Anda di halaman 1dari 15

EKOSISTEM

LAMUN DAN
MANGROVE
EKOSISTEM
LAMUN
Pengertian
Lamun adalah tumbuhan berbunga dan masuk kedalam
jenis tumbuhan monokotil, yang tumbuh di perairan
dangkal dan dapat membentuk hamparan padang seperti
ilalang di daratan. Ekosistem padang Lamun dapat ditemui
disekitaran daerah pesisir dengan kedalaman 5 meter
(apabila kondisi laut sedang pasang) (Sitaba et al., 2021).
Pada ekosistem Lamun terjadi hubungan timbal balik
antara komponen abiotik dengan komponen biotik hewan
dan tumbuhan.
Ciri-ciri dan Habitat Ekosistem Padang Lamun
Menurut Tangke (2010) Lamun termasuk kedalam Famili : Hydrocharitaceae
Subfamili : Hydrocharitaceae. Lamun paling sering dijumpai pada wilayah mid-interdal dari kedalaman 0,5-10m,
namun juga sangat banyak pada wilayah sublitoral. Lamun terdiri atas akar, rhizoma dan batang, dan daun. Di
Indonesia Lamun biasanya tumbuh pada daerah pasang surut dan sekitar pulau-pulau karang. dan juga dapat
tumbuh pada daerah substrat dengan dasar lumpur, pasir berlumpur, pasir dan pecahan
karang.

Fungsi Ekosistem Lamun


1. 1. Produsen Primer
2. 2. Habitat Biota
3. 3. Penangkap Sedimen serta Penahan Arus dan Gelombang
4. 4. Pendaur Zat Hara5. Penyerap Karbon
Jenis” Lamun
Jenis lamun yang dapat dijumpai adalah 12 jenis, yaitu
Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea
rotundata, Cymodocea. serrulata, Haludole pinifolia,
Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis,
Halophila minor, Halophila spinulosa, Syringodium
iseotifolium, dan Thalassodendron ciliatum.
Manfaat Ekosistem Padang Lamun
Manfaat Padang Lamun diantaranya adalah sebagai media untuk filtrasi atau menjernihkan perairan laut dangkal, dimana
lamun berperan dalam menyaring debu-debu yang terdapat di permukaan air laut. Padang lamun berfungsi sebagai tempat
tinggal berbagai biota laut, termasuk biota laut yang bernilai ekonomis, seperti ikan baronang/lingkis, ikan cendro, rajungan
atau kepiting, teripang dan lain-lain. Keberadaan biota tersebut bermanfaat bagi manusia sebagai sumber bahan makanan.

Manfaat lainnya yaitu sebagai tempat mencari makanan bagi berbagai macam biota laut, terutama ikan cendro dan penyu yang
hampir punah, mengurangi besarnya energi gelombang di pantai dan berperan sebagai penstabil sedimen sehingga mampu
mencegah erosi di pesisir pantai dan berperan dalam Berperan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Ekosistem lamun
juga mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal, Tetapi
keberadaan padang juga dapat rusak. Kerusakan padang lamun dapat disebabkan oleh faktor alam dan manusia.
BIOTA YANG HIDUP DI PADANG
LAMUN
1. Crustacea : Crustacea paling banyak ditemukan di padang lamun, terdiri
atas: Amphipoda (terutama Gammaridae), udang (Macrura), kepiting
(Brachyura), & kumang (Anomura); serta Stomatopoda.
2. Echinodermata : Echinodermata yang sering hadir di padang lamun
adalah Asteroidea (Protoreaster nodosus, Protoreaster lincki, Pentaceraster
sp., Echinaster luzonicus, Linckia laevigata, Culcita novaeguineae, &
Nardoa tuberculata)), Echinoidea (Tripneustes gratilla, Astropyga radiata,
Temnopleurus toreumaticus, Echinothrix calamaris, Diadema setosum, &
Mespilia globosus.), Holothuroidea, Ophiuroidea, & Crinoidea.
3. Molusca : Mollusca penghuni padang lamun umunya Gastropoda,
Pelecypoda, & Cephalopoda dan hidup di karang mati, yang hidup di
padang lamun hanya sedikit seperti Pyrene versicolor, Strombus labiatus, S.
luhuanus, & Cymbiola verpestilio.
4. Meiofauna : Taksa meiofauna yang umum dijumpai pada sedimen adalah
Nematoda, Foraminifera, Copepoda, Ostracoda, Turbellaria, & Polychaeta.
5. Ikan : Jenis-jenis ikan tipikal padang lamun di antaranya adalah
Syngnathoides biaculeatus, Novaculichthys sp., Pervagor sp. &
Centrogenys vaigiensis.
Ekosistem
Mangrove
Pengertian
Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan peralihan antara
komponen daratan dan lautan. Mangrove telah diketahui memiliki
manfaat ganda (multiple use) dan merupakan mata rantai yang
penting dalam memelihara siklus biologi di suatu perairan.
Menurut Imran (2016), ekosistem hutan mangrove merupakan
salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas tinggi
dibandingkan ekosistem lain dengan dekomposisi bahan organik
yang tinggi, dan menjadikannya sebagai mata rantai ekologis
yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup yang berada di
perairan sekitarnya.
Ciri” Mangrove
Disebut hutan karena di sana ada pepohonan yang tumbuh dalam jumlah yang
massif. Namun, hutan mangrove memiliki ciri-ciri khusus antara lain:
• Terdapat tumbuhan bakau yang mendominasi kawasan hutan, dimana akarnya
tampak ke permukaan dengan jelas.
• Eksistensi hutan mangrove sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
• Tumbuh di perairan payau, atau wilayah yang mengalami pencampuran antara
air tawar dan air asin.
• Hutan mangrove berkembang di wilayah yang berlumpur dan terjadi akumulasi
bahan organik.
Jenis” Mangrove
Jenis mangrove dapat dibedakan dari struktur
perakarannya, bentuk daun serta bentuk buahnya. Berikut
merupakan pengenalan jenis mangrove yaitu: Lumnitzera,
Excoaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphiphora dan Nypa.
Dan yang biasa ditemukan di Indonesia, yaitu: Avicennia,
Bruguiera, Ceriops, Rhizhopora, Sonneratia
Manfaat hutan mangrove dapat dilihat dari
kegunaan yang dapat diberikan bagi kehidupan Mockup:
manusia. Aneka kegunaan hutan tersebut
Manfaat Mangrove
dibedakan berdasarkan tingkatan ekosistem.
Tingkatan pertama adalah berdasarkan tingkat
ekosistem secara keseluruhan dan yang kedua
computer
adalah berdasarkan tingkat komponen
ekosistem sebagai rumah utama
Rantai Makanan Langsung
Pada rantai makanan langsung yang bertindak sebagai produsen adalah
tumbuhan mangrove. Tumbuhan mangrove ini akan menghasilkan serasah
yang berbentuk daun, ranting, dan bunga yang jatuh ke perairan.
Selanjutnya sebagai konsumen tingkat satu adalah ikan-ikan kecil dan
udang yang langsung memakan serasah mangrove yang jatuh tersebut.
Untuk konsumen tingkat dua adalah organisme karnivora yang memakan
ikan-ikan kecil dan udang tersebut. Selanjutnya untuk konsumen tingkat
tiga terdiri atas ikan-ikan besar maupun burung – burung pemakan ikan.
Pada akhirnya konsumen tingkat tiga ini akan mati dan diuraikan oleh
detritus sehingga akan menghasilkan senyawa organic yang bisa
dimanfaatkan oleh tumbuhan mangrove tersebut.
Rantai Makanan Tidak Langsung / Rantai
Detritus
Pada rantai makanan tidak langsung atau rantai detritus ini melibatkan
lebih banyak organisme. Bertindak sebagai produsen adalah mangrove
yang akan menghasilkan serasah yang berbentuk daun, ranting, dan bunga
yang jatuh ke perairan. Selanjutnya serasah ini akan terurai oleh detrivor /
pengurai. Detritus yang mengandung senyawa organic kemudian akan
dimakan oleh Crustacea, bacteria, alga, dan mollusca yang bertindak
sebagai konsumen tingkat satu. Khusus untuk bacteri dan alga akan
dimakan protozoa sebagai konsumen tingkat dua. Protozoa ini kemudian
akan dimakan oleh amphipoda sebagai konsumen tingkat tiga. Lalu, baik
crustacea ataupun amphipoda ini dimakan oleh ikan kecil (Konsumen
Tingkat 4) dan kemudian akan dimakan oleh ikan besar (konsumen 5).
Selanjutnya untuk konsumen tingkat enam terdiri atas ikan-ikan besar
maupun burung – burung pemakan ikan dan pada akhirnya konsumen
tingkat enam ini akan mati dan diuraikan oleh detritus sehingga akan
menghasilkan senyawa yang bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan mangrove
tersebut.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai