STRUKTUR TUMBUHAN
2003010151
DENPASAR
2021
DFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara
laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali
ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi
pelindung daratan dari gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk
mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi oleh air garam atau air
payau. Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuary atau muara
sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan subtropis. Dengan demikian
maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat diantara daratan dan lautan dan pada
kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif.
Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga dinamakan hutan pantai,
hutan pasang surut, hutan payau,atau hutan bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa
Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu
Rhizophora sp. Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias
antara bakau dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah
baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai.
Definisi ekosistem mangrove merupakan vegetasi pohon didaerah tropis yang terdapat
didaerah intertidal ( pasang surut ) dan mendapat pasokan air laut dan air tawar ( payau ).
Karakteristik hutan mangrove diantaranya yaitu memiliki habitat disubstrat yang
berlumpur, lempung, dan berpasir, karena substrat ini mempengaruhi species yang tinggal
ditempat tersebut. Mangrove hidup diperairan yang bersalinitas payau antara 0,5-30 ppt.
Hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar, baik ditinjau secara
fisik, kimia, biologi, ekonomi, bahkan wahana wisata. Secara fisik hutan mangrove dapat
menjaga garis pantai agar tidak terjadi abrasi, menahan sedimen, tiupan angin, dan
menyangga rembesan air laut kedarat. Secara kimia hutan mangrove mampum mengolah
limbah agar kemungkinan pencemaran sedikit dan yang paling utama menghasilkan
oksigen. Secara biologi hutan mangrove merupakaan habitat biota darat dan laut, sebagai
daerah asuhan, mencari makan, dan tempat menghasilkan bibit ikan, batangnya dapat
dijadikan bahan bakar, bahkan dapat dijadikan suplemen. Dan sebagai fungsi wahan
wisata, hutan mangrove dijadikan sebagai tempat penelitian dan tempat wisata.
Secara alami tumbuhan mangrove berkembang biak dengan propagule. Produsen
utama dihutan mangrove ini adalah serasah dari daun atau ranting pohon mangrove.
1. 2 Tujuan Pratikum
Praktek lapangan ini dilakukan untuk mengetahui morfologi tumbuhan mangrove
Rhizophora sp.
BAB II
METODE PRATIKUM
HASIL PRATIKUM
Dari pratikum yang dilakuakan didapatkan beberapa hasil gambar tumbuhan mangrove.
PEMBAHASAN
Indonesia adalah sebuah negara maritim yang terdiri atas lebih dari 17.000 buah pulau
dengan garis pantai sepanjang 95.181 km, dan mempunyai variasi iklim yang besar yang
mendukung beragam vegetasi yang tumbuh dari mulai wilayah pesisir sampai wilayah
pegunungan. Termasuk mangrove dan berbagai jenisnya, salah satunya Mangrove
Rhizophora.
Di Bali satu-satunya taman hutan raya adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai yang
merupakan suatu kawasan bertipe hutan payau yang selalu tergenang air payau dan
dipengaruhi oleh pasang surut. Dilihat dari vegetasinya, Tahura Ngurah Rai memiliki fungsi
dalam mencegah abrasi yang mengancam Bali. Tahura memiliki 19 jenis tumbuhan
mangrove yang terdiri dari 12 jenis mangrove sejati dan 7 jenis asosiasi mangrove. Yang
dominan merupakan jenis Rhizophora Mucronata, Avicennia Marina, Rhizophora Apiculata,
dan Sonneratia Alba.
Pada kesempatan pratikum kali ini saya mengamti tentang tumbuhan mangrove Rhizophora.
Rhizophora sp. merupakan salah satu jenis tanaman mangrove, yaitu kelompok tanaman
tropis yang bersifat halophytic atau toleran terhadap garam (Irwanto, 2006). Mangrove
memiliki kemampuan khusus untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrim,
seperti kondisi tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi serta kondisi tanah yang
kurang stabil. Kondisi lingkungan seperti itu menyebabkan beberapa jenis mangrove
mengembangkan mekanisme yang memungkinkan secara aktif mengeluarkan garam dari
jaringan, sementara yang lainnya mengembangkan sistem akar napas untuk membantu
memperoleh oksigen bagi sistem perakarannya .
Rhizophora sp. termasuk dalam famili Rhizophorazceae. Taksonomi jenis Rhizophora sp.
adalah sebagai berikut:
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotiledonae
- Sub kelas : Dialypetalae
- Ordo : Myrtales
- Famili : Rhizophoraceae
- Genus : Rhizophora
- Spesies : Rhizophora sp.
Daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun terletak
pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-8,5 cm. Bentuk elips melebar hingga bulat
memanjang dan ujung meruncing. Pada bunganya gagang kepala bunga seperti cagak,
bersifat biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-
5 cm. Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm, berwarna
hijaukecoklatan, seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal.
Ekologinya di areal yang sama dengan R.apiculata tetapi lebih toleran terhadap substrat
yang lebih keras dan pasir. Pada umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat atau pada
pematang sungai pasang surut dan di muara sungai, jarang sekali tumbuh pada daerah
yang jauh dari air pasang surut. Pertumbuhan optimal terjadi pada areal yang tergenang
dalam, serta pada tanah yang kaya akan humus. Merupakan salah satu jenis tumbuhan
mangrove yang paling penting dan paling tersebar luas. Perbungaan terjadi sepanjang
tahun. Anakan seringkali dimakan oleh kepiting, sehingga menghambat pertumbuhan
mereka. Anakan yang telah dikeringkan dibawah naungan untuk beberapa hari akan lebih
tahan terhadap gangguan kepiting. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya akumulasi
tanin dalam jaringan yang kemudian melindungi mereka.
Manfaat dari Rhizophora mucronata adalah kayunya digunakan sebagai bahan bakar dan
arang. Tanin dari kulit kayu digunakan untuk pewarnaan, dan kadang-kadang digunakan
sebagai obat dalam kasus hematuria (perdarahan pada air seni). Kadang-kadang ditanam
di sepanjang tambak untuk melindungi pematang.
Daunnya berwarna hijau tua dengan hijau muda pada bagian tengah dan kemerahan di
bagian bawah. Gagang daun panjangnya 17-35 mm dan warnanya kemerahan. Memiliki
bunga biseksual, kepala bunga kekuningan yang terletak pada gagang berukuran <14 mm.
Buahnya kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti buah pir, warna coklat, panjang
2-3,5 cm, berisi satu biji fertil. Hipokotil silindris, berbintil, berwarna hijau jingga. Leher
kotilodon berwarna merah jika sudah matang.
Ekologinya tumbuh pada tanah berlumpur, halus, dalam dan tergenang pada saat pasang
normal. Tidak menyukai substrat yang lebih keras yang bercampur dengan pasir. Tingkat
dominasi dapat mencapai 90% dari vegetasi yang tumbuh di suatu lokasi. Menyukai
perairan pasang surut yang memiliki pengaruh masukan air tawar yang kuat secara
permanen. Percabangan akarnya dapat tumbuh secara abnormal karena gangguan
kumbang yang menyerang ujung akar. Kepiting dapat juga menghambat pertumbuhan
mereka karena mengganggu kulit akar anakan. Tumbuh lambat, tetapi perbungaan
terdapat sepanjang tahun.
Manfaatnya adalah kayu dimanfaatkan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan arang.
Kulit kayu berisi hingga 30% tannin. Cabang akar dapat digunakan sebagai jangkar
dengan diberati batu.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Mangrove jenis Rhizophora sp. termasuk dalam family Rhizophoraceae. Ada tiga
jenis yang tergolong dalam Rhizophora sp.,yaitu Rhizophora mucronata,
Rhizophora apiculata, dan Rhizophora stylosa. Jenis-jenis ini dikenal dengan
nama bakau, dan merupakan jenis yang umum dan selalu tumbuh di hutan
mangrove.
2. Tanaman Rhizophora sp. memiliki perakaran akar tunjang yaitu merupakan akar
(cabang-cabang akar) yang keluar dari batang dan tumbuh ke dalam substrat. Akar
ini merupakan akar udara yang tumbuh di atas permukaan tanah, mencuat dari
batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang ke luar dan menuju ke
permukaan tanah.
3. Semua bagian tanaman Rhizophora sp. mengandung senyawa alkaloid, saponin,
flavonoid dan tannin. Alkaloid bersifat toksik terhadap mikroba, sehingga efektif
membunuh bakteri dan virus. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba
karena akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid
mekanisme kerjanya mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel
tanpa dapat diperbaiki lagi. Tanin merupakan senyawa fenolik komplek yang
dapat menghambat aktivitas bakteri.
4. Banyak manfaat dan kegunaan dari tananman mangrove Rhizophora sp. selain
sebagai penahan abrasi juga digunakan antara lain kayunya digunakan sebagai
bahan bangunan, kayu bakar, dan arang. Tanin dari kulit kayu digunakan untuk
pewarnaan, dan kadang-kadang digunakan sebagai obat dalam kasus hematuria
(perdarahan pada air seni).
DAFTAR PUSTAKA
Berawi, K. N., & Marini, D. (2018). Efektivitas Kulit Batang Bakau Minyak
(Rhizopora apiculata) sebagai Antioksidan. Jurnal Agromedicine, 5 (1).
Giesen, W. 2006, Mangrove Guide Book For Shoutheast Asia, FAO and
WetlandsInternational, ISBN: 974-7946-85-8
https://wanaswara.com/mengenal-rhizophora-sang-mangrove-primadona/ ( diakses
tanggal 23 mei 2021 )