Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TERMODIMIKA : SUHU, SUHU PADA TUBUH MANUSIA


ANOMALI AIR”

DISUSUN OLEH :
❖ Chores Maruli Tua Sinaga (4223141030)
❖ Nurul Amalia Harahap (4223341032)
❖ Ro Kasih Karunia Pasaribu (4223341009)
❖ Sri Tama Rotua Sianturi (4223341013)
❖ Rika Malem Margaretta Br. Gurusinga (4221141022)

Kelas : PSPB D 2022


Dosen Pengampuh : Deo Demonta Panggabean, S.Pd., M.Pd
Mata Kuliah : Fisika Umum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ini
TERMODIMIKA : SUHU, SUHU TUBUH MANUSIA, ANOMALI AIR” sebagai tugas kuliah.

Makalah ini telah kami susun dengan baik dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
terimakasih kami ucapkan kepada bapak dosen pengampu matakuliah fisika umum yaitu bapak
Deo Demonta Panggabean, S.Pd., M.Pd dan juga teman-teman yang membantu dalam berbagai
hal. Harapan kami, informasi dan perihal yang terdapat dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar selanjutnya kami dapat menghasilkan makalah yang lebih
baik lagi.

Medan, April 2023

Kelompok 6

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2


BAB I ......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan .............................................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 6
2.1 TERMODIMIKA ............................................................................................................................ 6
A. Hukum Pertama Termodinamika .............................................................................................. 7
B. Hukum Termodinamika Kedua.................................................................................................. 8
2.2 SUHU ............................................................................................................................................. 10
2.3 ANOMALI AIR ............................................................................................................................. 12
BAB III .................................................................................................................................................... 14
PENUTUP ............................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Termodinamika adalah ilmu tentang energi yang secara spesifik membahas tentang hubungan
antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat
terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik,
energi nuklir, energi gelombang electromagnet, energi akibat gaya magnet, dan lain-lain. Energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk yang lain tanpa
ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi.
Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-
hari. Bumi setiap hari menerima energy gelombang elektromagnetik dari matahari, dan dibumi
energi tersebut berubah menjad energi panas, energi angin, gelombang laut, peroses pertumbuhan
berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga
merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi
energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi
pikiran kita.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsipalamiah dalam
berbagai proses termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentukmekanisme untuk membantu
manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut maupun udara
merupakan contoh yang sangat kita kenal darimesin konversi energi, yang merubah energi kimia
dalam bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau
perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-pabrik dapat
memperoduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin pembangkit energi listrik yang
menggunakan prinsip konversi energy panas dan kerja. Untuk kenyamanan hidup, kita
memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan
prinsip dasar termodinamika.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Termodinamika?
2. Apa yang dimaksude dengan Hukum Pertama dan Kedua Termodinamika?
3. Apa yang dimkasud dengan Suhu?
4. Apa yang dimaksud dengan Anomali Air?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Termodinamika
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hukum Pertama dan Kedua Termodinamika
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Suhu
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Anomali Air

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 TERMODIMIKA
Termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang namanya Termofisika
(Thermal Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan
kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar
(makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Besaran-besaran yang
berskala kecil (mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau
Fisika Statistik (Statistical Physics).
Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara besaran
fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis ini disebut
koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan hubungan antar besaran fisis
diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan perilaku zat di bawah
pengaruh kalor. Jadi, Termodinamika merupakan ilmu yang berlandaskan pada hasil-hasil
eksperimen.
Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu ranting dari Ilmu Alam, Ilmu
Thobi’ah, atau Fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan setimbang terhadap
perubahan temperatur, tekanan, volume, dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada
empat konsepsi empiris, yaitu: hukum ke nol, pertama (yang berkaitan dengan kerja suatu sistem),
kedua, dan ketiga Termodinamika. Oleh karena itu, sebagian ahli menyatakan, Termodinamika
merupakan ranting Fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dan kerja.
Ada dua pendapat mengenai pemanfaatan Termodinamika. Versi pertama datang dari
Fisikawan dan Kimiawan. Mereka lebih condong menggunakan Termodinamika untuk
meramalkan dan menghubungkan berbagai sifat zat di bawah pengaruh kalor dan mengembangkan
data termodinamis. Versi kedua berasal dari para Insinyur (Engineer). Mereka lebih condong
menggunakan data termodinamis dan gagasan dasar ketetapan energi serta produksi entropi untuk
menganalisis perilaku sistem yang kompleks.

6
Secara umum Termodinamika dapat dimanfaatkan untuk:
1. menjelaskan kerja beberapa sistem termodinamis.
2. menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
3. menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis sama sekali tidak mungkin dapat bekerja.
4. landasan teoritis para Insinyur perencana dalam mendisain suatu sistem termodinamis;
misalnya: motor bakar, pompa termal, motor roket, pusat pembangkit tenaga listrik, turbin gas,
mesin pendingin, kabel transmisi superkonduktor, laser daya tinggi, dan mesin pemanas surya.
Termodinamika memusatkan perhatiannya pada faham mengenai:
1. ketetapan energi.
2. ketetapan entropi, dalam arti, proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat terjadi, namun
proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi.
3. entropi yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah daya berguna maksimum yang dapat
diperoleh dari berbagai sumber energi untuk melakukan kerja.

A. Hukum Pertama Termodinamika


Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam
dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai
ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum pertama termodinamika adalah
konservasi energi. Secara singkat, hukum tersebut menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah dari bentuk bentuk yang satu
ke bentuk yang lainnya. Untuk lainnya. Untuk tujuan termodinamik, termodinamik, perlu lebih
spesifik spesifik dan menguraikan hukum tersebut secara lebih kuantitatif. Termodinamika
memperhitungkan hubungan antara system S, misalnya gas dalam silinder. Sistem dan lingkungan
merupakan semesta U. Energi sestem (Es) adalah jumlah energi kinetik molekul-molekul system
(energi termal) dan energi potensial atom-atom dalam molekul (energi kimia). Energi Es
bergantung pada keadaan system, berubah ketika keadaan berubah. Misalnya, perubahan Isobaric,
sumber panas meningkatkan energi termal system. Jika sumber panas adalah bagian dari
lingkungan, energi Eε lingkungan lingkungan juga beru juga berubah. Huk bah.
Hukum pertama termodinamika pertama termodinamika mengatakan mengatakan bahwa en
bahwa energi Eu ergi Eu semesta Eu = Es + Eε Tidak berubah.Ini berarti, jika Es dan Eε adalah
energi adalah energi sistem dan lingku sistem dan lingkungan ketika ngan ketika sistem berada

7
pada berada pada satu keadaan satu keadaan dan E’s dan E’s dan E’ε adalah energi ketika sistem
berada pada keadaan lain, maka E’s + E’ε = Es + Eε atau (E’s – Es ) + ( E’ε - E ε )
Seperti sebelumnya, delta digunakan sebagai awalan yang berati “perbedaan dalam“ atau
“perubahan dari“.Secara spesifik ΔES adalah energi dari keadaan akhir sistem dikurangi energi
dari keadaan awal, ΔES = E’S – ES Dan ΔES adalah energi akhir lingkungan dikurangi energi
awal
ΔEε = E’ε – Eε

Hubungan simbol-simbol dapat dituliskan

ΔES + ΔEε = 0 atau


ΔES = - ΔEε hukum pertama

Ini adalah ungkapan matematika yang sesuai untuk hukum pertama termodinamika. Persamaan
tersebut digunakan untuk menghitung perubahan energi sistem jika perubahan energi lingkungan
diketahui, dan serbaliknya.

B. Hukum Termodinamika Kedua


Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Sebuah benda dengan massa m dilepaskan
dari ketinggian h secara spontan jatuh ke tanah, kemudian diam. Pada situasi ini energi semest
adalah jumlah energi termal benda, energi termal tanah dan energi mekanik benda.Sebelum
dilepaskan, benda mempunyai energi mekanik yang sama dengan energi potensialnya U = mgh,
dan setelah benda tersebut diam di tanah, energi mekaniknya nol. Pada proses ini, dengan demikian
energi mekanik semesta berkurang dari mgh menjadi nol.Jika energi total semesta tidak berubah
(hukum pertama termodinamika), energi termal semesta dapat meningkat dengan mgh.
Peningkatan energi termal menunjukan peningkatan yang kecil pada temperatur benda dan tanah.
Sebagaimana diketahui dari pengalaman sehari-hari bahwa suatu benda yang awalnya diam di
tanah tidak akan pernah secara spontan meloncat ke udara.Hal tersebut tidak mungki terjadi karena
melanggar hukum pertama.Jika sebuah benda meloncat ke udara, akan terjadi peningkatan
peningkatan energi mekanik mekanik semesta.Hal semesta.Hal ini tidak akan melanggar

8
melanggar hukum pertama, bagaimanapun jika terdapat terdapat hubungan hubungan penurunan
energi termal semesta.Hukum semesta.Hukum pertama pertama tidak menjelaskan mengapa benda
tidak pernah meloncat ke udara secara spontan. Proses bendameloncat ke udara secara spontan
adalah kebalikan dari proses benda jatuh ke tanah secara spontan. Satu proses terjadi dengan
mudah. Sedangkan proses kebalikannya tidak akan pernah terjadi sama sekali.Banyak proses
irreversibel yang lain yang dapat terjadi hanya dalam satu arah.Sebagai contoh, ketika benda yang
dingin dan benda panas bersentuhan, kalor selalu mengalir dari benda panas kebenda yang dingin,
dan tidak pernah dari benda dingin ke benda yang panas.

9
2.2 SUHU
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyaraka
untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
(Hidayati, 2011).
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dingin dari suatu material. Ukuran panas
dingin ini relatif terhadap keadaan material tersebut. Suhu yang menjadi acuan disini adalah
suhu campuran air dan es yang didefinisikan sebesar 0oC pada skala Celcius. Untuk suhu
tertinggi digunakan suhu campuran air mendidih dan uap ( air mendidih) pada tekanan
atmosfer sebesar 100oC. Alat yang digunakan dalam pengukuran suhu adalah termometer,
dalam fisika alat yang paling tepat digunakan adalah termometer gas volume tetap.
Termometer ini menggunakan gas pada konsentrasi yang sangat rendah. Untuk keperluan
praktis digunakan termometer raksa, alkohol, termokopel dan masih banyak yang lainnya.
Pembicaraan suhu dalam fisika dikaitkan dengan nama termodinamika, dalam
pembahasannya tidak haya terdiskripsikan pada besaran suhu tetapi juga dipelajari besaran.
Kalor, Usaha, Entopi dan energi Gibs. Pembicaraan termodinamika juga selalu di aplikasikan
dalam suatu besaran yang disebut sistem. Dalam pembahasan selanjutnya sistem tidak terbatas
pada benda tak hidup tetapi manusia juga dapat dipandang sebagai sistem walaupun manusia
adalah material biologis. Karena manusia suatu sistem maka besaran energi dan lainya dalam
termodinamika dapat diaplikasikan pada sistem biologis.
Total energi dari suatu sistem sama dengan jumlah energi dari masing-masing partikel. Ada
dua cara total energi dalam sistem dapat berubah, yaitu dengan melibatkan usaha (kerja) dan
aliran panas yang di dalam system tersebut. Pengertian usaha dan panas di dalam suatu sistem
adalah cukup spesifik. Pemahaman tingkat energi dalam sistem ditentukan oleh sifat sistem
tersebut.
Dalam rangka memanfaatkan besaran suhu sebagai ukuran panas dingin suatu material
maka perlu dibuat skala ukuran dalam termometer. Termometer adalah alat yang dipakai untuk
mengukur suhu. Termometer ada beberapa jenis yaitu: termometer badan, termometer
laboratorium, termometer lingkungan dan lain- lain sesuai dengan pemanfaatannya.
Termometer yang digunakan mempunyai beberapa skala diantaranyaskala Celcius, Kelvin,

10
Reamur dan Fahrenheit. Skala termometer ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam
pemanfaatannya pada sistem biologi skala yang umum digunakan adalah Celcius.
Konversi skala pada termometer:
T(K) = T(oC) + 273.15..........................................2.1
T(R) = T(oF) + 456.67..........................................2.2
T(oC) = 1.8T(oC) + 32............................................2.3
T(R) = 1.8 T(K)......................................................2.4
Dimana :
T = suhu atau temperatur
K = skala Kelvin
C = skala Celcius
R = skala Reamur
F = skala Fahrenheit

11
2.3 ANOMALI AIR
Pada hukum termodinamika I, terjadi pemuaian zat. Dalam pemuaian zat cair terdapat
anomali air. Anomali air adalah sifat kekecualian air atau penyimpangan sifat air. Pada
umumnya, suatu zat akan memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika didinginkan, tetapi
air mempunyai sifat khas. Jika air dipanaskan antara suhu 00C – 40C, volumenya akan
menyusut. Hal ini karena molekul H2O dalam bentuk padat (es) penu dengan rongga,
sedangkan dalam bentuk bentuk cair (air) lebih rapat. Dengan demikian, pada saat dipanaskan,
molekul molekul H2O (es) akan merapat lebih dahulu, akibatnya volume menyusut. Oleh
karena itu es juga terapung di air.
Setiap benda memuai (volume benda bertambah) ketika suhu benda bertambah dan benda
menyusut (volume benda berkurang) ketika suhu benda berkurang. Air juga memuai ketika
suhunya bertambah dan menyusut ketika suhunya berkurang, tetapi tidak pada suhu 0oC –
4oC. Antara suhu 0 oC sampai 4 oC, volume air berkurang (air menyusut) seiring
bertambahnya suhu. Jika kita memanaskan air pada suhu 0 oC, semakin panas air, semakin
berkurang volume air. Proses penyusutan terhenti ketika air mencapai suhu 4 oC. Di atas 4 oC,
volume air bertambah (air memuai) seiring bertambahnya suhu. Sebaliknya, air memuai
(volume air bertambah) ketika suhunya berkurang dari 4 oC sampai 0 oC. Pada umumnya
umumnya benda akan memuai ketika memperoleh kalor sehingga ukurannya bertambah.
Partikel-partikel penyusun sebuah benda akan bertambah jaraknya jika bertambah jaraknya
jika memperoleh kalor sehingga memperoleh kalor sehingga hal ini berdampak pada
ukurannya. Melalui pemahaman ini kita dapat menduga menduga bahwa besi dengan massa
tetap akan memiliki volum lebih besar saat suhunya 1000C dibandingkan saat suhunya 00C.
Semakin tinggi suhu, maka volume suatu benda akan semakin besar. Lantas bagaimana dengan
air? Apakah air pada suhu 1000C memiliki volum yang besar dibandingkan pada suhu 00C ?
Berdasarkan uraian di atas maka kita harusnya sepakat menjawab 'ya'. Namun tahukah anda
bahwa disinilah letak menariknya sifat airyang dikenal dengan anomali air atau pengecualiaan
sifat air dari keadaan umum zat lainnya. Faktanya air memiliki volum terkecil pada suhu 40C.
Bukan hal yang aneh jika kita mengatakan bahwa volum bahwa volum air pada su air pada
suhu 100C memiliki volum lebih besar dibanding pada besar dibanding pada suhu 40C. Namun
bagaimana dengan air pada suhu 00C ? bagaimana dengan air pada suhu 00C ? Apakah memili
Apakah memiliki suhu yang lebih rendah dari air ber ki suhu yang lebih rendah dari air bersuhu

12
40C ? Jawabannya tidak. Ternyata air mengalami pemuaian ketika didinginkan mulai 40C
sama seperti saat air dipanaskan di atas suhu seperti saat air dipanaskan di atas suhu 40C. Aneh
40C. Aneh bukan! Artinya volum air terus bertambah bukan! Artinya volum air terus
bertambah saat didinginkan terus hingga akhirnya mencapai suhu 00C. Setelah mencapai suhu
00C. Pada umumnya air akan mengalami perubahan wujud dari air menjadi es. Air akhirnya
akan berwujud es pada suhu minus sehingga sudah jelas air pasti memiliki suhu yang lebih
tinggi dari es namun dengan sifat anomalinya ternyata air justru memiliki volum yang lebih
kecil.

13
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa hukum pertama
termodinamika menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup
sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukan terhadap sistem. Pengaplikasiannya dapat kita lihat pada termos yang digunakan
sebagai wadah air, terisolasi dar lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara diantara
tabung bagian dalam dan luar. Pada hukum kedua merupakan sebuah proses alami yang
bermula dalam keadaan setimbang berkhir dalam satu setimbang lain bergerak didalam arah
yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar dan mesin kalor
merupakan penerapan hukum kedua yakni perangkat yakni perangkat apapun yang mengubah
mengubah panas secara parsial parsial menjadi menjadi kerja atau energi. Pada hukum I
termodinamika juga terdapat anomali air. Yang mana jika tidak ada anomali air maka
kemungknan besar dasar lautan akan menjadi es sehingga kehidupan dasar laut akan musnah.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai