Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah : Termodinamika

MAKALAH

“TERMODINAMIKA DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Drs. Nurdin Bukit M.Si


Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 5 :

Aliffia Maydevina 4211121021


Ermila Sari Siregar 4212121001
Gilbran Fatwa Pradira 4211121026
Imay Isnaini 4213121026
Ira Maya Ningsih Damanik 4213121047
Jihan Nabilah Dinda 4213121041

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2021 D

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
membahas tentang “Termodinamika Dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-
Hari”.

Adapun tujuan dari tugas Makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Termodinamika. Dan tidak lupa pula kami berterimakasih kepada Dosen
pembimbing kami yaitu Bapak Prof. Dr. Drs. Nurdin Bukit M.Si dan Rajo Hasim
Lubis, S.Pd., M.Pd. atas arahan dan bimbingannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Terlepas dari itu semua, kami masih menyadari bahwa didalam tugas Makalah
ini masih banyak kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Namun,
kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
sekalian, dan kami juga berharap adanya saran dan kritik dari para pembaca atas
segala kekurangan yang terdapat didalam Makalah ini.

Medan, 13 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

1.2 Hukum Awal (Zeroth Law) ........................................................................ 3

2.2 Hukum Termodinamika I (Kekekalan Energi) .......................................... 4

3.2 Hukum Termodinamika II (Arah Reaksi Sistem) ...................................... 7

4.2 Hukum Termodinamika III ........................................................................ 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

1.3 Kesimpulan ...................................................................................................... 13


2.3 Saran ................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Termodinamika adalah salah satu teori utama fisika yang membahas hubungan
energi suatu sistem dan dapat digambarkan sebagai ilmu yang mempelajari besaran
fisika tertentu dan menjelaskan perilaku zat di bawah pengaruh panas.
Termodinamika memiliki beberapa peran penting dalam analisis pada sebuah sistem
yang terlibat dalam proses transfer energi (Sari, 2013). Termodinamika merupakan
ilmu energi yang mendalami mengenai hubungan antara panas, kerja, entropi, dan
kesepontanan proses (Yolanda, 2021).
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Proses thermodinamik yang berlangsung secara alami seluruhnya disebut proses
ireversibel (irreversible proces) proses tersebut berlangsung secara spontan pada satu
arah tetapi tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor perpindahan dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Proses reversibel adalah proses
thermodinamik yang dapat berlangsung secara bolak-balik. Sebuah system yang
mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan kesetimbangan
thermodinamika antara system itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium proces).
Aktivitas manusia sehari-hari pasti ada menerapkan termodinamika. Karena
termodinamika ini sangat penting dan sangat sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Termodinamika ini terdiri dari 4 hukum termodinamika, yaitu hukum
awal (0) dimana hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiganya, maka sistem ketiga tersebut dalam keadaan yang juga
setimbang satu sama lain. Hukum 1 Termodinamika yang menyatakan bahwa energi
tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, dan hanya bisa diubah bentuk energinya
saja. Hukum 2 Termodinamika menyatakan pembatasan perubahan energi dimana
alur kalor suatu objek dengan sistem memiliki sifat alami. Serta hukum 3
termodinamika menyatakan bahwa suatu sistem yang mencapai temperatur nol
absolut (temperatur dalam kelvin), semua prosesnya akan berhenti dan entropi sistem
akan mendekat nilai minimum.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja hukum-hukum termodinamika?
2. Bagaimana konsep dari hukum-hukum termodinamika?

1
3. Bagaimana penerapan setiap hukum-hukum termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hukum-hukum termodinamika
2. Untuk mengetahui konsep dari hukum-hukum termodinamika
3. Untuk mengetahui penerapan setiap hukum-hukum termodinamika dalam
kehidupan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

Hukum-hukum Termodinamika dan Penerapannya dalam


Kehidupannya Sehari-hari
Hukum dasar yang berlaku dalam sistem thermodinamika dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Hukum Awal (Zeroth Law)

Hukum ke 0 termodinamika berbunyi : ”Jika 2 buah benda berada dalam


kondisi kesetimbangan termal dengan benda yang ke 3, maka ketiga benda tersebut
berada dalam kesetimbangan termal satu dengan lainnya” . Untuk lebih memahami
tentang isi hukum ke 0 termodinamika, maka bunyi hukum ini dapat ditulis ulang
dengan kata-kata yang lebih sederhana yaitu Jika benda A mempunyai temperatur
yang sama dengan benda B dan benda B mempunyai temperatur yang sama dengan
benda C maka temperatur benda A akan sama dengan temperatur benda C atau
disebut ketiga benda benda A, B dan C berada dalam kondisi kesetimbangan termal.

Atau dengan kata lain hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan
setimbang dengan sistem ketiganya, maka sistem ketiga tersebut dalam keadaan yang
juga setimbang satu sama lain. Yang artinya apapun zat atau materi benda akan
memiliki kesetimbangan termal satu sama lain, atau bisa dikatakan kesetimbangan
termal berlaku secara universal.

Figure 1. Hukum nol termodinamika.

3
Figure 2. benda B kontak termal dengan benda C, benda C kontak termal dengan benda B.

Pada kondisi ini kalor akan berpindah dari benda A ke benda B dan kalor benda
B akan berpindah ke benda C hingga terbentuk kesetimbangan termal antara ketiga
benda.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai fenomena yang


menggambarkan hukum ke 0 termodinamika. Misalnya pada saat kita membuat air
hangat untuk mandi. Kita mencampur air panas dengan air dingin. Pada saat air panas
dicampur dengan air dingin, maka kalor akan berpindah dari air panas ke air dingin.
Proses perpindahan panas ini berlangsung beberapa saat hingga tercapai
kesetimbangan termal antara air panas dengan air dingin. Pada saat tercapai
kesetimbangan termal antara air panas dengan air dingin, temperatur air panas akan
turun sedangkan temperatur air dingin akan naik menuju ke temperatur
kesetimbangan termal.

Waktu kita mencelup badan ke dalam air hangat yang sudah mencapai
kesetimbangan termal, maka tubuh kita akan merasakan panas air. Hal ini
menunjukan ada sebagian kalor yang berpindah dari air ke tubuh kita. Hal ini terjadi
karena tubuh memiliki temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan campuran
air hangat. Setelah berendam beberapa saat kita tidak akan merasa panas lagi, karena
telah tercapai kesetimbangan termal antara tubuh dan air. Waktu kita keluar dari bak
mandi setelah berendam dari air panas, maka tubuh akan terasa dingin. Ini terjadi
karena temperatur ruangan lebih rendah dibandingkan dengan temperatur tubuh kita
akibatnya sejumlah kalor dari tubuh berpindah ke udara di sekitar kita. Pada saat
kalor keluar dari tubuh kita, kita akan merasa lebih dingin.

2. Hukum Termodinamika I (Kekekalan Energi)

Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa: “Energi tidak dapat diciptakan


dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari bentuk energi satu ke
bentuk energi lainnya”. Untuk menaikkan suhu gas, sehingga mempunyai suhu
4
tertentu, diperlukan sejumlah kalor Q. Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem,
maka energi kalor akan digunakan untukmelakukan usaha. Jadi, jumlah kalor yang
diterima sistem digunakan untuk menambah energi dalam sistem dan untuk
melakukan usaha. Pemberian kalor pada suatu sitem, akan menambah energi dalam
sistem U. banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan energi dalam sebesar
ΔU dan melakukan usaha sebesar W

Dengan kata lain hukum 1 termodinamika menyatakan bahwa energi tidak


dapat diciptakan maupun dimusnahkan, dan hanya bisa diubah bentuk energinya saja.
Oleh karena itu, dalam hukum ini didapat persamaan :

Figure 3. Persamaan hukum termodinamika I

Perlu diperhatikan bahwa,

Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor

Q bertanda negatif (-) jika sistem melepas kalor

W bertanda positif (+) jika sistem melakukan kerja

W bertanda negatif (-) jika sistem diberikan kerja

bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan suhu

bertanda negatif (-) jika sistem mengalami penurunan suhu

Dan pada sistem terisolasi, Q=0 dan W=0, sehingga tidak ada perubahan energi
dalam ( ).

Hukum ini diuraikan menjadi 4 proses termodinamika, yaitu :

 Isobarik (Tekanan tetap atau konstan)


5
 Isokhorik (Volume tetap atau konstan)
 Isotermik (Suhu tetap atau konstan)
 Adiabatik (sistem diisolasi agar tidak ada kalor yang keluar maupun masuk
atau tidak terjadi pertukaran kalor)
Penerapan hukum termodinamika I juga terdapat pada termos, dengan
menggunakan bahan yang bersifat adiabatik, sehingga menghambat terjadinya
pertukaran kalor antara sistem ke lingkungan dan sebaliknya, sehingga tidak terjadi
penurunan suhu. Termos juga merupakan contoh sistem terisolasi yang cukup mudah
ditemukan.

Figure 4. Hukum pertama termodinamika menyamakan perubahan energi internal Eint dalam sistem untuk
mentransfer energi total ke sistem untuk mentransfer energi total ke sistem oleh kalor Q dan kerja W. Dalam
situasi yang ditampilkan disini, energi internal gas akan naik.

Penerapan hukum termodinamika I lainnya juga terdapat pada termos, dengan


menggunakan bahan yang bersifat adiabatik, sehingga menghambat terjadinya
pertukaran kalor antara sistem ke lingkungan dan sebaliknya, sehingga tidak terjadi
penurunan suhu. Termos juga merupakan contoh sistem terisolasi yang cukup mudah
ditemukan. Cara kerjanya kalor dimasukkan ke dalam termos dan tidak dapat keluar
karena terhambat oleh kaca dengan warna putih mengkilap. Alasan kenapa semua
termos kita memiliki kaca putih mengkilap di dalamnya adalah karena dibandingkan
warna gelap, putih sedikit menyerap kalor. Selain dihambat oleh kaca, kalor juga
dihambat oleh celah hampa udara antara tabung dan kaca, kemudian dihambat
oleh celah udara antara tabung dan dinding, karena udara merupakan penghantar
panas yang buruk. Terakhir, dihambat lagi oleh lapisan terluar termos atau yang kita
sentuh dan kita lihat yang biasanya terbuat dari plastik atau logam.

6
3. Hukum Termodinamika II (Arah Reaksi Sistem)

Hukum kedua thermodinamika menyatakan pembatasan perubahan energi


dimana alur kalor suatu objek dengan sistem memiliki sifat alami, yaitu:

“Kalor mengalir secara alami atau spontan dari benda yang panas (bersuhu tinggi)
ke benda yang dingin (bersuhu rendah); dan sebaliknya kalor tidak akan mengalir
secara alami atau spontan dari benda dingin (bersuhu rendah) ke benda panas
(bersuhu tinggi) tanpa dilakukan usaha.”

Salah satu aplikasi penggunaan Hukum Termodinamika II adalah :

7
1. Mesin Carnot

Yaitu mesin kalor yang beroperasi dalam siklus yang reversibel (proses di
dalam sistem yang kondisinya hampir selalu setimbang). Mesin tersebut memiliki
suhu reservoir tinggi dan rendah yang memungkinkan mesin memiliki efisiensi
maksimum (usaha terkecil yang dilakukan sistem untuk menyerap kalor sebanyak
mungkin).

Menurut hukum termodinamika 2 dan aplikasinya, tidak ada mesin kalor yang
bekerja dengan efisiensi 100%. Ilmuwan bernama Sadi Carnot membuat sebuah
hipotesis mesin kalor ideal. Mesin tersebut memiliki efisiensi maksimal yang sesuai
dengan hukum termodinamika 2. Siklus pada mesin tersebut disebut dengan Carnot.

Figure 5. Ilustrasi siklus Carnot, foto dari NASA

Perpindahan panas yang terjadi pada mesin Carnot tidak boleh memiliki
perbedaan suhu yang cukup besar. Saat mesin tersebut mengambil sebuah panas dari
reservoir panas pada suhu T1, maka bahan yang bekerja di dalam mesin juga harus
ada pada suhu T1. Sehingga, pada mesin yang menggunakan siklus Carnot ini, proses
yang bekerja adalah dua proses isotermal reversible dan dua proses adabatik. Siklus
Carnot merupakan dasar pembuatan mesin yang ideal yang disebut dengan mesin
Carnot. Untuk menghitung efisiensi mesin Carnot, kamu bisa menggunakan rumus
hukum termodinamika 2 berikut ini:

8
2. Mesin Pendingin

Figure 6. ilustrasi mesin pendingin

Mesin pendingin atau refrigerator adalah mesin yang dipaksa mengalir dari
benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem. Contohnya
adalah kulkas dan AC.

Koefisien daya guna merupakan ukuran penampilan dari mesin pendingin yang
diberi lambang Kp. Di mana, rumusannya adalah:

Semakin tinggi nilai Kp, maka mesin pendingin tersebut akan semakin baik.
Misalnya, pada kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna sebesar 2
hingga 6.

4. Hukum Termodinamika III

Hukum 3 termodinamika menyatakan bahwa suatu sistem yang mencapai


temperatur nol absolut (temperatur dalam kelvin), semua prosesnya akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekat nilai minimum. Selain itu, untuk entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

9
Contoh penerapan Hukum 3 Termodinamika adalah Superkonduktor.
Superkonduktor adalah suatu material yang dapat menghantarkan listrik tanpa adanya
hambatan. Superkonduktor dapan mengalirkan arus listrik tanpa kehilangan daya
sedikitpun. Superkonduktor merupakan unsur atau alloy metal yang didinginkan
sampai mendekati suhu nol mutlak.

Superkonduktor adalah suaty material yang mengalami fenomena tidak


memiliki hambatan listrik atau tanpa adanya sumber tegangan, namun memiliki arus
yang mengalir dengan energinya tetap ada. Karakteristik dari bahan superkonduktor
adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek
Meissner; menghilangkan garis medan magnet dari interior superkonduktor karena
transisi pada batas superkonduktor tersebut. Oleh karenanya, terjadinya efek ini
menunjukkan bahwa superkonduktivitas yang tidak dapat dipahami hanya sebagai
idealisasi konduktivitas sempurna dalam fisika klasik.

Dalam superkonduktor, perlawanan turun tiba-tiba menjadi nol ketika material


didinginkan dibawah temperature kritis. Arus listrik yang mengalir dalam loop kawat
superkonduktor dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa sumber listrik.
Superkonduktor memebutuhkan suhu yang sangat dingin, pada urutan 390 Kelvin
(minus 2340 C, dikurangi 3890 F) untuk superkonduktor konvensional.

10
Hubungan suhu kritis dengan suhu superkonduktor

Grafik diatas menunjukkan hubungan suhu kritis dengan suhu superkonduktor.


Jika suhu yang diberikan pada bahan superkonduktor makin besar, maka suhu kritis
bahan akan mendekati nilai nol kelvin.

Contoh soal

1. suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris
hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm,
tentukan usaha luar gas tersebut!

(1 atm = 1,01 105 Pa)

Jawab :

Data :

11
2. Sebuah mesin carnot menggunakan reservoir suhu tinggi 327 , mempunyai
efisiensi 60%. Agar efisiensi 80% dengan suhu rendahnya tetap maka suhu
tinggi mesin carnot harus diubah menjadi…

Jawab :

Dik :

Kondisi akhir

12
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Termodinamika adalah salah satu teori utama fisika yang membahas
hubungan energi suatu sistem dan dapat digambarkan sebagai ilmu yang
mempelajari besaran fisika tertentu dan menjelaskan perilaku zat di bawah
pengaruh panas. Termodinamika memiliki beberapa peran penting dalam analisis
pada sebuah sistem yang terlibat dalam proses transfer energi (Sari, 2013).
Termodinamika merupakan ilmu energi yang mendalami mengenai hubungan
antara panas, kerja, entropi, dan kesepontanan proses. Termodinamika ini terdiri
dari 4 hukum termodinamika, yaitu hukum awal (0), hukum 1 Termodinamika,
hukum 2 Termodinamika, dan hukum 3 termodinamika
2.3 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa khususnya untuk mahasiswa program studi
pendidikan fisika, dalam mempelajari materi mengenai termodinamika terutama pada
pembahasan Materi termodinamika

13
DAFTAR PUSTAKA

HAMID, A. A. (2007). DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA . Yogyakarta:


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
Ir. Aine Khuriati R.S., D. (2007). BUKU AJAR TERMODINAMIKA . Semarang : Universitas
Diponegoro.

https://www.sainspedia.web.id/2014/11/beberapa-aplikasi-hukum-pertama-
termodinamika-some-aplications-of-the-first-law-of-thermodynamics.html

https://text-id.123dok.com/document/lq5rxl63z-hukum-ke-nol-termodinamika-
hukum-1-termodinamika.html

14

Anda mungkin juga menyukai