Disusun Oleh :
AIS HAMIDAH PURNAMA SARI
AYUN SUHARTO
BACHRI ISKANDAR MAULANA
NOPIYAH
NOVI INAWATI
TRI PUJISETIAWATI
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
kita dapat merasakan dan menikmati hidup yang penuh berkah, terutama penulis
dapat membuat dan menyusun makalah ini. Selain itu, Shalawat serta salam kita
panjatkan kepada Junjungan Besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
juga para sahabat yang senantiasa menemani dan mendukung Beliau, serta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam makalah ini penulis ingin membahas tentang salah satu tanaman
Mangrove yaitu Acanthus ilicifolius, dimana potensinya sebagai tanaman obat masih
banyak pihak yang mengabaikannya. Disamping itu, penulis menyadari bahwa kami
hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan salah, oleh karena itu, penulis
memohon maaf dan maklum serta selalu mengharapkan segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca yang budiman serta para pembimbing yang
bijak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, masayarakat
umum dan khususnya bagi penulis, serta dapat menambah ilmu juga memperluas
wawasan kita.
BAB I
PENDAHULUAN
Hutan
mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas,
terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau pulau-pulau
kecil, dan merupakan potensi sumberdaya alam yang sangat potensial. Secara
ekologis hutan mangrove di samping sebagai habitat biota laut, juga merupakan
tempat pemijahan bagi ikan yang hidup di laut bebas.
Keragaman jenis mangrove dan keunikannya juga memiliki potensi
sebagai wahana hutan wisata dan atau penyangga perlindungan wilayah pesisir
dan pantai, dari berbagai ancaman sedimentasi, abrasi, pencegahan intrusi air laut,
serta sebagai sumber pakan habitat biota lautKawasan pesisir dan laut merupakan
sebuah ekosistem yang terpadu dan saling berkolerasi secara timbal balik
(Siregar dan Purwaka, 2002).
Dewasa ini Potensi Mangrove selain sebagai penyangga perlindungan
wilayah pesisir dan pantai, mangrove juga dapat dijadikan tanaman obat,
penelitian ini masih jarang dilakukan, namun secara tradisional masyrakat pesisir
sering memanfaatkan mangrove sebagai obat.
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membuat sebuah kajian pustaka
mengenai salah satu tanaman mangrove yakni Acanthus ilicifolius atau disebut
juga tanaman daruju.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Hutan Mangrove ?
2. Bagaimana Deskripsi tanaman Acanthus ilicifolius ?
3. Apa saja kandungan yang terdapat dalam Acanthus ilicifolius?
4. Manfaat tanaman Acanthus ilicifolius ?
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum Pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Ujian
Semester Akhir mata Kuliah Bahan Alam Bahari.
2. Tujuan Khusus
Adapun Tujuan Khusus dari Pembuatan makalah ini adalah :
a. Mengetahui hutan Mangrove
b. Memahami deskripsi tanaman Acanthus ilicifolius
c. Mengetahui Kandungan yang terdapat dalam Acanthus ilicifolius
d. Mengetahui Manfaat obat tanaman Acanthus ilicifolius
BAB II
ACANTHUS ILICIFOLIUS
Jenis pohon yang berbeda membentuk zonasi vegetasi antara tempat yang
satu dengan yang lain berbeda. Zonasi adalah mintakat atau suatu daerah yang
dicirikan oleh suatu organisme atau biota yang hidupnya melimpah dan
mendominasi serta seragam pada daerah tertentu, zonasi tumbuhan mangrove
mempunyai variasi pada lokasi yang berbeda.
zona terdepan yang digenangi air berkadar garam tinggi dan ditumbuhi
pohon pionir (Sonneratia spp). Dari depan kebelakang zona tumbuh mangrove
antara lain :
1. Zona yang paling depan yakni ; tumbuhan Avicenia spp (api-api) yang
berasosiasi dengan Sonneratia spp, zona ini menghadapi ombak, tanah
berlumpur agak lembek dengan salinitas tinggi.
2. Zona Rhizophora (mange-mange) umumnya didominasi dengan tanaman
bakau jenis Rhizophora spp. Pada beberapa tempat berasosiasi dengan jenis
seperti Bruguiera sp (tongke).
3. Zona Bruguiera, umumnya didominasi oleh tanaman bakau jenisBruguiera
spp. Pada beberapa tempat sering dijumpai berasosiasi dengan jenis lain
seperti Ceriops tagal. Salinitas sedang. .
4. Zona Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang hidup pada zona menengah
sampai belakang pada ekosistem mangrove, yaitu daerah yang dipengaruhi
pasang surut dan bisanya mendapat pasokan air tawar lebih banyak.
5. Zona kering dan nipa. Pada zona ini salinitas airnya sangat rendah dan
tanahnya keras serta kurang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Daerah ini
umumnya didominasi oleh tumbuhan nipa (Nypa fruticans).
2.2 Deskripsi Acanthus ilicifolius
1. Penyebaran dan Morfologi Acanthus ilicifolius
Acanthus ilicifolius tersebar Dari India hingga Australia tropis, Filipina dan
Kepulauan Pasifik barat juga Terdapat di seluruh Indonesia. Tanaman ini
hidup di daerah pasang surut air laut, terutama pada daerah berlumpur.
Tanaman ini cukup senang hidup dekat dengan air asin atau payau, karena
tahan terhadap salinitas air laut, namun tanaman ini juga bisa hidup di air
tawar. Acanthus Ilicifolius di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Jeruju,
sarimunte atau Kalli-kalli.
Acanthus ilicifolius merupakan Herba rendah, tumbuh terjurai di permukaan
tanah, kuat, dan agak berkayu, hidup di ketinggian hingga 2m. Cabang
umumnya tegak tapi cenderung kurus sesuai dengan umurnya. Percabangan
tidak banyak dan umumnya muncul dari bagian-bagian yang lebih tua. Akar
udara muncul dari permukaan bawah batang horizontal.
Dua sayap gagang daun yang berduri terletak pada tangkai. Permukaan
daun halus, tepi daun bervariasi: zigzag/bergerigi besar-besar seperti
gergaji atau agak rata dan secara gradual menyempit menuju pangkal. Unit
& letak: sederhana, berlawanan. Bentuk: lanset lebar. Ujung: meruncing
dan berduri tajam. Ukuran: 9-30 x 4-12 cm.
b. Bunga
c. Buah
Warna buah saat masih muda hijau cerah dan permukaannya licin
mengkilat. Bentuk buah bulat lonjong seperti buah melinjo. Ukuran: buah
panjang 2,5- 3 cm, biji 10 mm.
sumber
lain
dinyatakan
pula
manfaat
Achantus
dapat di
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hutan Mangrove memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai penahan
abrasi, dan habitat alam bagi ikan air payau, bahkan untuk konsumsi masyarakat.
Dewasa ini banyak ditemukan potensi tanaman mangrove sebagai obat, salah satu
diantaranya tanaman jeruju ( Achanthus ilicifolius).
Acanthus ilicifolius tersebar Dari India hingga Australia tropis, Filipina
dan Kepulauan Pasifik barat juga Terdapat di seluruh Indonesia. Tanaman ini
hidup di daerah pasang surut air laut, terutama pada daerah berlumpur. Tanaman
ini cukup senang hidup dekat dengan air asin atau payau, karena tahan terhadap
salinitas air laut, namun tanaman ini juga bisa hidup di air tawar. Acanthus
Ilicifolius di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Jeruju, sarimunte atau Kallikalli.
Jeruju (Acanthus ilicifolius) mempunyai senyawa bioaktif yang berpotensi
sebagai antibakteri (Margaretha et al., 1999; Manilal et al., 2009). Serta
mempunyai kandungan metabolit, dengan komposisi kimia alkaloid flavonoid,
asam lemak, steroid, lignan dan komponen phenol, dan terpenoid (Wostmann dan
Liebezeid, 2008)
Achantus ilicifolius dapat di manfaatkan sebagai obat. Adapun
bagian-bagiannya yang dimanfaatkan sebagai obat antara lain sebagai
berikut : Buah digunakan untuk pembersih darah serta mengatasi kulit terbakar.
Daun mengobati reumatik. Perasan buah atau akar kadang-kadang digunakan
untuk mengatasi racun gigitan ular atau terkena panah beracun. mengobati asma,
diabetes, diuretic, hepatitis, leprosy, neuralgia, penyakit kulit, sakit perut.
sedangkan Resinnya dapat di manfaatkan sebagai obat infertilitas, penyakit
kulit, tumor, dan borok.
3.2 Saran
Hutan mangrove akhir akhir ini banyak mengalami kerusakan akibat
ulah manusia, untuk itu seharusnyalah kita menjaga kelestarian hutan mangrove
karena selain hutan mangrove berperan penting dalam ekosistem laut, penahan
abrasi dan pertahanan garis pantai. Vegetasi mangrove juga berpotensi sebagai
obat, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai vegetasi
mangrove bukan hanya pada tanaman jeruju, bakau, Api api juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat .
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN FOTO
OBSERVASI DI POS 1 PELABUHAN KOTA CIREBON