ABSTRAK
Peningkatan konsumsi energi listrik tidak sebanding dengan pasokan energi listrik
yang disuplai oleh perusahaan listrik. Hal ini menyebabkan adanya kelangkaan energi
listrik yang dibuktikan dengan banyaknya desa yang belum teraliri energi listrik. Hal
yang dapat kita lakukan sebagai konsumen energi listrik adalah bersikap konservatif
dalam menggunakan energi listrik. Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan
yaitu menggunakan energi listrik dengan bijak, mematikan alat elektronik saat tidak
digunakan, contohnya lampu pada saat siang hari. Dari latar belakang tersebut dibuatlah
suatu penelitian tentang prototipe sistem automasi pada ruangan yang mampu untuk
mengontrol nyala ataupun mati lampu pada kondisi terang dan gelap serta kipas angin
pada saat tidak digunakan. Dengan prototipe ini konsumen energi listrik mampu
menghemat listrik dengan cara yang efisien, selain itu juga dapat membiasakan
masyarakat untuk bersikap konservatif terhadap energi listrik.
= ………………………………………………. (1)
dengan
W adalah energi dalam satuan joule
Q adalah besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
V adalah beda potensial (V)
Daya Listrik pemanas listrik), cahaya (seperti pada
Daya listrik didefinisikan sebagai laju bola lampu), energi kinetic (motor listrik)
hantaran energi listrik dalam rangkaian dan suara (loudspeaker). Listrik dapat
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt diperoleh dari pembangkit listrik atau
yang menyatakan banyaknya tenaga penyimpan energi seperti baterai.
listrik yang mengalir per satuan waktu Daya listrik dilambangkan dengan
(joule/detik). huruf P dalam persamaan listrik. Pada
Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian arus DC, daya listrik sesaat
rangkaian dengan hambatan listrik dihitung menggunakan hukum joule, yang
menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi pertama kali menunjukkan bahwa energi
kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang listrik dapat berubah menjadi energi
berguna, seperti panas (seperti pada mekanik, dan sebaliknya.
55
= ……………………………………………………………. (2)
di mana
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Hukum joule dapat digabungkan dengan hukum ohm untuk menghasilkan dua
persamaan tambahan
= = …………………………………. (3)
= ……………………………………………. (4)
dimana:
I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere.
V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan
volt.
R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan ohm.
Gambar 1.
1 Rangkaian Listrik (Hukum Ohm)
Sistem Kendali Kalangan Tertutup dn sinyal umpan balik (yang dapat berupa
(Close Loop) sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal
Sistem kendali ini merupakan sistem keluaran dan turunannya), diumpankan ke
control yang sinyal keluarannya kontroler untuk memperkecil kesalahan
mempunyai pengaruh langsung pada aksi dan membuat agar kelua keluaran sistem
pengontrolan. Jadi sistem kalangan mendekati harga yang diinginkan. Dengan
tertutup ini adalah sistem berumpan balik. kata lain istilah loop tertutup berarti
Sinyal kesalahan penggerak, yang menggunakan aksi umpan baik untuk
merupakan selisih antara sinyal masukan memperkecil kesalahan sistem.
56
Gambar 2. Sistem Close Loop
Pencatu Daya (Power Supply) b. Pencatu Daya distabilkan
Sebuah peranti elektronika yang Pencatu daya distabilkan pencatu
berguna sebagai sumber daya untuk jenis ini menggunakan suatu
peranti lain, terutama daya listrik. Pada mekanisme loloh balikuntuk
dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah menstabilkan tegangan keluarannya,
alat yang menghasilkan energi listrik saja, bebas dari variasi tegangan masukan,
namun ada beberapa pencatu daya yang beban keluaran, maupun dengung.
menghasilkan energi mekanik, dan energi Loloh balik atau umpan balik adalah
yang lain. suatu proses dimana sebagian dari
a. Pencatu Daya tak distabilkan output di loloh balikkan ke bagian
Pencatu daya tak distabilkan input. Hal ini sering dipakai untuk
merupakan jenis pencatu daya yang pengendalian suatu sistem yang
paling sederhana. Pada pencatu daya bersifat dinamis sehingga sistem
jenis ini, tegangan maaupun arus tersebut dapat diatur untuk mencapai
keluaran dari pencatu daya tidak keadaan yang stabil yang diinginkan.
distabilkan, sehingga berubah-ubah
sesuai keadaan tegangan masukan Alur Penelitian
dan beban pada keluaran. Pencatu Gambar 3 di bawah merupakan
daya jenis ini biasanya digunakan alur dari penelitian yang dilakukan. Pada
pada peranti elektronika sederhana tahap ini dilakukan studi literatur
yang tidak sensitif akan perubahan mengenai konsumsi energi listrik,
tegangan. Pencatu jenis ini juga pemilihan komponen yang akan
banyak digunakan pada penguat daya digunakan serta pemrograman prototipe
tinggi untuk mengkompensasi lonjakan dengan arduino. Selain itu, melakukan
tegangan keluaran pada penguat. studi literatur mengenai sistem automasi
pada ruang pertemuan.
57
Mul
Perancangan
Sistem
Konsep
Peranca
ngan Persiapan
Pengujian
Studi Literatur
dan
Konsultasi
Pengujian
Sistem
Penentuan TIDA
Apaka
Spesifikasi Alat h
Analisis dan
Bahan
Kesimpulan
Seles
58
LDR PIR
LAMPU AC
RELAY LAMPU
+ 2
ARDUINO
POWER
SUPPLY
- RELAY
AC POWER 1
220
SWITCH
SWITCH
SWITCH
AUTO
SWITCH
MANUAL
Sensor Sensor
LDR LDR
AC
59
Start
Inisialisasi port
Baca Data
PIR
YA Fan Menyala
Mendeteksi?
TIDAK
LDR Lampu
YA
Tegangan > 3V? Menyala
Selesai
60
Gambar 7. Rancangan Sistem Tampak Atas
61
Gambar 9. Foto Alat (A)
62
Tabel 2. Data Sampel Pengujian
Komponen yang bekerja
Kondisi Off Delay (sec)
Lampu Fan
Gelap ON ON 180
Terang OFF ON 180
63
Hasil Pengujian Prototipe Sistem kali yaitu, 10 menit dan 20 menit untuk
Automasi mengetahui respon masing-masing
Pengujian sistem dilakukan dua komponen.
Tabel 6. Uji Respon Sistem Selama 10 menit
Dari data hasil pengujian di atas dalam radius 2 cm atau dalam sudut
(tabel 4.5) sensitivitas sensor PIR yang 7.58o.
digunakan di dalam prototipe ini dapat
mendeteksi adanya gerakan bahkan
64
Respon Sistem ON
2.5
2
1.5
1
0.5
0
10 menit 20 menit
10 menit 20 menit
65
sensor PIR tidak lagi mendeteksi (EBTKE):
gelombang pada tubuh manusia http://ebtke.esdm.go.id/post/2018/03/1
atau mendeteksi pergerakan 4/1908/ruptl.pt.pln.20182027.pertumbu
manusia di dalam ruangan han.
tersebut. yang.realistis.dan.meningkatkan.target
c. Pada tegangan 0.378 – 1.500 V .ebt?lang=en
lampu tidak menyala karena kondisi
Terang, sedangkan tegangan 3.000 Kadir, A. (2018). Arduino dan Sensor.
– 4.850 V lampu menyala karena Yogyakarta: Andi Publisher.
kondisi Gelap.
Kementrian ESDM. (2012, Mei 20).
DAFTAR PUSTAKA Konservasi Energi. Retrieved from
Adini, G. D. (2012). Analisis Potensi Direktorat Jendral Energi Baru
Pemborosan Konsumsi Energi Listrik Terbarukan dan Konservasi Energi:
pada Gedung Kelas Fakultas Teknik http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/k
Universitas Indonesia. Depok: onservasi-energi/251-
Universitas Indonesia. pemborosanenergi-
66