting yang menunjang berbagai menggunakan energy listrik dengan
kegiatan di segala sektor. nyaman.
Semakin banyak peralatan Hal-hal kecil yang sering dilakukan
elektronik yang digunakan maka semakin selama ini, mungkin tanpa disadari telah
meningkat pula konsumsi energy mengakibatkan dampak besar dan bila
listriknya. Rata-rata pertumbuhan terus menerus dilakukan akan
kebutuhan energy listrik dari tahun 2012 mengakibatkan kelangkaan energy listrik.
adalah 2.3 – 2.5%, dan akhir tahun 2030, Hal ini dapat terjadi karena sikap manusia
diperkirakan kebutuhan energy listrik akan yang terkadang kurang peduli dengan hal-
menjadi dua kali saat ini yang berkisar hal kecil, boros dan tidak efisien, contoh
sekitar 16000 TWh per tahunnya[1]. Dari kecil yang sering terjadi adalah lupa
data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga mematikan pendingin ruangan (Air
Listrik (RUPTL) tahun 2018-2027, Conditioner) maupun kipas angin,
54
membiarkan lampu menyala pada siang mendinginkan atau menggerakkan
hari yang terang benderang, kembali suatu peralatan mekanik untuk
meninggalkan ruangan terlalu lama menghasilkan bentuk energi lain. Energi
sementara pendingin ruangan dan lampu yang dihasilkan dapat berasal dari
dibiarkan hidup, komputer dan TV berbagai sumber, seperti air, minyak, batu
dibiarkan hidup sementara tidak bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari
digunakan sama sekali. Masalah dan lainnya. Energi ini besarnya dari
pemborosan energy listrik ini sebesar 80% beberapa Joule sampai ribuan hingga
disebabkan oleh factor manusia dan 20% jutaan Joule[4].
disebabkan oleh factor teknis, hal ini Dalam ilmu fisika, hukum kekekalan
dikarenakan banyaknya pemakaian listrik energi menyatakan bahwa jumlah energi
yang berlebihan dan tidak sesuai dari sebuah sistem tertutup itu tidak
waktunya[3]. Bagaimana membuat system berubah, ia akan tetap sama. Energi
otomatisasi di dalam ruangan sehingga tersebut tidak dapat diciptakan maupun
dapat mengendalikan pemakaian listrik. dimusnahkan oleh manusia, namun ia
Bagaimana cara kerja prototype system dapat berubah dari satu bentuk energi ke
otomasi ruangan dan berapakah energi lain. Contohnya, energi kimia dapat
sensitifitas dari sensor LDR jika di lihat diubah menjadi energi kinetik dalam
dari tegangan keluaran nya. ledakan dinamit, energi gerak, energi
cahaya dan masih banyak yang lain[5].
METODE Energi listrik ini sangat dibutuhkan di
Energi Listrik dan Manfaatnya berbagai sektor dan pemakaiannya pun
Energi yang banyak dimanfaatkan sudah sangat luas bahkan dalam kegiatan
dalam kebutuhan hidup masyarakat masa sehari-hari manusia sangat sulit
kini adalah energi listrik. Pengertian energi melepaskan diri dari kebutuhan listrik
listrik sendiri adalah energi utama yang didorong pula dengan semakin banyaknya
dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi teknologi canggih yang menggunakan
yang tersimpan dalam arus listrik dengan energi listrik. Hal ini membuktikan bahwa
satuan amper (A) dan tegangan listrik semakin lama tidak ada satupun alat yang
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan tidak membutuhkan energi listrik.
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan Besarnya energi listrik ini dapat ditulis
satuan Watt (W) untuk menggerakkan dalam persamaan sebagai berikut:
motor, lampu penerangan, memanaskan,

= ………………………………………………. (1)

dengan
W adalah energi dalam satuan joule
Q adalah besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
V adalah beda potensial (V)
Daya Listrik pemanas listrik), cahaya (seperti pada
Daya listrik didefinisikan sebagai laju bola lampu), energi kinetic (motor listrik)
hantaran energi listrik dalam rangkaian dan suara (loudspeaker). Listrik dapat
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt diperoleh dari pembangkit listrik atau
yang menyatakan banyaknya tenaga penyimpan energi seperti baterai.
listrik yang mengalir per satuan waktu Daya listrik dilambangkan dengan
(joule/detik). huruf P dalam persamaan listrik. Pada
Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian arus DC, daya listrik sesaat
rangkaian dengan hambatan listrik dihitung menggunakan hukum joule, yang
menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi pertama kali menunjukkan bahwa energi
kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang listrik dapat berubah menjadi energi
berguna, seperti panas (seperti pada mekanik, dan sebaliknya.

55
= ……………………………………………………………. (2)

di mana
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Hukum joule dapat digabungkan dengan hukum ohm untuk menghasilkan dua
persamaan tambahan

= = …………………………………. (3)

R adalah hambatan listrik (Ohm atau Ω).


Hukum Ohm adalah suatu pernyataan hukum Ohm apabila nilai resistansinya
bahwa besar arus listrik yang mengalir tidak
ak bergantung terhadap besar dan
melalui sebuah penghantar selalu polaritas beda potensial yang dikenakan
berbanding lurus dengan beda potensial kepadanya. Secara matematis hukum
yang diterapkan kepadanya. Sebuah Ohm dieskpresikan dengan persamaan:
benda penghantar dikatakan mematuhi

= ……………………………………………. (4)

dimana:
I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere.
V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan
volt.
R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan ohm.

Gambar 1.
1 Rangkaian Listrik (Hukum Ohm)

Sistem Kendali Kalangan Tertutup dn sinyal umpan balik (yang dapat berupa
(Close Loop) sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal
Sistem kendali ini merupakan sistem keluaran dan turunannya), diumpankan ke
control yang sinyal keluarannya kontroler untuk memperkecil kesalahan
mempunyai pengaruh langsung pada aksi dan membuat agar kelua keluaran sistem
pengontrolan. Jadi sistem kalangan mendekati harga yang diinginkan. Dengan
tertutup ini adalah sistem berumpan balik. kata lain istilah loop tertutup berarti
Sinyal kesalahan penggerak, yang menggunakan aksi umpan baik untuk
merupakan selisih antara sinyal masukan memperkecil kesalahan sistem.

56
Gambar 2. Sistem Close Loop
Pencatu Daya (Power Supply) b. Pencatu Daya distabilkan
Sebuah peranti elektronika yang Pencatu daya distabilkan pencatu
berguna sebagai sumber daya untuk jenis ini menggunakan suatu
peranti lain, terutama daya listrik. Pada mekanisme loloh balikuntuk
dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah menstabilkan tegangan keluarannya,
alat yang menghasilkan energi listrik saja, bebas dari variasi tegangan masukan,
namun ada beberapa pencatu daya yang beban keluaran, maupun dengung.
menghasilkan energi mekanik, dan energi Loloh balik atau umpan balik adalah
yang lain. suatu proses dimana sebagian dari
a. Pencatu Daya tak distabilkan output di loloh balikkan ke bagian
Pencatu daya tak distabilkan input. Hal ini sering dipakai untuk
merupakan jenis pencatu daya yang pengendalian suatu sistem yang
paling sederhana. Pada pencatu daya bersifat dinamis sehingga sistem
jenis ini, tegangan maaupun arus tersebut dapat diatur untuk mencapai
keluaran dari pencatu daya tidak keadaan yang stabil yang diinginkan.
distabilkan, sehingga berubah-ubah
sesuai keadaan tegangan masukan Alur Penelitian
dan beban pada keluaran. Pencatu Gambar 3 di bawah merupakan
daya jenis ini biasanya digunakan alur dari penelitian yang dilakukan. Pada
pada peranti elektronika sederhana tahap ini dilakukan studi literatur
yang tidak sensitif akan perubahan mengenai konsumsi energi listrik,
tegangan. Pencatu jenis ini juga pemilihan komponen yang akan
banyak digunakan pada penguat daya digunakan serta pemrograman prototipe
tinggi untuk mengkompensasi lonjakan dengan arduino. Selain itu, melakukan
tegangan keluaran pada penguat. studi literatur mengenai sistem automasi
pada ruang pertemuan.

57
Mul

Perancangan
Sistem

Konsep
Peranca
ngan Persiapan
Pengujian

Studi Literatur
dan
Konsultasi
Pengujian
Sistem

Penentuan TIDA
Apaka
Spesifikasi Alat h

Analisis dan

Bahan

Kesimpulan

Seles

Gambar 3. Alur Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN mengenainya memiliki frekuensi yang


Perancangan Sistem cukup tinggi, foton yang diserap oleh
Rancangan prototipe sistem semikonduktor akan menyebabkan
automasi ruangan ini diprogram oleh electron memiliki energi yang cukup untuk
Arduino, yang mendapat input dari sensor meloncat ke pita konduksi. Electron bebas
PIR dan sensor LDR. Sensor PIR ini yang dihasilkan dan pasangan lubangnya
bekerja untuk mendeteksi adanya akan mengalirkan listrik, sehingga
gerakan. Diasumsikan dengan menurunkan resistansinya.
terdeteksinya gerakan ini, maka ada Pada saat sensor LDR mendeteksi
manusia di dalam ruangan tersebut. cahaya, maka lampu pada prototipe ini
Sensor ini bersifat pasif, jadi hanya tidak akan menyala, apabila kondisi
merespon energi dari pancaran sinar infra sebaliknya, pada keadaan gelap dan
merah pasif yang dimiliki setiap benda sensor LDR tidak mendeteksi cahaya
yang terdeteksi. Sensor LDR dalam maka lampu akan menyala. Begitu pula
prototipe ini bekerja mengubah besaran dengan sensor PIR yang memicu
cahaya menjadi besaran listrik. Nilai bekerjanya fan, pada saat sensor PIR
resistansi LDR dapat berubah sesuai mendeteksi pancaran sinar infrared
perubahan intensitas cahaya yang melalui gelombang dari tubuh manusia,
mengenainya. Jika cahaya yang maka fan pada prototipe ini akan menyala.

58
LDR PIR
LAMPU AC

RELAY LAMPU
+ 2

ARDUINO
POWER
SUPPLY
- RELAY
AC POWER 1
220

SWITCH

SWITCH

SWITCH
AUTO

SWITCH

MANUAL

Gambar 4. Diagram Sistem Rancangan Alat


Prototipe sistem automasi ruangan sistem manual. Pada gambar 5 di bawah
ini juga terdapat sensor PIR yang ini arduino mendapat input dari sensor
berfungsi sebagai pendeteksi gerak di LDR dan PIR di pin 3 dan pin 4. Dari Pin
ruang pertemuan tersebut. Terdapat juga tersebut akan mengatur kerja fan blower
sensor LDR yang berfungsi untuk dan lampu sesuai dengan perintah dari
mendeteksi cahaya. Jika banyak cahaya Arduino. Arduino ini mendapat tegangan
yang masuk, maka lampu otomatis akan kerja sebesar 5VDC untuk menyalakan
mati. Saklar yang terdapat di prototipe ini lampu dan Fan Blower.
juga berfungsi apabila ingin override ke

Sensor Sensor
LDR LDR
AC

ARDUINO Lamp Lamp


+
Power
Supply
AC -

Gambar 5. Rangkaian Sistem Otomasi


Ketika manusia berada dalam cahaya, jika mendeteksi adanya cahaya,
jangkauan sensor PIR, maka sensor ini maka hanya fan yang akan menyala. Jika
akan mendeteksi gelombang yang tidak mendeteksi adanya cahaya, maka
dipancarkan oleh manusia. Sensor ini lampu dan fan akan menyala. Pada saat
berfungsi juga sebagai motion detector. sensor PIR tidak lagi mendeteksi
Jika sensor ini mendeteksi adanya keberadaan manusia di ruangan tersebut,
manusia di ruang tersebut maka kontroler maka kontroler menjalankan waktu delay
akan mengatur waktu tunda mati (off yang telah diatur di awal pada saat PIR
delay) selama 3 menit. Jika tidak mendeteksi cahaya selama 3 menit baru
mendeteksi adanya mannusia maka setelah itu sistem akan mati. Adapun
kontroler tidak akan mengatur waktu flowchart dari system otomasi seperti
tunda, fan dan lampu akan tetap mati. gambar 6 di bawah ini.
Sensor LDR mendeteksi ada tidaknya

59
Start

Inisialisasi port

Baca Data

PIR
YA Fan Menyala
Mendeteksi?

TIDAK

LDR Lampu
YA
Tegangan > 3V? Menyala

Selesai

Gambar 6. Flowchart Sistem Otomasi


Gambar 6 menunjukkan Flowchart Apabila mendeteksi adanya manusia
sistem automasi ruangan bekerja. maka fan akan menyala, apabila
Dimulai dari inisialisasi port-port yang sensor LDR menerima tegangan lebih
digunakan pada saat program berjalan, besar dari 3V maka lampu akan
lalu dilanjutkan baca data, yaitu menyala, karena kondisi ruangan gelap.
membaca data dari sensor PIR dan Hasil Rancangan
sensor LDR dengan nilai-nilai yang Gambar 7 di bawah ini merupakan
sudah ditentukan untuk memberikan hasil rancangan system tampak atas.
perintah kepada komponen yang Perancangan ini diletakkan dalam satu
dijalankan di dalam program ini. karton untuk dipasang pada bagian atas.
Trigger utama dalam sistem ini Di bagian atas terdapat Fan Blower dan
adalah keberadaan manusia di dalam bulb. Kerja prototipe ini dikendalikan oleh
suatu ruangan, dengan menggunakan kontroler yang telah di coding
sensor PIR maka keberadaan manusia menggunakan perangkat lunak.
di dalam suatu ruangan tersebut dapat Prototipe sistem automasi
terdeteksi. Setelah menerima input dari ruangan ini juga terdapat sensor PIR
sensor PIR dan mendeteksi adanya yang berfungsi sebagai pendeteksi gerak
manusia, sensor LDR akan di ruangan tersebut. Terdapat juga sensor
memberikan sinyal ke kontroler berupa LDR yang berfungsi untuk mendeteksi
besar tegangan dari input intensitas cahaya. Jika banyak cahaya yang
cahaya yang diterima sensor LDR ini. masuk, maka lampu otomatis akan
dari sinyal kedua sensor tersebut, Arduino mati. Saklar yang terdapat di prototipe
akan memberikan perintah kepada lampu ini juga berfungsi apabila ingin override
dan fan untuk bekerja sesuai fungsinya. ke sistem manual.

60
Gambar 7. Rancangan Sistem Tampak Atas

Gambar 8. Rancangan Sistem Tampak Bawah


Selain perangkat keras, bagian
yang penting dalam penelitian ini
adalah perangkat lunak yang dapat
membantu mikrokontroler menjalankan
sistem secara keseluruhan. Arduino
Sketch adalah perangkat lunak yang
digunakan pada penelitian ini.

61
Gambar 9. Foto Alat (A)

Gambar 10. Foto Alat (B)


Hasil rancangan prototipe Untuk memberikan kondisi tertentu
sistem automasi ruangan dapat (high atau low) pada pada input
dilihat pada gambar 9 dan 10 di sehingga fan blower dan lampu
atas. dapat menyala. Di bawah ini adalah
Pengujian Perangkat Keras Prototipe tabel pengujian untuk sistem
Sistem Automasi automasi ruangan.

Tabel1. Data Logika Sistem


Sensor PIR Sensor LDR Lampu Fan
1 0 1 1
1 1 0 1
0 0 0 0

62
Tabel 2. Data Sampel Pengujian
Komponen yang bekerja
Kondisi Off Delay (sec)
Lampu Fan
Gelap ON ON 180
Terang OFF ON 180

Berdasarkan hasil pengujian, untuk ini sesuai dengan rancangan yang


mengendalikan rancangan dari prototipe sebelumnya telah dibuat. Setelah PIR
sistem Automasi Ruangan ini, jika tidak mendeteksi adanya gerakan, maka
disimulasikan dalam kondisi terang dari timer yang telah di atur di awal
maka fan akan menyala setelah sensor selama 3 menit, lampu danfan akan mati
PIR mendeteksi gerakan, melalui dengan waktu tunda off 180 detik.
pengujian yang telah dilakukan, sistem Waktu tunda 3 menit ini di atur
bekerja dengan baik sesuai rancangan pada saat setelah sensor mendeteksi
dan perintah kontroler. suatu pergerakan di ruangan. Kontroler
Dengan menggunakan simulasi akan membuat perintah set timer off
kondisi gelap, pada saat sensor PIR 180 detik. Setelah berjalannya sistem
mendeteksi adanya gerakan, maka mendeteksi gerakan, apabila tidak
secara otomatis sensor PIR dan LDR mendeteksi kembali adanya gerakan
akan mengirimkan sinyal input ke selama tiga menit sistem ini akan mati,
kontroler untuk memproses data. dan akan terus berlanjut kembali
Setelah sensor LDR dan PIR memberikan apabila terdeteksi suatu gerakan oleh
sinyal ke kontroler, maka lampu dan fan sensor PIR.
blower akan menyala. Hasil pengujian
Tabel 3 .Output Tegangan Sensor LDR
Kondisi Cahaya Output Voltage (V)
Terang < 1.5V
Gelap > 3V

Tabel 4. Pengujian Sensor LDR


Output Voltage (V) Lampu Ruangan
0.378 Tidak Menyala
1.703 Menyala
4.850 Menyala

Tabel 5. Pengujian Sensor PIR


Jarak (cm) Mendeteksi (1) Tidak Mendeteksi (0)
2 1
4 1
6 1
8 1
10 1

63
Hasil Pengujian Prototipe Sistem kali yaitu, 10 menit dan 20 menit untuk
Automasi mengetahui respon masing-masing
Pengujian sistem dilakukan dua komponen.
Tabel 6. Uji Respon Sistem Selama 10 menit

Pengujia Respon sistem


n ke- ON OFF
(s) (min)
1 1.05 3.06
2 1.06 3.05

Tabel7. Uji Respon Sistem Selama 20 menit

Pengujia Respon sistem


n ke- ON OFF
(s) (min)
1 1.07 3.05
2 2.11 3.07
3 1.05 3.03
4 2.15 3.05

Tabel 8. Sensitifitas Sensor


Kondisi Cahaya Output Voltage (V) Keterangan
Terang 0.378 – 1.500 Lampu tidak menyala
Gelap 3.000 – 4.850 Lampu menyala
Analisis

Dari data hasil pengujian di atas dalam radius 2 cm atau dalam sudut
(tabel 4.5) sensitivitas sensor PIR yang 7.58o.
digunakan di dalam prototipe ini dapat
mendeteksi adanya gerakan bahkan

Gambar 11. Sudut Deteksi Sensor PIR

64
Respon Sistem ON
2.5
2
1.5
1
0.5
0

10 menit 20 menit

Gambar 12. Grafik otomasi ON

Respon Sistem OFF


3.08
3.07
3.06
3.05
3.04
3.03
3.02
3.01

10 menit 20 menit

Gambar 13. Grafik Otomasi OFF

KESIMPULAN menjadi besaran listrik. Nilai


Dari hasil perancangan alat resistansi LDR dapat berubah
hingga pengujian dan sesuai perubahan intensitas
pembahasan sistem maka dapat cahaya yang mengenainya.
ditarik kesimpulan, antara lain: b. Pada saat sensor LDR mendeteksi
a. Sistem automasi pada ruang cahaya, maka lampu pada
pertemuan dibuat dengan prototipe ini tidak akan menyala,
menggunakan kontroler Arduino apabila kondisi sebaliknya, pada
Nano dengan komponen keadaan gelap dan sensor LDR
pendukung sensor PIR dan tidak mendeteksi cahaya maka
sensor LDR. Sensor PIR ini lampu akan menyala. Begitu pula
bekerja untuk mendeteksi adanya dengan sensor PIR yang memicu
gerakan. Ketika manusia berada bekerjanya fan, pada saat sensor
di depan sensor PIR dengan PIR mendeteksi adanya gerakan,
kondisi diam, maka sensor PIR maka fan pada prototipe ini akan
akan menghitung panjang menyala. Setelah memberikan
gelombang yang dihasilkan oleh sinyal ke Arduino maka sistem
tubuh manusia tersebut. Sensor akan berjalan, dengan mengatur
LDR dalam prototipe ini bekerja waktu tunda 3 menit untuk
mengubah besaran cahaya mematikan sistem ini apabila

65
sensor PIR tidak lagi mendeteksi (EBTKE):
gelombang pada tubuh manusia http://ebtke.esdm.go.id/post/2018/03/1
atau mendeteksi pergerakan 4/1908/ruptl.pt.pln.20182027.pertumbu
manusia di dalam ruangan han.
tersebut. yang.realistis.dan.meningkatkan.target
c. Pada tegangan 0.378 – 1.500 V .ebt?lang=en
lampu tidak menyala karena kondisi
Terang, sedangkan tegangan 3.000 Kadir, A. (2018). Arduino dan Sensor.
– 4.850 V lampu menyala karena Yogyakarta: Andi Publisher.
kondisi Gelap.
Kementrian ESDM. (2012, Mei 20).
DAFTAR PUSTAKA Konservasi Energi. Retrieved from
Adini, G. D. (2012). Analisis Potensi Direktorat Jendral Energi Baru
Pemborosan Konsumsi Energi Listrik Terbarukan dan Konservasi Energi:
pada Gedung Kelas Fakultas Teknik http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/k
Universitas Indonesia. Depok: onservasi-energi/251-
Universitas Indonesia. pemborosanenergi-

Arduino. (2019). Language Reference. Prasetya, Y. (2014). Analisis


Retrieved from Arduino: Peningkatan Efisiensi Penggunaan
https://www.arduino.cc/reference/en/ Energi Listrik pada Sistem
Dahono, P. A. (2012). Konversi ITB. Pencahayaan dan AC di Gedung
Menghemat Energi dengan Perpustakaan Umum dan Arsip
Menggunakan Listrik. Direktorat Daerah Kota Malang. Malang:
Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Universitas Brawijaya.
Energi dan Sumber Daya Mineral.
(2015). Statistik Ketenagalistrikan 2015. Republik Indonesia. (n.d.). Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor
ESDM, Kementrian. (2018, Maret 14). 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi
RUPTL PT PLN 2018–2027: Energi .
Pertumbuhan yang Realistis dan
Meningkatkan Target EBT. Retrieved Richard Blocher, D. P. (2007). Dasar
from Direktorat Jendral Energi Baru Elektronika. Yogyakarta: Andi
Terbarukan dan Konversi Energi Publisher.

66

Anda mungkin juga menyukai