2.9.2. Salinitas
Kusuma (2000) dalam Abubakar (2006) menyatakan bahwa pada umumnya
mangrove dapat tumbuh dengan subur pada kondisi salinitas yang
rendah.Selanjutnya menurut Aswita dan Syahputra (2012) bahwa salinitas
optimum yang dibutuhkan mangrove untuk tumbuh berkisar antara 10 - 30
‰.Salinitas 10 – 30‰, biasa ditumbuhi mangrove jenis Sonneratia.
Niartiningsih (1996) dalam Abubakar (2006) menyatakan bahwa jenis-jenis
Bruguiera ditemukan tumbuh pada daerah dengan salinitas di bawah 25 ‰ sedangkan
Avicennia marina dan Lumnitzera recemosa tumbuh sampai salinitas 90 ‰. Ceriops
tagal tumbuh sampai salinitas 60 ‰, Rhizophora mucronata dan Rhizophora
stylosa dapat tumbuh pada salinitas minimum 12 ‰.
Supriharyono (2002) menyatakan bahwa jenis-jenis Bruguiera umumnya
ditemukan tumbuh pada daerah dengan salinitas di bawah 25 ‰.Brugueira
paraviflora dapat tumbuh secara maksimum pada daerah dengan salinitas sekitar
20 ‰.Brugueira sexangula tumbuh baik pada 10 ‰ atau kurang. Sedangkan
Brugueira gymnorrhizapada salinitas 10-25 ‰.
2.9.3. Suhu
Suhu berperan penting dalam proses fisiologis (fotosintesis dan respirasi).
Produksi daun baru Avicennia marina terjadi pada suhu 18º-20º C dan jika suhu
lebih tinggi maka produksi menjadi berkurang.Rhizophora stylosa, Ceriops,
Excocaria, Lumnitzera tumbuh optimal pada suhu 26º-28º C. Bruguiera tumbuah
optimal pada suhu 27º C, dan Xylocarpus tumbuh optimal pada suhu 21-26 C.
Selanjutnya Romadhon (2008) menyatakan bahwa mangrove mampu
tumbuh dengan baik pada kisaran suhu yang sebesar 27ºC - 30ºC, Sonneratia alba
biasa dijumpai tumbuh optimal pada suhu 25º-30ºC.