Anda di halaman 1dari 24

IDENTIFIKASI FLORA

DAN FAUNA ASOSIASI


PADA EKOSISTEM
MANGROVE

Start!
EKOLOGI MANGROVE
Dosen Pengampu : Erda Muhartati S.si, M.si

Anggota Kelompok 6 :
Jenny Rezeki Lumban Gaol (190384205037)
Ruth Anne Pratiwi Nadeak (190384205015)
1. Identifikasi Fauna Asosiasi Pada
Ekologi Mangrove
Ekosistem mangrove merupakan penghasil detritus, sumber
nutrien dan bahan organik yang dibawa ke ekosistem padang
lamun oleh arus laut . Secara ekologis hutan mangrove
merupakan daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari
makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground)
bermacam biota perairan, baik yang hidup di perairan pantai
maupun lepas pantai. Hal ini yang menyebabkan terjadinya
interaksi atau asosiasi antara fauna dengan mangrove
Kelompok fauna daratan
/terestial
umumnya menempati bagian
atas pohon mangrove

Kelompok fauna perairan /akuatik

yang hidup di kolom air dan


yang menempati substrat
baik keras (akar dan batang
mangrove) maupun lunak
(lumpur)
MAMALIA

Asosiasi mamalia pada mangrove ketika saat


terjadinya surut banyak monyet-monyet
(Macacus irus) terlihat mencari makanan
seperti kerang dan kepiting sedangkan kera
bermuka putih (Cebus capucinus) memakan
kerang di mangrove, Ada pula Long-Tailed
Mongkey, salah satu jenis kera yang menyukai
dan mencari kepiting untuk makanannya
REPTIL

Asosiasi antara Reptil pada mangrove


contohnya pada Buaya muara
(Crocodilus porosus) merupakan hewan
mangrove paling buas. Pada saat pasang
reptil ini menuju mangrove untuk
mencari makan. Buaya muda memakan
kepiting, udang, ikan gelodok dan ikan
kecil lainnya, ketika dewasa mereka juga
memakan burung dan mamalia.
AMPHIBI

Asosiasi antara Amphibi dengan mangrove


contohnya pada Katak jarang dijumpai di
kawasan mangrove. Spesies katak yang
kadang-kadang dapat ditemukan di kawasan
mangrove adalah Rana
cancrivora dan R.limnocharis (Ng dan
Sivasothi, 2001). Jenis katak ini menjadikan
hutan mangrove sebagai daerah untuk
mencari makan,
BUURUNG

Asosiasi antara Burung dengan


Mangrove terlihat saat mencari
makan. Mereka menggunakan
mangrove sebagai habitat untuk
mencari makan, berkembang biak
atau sekedar beristirahat.
IKAN

Asosiasi antara Ikan dengan Mangrove


saat Ikan menjadikan areal mangrove
sebagai tempat untuk pemijahan.
Sebagai tempat pemijahan, areal
mangrove berperan penting karena
menyediakan tempat naungan serta
mengurangi tekanan predator,
khususnya ikan predator
CRUSTACEA

Asosiasi antara Crustacea dengan


Mangrove karena Mangrove juga
merupakan habitat penting bagi
berbagai jenis krustasea lainnya,
termasuk berbagai jenis udang-
udanganSecara umum kepiting
menjadikan mangrove untuk
menghindari fluktuasi dari temperatur,
salinitas dan predator
MOLUSCA

Asosiasi antara Moluska dengan


Mangrove sangat banyak ditemukan pada
areal mangrove . Moluska hidup
menempel pada akar-akar mangrove,
atau di lantai hutan mangrove. Sejumlah
invertebrata tinggal di dalam lubang-
lubang di lantai hutan mangrove yang
berlumpur. Melalui cara ini mereka
terlindung dari perubahan temperatur
dan faktor lingkungan lain akibat adanya
pasang surut di daerah hutan mangrove
2. Identifikasi Flora Asosiasi Pada Ekologi
Mangrove

Bakau (Mangrove) merupakan suatu


komponen ekosistem yang terdiri
atas komponen mayor dan
komponen minor bagi flora
Flora mangrove mayor
mangrove yang hanya dapat hidup di lingkungan mangrove
(pasang surut) atau flora yang menunjukkan kesetiaan terhadap
habitat mangrove, berkemampuan membentuk tegakan murni
dansecara dominan mencirikan struktur komunitas, secara
morfologi mempunyai bentuk-
bentuk adaptif khusus (bentuk akar dan viviparitas) terhaap lingkun
gan mangrove, danmempunyai mekanisme fisiologis dalam
mengontrol garam .

Flora mangrove minor


mengrove yang dapat hidup di luar lingkungan
mangrove (tidak langsung kena pasang surut air
laut) atau flora mangrove yang tidak mampu
membentuk tegakanmurni, sehingga
secara morfologis tidak berperan dominan
dalam struktur komunitas
Flora Mangrove Mayor atau
Mangrove Sejati
Rhizoporaceae

Ciri khas yang dimiliki oleh


Rhizoporaceae adalah adanya
akar tunjang.
Akar tunjang pada Rhizoporaceae
memiliki bintik-bintik hitam
yang disinyalir merupakan
lentisel untuk membantu
penyerapan udara oleh akar.
Avicenniaceae

Ciri yang dimiliki Avicenniaceae


adalah adanya akar napas yang
selalu muncul ke permukaan air
untuk menyerap oksigen.
Sonneratiaceae

Ciri yang dimiliki oleh Sonneratiaceae


adalah adanya akar napas yang muncul
ke permukaan air. Akar napas ini banyak
mengandung lentisel dan keluar ke
permukaan untuk menyerap oksigen.
Flora Mangrove Minor atau
Mangrove Ikutan
Nipha frutican

Ciri khas yang terdapat pada spesies ini, antara


lain: memiliki spata (semacam pelepah besar)
dan memiliki tangkai bunga majemuk yang
menebal (spadik) sehingga disebut juga tanaman
berpadik (spadiksiflorae).
Exoecharea
agaloka

Nama daerah daun buta-buta


karena getah putih yang
dihasilkan dapat menyebabkan
kebutaan pada mata. Daun
meruncing dengan duduk daun
bersilangan. Spesies ini
termasuk dalam phorbiaceae.
Dolix handrone
spathacea

Nama daerah spesies ini kayu jaran,


memiliki buah/biji bersayap. Termasuk
dalam Bignoniaceae.
Lumnitzera
rasemosa

Nama daerah Teruntum,


satu family dengan
Ketapang
Tespeshia
palpulnea

Nama daerah waru lot. Daun


mirip waru. Tepi daun integer.
Bunga lebih tebal.
THANK YOU!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai