Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PENDAHULUAN

PRINSIP DAN PROSEDUR TRAKSI EXTREMITAS SUPERIOR,


INFERIOR, TRUNK & SPINE

DISUSUN OLEH:

AURELIA ARITA

R021201007

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
A. DASAR TEORI

Traksi merupakan salah satu teknik dari fisioterapi, terapi yang digunakan
dalam teknik ini adalah untuk menarik dan memberikan tahanan yang
diaplikasikan pada bagian tubuh yaitu pada bagian tungkai, tulang belakang.
Aplikasi ini bekerja dengan tujuan untuk menarik dan memberikan tahanan
dengan arah berlawanan yang disebut dengan counter traction. Traksi telah
digunakan sebagai salah satu alat terapi sejak 3000 tahun yang lalu. Traksi telah
ditetapkan sebagai salah satu management dalam ortopedi sampai dengan tahun
1940 ketika masih digunakan nail, pin dan plate sebagai fiksasi internal yang
sering digunakan dalam praktek. (Osmond, 1999). deformitas, dan
mengimobilisasi sendi yang sakit. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal
dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan. Traksi
skeletal adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan
sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam.
Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang di aplikasikan langsung ke
skeleton melalui pins, wire atau buat yang telah dimasukkan kedalam tulang.
Untuk melakukan ini berat yang besar dapat digunakan Traksi skeletal digunakan
untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar
dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang. Traksi
kulit (skin traksi) adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan
menempelkan plaster langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk,
membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera dan biasanya
digunakan untuk jangka pendek (48 -72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana
dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang terkena melalui
jaringan 7 lunak.

Efek traksi pada tulang belakang:


1. Efek Pengukuran
• Mengulur otot-otot tulang belakang
• Menegangkan ligament dan kapsul facet joint
• Melebarkan foramen antar tulang belakang
• Meluruskan kurva spiral
• Meratakan hernia nukleus Pulposus (HNP)

2. Faktor yang mempengaruhi jumlah separasi tulang belakang


• Posisi tulang belakang
• Sudut tarikan
• Besar gaya
B. PEMBAHASAN
1) Traksi Pada Ekstremitas Superior:
a. Skin Traction:
• Dunlop Traction
Alat :
1. Bed yang keras / matras yang keras
2. Batang katrol
3. Tali
4. Penggantung beban
5. Bahan plaster
Prosedur Pelaksanaan :
1. Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam
posisi abduksi ,dan traksi vertikal diberikan pada
lengan bawah dalam posisi fleksi .
2. Posisi yang benar harus dipertahankan agar lengan
tetap dalam posisi netral
3. Klien dilarang memiringkan badan , namun boleh
bergeser sedikit untuk mencegah pergeseran
fragmen tulang satu dengan yang lainnya .
4. Plaster traksi ditempatkan pada bagian volar dan
dorsal lengan bawah .
5. Traksi kulit harus dipasang dengan kuat agar kontak
antar plaster spon tetap erat
Indikasi:
1. Fraktur suprocondylar humerus
Kontraindikasi:
1. Nekrosis kulit
2. Abstruksi kulit
3. Oedem distal
4. Peroneal nerve palsy
Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).
Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-
traction

b. Skeletal Traction:
• Kirschner Wire
Alat :
1. Pin / wire
Prosedur Pelaksaan:
1. Pin atau wire dimasukkan dengan cara steril bagi
bagian medial untuk menghindari n. ulnaris satu
inch kearah distal dari ujung olecranon untuk
menghindari epifise pada anak
2. Traksi pada anak 5-8 pound , sedangkan orang
dewasa dibuthkan 8-10 pound .
3. Pemasangan pin harus benar benar aseptic , pin pun
harus tegak lurus pada garis batang tulang . juga
pemasangan pin tidak boleh longgar karena akan
memudahkan terjadinya infeksi
4. Ujung pin harus tajam dan waktu pemasangan pin
tidak boleh lterlalu cepat karena panas yang timbul
dapat menyebabkan nekrase tulang
Indikasi:
1. Fraktur humerus
Kontraindikasi:
1. Tulang yang osteoporotic
2. Infeksi local atau sitemik
3. Kondisi pasien yang tidak dapat hadir di anastesi .
Sumber Gambar : Kids health information :
Kirschner wires (K-wires). (n.d.). The Royal
Children's Hospital : The Royal Children's Hospital.
https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Kirschn
er_wires/

2) Traksi Pada Ekstremitas Inferior:

a. Skin Traction:
• Hamilton Russell Traction
Alat :
1. Dua buah bantal
2. Tali
3. Bandul
4. Penggantung beban
5. Beban ( 3,6 kg untuk dewasa dan 0,28- 1,8kg untuk
anak anak)
6. Bed
Prosedur Pelaksanaan:
1. Traksi diaplikasikan pada tungkai yang patah
dengan panggul dan lutut dalam keadaan fleksi 40
derajat
2. Kaki disanggah dengan 2 buah bantal lutut sedikit
fleksi dan tumit tidak boleh menyentuh tempat tidur.
3. Tali diikat pada bandul, lalu dipasangkan beban.
Bebean yang digunakan biasanya 3,6 kg pada orang
dewasa dan 0,28-1,8 kg untuk anak-anak.

Indikasi :

1. Fraktur dan trochanter os femur dan pasca operasi


artheroplasty pada panggul

Kontraindikasi :

1. Jika terdapat abrasi kulit


2. Laserasi pada kulit
3. Gangguan sirkulasi seperti varises
4. Dermatitis
Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).
Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

• Buck’s Traction
Alat :
1. Katrol
2. Bantal
3. Bed
4. Tali
5. Beban

Prosedur Pelaksanaan :

1. Traksi dengan Tungkai bawah dalam keadaan


ekstensi
2. Kaki ditinggikan dengan menggunakan bantal
sehingga tumit tidak menyentuh tempat tidur
3. Katrol dipasang dan beban digantungkan dengan tali
4. Kaki tempat tidur ditinggikan

Indikasi :

1. Frakstur os femur

Kontraindikasi ;

1. Jika terdapat abrasi kulit


2. Laserasi pada kulit
3. Gangguan sirkulasi seperti varises
4. Dermatitis

Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).


Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

• Gallows (Bryants) Traction


Alat :
1. Kapas
2. Balutan
3. Katrol
4. Bed
Prosedur Pelaksanaan:
1. Kapas sebagai pelindung malleolus
2. Balutan bentuk 8 atau secara spika, jangan spikuler
supaya tidak menyempit
3. kedua kaki anak kecil diangkat/ditinggikan saat
direntangkan dengan beban pada sistem katrol.
4. Bokong tidak menyentuh tempat tidur

Indikasi:

1. Berat anak harus kurang dari 12kg


2. Fraktur femur
3. Kulit harus intak
4. Kedua femur yg fraktur dan baik ditempatkan
Kontraindikasi:
1. Jika terdapat abrasi kulit
2. Laserasi pada kulit
3. Gangguan sirkulasi seperti varises
4. Dermatitis
Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).
Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

b. Skeletal Traction:
• Charnley Traction
Alat :
1. Pin atau wire
2. Gips
Prosedur Pelaksanaan:
1. Kaki dan pergelangan kaki tetap dalam posisi netral
2. Anggota badan itu diregangkan dalam sebuah gips
dan tidak ada tekanan pada saraf peroneal
3. Dengan menggunakan menggunakan pin atau wire
pada
proksimal tibia dan kemudian pin atau wire siliputi
oleh
gips atau tungkai pendek
4. Pergerakan pin atau wire dikurangi menjadi
minimum

Indikasi :

1. Fraktur pada pergelangan kaki

Kontraindikasi :

1. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan


Sumber Gambar : Traction in orthopaedics presenter
Dr SUDHANSHU KOTHADIA principle. (n.d.).
SlideToDoc.com - one of the largest repository of
presentations. https://slidetodoc.com/traction-in-
orthopaedics-presenter-dr-sudhanshu-kothadia-
principle/

• Balance Suspension Traction


Alat :
1. Pin atau wire
2. Bed
3. Thomas spint
Prosedur Pelaksanaan:
1. Pin atau wire dengan pembedahan diselipkan
melalui ujung distal tulang paha untuk
menstabilkannya
2. Melakukan traksi langsung pada tibia atau femur
melalui pin atau wide
3. Tungkai dioletakkan pada suatu Thomas Spint
dengan suatu Pearson Attachment

Indikasi :

1. Fraktur-fraktur daerah sendi


2. Fraktur terbuka dengan luka
3. Dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan
terapi
definitif.

Kontraindikasi :

1. Anak anak yang masih dalam masa pertumbuhan


Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).
Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

• Fixed Skeletal Traction


Alat :
1. Pin
2. Cincin
3. Kain
4. Tali
Prosedur Pelaksanaan:
1. Bilamana karena kedudukan buruk, diperlukan
anastesi umum atau regional
2. Terapkan unit traksi Charnley ke kaki bawah
3. kaki didukung dengan daya tarik, letakkan cincin
pada anggota tubuhnya. Lampirkan satu umban
utama dari kain yang tidak bisa diperpanjang
(handuk kain doulhs-lekat adalah ideal)
4. Sesuaikan tekanan untuk mendukung lib. Jika
umban terlalu ketat, maka umban dapat
menyebabkan kerapuhan pada bagian proksimal;
Jika terlalu longgar, maka tidak mengontrol retakan.
Pasangkan tali ini ke belat dengan beberapa
penjepit.
5. Membuat pad , lalu masukkan pin kedalam pad
6. Tempatkan pad ini di bawah fraktur dan
menyesuaikannya untuk mempertahankan normal
anterior busur tulang paha.
Indikasi:
1. Digunakan untuk patah tulang femur sambil
menunggu gerakan terapi tetap, berupa fiksasi
interna atau untuk pengangkutan ke RS rujukan
yang letaknya agak jauh
Kontraindikasi:
1. Anak anak yang masih dalam masa pertumbuhan

Sumber Gambar : Themes, U. (2016, June 5).


Methods of managing trauma. Musculoskeletal Key.
https://musculoskeletalkey.com/methods-of-
managing-trauma/

3) Traksi Pada Tulang Trunk and spine


a. Aplikasi Teknik Traksi Pada Cervical
• Traksi Manual:
1. Posisi pasien: terlentang pada meja treatment,
pasien harus senyaman mungkin.
2. Posisi terapis: berdiri pada kepala meja
treatment, menyokong poundage kepala pasien
dengan tangan. Peletakan tangan tergantung
pada kenyamanan. Saran yang termasuk:
▪ Letakkan jari-jari kedua tangan di bawah
occiput
▪ Letakkan satu tangan pada regio depan
dan tangan satunya di bawah occiput
▪ Letakkan indeks jari-jari di sekeliling
procesus spinosus di atas permukaan
vertebra yang akan digerakkan.
3. Ketika traksi manual digunakan untuk evaluasi,
variasikan posisi pasien dalam fleksi, ekstensi,
lateral fleksim dan lateral fleksi dengan rotasi
dan gunakan gaya traksi di setiap posisi
4. Ketika mengatur pengobatan, gunakan posisi
yang paling efektif untuk mengurangi atau
menghilangkan gejala.
5. Terapis melakukan gaya dengan menetapkan
lengannya secara isometric, mengansumsikan
cara berdiri yang stabil, lalu mengayun ke
belakang dengan teratur. Jika tali pinggang
digunakan, gaya ditransmisikan melalui tali
pinggang. Jika hanya otot lengan yang
digunakan, terapis akan cepat lelah.
6. Gaya biasanya dilakukan intermiten, dengan
pembentukan yang lembut dan berangsur-angsur
serta melepaskan gaya traksi. Intensitas dan
durasi biasanya dibatasi oleh kekuatan dan
ketahanan terapis

Sumber Gambar : Traction in orthopaedics presenter Dr


SUDHANSHU KOTHADIA principle. (n.d.).
SlideToDoc.com - one of the largest repository of
presentations. https://slidetodoc.com/traction-in-
orthopaedics-presenter-dr-sudhanshu-kothadia-principle/

• Traksi Mekanik:
1. Kenali alatnya dengan meninjau ulang petunjuk
penggunaannya.
2. Posisi pasien untuk kenyamanan:
▪ Duduk
▪ Terlentang
▪ Semi-bersandar
3. Posisi kepala pasien ditentukan baik lewat
evaluasi maupun ketika kondisi sedang
disembuhkan.
4. Penggunaan halter kepala
▪ Pertama, lapisi halter frngwn gauze atau
tisu
▪ Atur halter untuk menyesuaikan dengan
pasien sehingga nyaman
▪ Jangan lepas denture jika pasien
memakainya atau tekanan akan tertuju
pada TMJ
▪ Kacamata akan lebih aman jika dibuka
▪ Pasang halter ke tiang penyangga pada
alat traksi: cek apakah pasien sudah lurus
untuk tarikan yang tepat.
5. Kontrol sel
6. Mengaktifkan alat dan secara berangsur-angsur
meningkatkan tekanan traksi
7. Keselamatan

Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).


Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

• Traksi posisi
1. Posisi pasien : terlentang pada meja treatment
2. Posisi terapis : berdiri pada kepala meja treatment
, menyokong kepala pasien ditangan .
menentukan segmen utama yang akan menerima
gaya traksi dan palpasi prosesus spinosusnya.
3. Prosedur :
▪ Fleksikan kepala hingga pergerakan
prosesus spinosusnya berada pada level yang
ditentukan .
▪ Sokong kepala dengan handuk yang
digulung pada keadaan fleksi
▪ Lalu lateral fleksikan kepala menjauh dari
sisi yang akan di distraksi hingga pergerakan
dari prosesus spinosus dirasa telah berada pada
level yang diingiinkan . Rotasi kepala beberapa
derajat kearah sisi yang akan di distraksikan ,
atur handuk untuk menjaga posisi ini pada
intensitas rendah .

Sumber Gambar : Johana. (2011, December 13).


Orthopaedic traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

• Traksi di rumah : Mekanik


1. Perintahkan pasien mempraktekkan cara pemasangan
alat dibawah pengawasan terapis .
▪ Posisi dan posture leher yang digunakan : dengan
sebuah system katrol diatas pintu , duduk
menghadap beban jika posisi yang digunakan
adalah fleksi , duduk menjauh dari beban jika
posisi netral atau ekstensi digunakan , lalu jika
posisi terlentang digunakan , kepala biasanya
diposisikan dalam keadaan fleksi dengan halter
cervical .
▪ Cara agar nyaman
▪ Cara memasang dan melepas beban dengan aman .
2. Bermacam aplikasi beban , metode yang paling umum
adalah dengan sebuah pan berat atau karung pada
system katrol . jika pasien menggunakan beban , suruh
pasien meletakkan kursi atau meja disamping beban .
suruh paseien mempraktekkan cara pemasangan beban
yang lembut dan aman .
3. Traksi sustained ( hingga 30 menit ) menggunakan
beban dengan kecil paling mudah dilakukan . traksi
intermitter mengharuskan pasien mengangkat beban
untuk melepas gaya di leher pada interval frekuensi .
perkiraan kedua Teknik untuk menentukan yang mana
yang memberikan relaksasi dan mengurangi gejala
terbesar .

Sumber gambar : Johana. (2011, December 13). Orthopaedic


traction. SlideServe.
https://www.slideserve.com/johana/orthopaedic-traction

• Traksi Sendiri:
1. Pasien duduk atau berbaring. Dia diajarkan cara
menempatkan tangan dibelakang leher
menyambungkan jari-jari; pinggir ulnar jari-jari dan
tangan dibawah occiput dan prosesus mastoid.
Pasien lalu melakukan gerakan mengangkat pada
kepala. Kepala bisa dalam posisi fleksi, ekstensi,
lateral fleksi, atau rotasi untuk efek isolasi yang
lebih. Dia bisa melakukan traksi intemiten atau
sustained.
2. Traksi posisi juga bisa dilakukan dalam traksi
sendiri. Pasien belajar cara melakukan posisi yang
telah ditemukan terapis, seperti yang telah
dijelaskan pada bagian VI B.
Sumber gambar : Bab II TINJAUAN PUSTAKA A.
Osteologi, Miologi, Dan. (n.d.). Retrieved from
https://nanopdf.com/download/bab-ii-tinjauan-
pustaka-a-osteologi-miologi-dan_pdf

b. Aplikasi Teknik traksi pada lumbal


• Traksi manual
1. Posisi pasien : terlentang pada meja treatment .
2. Posisi terapis : variasi posisi hip dan ektremitas inferior
pasien
▪ Dengan ekstremitas bawah pasien da spina lumbal
ekstensi , terapis bisa menggunakan tarikan pada
ankle .
▪ Dengan hip fleksi 90 derajat dan spina lumbabl fleksi
, kaki pasien diletakkan dibahu terapis . terapis lalu
menggunakan tarikan dengan lengan melingkari paha
pasien .
3. Ketika traksi manual digunakan untuk evaluasi , variasi
nilai fleksi , ekstensi atau lateral fleksi dan catat respon
pasien .
4. Selama pengobatan , penggguanaan posisi spina adalah
posisi terbaik untuk mengurangi gejala pasien .
5. Terapis harus menggunakan seluruh berat tubuhnya
untuk mneghasilkan gaya traksi . Ketika melakukan
dosis traksi tinggi , toraks distabilisasi . kuatkan pada
bagian kepala meja , atau minta bantuan orang kedua
untuk menstabilisasi denga berdiri dibagian kepala meja
dan memegang lengan pasien .
Sumber gambar : Traction. (n.d.). Retrieved from
https://www.physio.co.uk/treatments/physiotherapy/manu
al-therapy/traction.physio.

• Traksi dengan Pengaturan Posisi:


1. Posisi pasien: tidur menyamping, dan sisi yang akan
diobati pada bagian atas, handuk yang digulung
diletakkan dibawah permukaan spina di mana traksi
akan dilakukan; ini menyebabkan lateral fleksi
menjauh dari sisi yang akan diobati sehingga terjadi
pergeseran ke atas pada facet.
2. Posisi terapis: beridir, di samping meja treatmen
menghadap pasien. Tentukan segmen yang akan
menerima tekanan traksi yang paling besar, dan
palpasi prosesus spinosus pada permukaannya dan
permukaan di atasnya
3. Prosedur: pasien relaks dalam posisi lateral posisi.
Rotasi ditambahkan untuk mengisolasi distraksi
pada lengan pasien hingga level yang diinginkan.
Rotasi trunk atas dengan menarik lengan pasien
dengan lembut pada waktu yang bersamaan palpasi
prosesus spinosus dengan tangan satunya untuk
menentukan kapan rotasi tiba pada level tepat diatas
persendian yang didistraksi. Segmen dimana dua
gaaya berlawanan bertemu sekarang memiliki gaya
distraksi maksimum

Sumber Gambar: Redirect notice. (n.d.).


Google. https://www.google.com/url?sa=i&url=https
%3A%2F%2Fwww.perawatkitasatu.com%2F2018%2
F07%2Fpungsi-lumbal-lp-teknik-indikasi- R
• Traksi mekanik
1. Kenali alat yang ada denga meinjau ulang . traksi
paling efektif dilakukan dengan menggunakan meja
split-traction . ini akan mengeliminasi kebutuhan untuk
menghasilkan koefisien traksi setengah dari bert pasien
.
2. Lakukan traksi dengan penyangga konter traksi
3. Posisi pasien baik terlentang maupun telungkup
▪ Toraks harus berada pada bagian paling statis dari
meja dan pelvis pada bagian yang bergerak , spine
lumbal berada terposisi disepanjang pergeseran
meja
4. Pemasangan jangkar tali pengikat .
▪ Konter-traksi atau penyangga stabilisasi bisa
dipasang pada ujung kepala meja traksi
▪ Tali taksi dipasang pada tiang penyangga yang
tersambung pada tali traksi
▪ Cek apakah pasien berada dalam posisi yang lurus
untuk tarikan , lalu kendurkan tali.

5. Set control
6. Buka kunci meja traksi – split , ini akan terpisah Ketika
alat di aktifkan
7. Aktifkan alat dan secara berangsur tingkatkan gaya .
8. Saat pengobatan selesai : matikan semua control dan
kembalikan indicator ke 0 .

Sumber gambar : Spinal traction. (2021, January 12).


St. Francis Rehab & Sports Medicine.
https://stfsportsmed.com/physical-therapy-
treatments/spinal-traction/
• Traksi di Rumah: Mekanik
1. Alat traksi di rumah telah ada di pasaran. Pilihkan
satu yang paling cocok untuk pasien. Pemasangan
dan instruksi spesifik pada desain masing-masing
alat. Suruh pasien mempraktekkan cara pemasangan
di bawah pengawasan Anda. Pastikan dia mengerti:
▪ Posisi
▪ Cara agar nyaman
▪ Cara memasang dan melepaskan traksi
dengan aman
2. Karena kebanyakan alat rumah menggunakan beban
tubuh dan posisi dalam sistem katrol untuk distraksi,
traksi sustained adalah yang paling sering
digunakan. Tentukan durasi yang aman untuk
pasien dan cocokkan dengan tujuan pengobatan.

Sumber Gambar : PRC Lombar traction. (2017,


October 5). FM Medical.
https://www.familymedicinestaugustine.com/prc-
lombar-traction/
DAFTAR PUSTAKA

Aras, D. (2019). Terapi Latihan. Makassar : CV. Physio Sakti

Swiontkowski, M. F., & Stovidz, S. D. (2006). MANUAL OF ORTHOPEDIC


(6th ed.). uU.S: Lippincont Williams and Wilkins

Anda mungkin juga menyukai