Anda di halaman 1dari 47

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL

SUMUR POMPA TANGAN


UNTUK AIR BERSIH
MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL

SUMUR POMPA TANGAN


UNTUK AIR BERSIH
SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH
Cetakan 1 - 2014

Modul disusun oleh :


Ir. Rahim Siahaan, CES.
Elis Hastuti, ST., M.Sc.

Editor :
Ir. Lutfi Faizal
Dra. Yulinda Rosa, M.Si.
Sofiyan, A.Md.
Ratna Iswari Utoro, ST., MT.

PUSKIM. 2014

Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung 40393


Telp. 022-7798 393, Fax 022-7798 392
E-mail: info@puskim.pu.go.id

Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak karya tulis


ini dalam bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi, tanpa izin
tertulis dari penerbit.

ISBN : 978-602-8330-87-9
Pengantar

Air Tanah merupakan air yang tersimpan dan atau mengalir pada lapisan
tanah/batuan yang lazim di sebut akuifer. Usaha untuk mendapatkan air tanah
tersebut dilakukan dengan teknologi sederhana (menggali tanah hingga ditemukan
air tanah sesuai dengan kebutuhan). Pembuatan sumur dangkal sebaiknya dilakukan
pada saat musim kemarau, hal ini dimaksudkan agar dapat memanfaatkan muka air
tanah dangkal terendah. Penggalian sumur dangkal dapat dihentikan apabila sudah
mencapai lapisan kedap air (Impermeable).

Secara rinci pembuatan Sumur Pompa Tangan Dangkal dapat dibaca dalam modul
ini. Sedangkan tujuan pembuatan modul ini sebagai acuan dalam pelaksanaan
konstruksi, sehingga pelaksanaan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) dapat terwujud sesuai dengan perencanaan.

Semoga modul ini bermanfaat dalam memberikan pelayanan air minum. Akhirnya
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini, kami mengucapkan
terima kasih.

Bandung, Mei 2014

Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti, MT.


SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH v

Daftar Isi

PENGANTAR............................................................................................................... iii
1. PETUNJUK PENGGUNAAN.................................................................................... 1
2. DEFINISI DAN ISTILAH...................................................................................... 1
3. ALUR PIKIR 3
4. TUJUAN 4
5. SASARAN KOMUNIKAN......................................................................................... 4
6. PRE TEST KEMAMPUAN........................................................................................ 4
7. KONTEN MODUL 4
7.1 Latar Belakang 4
7.2 Ruang Lingkup 5
7.3 Ketentuan-ketentuan 5
7.4 Spesifikasi Teknis 6
7.5 Pelaksanaan Konstruksi.................................................................................. 7
7.6 Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Landasan Pompa.................................14
7.7 Pekerjaan Pemasangan Pompa................................................................14
7.8 Pengoperasian 21
7.9 Pemeliharaan 22
7.10 Rehabilitasi 22
8. EVALUASI 22
9. PENUTUP 22
10. REFERENSI 23
LAMPIRAN.................................................................................................................24

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH 1

1. Petunjuk Penggunaan

a. Bacalah modul ini dengan seksama.


b. Sebelum menggunakan modul ini, komunikan diharap melakukan pre test kemampuan
dengan menjawab pertanyaan dalam sub butir pre test dalam modul ini.
c. Ikuti paparan dari komunikator prihal ”SUMUR POMPA TANGAN UNTUK AIR BERSIH”.
d. Bilamana paparan yang disampaikan masih belum jelas, dapat ditanyakan langsung pada
komunikator.
e. Setelah mengikuti diseminasi diharapkan komunikan melakukan test kemampuan dengan
menjawab pertanyaan pada sub butir test evaluasi dalam modul ini.

2. Definisi Dan Istilah

Air Baku
air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat
berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah atau air hujan yang memenuhi baku
mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

Air Minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan.

Karet Penghisap
alat penghisap dan alat untuk menaikkan air dari sumur.

Kepala T
alat yang berfungsi untuk pegangan dan dudukan tangkai pengungkit.

Klep atau Penghisap Pompa


alat pengaturan pengambilan air.

Lantai Dasar
tempat yang digunakan sebagai tempat aktifitas pengambilan air.

Lantai Sumur
lantai di sekitar sumur yang dibuat dari konstruksi kedap air dipakai untuk kegiatan pengambilan air.

Lubang Sumur
lubang yang dibuat sampai kedalaman tertentu, dengan menggunakan alat bor yang digerakkan
oleh tenaga manusia atau tenaga mesin.

Muka Air Tanah


kedalaman air sumur yang dihitung dari permukaan tanah.

Packing Karet
alat yang berfungsi untuk mencegah kebocoran dari bagian masing-masing pompa.
Pemeliharaan
kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala yang bertujuan
untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum dapat diandalkan kelangsungannya.

Penghisap Atas
alat yang berfungsi sebagai tempat dudukan karet penghisap dan pegangan tangki penghisap.

Pengoperasian
rangkaian kegiatan mulai dari dari persiapan untuk melakukan operasi menjalankan sistem
penyediaan air minum untuk menghasilkan air minum.

Pengungkit
alat yang berfungsi untuk menggerakkan tangkai penghisap.

Pen Pengungkit
alat yang berfungsi menahan pengungkit pada saat operasi.

Penyangga
menyangga badan pompa dan mempermudah pengambilan air.

Penyediaan Air Minum


kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan
kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

Pompa Tangan
alat untuk menaikkan air dari dalam tanah ke permukaan tanah yang digerakkan oleh tenaga
(tangan) manusia, ataupun dapat juga menggunakan kaki.

Pompa Tangan Dalam


pompa tangan dimana tabung silinder terpisah dari bahan pompa dan ditempatkan di dalam
sumur, di atas atau di bawah permukaan air dan karenanya pompa ini bersifat pompa hisap
tekan.

Pompa Tangan Dangkal


pompa tangan yang struktur silinder dan katupnya bersatu dengan badan pompa dan dari cara
kerjanya, pompa ini bersifat pompa hisap, karena tabung silinder terletak diatas permukaan
tanah, berfungsi menghisap air.

Rehabilitasi
perbaikan sebagian unit SPAM Bukan Jaringan Perpipaan yang perlu dilakukan agar SPAM dapat
berfungsi normal kembali.

Saluran Pembuangan
saluran untuk mengalirkan air buangan ke sarana pengolahan air buangan atau ke badan
penerima (sungai) dan mencegah terjadinya genangan tempat biakan bibit penyakit.

Silinder
tempat pemompaan dilakukan.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan
selanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari
prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual, komunal, maupun komunal khusus yang
unit distribusinya dengan atau tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan tidak termasuk
dalam SPAM.

Sumur Dangkal
sumur dengan kedalaman muka air minimal 7 meter dari permukaan tanah dan kedalaman dasar
umumnya berkisar antara 12 meter sampai 18 meter.

Sumur Pompa Tangan


selanjutnya disebut SPT adalah sarana penyediaan air minum berupa sumur yang dibuat dengan
membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan,
sedangkan pengambilan air dilakukan dengan menghisap atau menekan air kepermukaan
dengan menggunakan pompa tangan.

Tangkai Pompa
alat yang berfungsi sebagai alat bantu pengungkit.

Tangkai Penghisap
alat untuk menggerakkan penghisap pompa.

3. Alur Pikir

Alur pikir yang digunakan dalam memahami paparan modul ini dapat dilihat gambar 1 berikut :

Gambar 1 Alur Pikir Tujuan Penyampaian Modul


UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2004
TENTANG: SUMBER DAYA AIR

PP NO. 16 TAHUN 2005 TENTANG: SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM

PERMEN P.U NO. 18/PRT/M/2007


TENTANG: PENYELENGGARAAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM

MODUL SUMUR POMPA TANGAN


UNTUK AIR BERSIH PENGOLAHAN AIR

STANDAR NASIONAL INDONESIA TERKAIT


4. Tujuan

4.1 Tujuan Umum


Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder memiliki pengetahuan tentang sumur pompa
tangan untuk air bersih.

4.2 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder dapat melakukan/mengerjakan secara mandiri
membuat sumur pompa tangan untuk air bersih.

5. Sasaran Komunikan

Melalui modul ini, komunikan yang akan mengikuti sosialisasi sumur pompa tangan untuk air bersih
adalah :
1. Dinas terkait;
2. Praktisi konsultan perencana, pengawas pembangunan prasarana air minum;
3. Penentu kebijakan (seperti PEMDA);
4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan pembangunan prasarana air
minum;
5. Tokoh masyarakat/masyarakat;
6. Akedmisi/ perguruan tinggi; dan
7. Asosiasi.

6. Pre Test Kemampuan

Sebelum membaca modul ini diharapkan komunikan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :


1. Apakah anda pernah menggunakan pompa tangan untuk air bersih
Ya
Tidak
2. Apa anda tahu cara kerja pompa tangan?
Ya
Tidak
3. Apakah anda pernah memperbaiki pompa tangan?
Ya
Tidak

7. Konten Modul

7.1 Latar Belakang


Kepemilikan masyarakat terhadap sarana air minum merupakan isu yang perlu mendapat
perhatian bagi pelaku kebijakan air minum. Banyak proyek air minum (contoh pompa tangan
untuk air bersih)
yang dibangun untuk masyarakat, namun setelah dibangun ternyata masih menyisihkan
pertanyaan bagaimana keberlanjutannya.

Sering dijumpai di masyarakat ketidaktahuan harus berbuat apa ketika pompa tangan untuk air
bersih rusak/tidak jalan, dan membiarkan sarana tersebut tidak berfungsi.

Model sumur pompa tangan untuk air bersih diharapkan dapat menjawab permasalahan yang
ada dilapangan.

Selanjutnya sumur pompa tangan yang berkelanjutan adalah masyarakat tahu tindakan yang
harus dilakukan jika sarana pompa tangan mengalami kerusakan/gangguan.

Kata kunci dari keadaan tersebut adalah rasa memiliki.

7.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup modul ini mencakup kriteria, ketentuan teknis, perhitungan, data, dan tahapan
yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan, seperti pemeliharaan dan rehabilitasi sumur
pompa tangan (SPT)

7.3 Ketentuan-Ketentuan
7.3.1 Ketentuan Umum

a. Dalam melakukan survei air tanah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Bahan bangunan yang dipergunakan harus rnernenuhi ketentuan yang berlaku.
c. Komponen yang dipergunakan harus memenuhi standar yang berlaku.

7.3.2 Ketentuan Teknis

a. Perencanaan teknis harus mengacu pada ketentuan yang berlaku.


b. Kualitas air tanah harus memenuhi kualitas air baku untuk air minum.
c. Kondisi air tanah tidak asin, tidak payau dan tidak berbau.
d. Kuantitas air tanah yang dapat diambil harus lebih besar dari rencana kebutuhan yang
dihitung berdasarkan kriteria desain.
e. Dibangun di daerah yang mempunyai sumber air dangkal dengan kedalaman 7 (tujuh) meter
dari permukaan tanah.
f. Secara umum kebutuhan air di daerah perencanaan cukup besar dan tidak terdapat sumber
air baku lainnya yang dianggap layak.
g. Harus tersebar menurut pengelompokan dan kepadatan penduduk.
h. SPT dibangun pada kelompok penduduk ± 50 orang.
i. Diutamakan di daerah yang belum dilayani SPAM dengan jaringan perpipaan, sulit
memperoleh air minum dengan angka penyakit menular khususnya penyakit yang ditularkan
melalui air seperti kolera dan penyakit perut lainnya cukup tinggi.
j. Jarak sumber air ke daerah pelayanan komunal maksimum 50 meter.
k. Radius pelayanan kurang dari 200 meter.
l. Jarak sumur harus lebih 10 meter dari sumber pencemaran seperti kakus, empang, lubang
galian sampah, lubang galian kotor dan lain-lain, serta letak sumur harus lebih tinggi dari
sumber pengotoran.
m. Bila letak sumur lebih rendah dari pencemaran maka jarak harus diusahakan lebih dari 15 meter
dari sumber pencemaran.
n. Sumur pompa tangan ditempatkan pada lokasi yang tidak terkena banjir dan/atau daerah
yang tergenang air.

7.4 Spesifikasi Teknis


7.4.1 Tipe Sumur Pompa Tangan

Berdasarkan kedalaman sumurnya, maka sumur pompa tangan dibagi menjadi 2 tipe yaitu sumur
pompa tangan dangkal (SPT tipe 1) dan sumur pompa tangan dalam (SPT tipe 2). Dimensi sumurnya
disesuaikan dengan kedalaman sumur seperti tertera dalam Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1 Tipe Sumur Pompa Tangan


No. Tipe sumur Ukuran penampang dan diameter pipa Kedalaman
1. SPT tipe 1 - Pipa tegak (Pipa Hisap) PVC Ø 30 mm 9m
- Pipa selubung PVC Ø 75 mm 12 m
- Saringan PVC Ø 30 mm 2.5 m
- Pipa Tegak (Pipa Hisap) PVC Ø 30 mm 21 m
2. SPT tipe 2 - Pipa selubung PVC Ø 75 mm 28 m
- Saringan PVC Ø 30 mm 2.5 m

Sedangkan berdasarkan kedalaman air dan pemompaannya, SPT dibedakan menjadi 3 sistem yaitu
:
a. Sistem I
1. Digunakan bila permukaan air statis 7,5 meter sampai dengan 9 meter di bawah
permukaan tanah.
2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melampaui 12 meter.
b. Sistem II
1. Digunakan bila permukaan air statisnya 9 menit sampai 12 meter di bawah permukaan
tanah.
2. Fluktuasi penurunan muka air tanah tidak melebihi 18 meter.
c. Sistem III
1. Digunakan bila permukaan tanah statisnya lebih besar dari 18 meter dari permukaan tanah.
2. Bila digunakan satu atau lebih silinder pompa tangan tergantung dari kedalamannya.

7.4.2 Ukuran Sumur dan Pompa

Ukuran sumur dan pompa untuk SPT dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 Ukuran Sumur dan Pompa
No Tipe Sumur Ukuran Penampang/Diameter Pipa Kedalaman Pompa
1 Tipe I – Pipa tegak (pipa hisap) PVC Ø 30 mm 9m 1 buah
– Pipa selubung PVC Ø 75 mm 12 m
– Saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m
2 Tipe II – Pipa tegak (pipa hisap) PVC Ø 30 mm 12 m 1 buah
– Pipa selubung PVC Ø 75 mm 18 m
– Saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m
3 Tipe III – Pipa tegak (pipa hisap) PVC Ø 30 mm 21 m 1 buah
– Pipa selubungPVC Ø 75 mm 28 m
– Saringan PVC Ø 30 mm 2,5 m

7.4.2 Kriteria ketahanan dan kekuatan

Kekuatan dan ketahanan struktur SPT sebagai sumber air minum harus memenuhi syarat :
a. Lantai sumur harus kedap air, tidak licin, dibuat dengan kemiringan (1–3)% ke arah saluran
pembuangan;
b. Badan pompa dapat bekerja sebagai pompa hisap;
c. Bahan bangunan yang dipergunakan memenuhi ketentuan sebagai berikut;
1. Bata merah atau batako yang digunakan memenuhi klas 25 kg/cm (tidak mudah hancur
terkena perubahan cuaca);
2. Pipa hisap (tekan) dan pipa selubung yang digunakan mengikuti ketentuan yang berlaku;
3. Untuk saringan digunakan pipa PVC dengan diameter sama dengan diameter pipa hisap
(tekan) dan diberi lubang;
d. Saluran pembuang harus dibuat kedap air, licin dengan kemiringan 2% ke arah sarana
pengolahan air buangan.

7.5 Pelaksanaan Konstruksi


7.5.1 Pekerjaan Persiapan

a. Melakukan persiapan lokasi dengan membersihkan lokasi sumur pompa tangan dari semak-
semak dan diratakan dengan ukuran 4 m2 (2 m x 2 m).
b. Melakukan persiapan masyarakat apabila diperuntukkan penyediaan sumur pompa tangan
dengan pelayanan ”komunal” (termasuk kelompok).

7.5.2 Pembuatan sumur

Pembuatan sumur dapat dilakukan dengan memakai berbagai macam alat bor. Pemilihan alat bor
umumnya berdasarkan pada kedalaman air tanah, formasi batuan dan tenaga pelaksana yang
tersedia. Jenis alat bor antara lain sebagai berikut :
a. Alat bor pantek;
b. Alat bor rojok;
c. Alat bor auger; dan
d. Alat bor jetting;
Pada umumnya pada pelaksanaan pembuatan sumur bor dengan alat-alat bor tersebut diatas
dibutuhkan perkakas yang disebut pada Tabel 3 berikut :
Tabel 3 Perkakas untuk Pembuatan Sumur Bor
No. Nama perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan
1. Kunci rantai Buah 2
2. Kunci trimo Buah 2
3. Kunci inggris Buah 1
4. Gergaji besi Buah 1
5. Sney pipa 1 ¼ Buah 1
6. Cangkul Buah 1
7. Linggis Buah 1
8. Ember Buah 1
9. Kikir Buah 1
10. Dongkrak Buah 2
Bentuk perkakas yang disebutkan dalam Tabel 3 diperlihatkan pada Gambar 1.

7.5.2.1 Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Pantek

a. Peralatan Bor Pantek


Peralatan yang diperlukan untuk bor pantek disajikan dalam Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4 Peralatan Bor Pantek


No. Nama perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan
1. Mata bor pantek Buah 1
2. Balok besi penempa Buah 1
3. Klem landasan Buah 1
4. Kerekan ganda Buah 1
5. Tali (tambang) manila @ 5 Meter Gulung 2
6. Pipa pantek G.I. 1¼ inchi panjang 23m Batang 6

b. Persiapan Alat Bor Pantek


1. Siapkan semua perkakas dan perlengkapan seperti yang disebut pada Tabel 3 dan Tabel 4
di lokasi pengeboran yang sudah ditentukan;
2. Sambungkan mata bor pantek pada salah satu ujung pipa pantek;
3. Pasang klem landasan dan balok besi penempa pada pipa pantek (kira-kira terletak di
tengahnya);
4. Pasang kerekan ganda pada ujung pipa pantek yang lainnya;
5. Ikat tambang manila ke balok besi penempa (dengan 2 buah tambang);
6. Ujung-ujung tambang yang lain masukkan ke dalam kerekan ganda berlawanan arah;
7. Tegakkan pipa pantek yang telah disiapkan pada tempat dimana pengeboran dilakukan.

c. Pengeboran dengan Alat Bor Pantek


1. Pantekkan pipa pantek secara perlahan-lahan, yaitu dengan menarik dan melepaskan ujung-
ujung tambang berulang kali. Pada saat kerja pipa pantek diusahakan tetap dalam keadaan tegak
lurus;
2. Pemantekan diteruskan dan apabila klem landasan sudah sampai di bawah, maka dibuka
dan kemudian dinaikkan lagi;
3. Setelah pipa pertama, kemudian kemudian sambungkan lagi dengan pipa pantek yang
kedua diulang-ulang sampai lubang sumur mencapai kedalaman yang dikehendaki dan
mendapat air tanah yang diharapkan;
4. Pipa pantek dicabut, dan apabila susah mencabutnya dapat digunakan dongkrak.

7.5.2.2 Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Rojok

a. Peralatan Bor Rojok


Peralatan yang digunakan untuk bor rojok ini digambarkan pada Gambar 1 dan dicantumkan
dalam Tabel 5 berikut ini :

Gambar 1 - Peralatan Bor Rojok

No. Tabel 5 Perlengkapan


Nama Perkakas Alat BorJumlah
Satuan Rojok yang diperlukan
1. Mata Bor Rojok Ø 4 ” Buah 1
2. Pipa Rojok Ø ¼ ” @ 3 meter Batang 5
3. Klem Pemutar Ø ¾ ” Buah 2
b. Persiapan Alat Bor Rojok
1. Siapkan semua perkakas seperti yang disebut pada Tabel 5 di dekat lokasi pengeboran
yang sudah ditentukan;
2. Pasanglah mata bor pada salah satu ujung pipa rojok;
3. Pasang klem pemutar pada pipa rojok setinggi dada.
c. Pengeboran dengan Alat Bor Rojok
1. Titik lokasi dilubangi dulu dengan linggis sedalam (30-50) cm dengan lubang sebesar mata
bor yang akan dipakai;
2. Tancapkan pipa rojok yang sudah dipasang mata bornya di tempat yang sudah dilubangi
tadi. Putarlah pipa rojok searah jarum jam. Siramlah dengan air pada lubang rojokan,
kemudian pipa diangkat tingi-tinggi dan ditancapkan sekuatnya kembali, diputar dan siram
dengan air;
3. Lakukan berulang kali sehingga pipa rojok pertama masuk sambung lagi dengan pipa rojok
kedua, ketiga dan seterusnya;
4. Bila kedalaman sumur sudah mencapai lapisan air tanah teruskan pengeboran sampai
kurang lebih satu batang pipa lagi dibawah lapisan air tanah. Kemudian cabutlah pipa
rojok;
5. Masukkan pipa Ø 1¼ ” kuraslah sumur dengan menggunakan pompa kodok.

7.5.2.3 Pembuatan Sumur Bor dengan Alat Bor Auger

a. Peralatan Bor Auger


Peralatan bor Auger dicantumkan pada Tabel 6 berikut ini :
Tabel 6 Perlengkapan Alat Bor Auger
No. Nama Perkakas Satuan Jumlah yang diperlukan
1. Mata Bor Auger *) Buah 1
2. Batang Auger Ø 4 ”) Buah 1
3. Pegangan atau handle Buah 1
Catatan :
*) : Mata bor terdiri dari beberapa macam, digunakan sesuai dengan jenis tanah yang akan di bor.
Gambar 2 Peralatan alat bor Auger
b. Persiapan Alat Bor Auger
1. Siapkan semua perkakas dan perlengkapannya yang disebut pada Tabel 4 dan Tabel 6 di
dekat lokasi pengeboran yang akan dilaksanakan;
2. Pasanglah mata bor auger pada salah satu pipa auger (mata bor yang pertama adalah mata
bor auger untuk tanah permukaan).
c. Pengeboran dengan Alat Bor Auger
1. Buat lubang pendahuan (30-50) cm dengan diameter mata bor yang akan dipakai;
2. Bor Auger bersama tangkainya dimasukkan kedalam lubang tadi dan putar searah dengan
jarum bor. Usahakan pemboran harus selalu tegak lurus dengan tanah;
3. Makin lama mata bor masuk kedalam tanah, apabila tanahnya terlalu kering harus
dibasahkan dengan air secukupnya agar mata bor mudah masuk;
4. Bila mata bor sudah penuh dengan tanah, harus dibersihkan. Kemudian masukkan kembali
tetap dalam keadaan posisi tegak lurus dan putar kembali seperti petunjuk diatas;
5. Bila pipa bor pertama sudah masuk semua, maka sambungkan dengan pipa bor berikutnya;
6. Kalau pengeboran mencapai tanah keras atau tanah liat, maka gantilah mata bor dengan
mata bor lainnya yang sesuai dengan keadan lapisan tanah;
7. Pemboran diteruskan sampai mendapatkan lapisan air tanah. Kemudian cabut pipa bor
Auger dari lobang sumur;
8. Masukkan pipa yang akan dipasang (pipa Ø 1¼”) dan kuraslah dengan menggunakan
pompa kodok.

7.5.2.4 Pembuatan Lubang Sumur Bor dengan Alat Bor Jetting

a. Peralatan Bor Jetting


Pada pembuatan sumur Bor Jetting dibutuhkan peralatan sebagaimana disebut pada Tabel 7
berikut ini :
Tabel 7 Peralatan konstruksi sumur pompa tangan Jetting
No. Nama Jumlah Satuan
1. Tripod Buah 1
2. Kerekan Buah 1
3. Swivel Head Buah 1
4. Lierhand Buah 1
5. Kabel Rit @ 15 meter Buah 1
6. Pompa 4 – 6 PK Buah 1
7. Slang Hisap Buah 1
8. Slang Hantar Buah 1
9. Pipa Bor Dial ¼ @ 3 meter Buah 12
10. Mata Bor Jetting Buah 1
11. Klem Pemutar Ø. 1 ¼” Buah 1
12. Pemutar Ø 1 ¼” Batang 5
13. Kunci Trimo Buah 1
14. Rantai Buah 1
Catatan :
Mata bor terdiri dari beberapa mcam, digunakan sesuai jenis tanah yang dibor.
b. Persiapan Alat Bor Jetting
1) Siapkan semua perkakas dan perlengkapan yang disebut pada Tabel 7 di dekat lokasi
pemboran yang sudah ditentukan;
2) Gali dengan linggis titik lokasi sedalam 50 cm dengan f 1¼” dan dalam 0.50 m;
3) Dirikan tripod di atas lubang tersebut sehingga titik tripod tegak lurus tepat berada di atas
lubang tersebut. Cara mendirikan tripod adalah sebagai berikut:
(a) Siapkan 3 batang pipa besi Galvanis (GI) dengan diameter 2 inchi dengan panjang masing-
masing 6 meter;
(b) Ketiga ujung pipa GI ini dihubungkan dengan klem segitiga yang penyambungannya
diatur dengan baut dan mur. Gantungkan kerekan pada pertemuan ketiga pipa GI ini;
(c) Masukan ujung tambang manila pada kerekan, kemudian ikatkan swivel head pada
tambang manila;
(d) Atur ujung tripod yang tidak dihubungkan, sedemikian rupa sehingga ujung-ujung
tersebut menjadi titik-titik dari suatu segitiga sama sisi. Pada masing-masing ujung
tersebut berdiri satu orang (A, B, dan C). Begitupun di tempat ketiga ujung tripod
berdiri satu orang (D);
(e) Ikatkan tambang ke titik pertemuan tiga ujung tripod. Satu orang ditugaskan untuk
memegang tali ini (E). Si E berada di antara B dan C. Dalam hal ini masing-masing A, B,
C, dan E bertugas sebagai berikut:
– A bertugas mendorong kaki tripod;
– B dan C bertugas menahan kaki tripod;
– D bertugas mengatur sambungan tripod di tengah; dan
– E bertugas menarik tali;
4) Selanjutnya E menarik tali perlahan-lahan, sambil diatur oleh D, A mendorong ujung tripod
yang dipegangnya ke arah B dan C sesuai arah tarikan E. Sedangkan B dan C menahan ujung
tripod yang mereka pegang. Lakukan ini sehingga tripod tegak simetris dan titik tengah tripod
tepat berada di atas lubang pemboran;

Gambar 3 Cara mendirikan tripod

5) Buat kolam penampung air ukuran 75cm x 75cm dan kedalaman 50cm. Kolam ini
dipergunakan untuk menampung air setelah dipergunakan untuk membor. Kemudian air
yang ditampung tadi dipergunakan untuk membor lagi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghemat pemakaian air;
6) Buat lagi kolam yang agak kecil, diantara lubang sumur dengan kolam penampungan,
untuk mendapatkan lumpur dan pemeriksaan lapisan tanah;
7) Pasanglah bor pada salah satu ujung pipa bor, ujung yang lain dipasang swivel head,
kemudian pasanglah slang penghantar pada swivel head sedang ujung slang lainnya
dipasang pada mesin pompa. Pasang selang penghisap pada mesin pompa dan ujung slang
yang masuk ke dalam air dipasang saringan. Sebelum mesin pompa dihidupkan, periksa
dulu oli dan bahan bakarnya, sesudah itu isi pompa dengan air.
8) Pipa bor yang sudah ada mata bornya dan sudah terpasang pada swivel head diangkat,
dimasukkan pada lubang pendahuluan.
c. Pengeboran dengan Alat Bor Jetting
1) Mesin pompa dihidupkan, setelah air terhisap dan masuk ke pipa bor melalui swivel head,
gunakan kunci rantai/kunci trimo atau alat pemutar lainnya, untuk memutar pipa bor
searah dengan jarum jam sambil agak ditekan ke bawah. Air yang keluar dari lubang
pemboran ditampung pada kolam penampungan. Lumpur dan batuan yang terbawa oleh
air pemboran akan mengendap pada kolam penampungan yang pertama, sehingga dapat
terlihat lapisan tanahnya;
2) Dengan adanya gerakan putaran, tekanan, dan semburan air maka pipa bor akan turun
sedikit demi sedikit;
3) Setelah pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya (pada
waktu penyambungan mesin pompa dimatikan);
4) Pemboran dimulai lagi, demekian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah yang
kita kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenis-jenis tanah yang keluar untuk
pengecekan kedalalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang mengandung air
yang baik;
5) Kalau diperkirakan sudah mencapai lapisan air tanah, pemboran diakhiri. Pemompaan
diteruskan untuk membersihkan lubang sumur sampai air kurasan yang keluar tidak
mengandung lumpur lagi;
6) Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk
penyelesaian selanjutnya.
Gambar 4 Pengeboran dengan alat bor Jetting

7.6 Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Landasan Pompa

Pemasangan sumur pompa tangan dapat menggunakan jenis pipa berikut ini:
a. Pipa besi galvanis (GI) yang pada umumnya kuat dan tahan lama tetapi harganya relatif lebih
mahal dari pipa PVC;
b. Pipa PVC dengan harga relatif lebih murah tetapi sambungan penahan antara pipa hisap dengan
badan pompa biasanya cepat rusak;
c. Kombinasi pipa GI pada bagian atas dan pipa PVC pada bagian bawah menimbulkan
sambungan antara badan pompa dengan pipa hisap akan kuat namun harga bahan secara
keseluruhan bisa lebih murah.

Saringannya perlu disesuaikan dengan jenis pipa hisap yang dipakai dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Untuk pipa hisap GI, dipakai saringan PVC yang mempunyai ujung polos (spigot dua-duanya),
dimana satu ujung (dengan ujung polos ±70cm) akan disambung dengan menggunakan sok
valve PVC dan sok drat GI;
b. Untuk pipa PVC, dipakai saringan PVC yang satu ujungnya polos (spigot) sepanjang 70cm yang
sudah ditutup dengan dop, sedang ujung yang lainnya sok (bell-end) untuk disambungkan
dengan ujung polos (spigot) pipa hisap PVC.

7.7 PEKERJAAN PEMASANGAN POMPA


7.7.1 Pompa tangan dangkal

a. Siapkan dan letakkan semua alat-alat (seperti kunci trimo, klem, bambu, dan lain-lain) serta
bahan-bahan yang diperlukan di dekat lokasi sumur bor.
b. Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap GI :
1) Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap GI dilakukan dengan memakai sok drat GI
sedang satu ujung saringan sudah ditutup dengan dop dan ujung yang lain polos;
2) Bersihkan dan ampelas bagian luar ujung polos saringan sepanjang 5 cm dan bagian ujung
sok dari sok valve dan kemudian oleskan lem PVC secara merata masing-masing bagian
yang sudah dibersihkan dan diampelas, tanpa menunggu kering sambungkan sok valve
dengan saringan PVC, tunggu selama 5 menit agar sambungan kuat melekat dengan kuat;
3) Bersihkan bagian berulir dari sok valve, sok drat GI dan ulir pipa hisap GI kemudian lapisi
bagian-bagian tersebut dengan selotip dan sambungkan dengan saringan PVC ini sampai
kuat dan sambungkan rangkaian ini dengan pipa hisap GI dan saringan pakai kunci trimo.
c. Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap PVC :
1) Pertama bersihkan dan ampelas bagian luar ujung polos pipa PVC sepanjang 5 cm dan
bagian ujung sok saringan PVC, kemudian olesi dengan lem PVC secara merata bagian-
bagian yang sudah dibersihkan dan diampelas;
2) Tanpa menunggu kering sambungkan saringan PVC dan pipa hisap PVC dan tunggu
minimum 5 menit sehingga sambungan kuat;
3) Tahan rangkaian pipa hisap PVC dan saringan PVC ini dengan kunci trimo.

Gambar 5 Pemasangan Saringan PVC dan Pipa Selubung PVC

d. Penyambungan pipa hisap GI dengan pipa hisap GI :


1) Pipa hisap GI kedua ujungnya merupakan spigot dan disambung dengan sok drat GI;
2) Bersihkan dan lapisi ujung-ujung berulir pipa hisap GI yang akan disambungkan dengan
selotip dan juga kedua bagian dalam dari sok drat;
3) Sambungkan ujung-ujung masing-masing pipa hisap GI tersebut dengan sok drat tadi.
e. Penyambung pipa hisap PVC-PVC :
Pipa hisap PVC salah satu ujungnya polos dan ujung yang lainnya berupa sok.
Penyambungannya dilakukan dengan dengan menggunakan lem PVC dengan langkah yang
sama seperti penyambungan saringan pipa PVC dengan pipa hisap PVC.
f. Penyambungan Pipa Hisap GI-PVC :
1) Penyambungan pipa hisap GI dengan pipa hisap PVC ini dilakukan dengan langkah yang
sama seperti pada penyambungan saringan PVC dengan pipa GI menggunakan sok valve
PVC dan sok drat GI;
2) Sesudah penyambungan pipa hisap selesai sampai ujung dari saringan PVC sudah
menyentuh dasar sumur bor maka pipa hisap teratas dipotong sehingga pipa yang
menyembul diatas permukaan tanah adalah 70 cm.

Gambar 6 Penyambungan pipa hisap

g. Penyambungan pipa hisap GI dan badan pompa tangan dangkal dengan sok drat :
1) Bersihkan dan lapisi ujung berulir pipa hisap dengan selotip dan sambungkan pipa hisap GI
ini dengan tumpuan pompa;
2) Turunkan badan pompa ke arah tumpuan pompa sehingga lubang-lubang baut badan
pompa tepat berada di atas lubang-lubang baut tumpuan pompa;
3) Pasang baut dan mur pada keempat lubang baut, sehingga badan pompa dan tumpuan
tersambung dengan baik.
h. Penyambungan pipa hisap PVC dan tumpuan pompa tangan dangkal dengan sok valve :
1) Bersihkan dan ampelas bagian dalam ujung sok dari sok valve dan bagian luar ujung polos
pipa hisap PVC sepanjang 3 cm;
2) Oleskan lem PVC secara merata bagian-bagian yang sudah dibersihkan dan diampelas lalu
sambungkan pipa PVC dengan sok valve, tunggu minimum 5 menit hingga sambungan
kuat;
3) Bersihkan dan lapisi ujung berulir sok valve dan bagian dalam berulir tumpuan pompa
dengan selotip;
4) Sambungkan ujung rangkaian pipa hisap PVC ini dengan tumpuan pompa;
5) Langkah ini dilakukan dengan cara yang sama dengan pelaksanaan pipa hisap GI diatas.
i. Pengembangan sumur;
Sejalan dengan penyambungan pipa hisap dan badan pompa, penopang pompa (dari bambu)
juga dipasang dan selanjutnya pompa tangan dapat dicoba. Pemompaan dilakukan sehingga
semua kotoran (pasir dan tanah) yang mengeruhkan air semua terangkat dan air yang
dipompa jernih;
j. Pengisian kerikil, pasir dan adukan semen;
Selanjutnya, diatas kerikil tadi diisi dengan pasir setinggi lebih kurang 1 meter dari permukaan
tanah. Kemudian dilapisi dengan adukan semen sehingga bagian ini kedap air.

Gambar 7 Pengisian Kerikil, Pasir dan Adukan Beton

k. Pembuatan lantai sumur dan landasan pompa dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Sebelum lantai sumur dan landasan pompa dibuat, pompa dan bambu penopang diangkat
dipindahkan dan lubang pipa hisap ditutup;
2) Tanah di sekitar pompa dibersihkan dan digali sedalam 5cm, panjang 210cm, lebar 210 cm,
diisi pasir lebih kurang 3cm, diratakan. Kemudian siram dengan air sampai rata;
3) Pasang cetakan lantai, kemudian cor dengan campuran beton, 1 pc : 2 ps : 3 krl;
4) Setelah lantai agak kering pengecoran ini dilanjutkan dengan mengecor tugu/pilar pompa
dengan menggunakan cetakan papan;
5) Buat saluran pembuangan dengan kondisi sebagai berikut :
Lebar : 10cm
Dalam : 10cm
Panjang : 9cm
Kemiringan : 0,01m/m
6) Biarkan konstruksi ini selama seminggu dan setiap hari beton ini dibasahi air, agar
pengerasannya sempurna;
7) Setelah seminggu buka penutup pipa hisap. Untuk membunuh kumah penyakit masukkan
larutan kaporit 50 ppm sebanyak 20 liter. Biarkan larutan kaporit tersebut berada didalam
pipa hisap selama 24 jam;
8) Pasang pompa dan lakukan pemompaan sehingga bau kaporit hilang;
9) Pompa tangan dangkal siap dipakai.

7.7.2 Pompa Tangan Sedang

a. Siapkan perkakas (pompa, pipa PVC Ø3” saringan PVC Ø1¼”, pipa tegak Ø2” tangkai pompa, dan
lain-lain) di dekat lokasi sumur;
b. Pemasangan saringan PVC dan pipa selubung PVC:
1) Sambungkan pipa selubung PVC Ø3” dengan ujung Ø3” dari sok ukuran 3 x Ø1¼” dengan
lem PVC;
2) Sambungkan ujung Ø1¼” (dari rangkaian pipa selubung PVC dengan sok turunan) dengan
saringan PVC Ø1¼” (ujung lain dari saringan PVC yang sudah ditutup dengan dop);
3) Masukkan rangkaian ini ke dalam sumur dengan saringan PVC di bagian bawah.
Selanjutnya sambungkan pipa selubung PVC kedua dan seterusnya sehingga saringan PVC
tepat berada pada lapisan air tanah (waktu pemboran letak bagian ini sudah ditandai).
c. Pengisian kerikil, tanah dan pengecoran:
1) Melalui sela-sela luar antara pipa selubung dan sumur bor diisikan kerikil yang berukuran
diameter rata-rata 0,5cm. Pengisian dilakukan hingga tinggi lapisan kerikil paling kurang
sama tinggi dengan ujung paling atas dari saringan PVC;
2) Isi dan padatkan tanah di atas kerikil tersebut dan tinggi lapisan tanah ini sampai lebih
kurang 0,5m dari permukaan tanah;
3) Bagian yang tersisa setinggi lebih kurang 0,5m dicor dengan beton.
d. Pembuatan lantai sumur dan landasan pompa:
1) Bersihkan dan ratakan daerah sekeliling pipa selubung dengan ukuran 2m x 2m. Buang
rumput, belukar, batu dan lain sebagainya;
2) Tentukan arah aliran air buangan dan tambahkan pasir sampai kemiringan 1:30 tercapai
(bagian terendah dari daerah kerja tidak boleh lebih dari 5cm di bawah permukaan tanah);
3) Potong pipa selubung sehingga setinggi lebih kurang 30cm di atas muka pasir;
4) Gali lubang berukuran 35cm x 35cm dan dalam 7,5cm di sekeliling pipa selubung;
5) Pasang bagian bawah tegakan pompa pada pipa selubung. Buat garis tegak lurus persis di
atas lingkaran tanda untuk menunjukkan arah corong pompa. Penunjuk ini harus
mengarah ke bawah (dengan kemiringan) untuk mendapatkan aliran air buangan yang
baik. Bagian dalam tegakan pompa yang mempunyai penahan/penyangga pipa selubung.
Lingkaran tanda tegakan pompa harus lebih kurang 7,5cm di atas lapisan pasir dan lebih
kurang 15cm di atas dasar lubang;
6) Isi lubang dengan adukan beton. Adukan beton disekeliling tegakan pompa harus
diperkuat dengan besi beton Ø6” yang dibuat berbentuk bujur sangkar dengan sisi 25cm
ditempatkan lebih kurang 2,5cm lebih tinggi dari lantai;
7) Lingkari daerah yang akan di beton dengan batu bata atau dinding tanah dan isi dengan
adukan beton. Jaga agar kemiringan tetap terjaga;
8) Adukan beton diisikan sampai pada lingkaran tanda pada tegakan pompa, sehingga tebal
plat beton mencapai 7,5cm;
9) Hari berikutnya buat saluran air bangunan. Buat saluran kecil di tengah (pakai batu bata
dan adukan semen) jaga agar lantai tidak rusak dengan membiarkan sampai kering (lebih
kurang 8 hari).
e. Pemasangan pipa tegak dan tangkai pompa (dengan penghisap):
1) Masukkan klep dasar (dengan bola di dalam dan cincin) ke dalam salah satu pipa tegak;
2) Sambungkan ujung bawah pipa tegak (panjang lebih kurang 0,5m) dengan pipa tegak tadi,
sehingga klep dasar berada di dalamnya;
3) Sambungkan ujung atasnya (yang dilengkapi dengan cincin penyambung) dengan pipa
tegak. Sambung bagian ini dengan pipa tegak kedua;
4) Turunkan potongan No. 1 dengan mendahulukan ujung bawah pipa tegak, selanjutnya
ujung dari potongan ini disambungkan dengan pipa tegak kedua dan seterusnya.
Dilanjutkan dengan menyambungkan potongan ini dengan potongan No. 2 yaitu ujung
yang tidak ada cincin penyambung. Pipa selesai disambung, dimana ia menggantung pada
ujung bawah tegakan pompa pada cincin penyambung;
5) Sambungkan ujung atas tegakan pompa dengan ujung bawahnya. Gunakan corong pompa
sebagai pegangan jangan pakai bekas lain. Bila sudah disambung, ujung corong pompa
harus mengarah sesuai kemiringan lantai. Longgarkan skrup puncak ujung atas;
6) Sambung tangkai pompa (dengan penghisap) dengan tangkai pompa lain. Kunci
sambungan dengan jepitan pengunci. Masukkan secara hati-hati kedalam pipa tegak.
Paking tidak boleh rusak (jika perlu tekan paking dengan keras dalam alurnya dalam
beberapa jam ia akan mengembang kembali);
7) Turunkan semua tangkai pompa, sambung dengan yang terdahulu menggunakan jepitan
pengunci, bagian yang pendek (0,45m) harus disertakan;
8) Pegangan dengan alur dudukan sudah terpasang (hitam) disambung dengan tangkai
pompa terakhir dengan jepitan pengunci. Sesudah itu diturunkan gunakan pegangan
pompa untuk menekan alur adukan pada tegakan pompa dan kunci ia akan dengan
mengencang kedua sekrup yang disebut pada 12. Sekarang pemasangan pompa tangan
sudah selesai. Pompa kira-kira sampai air yang keluar jernih. Biarkan air terbuang. Sesudah
itu air bisa dipakai.

7.7.3 Pompa Tangan Dalam

a. Persiapan peralatan (kunci trimo, rantai, klem, dan sebagainya) serta bahan-bahan (pompa,
pipa PVC Ø4”, saringan PVC Ø1¼”, silinder, dan lain-lain) di dekat lokasi sumur;
b. Pemasangan saringan PVC dan pipa selubung PVC:
1) Sambungkan pipa selubang PVC Ø4” dengan ujung Ø4” dari sok turunan 4” x 1¼” (dari
rangkaian pipa selubang PVC dan sok turunan ) dengan saringan PVC Ø1¼” (ujung lain dari
saringan PVC yang sudah ditutup dengan dop);
2) Masukkan rangkaian ini ke dalam sumur (saringan PVC di bawah). Selanjutnya,
sambungkan pula pipa selubung PVC kedua dan seterusnya sehingga saringan PVC tepat
berada pada lapisan air tanah (pada waktu pemboran sudah ditandai);
3) Potong ujung pipa selubung yang berlebih di atas permukaan tanah sehingga tersisa lebih
kurang 40cm.
c. Pengisian kerikil, pasir dan pengecoran:
1) Melalui sela-sela luar antara pipa selubang dan sumur bor diisikan kerikil yang berukuran
diameter rata-rata 0,5cm. Pengisian ini sedemikian rupa, sehingga tinggi kerikil paling
kurang sama tinggi dengan ujung paling atas dari saringan PVC;
2) Selanjutnya, diatas kerikil ini diisikan tanah dan dipadatkan, tinggi tanah ini sampai kurang
lebih 0,5m dari permukaan tanah;
3) Bagian yang tersisa 0,5m dicor dengan beton.
d. Pembuatan lantai sumur dan pemasangan tabung penyangga pompa:
1) Tutup pipa selubang, kemudian gali tanah di sekeliling pipa selubang dengan ukuran:
a) Panjang : 75cm
b) Lebar : 75cm
c) Kedalaman : 40cm
2) Isikan adukan beton (1 semen : 2 pasir : 4 kerikil) ke dalam lubang di atas setinggi 8cm;
3) Buka tutup pipa selubang. Kemudian pasang tabung penyangga pompa diatas pipa
selubang (gunakan water pas untuk memastikan bawa tabung penyangga itu terpasang
tegak lurus);
4) Agar tidak ada batu atau sampah masuk ke dalam sumur, tutup tabung penyangga
pompa dengan cara berikut ini:
a) Pasang tangki air dengan baut dan mur pada tabung penyangga pompa;
b) Pasang kepala pompa pada tangki air dengan baut dan mur;
c) Balut kepala pompa dengan kain.
5) Isi kembali lubang dengan adukan beton yang sama dengan langkah pada no. 2 sampai
lubang tertimbun rata dengan muka tanah. Periksa juga dengan water pas bahwa flens dari
tabung penyangga pompa dalam keadaan mendatar;
6) Saat adukan beton masih basah, buat lantai sumur dan saluran pembuangan. Biarkan
lantai sumur dan saluran pembuangan sampai kering (lebih kurang 7 hari).
e) Pemasangan silinder, rod, pipa hisap dan tangki air:
1) Sebelum disambungkan dengan rod dan pipa hisap, periksa silinder apakah berfungsi
dengan baik atau tidak;
2) Dengan menggunakan sok dan kontra mur, sambungkan rod pertama dengan silinder;
3) Sambungkan pula pipa hisap pertama dengan silinder;
4) Masukkan silinder dengan rod dan pipa hisap pertama ke dalam sumur tahan pipa dengan klem;
5) Sambungkan pula rod (selalu gunakan sok dan kontra mur) dan pipa hisap berikutnya
dengan rod dan pipa hisap pertama dan seterusnya sampai silinder tepat berada di bawah
muka air tanah minimum. Kemudian potong pipa hisap sesuai dengan panjang ulir yang
cocok untuk penyambungan dengan ”Tangki Air” (kira-kira 4cm lebih tinggi dari ujung atas
tabung penyangga pompa);
6) Pasang dan sambungkan ”Tangki Air” dengan pipa hisap paling atas. Kemudian pasang Pipa
pengangkat pada tangki air;
7) Tahan pipa pengangkut dengan alat pengangkut pipa, kemudian lepas dan pindahkan klem
dari selanjutnya dengan perlahan-lahan turunkan tangki air, sehingga lubang-lubang baut dari
tabung penyangga pompa dan pancuran mengarah ke arah saluran pembuangan.
f. Pemasangan kepala pompa dan tangkai pompa:
1) Tekan rod ke bawah sedalam mungkin kemudian tandai rod dengan gergaji besi setinggi
ujung atas dari Tangki Air;
2) Angkat rod setinggi mungkin kemudian pasang alat penahan rod. Untuk mencegah
jatuhnya potongan rod yang dipotong kedalam sumur, tutup bagian atas dari tangki air,
dengan kain, selanjutnya potong rod pada bagian yang sudah ditandai dan kikir bagian
bekas terpotong itu;
3) Buat ulir rod dengan sney rod paling kurang sepanjang 5cm. Periksa dengan kontra mur
apakah ulir sudah baik (kontra mur harus dapat diputar pada ulir tersebut dari awal sampai
ujung ulir dengan hanya menggunakan tangan;
4) Turunkan kepala pompa ke atas tangki air. Dalam hal ini rod masuk ke dalam lobang-lobang
yang ada pada kepala pompa. Kemudian pasang kontra mur pada rod;
5) Sambungkan rantai pada rod. Kuatkan rod secara penuh kearah kopling rantai. Selanjutnya
dengan menggunakan 2 buah kunci pas (17 x 19) putar kontra mur berlawanan arah
dengan kopling rantai;
6) Dengan menggunakan pipa yang dimasukkan pada lobang kepala pompa, angkat kepala
pompa perlahan-lahan. Kemudian angkat dan pindahkan alat penahan rod. Kemudian
turunkan kepala pompa tepat berada diatas lobang-lobang baut ”Tangki Air” pasang baut
dan mur,atur kontra mur dan kuatkan secara penuh;
7) Melalui kepala pompa masukkan tangkai pompa, kemudian sambungkan rantai dengan
tangki pompa menggunakan baut. Dengan menggunakan dua kunci pas (17 x 19) pasang mur
dan putar secara penuh sehingga sambungan kuat;
8) Angkat kopling rantai dengan batangan besi, kemudian atur tangkai pompa dan masukkan as
pompa ke lobangnya. Selanjutnya pasang berturut-turut cincin penutup, mur dan kontra mur
pada as pompa dengan kuat. Sebelum pompa dicoba, berilah rantai minyak atau oli.

7.8 Pengoperasian
7.8.1 Persiapan Pengoperasian

Persiapan pengoperasian sumur pompa tangan meliputi pegecekan sumur pompa tangan dan
perlengkapannya dari kerusakan dan kebocoran.

7.8.2 Pelaksanaan Pengoperasian

Pelaksanaan pengoperasian sumur pompa tangan sebagai berikut:


a. Gerakkan tangkai pengungkit pompa ke atas dan ke bawah secara teratur;
b. Hindarkan pemompaan dengan menghentak-hentakkan tangkai pengungkit;
c. Letakkan tangkai pengungkit pompa pada posisi tegak setelah selesai pemompaan;
d. Bersihkan lantai di sekitar sumur pompa;
e. Usahakan tidak ada air yang menggenang di sekitar pompa karena dapat masuk ke dalam sumur
pompa dan mengotori sumber air.
7.9 Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi pemeliharaan harian atau mingguan, pemeliharaan bulanan, dan


pemeliharaan tahunan sesuai Tabel 8 berikut ini :

Tabel 8 Pemeliharaan Sumur Pompa Tangan


Perlengkapan sistem Pemeliharaan Keterangan
Harian / Mingguan Bulanan Tahunan
Sumur pompa tangan
1. Saluran, lantai, tangkai √ √ √ – Bersihkan kotoran,
pengungkit pompa, pelumasan
kepala T, ruang – Periksa keretakan,
penampung pengungkit kebocoran, perbaikan,
karet packing. penggantian
2. Silinder klap pengisap √ √ – Pengecatan.
karet penghisap bawah, – Periksa terhadap
dan penghisap serta keausan, pembersihan,
tangkai penghisap atas. pengecatan.

7.10 Rehabilitasi

Perbaikan modul sumur pompa tangan dilakukan sebagai berikut:


a. Perbaiki kerusakan/keretakan lantai sumur pompa;
b. Perbaiki kerusakan pen, karet packing, dan silinder;
c. Perbaiki kerusakan saluran pembuangan.

8. Evaluasi

Setelah mendapatkan penjelasan dari narasumber dan membaca modul ini, peserta menjawab
pertanyaan berikut:
a. Apakah yang dimaksud kecepatan penghirup pompa?
b. Apa yang dimaksud karet penghisap?
c. Jelaska pengoperasian pompa tangan?
d. Jelaskan jenis-jenis pemeliharaan pompa tangan?

9. Penutup

Sosialisasi ini untuk mewujudkan kemandirian masyarakat (PACMAS) saat dalam


penyelenggaraan sistem penyediaan air minum.
10. Referensi

Undang-undang NO. 7/2004 Tentang : Sumber Daya Air


PP No. 16/2005 Tentang: Sistem Penyediaan Air Minum
Permen PU No. 18/2007 Tentang: Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum SNI 03-2916-1992 Spesifikasi Sumur Gali untuk Sumber Air Bersih
Pt. T. 33-2000 Tentang Tata Cara Pemeliharaan Pompa Tangan Dangkal untuk Air Bersih.
Lampiran A

Konstruksi pompa tangan dangkal

Gambar A.1 - Bagian utama pompa Gambar A.2 - Bagian-bagian badan dan
tangan dangkal penghisap
Lampiran B

Jenis-jenis sistem sumur pompa tangan dalam

Gambar B.1 - Sumur pompa tangan dalam sistem I


Gambar B.2 - Sumur pompa tangan dalam sistem II
Gambar B.3 - Sumur pompa tangan dalam sistem III
Lampiran C

Sumur pompa tangan dangkal

Gambar C.1 - Sumur pompa tangan dangkal dengan GIP


Gambar C.2 - Sumur pompa tangan dangkal dengan PVC
Gambar C.3 - Sumur pompa tangan dangkal dengan pompa tangan
Lampiran D

Gambar teknis sumur pompa tangan dangkal

Gambar D.1 - Denah dan potongan dalam


Gambar D.2 - Potongan sumur pompa tangan dangkal
Lampiran E

Sumur pompa tangan dalam

Gambar E.1 - SPT dalam dengan PVC


Gambar E.2 - Detail dasar pompa dalam

Anda mungkin juga menyukai