Anda di halaman 1dari 24

i

HUKUM TERMODINAMIKA

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biofisika


oleh Bapak Dr Drs. I Wayan Suarda, M.Pd

Dewa Made Andika Wijaya


2003010151

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2021

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas paper yang
berjudul HUKUM TERMODINAMIKA ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Biofisika pada program studi Biologi. Selain itu, paper ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Hukum Termodinamika bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen pembimbing  yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 02 Mei 2021

Penulis

ii
iii

ABSTRAK

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang artinya


”panas” dan dynamic yang artinya ”perubahan” dan dapat kita ambil kesimpulan
bahwa termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari temperatur,
panas, dan pertukaran energi.
Termodinamika merpakan cabang ilmu yang mempelajari tentang energi.
Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi
tersebut.
Dalam termodinamika kita sering mendengar istilah sistem dan
lingkungngan, sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat diperhatikan
sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan lingkungan.
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang
terjadi: sistem terisolasi, sistem tertutup, Sistem terbuka. Kesetimbangan
termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu sistem (misalnya: suhu, volume,
dan tekanan) adalah konstan sepanjang waktu.
Hukum-Hukum Termodinamika dibagi menjadi empat: hukum awal
(zeroth law) Termodinamika atau hukum ke-0, hukum pertama termodinamika,
Hukum Kedua Termodinamika, dan Hukum Ketiga Termodinamika.

Kata kunci : Hukum Termodinamika, Termodinamika.

iii
iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4
2.1 Pengertian Termodinamika....................................................... 4
2.2 Hukum-hukum Termodinamika ............................................... 6
2.2.1 Hukum awal (zeroth law) Termodinamika
atau hukum ke-0 ……………………………………. 6
2.2.2 Hukum pertama Termodinamika. …………………… 6
2.2.3 Hukum Kedua Termodinamika ……………………… 9
2.2.4 Hukum Ketiga Termodinamika ……………………... 10
2.3 Perpindahan Kalor ................................................................... 11
2.3.1 Konduksi ..................................................................... 11
2.3.2 Konveksi ..................................................................... 12
2.3.3 Radiasi ......................................................................... 12
2.3.4 Evaporsi ....................................................................... 12
2.4 Kegunaan dan Aplikasi Pemakaian Teori Termodinamika
dalam Kehidupan Sehari-hari................................................... 13
BAB III METODE PENULISAN ................................................................. 15
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 15
3.2 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 16
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian fisika dasar sangat diperlukan dalam rangka membangun
konsep pemahaman penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Fisika
merupakan fondasi dari ilmu alam maka sudah sewajarnya para ilmuan,
peneliti dan mahasiswa menjadikan fisika sebagai ilmu yang wajib untuk
dipelajari.
Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum
termodinamika. Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari
tentang temperatur, panas dan pertukaran energi. Untuk dapat memahami teori
termodinamika dengan baik, diperlukan pemahaman tentang prinsip,
sifat, hukum termodinamika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Gas dan uap secara alami barkaitan dengan pangan dan sistem
pengolahan pangan. Diantaranya adalah penggunaan uap air sebagai media
pemanasan, dimana diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas tersebut.
Demikian juga dalam proses evaporasi atau penguapan air dari bahan pangan
akan terjadi perubahan fase dari air menjadi uap, dimana sifat sifat dari fase
cair dan fase uap akan berbeda. Demikian juga dengan gas yang terlarut dalam
bahan pangan, seperti oksigen dan uap mempengaruhi umur simpan produk.
Prinsip-prinsip sifat gas ini sangat penting diketahui dalam perhitungan-
perhitungan termodinamika.
Pada mulanya termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang
merangkaikan kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini makin
berkembang meraih bidang-bidang di luar mekanik. Pada tahap perkembangan
sekarang, termodinamika mempunyai penerapan praktis dalam semua bidang
IPA dan teknologi, seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari,
dan hubungannya dengan cuaca sampai memasak.
Dalam termodinamika kita akan sering mendengar istilah “sistem” dan
“lingkungan”. Sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat
2

diperhatikan sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan


lingkungan.
Pada pembelajaran termodinamika kita mengenal empat hukum yang
menjadi landasan termodinamika yaitu Hukum 0 Termodinamika, Hukum 1
Termodinamika, Hukum 2 Termodinamika dan Hukum 3 termodinamika.
Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perpindahan kalor. Panas kalor bergerak dari tempat bersuhu tinggi ke tempat
bersuhu rendah seperti halnya dengan air. Ketika terdapat dua benda yang
bersuhu berbeda dan dicampurkan maka perpindahan ini akan terus terjadi
sehingga tercapainya suhu seimbang. Dengan perpindahan kalor ini kita dapat
mempelajari tentang perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi,
radiasi dan evaporasi

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2. Apa yang dimaksud dari masing-masing hukum termodinamika?
3. Bagaimana perpindahan kalor dalam termodinamika?
4. Bagaimana aplikasi penggunaan termodinamika dalam kehidupan sehari-
hari?

1.3 Tujuan
Penyusun paper yang berjudul “Termodinamika” ini bertujuan sebagai
berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari termodinamika
2. Mendeskripsikan penegrtian dari masing-masing hukum
termodinamika
3. Menjelaskan tentang perpindahan kalor
4. Menjelaskan kegunaaa dan aplikasi pemakaian teori
termodinamika dalam kehidupan sehari-hari
3

1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan paper ini:
1. Mengerti pengertian dari termodinamika
2. Memperjelas pengetahuan tentang hukum-hukum termodinamika
3. Memahami tentang perpindahan kalor
4. Mempermudah pengenalan terhadap prinsip-prinsip termodinamika
dengan menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Termodinamika


Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang artinya
”panas” dan dynamic yang artinya ”perubahan” dan dapat kita ambil
kesimpulan bahwa termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari
temperatur, panas, dan pertukaran energi. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistic dimana banyak hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika merpakan cabang ilmu yang mempelajari tentang
energi. Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari
energi tersebut. Sebagaimana kita ketahui di alam ini energi terdiri dari
berbagai macam bentuk selain energi panas ada energi kimia, kinetik,
potensial, nuklir, listrik dan masih banyak lagi. Energi itu dapat berubah
menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui rekayasa
teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan juga dimusnahkan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi. Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan
istilah ”termodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuastitatik, yang diidealkan.
Dalam termodinamika kita sering mendengar istilah sistem dan
lingkungngan, sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat
diperhatikan sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan
lingkungan.
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang
terjadi
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk
atau keluar dari sistem,perubahan energi secara keseluruhan dalam system
5

dan kandungan kalor adalah nol. Contohnya adalah wadah terisolasi,


seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh
dari sistem tertutup dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu system terjadi
pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya.
 pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas
 pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti
bentuk energi.
Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu
sistem, (misalnya: suhu, volume, dan tekanan) adalah konstan sepanjang
waktu. Kesetimbangan termal ada jika dua sistem berada dalam kontak termal
dan terjadi aliran kalor diantara keduanya (temperatur keduanya adalah sama).
Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan kandungan
kalor.
1. Q = 0
Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam
perubahan kalor
2. Q positif (+)
Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor maka
kandungan kalor meningkat
3. Q negative (-)
Jika suatu sistem melepaskan kalor.
6

2.2 Hukum-Hukum Termodinamika


2.2.1 Hukum awal (zeroth law) Termodinamika atau hukum ke-0
Hukum ke-nol termodinamika mengungkapkan bahwa “jika dua
buah sistem setimbang termal dengan sistem ketiga maka keduanya juga
setimbang termal satu dengan yang lain”. Hukum ini dikenal pula sebagai
hukum kesetimbangan termal. Dari segi nama, hukum ke-nol
termodinamik tidak lazim sebab pada umumnya penomoran dimulai dari
pertama, kedua, dst. Hal ini berkaitan dengan kronologi bahwa hukum
pertama, kedua dan ketiga telah dikenal lebih awal. Hukum kesetimbangan
termal yang sifatnya lebih generik dan dasar baru dikemukakan kemudian.

2.2.2 Hukum pertama termodinamika


Bunyi Hukum Termodinamika Pertama adalah “Energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya
saja.” Hukum pertama termodinamika merupakan salah satu contoh
hukum kekekalan energi. Artinya, energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari bentuk satu ke
bentuk lainnya. Hukum I termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap
proses apabila kalor (Q) diberikan kepada sistem dan sistem melakukan
usaha (W), maka akan terjadi perubahan energi dalam ( ∆U ).
Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:

∆U : perubahan energi dalam (Joule)


Q : jumlah kalor (Joule)
W : usaha sistem (Joule)

Apabila sistem menerima kalor dari lingkungan (Q+) dan sistem


melakukan usaha (W+). Dan bila sistem melepas kalor ke lingkungan (Q-)
dan sistem dilakukan usaha (W-) . Untuk mengingat hukum I
termodinamika, bisa diperjelas dengan gambar di bawah ini :
7

Proses-proses yang terjadi pada hokum pertama termodinamika


a. Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana
terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses
yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini
dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu
konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan
berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama
dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W). Proses isotermik
dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan
sebagaiDimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.

b.  Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang
konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas
berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan
usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan
energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas
pada volume konstan QV.
QV = ∆U
8

c.  Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga
tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik.
Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha
(W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada
tekanan konstan Qp. Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan
energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume
konstan QV =∆U. Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = Qp  − QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai
selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp)
dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).

d. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap)
ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian,
usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya
(W = ∆U). Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai
tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses
adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah
menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan
sebagai
Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas
kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai
nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1). Proses adiabatik dapat
digambarkan dalam grafik p – V dengan bentuk kurva yang mirip
dengan grafik p – V pada proses isotermik namun dengan
kelengkungan yang lebih curam.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai
hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi.
9

Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini


berbunyi: “ Kenaikan energi internal dari suatu sistem
termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang
ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya. ”
Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott
Joule yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil
menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat dikonversikan.
Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada
1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi',
yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan
dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik.

2.2.3 Hukum Kedua Termodinamika


Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan
merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan
pernyataan : “kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke
benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda
dingin ke benda panas”.
Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap
perubahan energi. Hukum Kekekalan Energi yang dinyatakan dalam
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Misalnya, perubahan usaha (energi potensial)
menjadi energi kalor atau sebaliknya. Akan tetapi, tidak semua perubahan
energi yang terjadi di alam ini prosesnya dapat dibalik seperti pada Hukum
I Termodinamika.
Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap
perubahan energi yang mungkin terjadi dengan beberapa perumusan.
1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
10

2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus


mengambil kalor dari sebuah reservoir rendah dan memberikan pada
reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar (Clausius).
3. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan
bertambah ketika terjadi proses irreversibel (Clausius).
Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak
menuju ke keadaan ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran
ketidakteraturan ini dikenal dengan sistem entropi. Entropi merupakan
besaran termodinamika yang menyerupai perubahan setiap keadaan, dari
keadaan awal hingga keadaan akhir sistem. Semakin tinggi entropi suatu
sistem menunjukkan sistem semakin tidak teratur. Entropi sama seperti
halnya tekanan dan temperatur, yang merupakan salah satu sifat dari sifat
fisis yang dapat diukur dari sebuah sistem. Apabila sejumlah kalor Q
diberikan pada suatu sistem dengan proses reversibel pada suhu konstan,
maka besarnya perubahan entropi sistem adalah :

ΔS = perubahan entropi ( J/K)


Q = kalor ( J)
T = suhu (K)

2.2.4 Hukum Ketiga Termodinamika


Hukum ketiga dikembangkan oleh ahli kimia Walther
Nernst selama tahun 1906-1912, dan oleh karena itu sering disebut
sebagai teorema Nernst atau postulat Nernst. Hukum ketiga
termodinamika menyatakan bahwa entropi sebuah sistem pada nol
mutlak adalah konstanta yang didefinisikan dengan baik. Ini karena sistem
pada suhu nol berada dalam keadaan dasarnya, sehingga entropinya
ditentukan hanya oleh degenerasi dari keadaan dasar.
11

”Pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua


proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur Kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol”.

2.3 Perpindahan Kalor


Kalor merupakan suatu bentuk energy yang berpindah karena adanya
perbedaan suhu. Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air
yang akan mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas
(kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi
menuju tempat bersuhu lebih rendah. Ketika terdapat dua benda dengan suhu
yang berbeda dan dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin
maka keduanya akan menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas
dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor dari air panas
menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu
seimbang yakni posisi dimana air menjadi hangat.
Perpindahan kalor dapat terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi,
konveksi, radiasi dan evaporasi.

2.3.1 Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas tidak di ikuti dengan
perpindahan partikelnya. Misalnya saja anda menaruh batang besi
membara ke batang besi lain yang dingin. Anda tidak akan melihat besi
membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan
menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam
panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A
dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut
ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan
sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat
memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan
membuat air mendidih.
12

2.3.2 Konveksi
Merupakan perpindahan kalor dengan diikuti oleh perpindahan
partikelnya. Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan
berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi,
hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat
perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti
zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda
lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air
dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas,
saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya
perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak
kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang
sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada
ventilasi ruangan dan cerobong asap.

2.3.3 Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa
menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak
membutuhkan zat perantara, contohnya anda bisa melihat bagaimana
matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan hangat
ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang
cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga
dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang
akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-
hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda berada di
dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat.

2.3.4 Evaporasi
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber
panas hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh
13

tubuh manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara


melintasi tubuh.

2.4 Kegunaan dan Aplikasi Pemakaian Teori Termodinamika dalam


Kehidupan Sehari-hari
Prinsip dari ilmu termodinamika banyak terjadi di alam ini. Bumi yang
menerima energi radiasi dari matahari, dimana energi tersebut berubah
menjadi bentuk lain seperti angin, gelombang laut dan sebagainya. Tidak
terkecuali manusia. Prinsip termodinamika berupa konversi energi yang
sangat kompleks terjadi di dalam diri manusia. Mulai dari bahan makanan
yang dikonsumsi kemudian berubaha menjadi tenaga, itu merupakan konsep
termodinamika.
Prinsip termodinamika juga digunakan untuk mempermudah manusia
dalam bekerja. Didukung dengan teknologi yang semakin berkembang.
Prinsip termodinamika digunakan diberbagai dunia industri, automotif,
pembangkit listrik dan sebagainya.
Termodinamika telah merubah system industry dunia, dari yang
mulanya menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan
listrik untuk memasak. Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-
hukum yang menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
contoh yang paling sederhana yaitu es didalam gelas yang
menyebabkanterjadinya pengembunan diluar gelas, padahal dipisahkan oleh
medium gelas, yang memisahkan permukaan luar dan permukaan dalam.
Proses timbulnya air pada permukaan gelas menandakan adanya suatu
sistem yang terjadi pada peristiwa ini, sistem yang terjaadalah bahwa udara
yang ada disekeliling gelasmengandung uap air. Ketika gelas diisi oleh es,
gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan gelas dingin iniakan
turun suhunya. Uap air yang ada di udarapun ikut mendingin. Jika suhunya
sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk tetes-tetes air di
bagian luar gelas.
Hal ini merupakan peristiwa termodinamika yang sesuai dengan
hukum termodinamika yang kedua yang berbunyi “hukum termodinamika
14

terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu
sistem termodinamika terisolasi cendrung untuk mengikat seiring dengan
mengikatnya waktu, mendekati nilai maksismum”. Dari hukum ini proses
yang terjadi di dalam gelas merupakan proses penyerapan panas dengan kata
lain udara akan berubah menjadi dingin, sementara udara yang mengandung
kadar air yang tinggi pada kelembaban yang tinggi, sehingga ketika udara
dingin akan membuatnya mengembun sehingga timbul air pada permukaan
luar pada gelas.
Dari contoh es pada gelas di atas merupakan sistem pertukaran secara
tertutup karena terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan menggunakan media pembatas rigid (tidak boleh mempertukarkan
kerja) dengan mempertukarkan panas melalui medium gelas.
15

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Jenis Penelitian


Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan
atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan
data atau karya ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau
pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan
untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam tentang bahan-bahan pustaka yang relevan.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini
adalah teknik library research, oleh karena itu teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan metode dokumentasi. Yakni penelitian dengan
menelaah dan menganalisis buku-buku dan jurnal yang berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan judul yang dibahas. Pada penelitian ini penulis
berusaha mengumpulkan dan mengkaji pustaka bersama buku-buku utama
yang berkaitan dengan materi hukum termodinamika, karya-karya ilmiah,
jurnal ataupun informasi lain yang berkaitan dengan tujuan dan judul
penelitian.
16

BAB IV
PEMBAHASAN

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang artinya


”panas” dan dynamic yang artinya ”perubahan” dan dapat kita ambil
kesimpulan bahwa termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari
temperatur, panas, dan pertukaran energi. Membahas kaitan antara energi
panas dan kerja yang dihasilkan dari energi tersebut. Energi itu dapat berubah
menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui rekayasa
teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan juga dimusnahkan.
Dalam termodinamika kita sering mendengar istilah sistem dan
lingkungngan, sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat
diperhatikan sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan
lingkungan. Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran
yang terjadi:
1. Sistem terisolasi
2. Sistem tertutup
3. Sistem terbuka
Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu
sistem, (misalnya: suhu, volume, dan tekanan) adalah konstan sepanjang
waktu. Kesetimbangan termal ada jika dua sistem berada dalam kontak termal
dan terjadi aliran kalor diantara keduanya (temperatur keduanya adalah sama).
Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan kandungan kalor:
1. Q = 0
2. Q positif (+)
3. Q negative (-)

Hukum-Hukum Termodinamika
1. Hukum awal (zeroth law) Termodinamika atau hukum ke-0
Hukum ke-nol termodinamika mengungkapkan bahwa “jika dua buah
sistem setimbang termal dengan sistem ketiga maka keduanya juga
setimbang termal satu dengan yang lain”.
17

2. Hukum pertama termodinamika


Bunyi Hukum Termodinamika Pertama adalah “Energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya
saja.” Hukum pertama termodinamika merupakan salah satu contoh
hukum kekekalan energi. Energi hanya dapat berubah dari bentuk satu ke
bentuk lainnya.

3. Hukum Kedua Termodinamika


Bunyi Hukum II Termodinamika adalah : “kalor mengalir secara alami
dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir
secara spontan dari benda dingin ke benda panas”. Hukum II
Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap perubahan energi
yang mungkin terjadi dengan beberapa perumusan.
a. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
b. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus
mengambil kalor dari sebuah reservoir rendah dan memberikan pada
reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar (Clausius).
c. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan
bertambah ketika terjadi proses irreversibel (Clausius).

4. Hukum Ketiga Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi sebuah sistem
pada nol mutlak adalah konstanta yang didefinisikan dengan baik. ”Pada
saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur Kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol”.
18

Perpindahan Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energy yang berpindah karena adanya
perbedaan suhu. Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Panas (kalor)
akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah.
Perpindahan kalor dapat terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi, konveksi,
radiasi dan evaporasi.
19

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik keimpulan:
1. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
energi. Membahas tentang energi panas dan kerja yang dihasilkan oleh
energi tersebut.
2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain secara alami maupun melalui
rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan.
3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip atau
hukum kekekalan energi akan berkesinambungan dengan prinsip
kesetimbangan masa , sehingga prinsip yang digunakan kesetimbangan
energi mirip dengan kesetimbangan masa, yaitu :
Energi yang masuk = energi yang keluar ± akumulasi dalam system
4. Dalam kehidupan sehari–hari pun kita sering mengaplikasikan hukum
termodinamika baik yang secara sederhan maupun secara modern.
20

DAFTAR PUSTAKA

Ade. 2009. Hukum Ketiga


Termodinamika. http://adeputriprasetya.blogspot.com/2009/11/hukum-3-
termodinamika.html
Anonim. 2007. Termodinamika. http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
Anonim. 2007. Termodinamika
1. http://termodinamika1.wordpress.com/2007/12/08/materi-perkuliahan/
Anonim. 2009. Hukum Pertama
Termodinamika. http://www.cuacajateng.com/hukumpertama
thermodinamika.html
Anonim.
2009. Termodinamika. www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/.../0285%20Fis-
1-5b.html
Anonim. 2011. Hukum Termodinamika. kk.mercubuana.ac.id/files/13015-3-
860358017731.doc
Anonim. 2012. Hukum
Termodinamika. www.infofisioterapi.com/info/termodinamika.html
Anonim. 2013. Bunyi Hukum ke-2
Termodinamika. http://www.forumsains.com/fisika-smu/bunyi-hukum-ke-
2-thermodynamics/
Halliday, Resnick. 1998. Fisika Edisi Ke 3. Jakarta: Erlangga
Khairunnisa.2013. Konsep Dasar
Termodinamika.http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar
termodinamika.html
Odimira.
2011. Termodinamika. http://odimirakoyukieto.blogspot.com/2011/06/ter
modinamika.html
Tahang. 2011. Penerapan Hukum-2
Termodinamika. www.slideshare.net/tahangpette/penerapan-hukum-2-
thermodinamika.

Anda mungkin juga menyukai