Disusun oleh :
Kelompok 6
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang berkuasa
atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jugalah maka
makalah untuk mata kuliah termodinamika ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan
sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini.
Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang maha Esa mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Hukum Pertama Termodinamika, yang juga dikenal sebagai hukum kekekalan energi,
adalah salah satu prinsip paling mendasar dalam ilmu termodinamika. Prinsip ini memainkan
peran sentral dalam pemahaman kita tentang bagaimana energi berperilaku dalam sistem fisika
dan kimia. Dalam pengembangan ilmu termodinamika, hukum ini menjadi dasar bagi sejumlah
konsep penting yang mencakup perubahan energi, konservasi energi, dan efisiensi proses.
Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa energi dalam suatu sistem adalah konstan,
artinya energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya berubah bentuk dari satu jenis ke
jenis lain. Hukum ini berlaku untuk berbagai jenis sistem termodinamika, termasuk sistem
tertutup, sistem terbuka, dan sistem terisolasi. Memahami dan menerapkan prinsip ini telah
memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan teknologi, seperti mesin uap, mesin
pembakaran dalam, dan sistem energi terbarukan.
Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan secara rinci Hukum Pertama Termodinamika,
konsep-konsep yang terkait dengannya, dan aplikasi praktisnya dalam berbagai bidang. Kami
juga akan mengeksplorasi dampak pentingnya hukum ini dalam ilmu pengetahuan modern,
teknologi, dan keberlanjutan. Dengan demikian, makalah ini akan memberikan wawasan
mendalam tentang salah satu prinsip paling penting dalam ilmu termodinamika yang terus
memengaruhi kehidupan sehari-hari dan perkembangan teknologi.
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan proses dan konsep yang terjadi pada Hukum 1 Termodinamika
2. Untuk memahami bagaimana Hukum 1 Termodinamika berlaku dalam berbagai situasi
dan mempengaruhi perubahan energi
3. Untuk mengamplikasikan penerapan Hukum 1 Termodinamika dalam bebagai konteks
proses fisika
1.4 Manfaat
Bagi Penulis :
Memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika
Melatih kemampuan penulis dalam menulis bahan bacaan dari berbagai sumber
Menambah pengetahuan penulis mengenai ilmu Termodinamika
Bagi Pembaca:
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Ilmu Termodnamika
Bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari
BAB II
PEMBAHASAN
Energi dalam suatu sistem (U) sendiri merupakan jumlah dari energi kinetik (Ek) dan
energi potensial (Ep) dari molekul pembangun sistem. Energi yang tersimpan
dalam suatu sistem atau zat, merupakan sifat mikroskopik, sehingga tidak dapat diukur secara
langsung. Sehubungan hukum kekekalan enargi dari suatu sistem termodinamika, ada beberapa
proses yang dikenal sebagai proses isotermik, isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Dari energi
yang ada pada proses tersebut, dapat pula dihitung berapa kapasitas panas kalornya, entalpi, dan
kalor yang dihasilkan dari proses tersebut. Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu
sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya,
jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak
mengerut dan terasa lebih dingin).
Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum
kekekalan energi. Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem
yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Dengan demikian
kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika atau disebut Hukum I Termodinamika. Sehubungan dengan energi dalam (U)
sistem, untuk suatu proses dengan keadaan akhir (2) dan keadaan awal (1), maka secara umum
perubahan energi dalam dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannya dan melakukan kerja W pada
lingkungannya, maka secara matematis, Hukum I Termodinamika adalah hukum umum
konservasi energi yang diterapkan pada sistem apa pun di mana transfer energi dari atau ke
lingkungan (melalui panas dan kerja) diperhitungkan sebagai persamaan berikut:
)+W
Dimana:
Q = Kalor
W = usaha/kerja
U = energi dalam
Perubahan energi dalam ΔU tidak bergantung pada proses bagaimana keadaan sistem
berubah, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut. Dalam
termodinamika proses-proses dibedakan atas empat jenis, yaitu isotermal, isokhorik, isobarik,
dan adiabatik. Perubahan energi dalam yang terjadi
pada setiap proses tersebut dijelaskan sebagai berikut.
du = ( ) dT + ( ) dV …………………………(1)
dq = ( ) dT + * ( ) +dV ………(2)
Persamaan (2) merupakan persamaan yang berlaku umum. Jika persamaan ini dikenakan pada
suatu proses tertentu maka dapat diperoleh perumusan yang lebih spesifik untuk proses
tersebut.
a. Pada proses volume konstan, dV = 0
dq = ( ) dT + * ( ) +(0)
Maka,
dq = ( )
= ( )
= ( ) ……………………(3)
cv menyatakan kalor jenis pada volume konstan. Berdasarkan persamaan (3) maka dapat
diketahui bahwa cv menyatakan perubahan energi dalam sistem yang disebabkan oleh
perubahan temperatur sistem yang terjadi pada proses dengan volume konstan. Jika proses
tersebut tidak terjadi pada volume konstan, maka Hukum I Termodinamika dengan
memasukkan kalor jenis dinyatakan dengan:
dq = +* ( ) +dV ……………(4)
b. Pada proses dengan tekanan konstan, dqp cpdTp ,maka persamaan (4) di atas menjadi:
cpdTp = +* ( ) +
* ( ) +
( ) …………………..(6)
Persamaan (6) menyatakan, kalor yang diberikan pada sistem digunakan untuk
melakukan usaha ( ) dan sebagian untuk menaikkan energi dalam ( ) ). Pada
kondisis temperature konstan, tidak ada definisi kalor jenis.
[ ]
C. T dan P Bebas
Setiap variabel termodinamika dapat dinyatakan sebagai fungsi dari dua variabel yang
lain, oleh karena itu energi dalam dapat kita nyatakan sebagai fungsi dari tekanan dan
temperatur atau u = f(T, p) dan volume juga dapat kita nyatakan sebagai fungsi dari tekanan dan
temperatur atau v = f (T, p) sehingga:
Dengan du dan dv di atas maka hukum I termodinamika dapat dimodifikasi sebagai berikut:
dq = du + dw
dimana dw = p dv
Cp=*( ) ( ) +……………………………………………………….(14)
Cv =Cp +*( ) ( ) + ( )v
dqT=*( ) ( ) +…………………………………………………..…(16)
Cp = - *( ) ( ) + ( )v………………………………………………….(18)
D. P dan V Independent
Energi dalam dapat dinyatakan sebagai fungsi dari p dan v; u = (p,v) sehingga :
Du =( ) ( )p dv
Dq=( ) * ( ) +…………………………………………………….(23)
1. Air Conditioning
AC merupakan suatu elektronik yang termasuk ke dalam contoh hukum termodinamika 1
dan 2. Jadi terkhusus untuk penerapannya pada hukum I Termodinamika yaitu AC mengubah
energi listrik menjadi energi kinetik pada kondensor (berfungsi untuk membuang panas
refrigerant ke lingkungan).Kemudian mengubahnya menjadi energi kinetik pada evaporator
(berfungsi memberikan udara dingin pada ruangan dengan cara perpindahan panas ke
ruangan).Dan kemudian mengubah energi kinetik pada kompresor (berfungsi memberikan
tekanan pada refrigerant).
Perhatikan gambar bagian turbin jet di atas, di mana udara masuk ke dalam kompresor
yang berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut melalui inlet
sehingga temperatur udara meningkat. Kemudian, setelahnya udara tersebut dimasukkan
kedalam ruang bakar dan di situ dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan
udara tersebut dengan bahan bakar yang berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat disimpulkan keberadaan ruang bakar bertujuan menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozzle untuk
mengalirkan gas tersebut ke sudu-sudu turbin yang berguna untuk memutar kompresornya
sendiri dan juga memutar generator listrik, dan beban lainnya. Setelah melewati turbin gas
tersebut akan dibuang ke exhaust.
3. Termos
Tentunya masih banyak aplikasi ilmu termodinamika dalam kehidupan kita. Satu
contoh aplikasi termodinamika lainnya bisa ditemukan dalam termos. Penerapan hukum
termodinamika I juga terdapat pada termos, dengan menggunakan bahan yang bersifat
adiabatik, sehingga menghambat terjadinya pertukaran kalor antara sistem ke lingkungan dan
sebaliknya, sehingga tidak terjadi penurunan suhu.
Termos juga merupakan contoh sistem terisolasi yang cukup mudah ditemukan. Cara
kerjanya kalor dimasukkan ke dalam termos dan tidak dapat keluar karena terhambat oleh
kaca dengan warna putih mengkilap. Alasan kenapa semua termos kita memiliki kaca putih
mengkilap di dalamnya adalah karena dibandingkan warna gelap, putih sedikit menyerap
kalor.
Selain dihambat oleh kaca, kalor juga dihambat oleh celah hampa udara antara tabung
dan kaca, kemudian dihambat oleh celah udara antara tabung dan dinding, karena udara
merupakan penghantar panas yang buruk. Terakhir, dihambat lagi oleh lapisan terluar termos
atau yang kita sentuh dan kita lihat yang biasanya terbuat dari plastik atau logam.
Jawab :
b) Q = +300 (4,2 J) = 1260 J (gas menyerap kalor), W= -450 J (usaha dilakukan pada
gas), maka ∆ U dihitung dengan persamaan,
c) Q=-1400 (4,2 J) = -5880 J (gas menerima kalor), W= 0 (pada volum tetap sistem/gas
tidak melakukan usaha), maka ∆U dihitung dengan persamaan,
2. Dua mol gas ideal memuai dari / ke F melalui tiga lintasan seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah. Hitung usaha, energi dalam dan kalor yang dilakukan gas
sepanjang lintasan IAF, IF, dan IBF. Nyatakan dalam joule
Jawab :
1 atm = 1,0 x 105 Pa, 1 L = 10-3 m³, tetapan gas R = 8,31 J/mol, banyaknya zat n = 2 mol.
[ ] [ ]
[ ] [ ]
Energi dalam gas pada ketiga lintasan IAF, IF, dan IBF sama besarnya karena keadaan awal
/ dan keadaan akhir F adalah sama:
[ ]
3. Panas yang ditambahkan ke sistem sebesar 2500 J, dan Kerja 1800 J dikerjakan pada
sistem.Tentukan perubahan Energi dalam sistem!
Jawab :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Termodinamika membahas tentang sistem kesetimbangan (equilibrium), yang dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem
dari keadaan kesetimbangan. Hukum nol termodinamika menyatakan bahwa dua benda
berada dalam kesetimbangan panas jika tidak ada pertukaran kalor antara kedua benda
tersebut saat keduanya disentuhkan.
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa kalor dan kerja mekanik dapatsaling
tukar antara sistem/zat dengan lingkungannya, maka sejumlah kerja mekanikdibutuhkan
untuk menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya. Dikenal beberapaproses yang berlaku
pada sistem yaitu proses isotermik, proses adiabatik, proses isokhorik, dan proses isobarik.
Proses isotermik jika proses yang terjadi berlangsungdalam suhu konstan (ΔT = 0). Proses
adiabatik adalah proses termodinamika di mana kerja yang dilakukan oleh gas adalah murni
berasal dari perubahan energi internalnya. Proses isokhorik, jika gas melakukan proses
termodinamika dalam volume yang konstan. Proses isobarik, jika gas melakukan proses
termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses
isobaric.
3.2 Saran
Karena masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, penulis berharap
para pembaca dapat memberikan masukan dan saran yang membangun. Oleh karena itu,
komentar atau rekomendasi yang membangun dari pembaca lebih diutamakan.
DAFTAR PUSTAKA
Termodinamika&ved=2ahUKEwiK_4Gh0dX6AhV8SGwGHTwRClMQFnoECBMQAQ
&usg=AOvVaw1vouY682zQMfQlSzu9Ew20
https://adoc.pub/queue/hukum-termodinamika-1-adhi-harmoko-smkom.html
https://www.zenius.net/blog/materi-konsep-dasar-
termodinamika#:~:text=Penerapan%20hukum%20termodinamika%20I%20juga,terisolasi%2
0yang%20cukup%20mudah%20ditemukan.
https://youtu.be/6z6dewim9h0 dokumen.tips_kosnsekuensi-hk-1-termodinamika finish