Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ KOMPOSISI DAN LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER ”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Derlina, M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Kelas: Pendidikan Fisika D 2021

1. Ermila Sari Siregar 4212121001


2. Nabila Sari 4213321014
3. Zairina Nuris 4211121030

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa semesta alam
yang telah menciptakan alam beserta isinya dan segala keindahan yang ada.
Atas berkat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“komposisi dan lapisan-lapisan atmosfer ”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Ilmu pengetahuan Bumi Dan Antariksa. Kami mengucapkan terima kasih
kepada ibu Prof. Dr. Derlina, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Pengethuan Bumi Dan Antariksa di Universitas Negeri Medan yang
telah membimbing kami menyelesaikan makalah ini.
Tak lepas dari kekurangan, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun kami harapkan demi
memperbaiki makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
melengkapkan tugas kami sebagai mahasiswa serta dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, 13 Februari 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................
2.1 Pengertian Atmosfer ...................................................................................... 2
2.2 Komposisi Atmosfer...................................................................................... 3
2.3 Lapisan-Lapisan Atmosfer ........................................................................... 4
2.4 kelembapan udara ......................................................................................... 6
2.5 komposisi kelembapan udara ........................................................................ 7
2.6 massa udara ................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Meteorologi adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala peristiwa-
peristiwa dan proses-proses yang terjadi dalam lapisan udara yang menyelubungi
Bumi. Lapisan udara ini di kenal dengan atmosfer. Lapisan atmosfer terdiri dari
lapisan-lapisan troposfer, tropopause, stratosfer, dan ionosfer yang masing masing
mempunyai batas-batas ketinggian dan suhu tertentu. Sebagian besar bahan pengisi
atmosfer adalah gas yang mudah mampat dan mengembang. Medan gravitasi Bumi
cenderung menarik seluruh bahan atmosfer ke permukaan Bumi. Akibatnya,
kerapatan partikel atmosfer meningkat dengan makin berkurangnya ketinggian. Masa
dan tekanannya pun meningkat semakin dekat permukaan bumi.
Bumi merupakan salah satu planet yang berada di tata surya yang memiliki
selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang
disebut atmosfer. Atmosfir merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi.
Keberadaan udara dalam lapisan atmosfir sangatlah penting bagi kehidupan manusia
dan mahluk hidup lainnya untuk bernafas. Manusia dapat bertahan sampai satu hari
tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya
bertahan beberapa menit saja. Tanpa atmosfer, manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan akan mati. Atmosfer bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi dari
radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang
angkasa pada malam hari. Sangat beruntung bahwa atmosfer menyebabkan hambatan
benda-benda yang bergerak melaluinya, sehingga sebagian meteor yang melalui
atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
1.2 Rumusan
1.2.1 Bagaimana konsep lapisan-lapisan atmosfer?
1.2.2 Apa saja komposisi atmosfer?
1.2.3 Baagaimana konsep kelembapan udara?
1.2.4 Bagamana konsep komposisi udara?
1.2.5 Bagaimana tentang konsep massa udara?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui konsep lapisan-lapisan atmosfer
1.3.2 Untuk mengetahui komposisi atmosfer
1.3.3 Untuk mengetahui konsep kelembapan udara
1.3.4 Untuk mengetahui komposisi udara
1.3.5 Untuk mengetahui konsep massa udara

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos berarti uap dan sphaira
berarti lapisan, jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi bulatan bumi.
Atmosfer bumi mempunyai ketebalan sekitar 1000 km yang dibagi menjadi lapisan-
lapisan berdasarkan profil temperatur, komposisi atmosfer, sifat radioelektrik, dan
lain-lain. Karena sebaran panas tidak sama di dalam atmosfer, maka terjadi gejala-
gejala cuaca yaitu dari angin lemah sampai sangat kencang di dalam badai atau
siklon, dari cuaca cerah, cuaca berawan sampai hujan deras (shower). Kajian tentang
deskripsi dan pemahaman fenomena atmosfer disebut Sains Atmosfer yang secara
tradisi dibagi menjadi Meteorologi dan Klimatologi.
Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap. Atmosfer tropis mencakup daerah antara 23,5 U (tropis Cancer) dan 23,5°
S (tropis Capricorn). Ahli meteorologi sering memakai batas lain untuk
mendefinisikan atmosfer tropis dengan memakai sumbu sel tekanan tinggi subtropis
yaitu batas sirkulasi atmosfer yang didominasi oleh angin timuran di tropis dan angin
baratan di subtropis. Batas dari atmosfer tropis adalah lintang 30 U dan 30 S yang
disebut "lintang kuda" (horse latitude). Atmosfer ekuatorial dapat didefinisikan
sebagai atmosfer yang dibatasi oleh lintang 10 U dan 10 S. Jadi atmosfer di atas
wilayah Indonesia dapat dikatakan sebagai "atmosfer ekuatorial".
Pada skala yang lebih luas, atmosfir berfungsi sebagai payung atau pelindung
kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah
hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfir juga merupakan
penghambat benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya, sehingga sebagian
meteor yang melalui atmosfir akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai
bumi.
Atmosfir sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat berikut:
1. Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, hanya bisa
dirasakan oleh indra perasa kita dalam bentuk angin.
2. Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.
3. Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan mengerut.
ManfaatAtmosfer:
1. Melindungi bumi dari radiasi matahari yang sangat berbahaya bagi kehidupan
2. Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa yang masuk kebumi.

2
3. Untuk kepentingan penelitian dibidang meteorology dan
klimatologi,khususnya perkiraan cuaca.
4. Lapisan ionosfer berperanan penting dalam proses komunikasi karena dapat
memantulkan gelombang radio.
2.2 Komposisi Atmosfer
Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen(78.17%) dan oksigen (20.97%),dengan
sedikit argon (0.9%), karbondioksida (0.0357%), uap air,dan gas lainnya.Selain dari
udara kering.Atmosfer juga mengandung air dalam ketiga fasanya dan aerosol
atmosfer. Oleh karena itu udara kering yang murni di alam tidak pernah dijumpai,
karenaadanya uap air di udara yang jumlahnya berubah-ubah dan selalu adanya
injeksi zat ke dalam udara misalnya asap dan pertikel debu.
Di samping unsur-unsur tersebut, atmosfer juga mengandung jenis bahan yang
bukan bagian dari komposisi gas. Beberapa dari jenis bahan ini adalah partikel garam,
partikel debu, dan tetes air. Bila uap air yaitu bagian dari udara natural (alam)
berubah menjadi cair atau padat (partikel air atau es) maka partikel-partikel ini
menjadi benda asing dalam atmosfer, dan menyebabkan awan, kabut, hujan, saiju,
embun atau batu es (hailstone). Perubahan wujud (fasa) uap air di udara sangat
penting dalam menentukan kondisi cuaca. Meskipun nitrogen dan oksigen meliputi
jumlah 99% volume udara, tetapi kedua gas ini sangat pasif terhadap proses cuaca.
Unsur-unsur atmosfer yang berubah terhadap ketinggian sampai 240 km, ditunjukkan
pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Komponen atmosferik yang berubah dengan ketinggian

a. Oksigen, mengubah zat makanan menjadi energy hidup. Oksigen dapat


bergabung dengan unsur kimia lain yang dibuthkan untuk pembakaran

3
b. Karbon dioksida, menyebabkan efek rumah kaca yaitu transparan terhadap
gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan
demikian kenaikan konsentrasi Didalam atmosfer menyebabkan kenaikan
suhu di permukaan bumi
c. Nitrogen , jumalah paling banyak, nitrogen tidak langsug bergabung dengan
unsure lain. Tetapi unsur ini penting karena nitrogen merupakan bagian dari
senyawa Organik.
d. Neon, Argon, Xenon dan Krypton disebut gas mulia, karena tidak mudah
bergabung dengan unsure lain. Meskipun gas ini kurang penting di atmosfer,
Namun Neon dipakai dalam iklan dan argon dipakai untuk bola lampu cahaya
listrik.
e. Helium dan Hidrogen. Gas ini palingringan dan sering dipakai untuk mengisi
balon meteorologi.
f. Ozon. Bentuk lain dari oksigen. Menyerap radiasi ultraviolet yang
mempunyai energy besardanberbahaya bagitubuh.
2.3 Lapisan-Lapisan Atmosfer
Secara vertikal, atmosfir terdiri dari troposfir, stratosfir, mesosfir, dan
thermosfir. Ada pula yang menambahkan dengan lapisan lain yaitu ionosfir, dan
exosfir. Dapat Anda lihat pada gambar 1.3!

Gamba 2.2 Pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu


1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal
untuk menopang kehidupan di bumi.Dalam lapisan ini kehidupan terlindung
darisengatan radiasi Yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain.Dibandingkan
dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih
15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan
sehari-hari berlangsung.Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 oC, dan
semakin naik ke atas, suhu semakinturun. Setiap kenaikan 100 m suhu berkurang

4
0,61oC. Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan,angin,musim salju,
kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer,karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan
menyalurkan panasnyake udara. Serta apabila panas udara memuai, udara yang telah
memuai biasanya akan lebih ringan.apabila ini terjadi tekanan udara menjadi turun
udara dingin sekitarnya akan megalir ketekanan rendah tadi.Udara menyusut menjadi
lebih berat dan turun ke permukaan tanah. Di atas tanah udara menjadi panas dan naik
kembali ke atas.Pertukaran udara panas yang naik dan udara dingin yang turun
menimbulkan terjadinya konveksi. danBiasanya, jika ketinggian bertambah,
suhuudara akan berkurang secara tunak (steady),darisekitar17℃ sampai-52℃ terjadi
karena sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari. Di
antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang
membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.Dikhatuslistiwa lapisan troposfer
ketebalannya mencapai18 km suhu-80oC dan di kutub 6km– 60oC.
2. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian
sekitar 11km. Suhu dilapisan stratosfer yang paling bawah relative stabil dan sangat
dingin yaitu- 70℃ atau sekitar -57 ℃ . Pada lapisan ini angin yang sangat kencang
terjadi dengan Pola aliran yang tertentu.Lapisan ini juga merupakan tempat
terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling
bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari
bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon.Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultraviolet. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18℃ pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan
stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3. Mesosfer
Mesosfer Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang
dengan Pertambahan ketinggian hingga lapisan ke empat, termosfer. Udara yang di
sini akan Mengakibatkan pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari
angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang lebih 25mil atau 40km di atas permukaan
bumi, saat suhunya berkurang dari290 K hingga 200 K, terdapat lapisan transisi
menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah,hingga Menjadi sekitar –143oC (dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu
kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan
terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristales. Antara lapisan Mesosfer dan
lapisan Atmosferter dapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

5
4. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81km.
Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan
ini yaitu sekitar 1982 oC.Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra-
violet. Radiasi Ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan
listrik yangm dikenal dengan nama ionosfer,yang dapat memantulkan gelombang
radio. Sebelum munculnya erasatelit,lapisan ini berguna untuk membantu
memancarkan gelombang radio.
5. Ionosfer
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan
Pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh
gravitasi bumi.Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika
ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakardilapisanudara ionosfer
ini,makaakanjatuhsampaikepermukaanbumiyangdisebut meteorit.Fenomena aurora
yangdikenaldengancahayautara/selatan terjadi pada lapisan ini.
6. Eksosfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi.
Lapisan eksosfer merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak
beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meningalkan atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
juga sering disebut juga dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapaisan
eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi hancurnya meteor dari
luar angkasa.
2.4 konsep kelembapan udara
Dalam geografi kelembapan udara dinamakan juga kelengasan udara, yaitu
kandungan uap air dalam udara. Uap air yang berada di udara berasal dari hasil
penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang berasal dari penguapan
tumbuh-tumbuhan. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang dapat
dikandungnya. Hal ini berarti semakin lembaplah udara tersebut. Alat untuk
mengukur kelembapan udara dinamakan hygrometer atau psychrometer.
Kelembapan udara dapat dibedakan kedalam kelembapan udara spesifik,
absolut, dan relatif.
1. Kelembapan Udara Spesifik
Kelembapan spesifik adalah perbandingan kandungan uap air dalam tiap unit
berat udara. Pada umumnya, dinyatakan dalam satuan berat (gram/kg). Misalnya,
dalam 1 kg udara terdapat 60 gram uap air. Hal tersebut berarti kelembapan
spesifiknya 60 gram/kg.
2. Kelembapan Udara Absolut

6
Kelembapan udara absolut adalah perbandingan kandungan uap air dalam
setiap volume udara. Pada umumnya, dinyatakan dalam satuan berat gram/liter atau
gram/meter3. Misalnya, dalam satu liter udara terdapat uap air sebanyak 30 gram.
Jadi, kelembapan absolutnya adalah 30 gram/liter.
3. Kelembapan Udara Relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang ada
secara nyata (aktual) dan jumlah uap air maksimum yang mampu ditampung oleh
setiap unit volume udara dalam suhu yang sama. Selain itu, kelembapan relatif dapat
diartikan perbandingan antara tekanan uap yang ada secara nyata/aktual dengan
tekanan uap air maksimum pada suhu udara yang sama.
2.5 konsep komposisi udara
Udara adalah atmosfer yang ada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting untuk kehidupan di muka bumi ini, dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk
bernafas, karbon dioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun, dan
ozon (O3) untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari. Komposisi udara terutama
uap air (H2O) sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu udara, tekanan udara, dan
lingkungan sekitarnya. Komposisi udara bersih dan kering, pada umumnya yaitu
Nitrogen (N2) = 78,09 %, Oksigen (O2) = 20,94 %, Argon (Ar) = 0,93 %, dan
Karbon dioksida (CO2) = 0,032 % (Khairiah dkk, 2012).
Udara adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi yaitu uap air dan CO2.
Kegiatan yang berpotensi menaikkan konsentrasi CO2 seperti pembusukan sampah
tanaman, pembakaran atau sekumpulan massa manusia di dalam ruangan terbatas
yaitu karena proses pernapasan Adanya kegiatan makhluk hidup menyebabkan
komposisi udara alami berubah. Jika perubahan komposisi udara alami melebihi
konsentrasi tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya, maka udara tersebut dikatakan telah tercemar. Dalam upaya menjaga
mutu udara ambien agar dapat memberikan daya dukung bagi makhluk hidup untuk
hidup secara optimal, maka dilakukan pencegahan dan/atau penanggulangan
pencemaran udara serta pemulihan mutu udara.
2.6 konsep massa udara
2.6.1 Pengertian Massa Udara
Massa udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya ribuan meter di atas
permukaan tanah. Massa udara tidak mengacu kepada bobot seperti gram, akan tetapi
massa di sini berarti sekumpulan udara. Massa udara merupakan sekelompok besar
udara di mana suhu, kelembaban dan stabilitas hidrostatiknya cenderung seragam
pada arah horizontal. Massa udara di berbagai wilayah di dunia berbeda-beda. Hal ini
yang mempengaruhi cuaca di berbagai wilayah di dunia. Massa udara terbentuk pada
wilayah yang luas dan stabil. Udara yang tercipta dari wilayah tersebut akan

7
mengikuti sifat fisis dari wilayah tempat udara terbentuk. Wilayah tersebut sering
disebut sebagai sumber massa udara atau kawasan sumber.

2.6.2. kelas massa udara dan karakteristiknya

Kelas massa udara diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasarkan ke empat kawasan


sumber, yaitu:

1. Maritim Tropis(mT)

Karakteristik dari kelas massa udara mT adalah:

1. Memiliki suhu 22-30°C


2. Kelembaban spesifiknya 15 – 20 g/kg
3. Memiliki stabilitas atmosfer stabil bersyarat
4. Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas mT adalah
samudera tropis dan subtropis, amazon, Congo Basin, dan Asia Tenggara.
2. Kontinental Tropis (cT)

Karakteristik dari kelas massa udara cT adalah:

1. Memiliki suhu 30-42°C


2. Kelembaban spesifiknya 5-10 g/kg
3. Memiliki stabilitas atmosfer stabil bersyarat
4. Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas cT adalah gurun
subtropis, Gurun Sahara, dan Gurun Australia.
3. Maritim Polar (mP)
1. Karakteristik dari kelas massa udara mP adalah:
2. Memiliki suhu berkisar 0°C pada musim dingin dan 2-4°C di musim panas
3. Kelembaban spesifiknya 3-8 g/kg di musim dingin dan 5-10 g/kg di musim panas
4. Memiliki stabilitas atmosfer stabil bersyarat
5. Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas mP adalah daerah
kutub dan samudera yang terletak pada lintang 45-50°C.
4. Kontinental Polar (cP) dan Kontinental Arktik (cA)
 Karakteristik dari kelas massa udara cP adalah:
1. Memiliki suhu -35°C sampai -42°C di musim dingin dan 5-15 °C di musim
panas
2. Kelembaban spesifiknya 0,2 – 0,6 g/kg di musim dingin dan 4 – 9 g/kg di
musim panas

8
3. Memiliki stabilitas atmosfer stabilKawasan sumber yang memiliki massa
udara dengan kelas cP adalah benua yang terletak pada lintang 45-50°C
 Karakteristik dari kelas massa udara cA adalah:
1. Memiliki suhu -55°C hingga -35°C
2. Kelembaban spesifiknya 0,05 – 0,2 g/kg
3. Memiliki stabilitas atmosfer yang sangat stabil
4. Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas cA adalah Benua
Antartika, Benua Arktik, dan Greenland

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapat berikan dari makalah ini, yaitu atmosfer
berasal dari kata amos berarti uap dan sphira berarti bola bumi. Atmosfer merupakan
lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari
berbagai unsure. Pada skala yang lebih luas, atmosfir berfungsi sebagai payung atau
pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan
mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfir juga
merupakan penghambat benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya, sehingga
sebagian meteor yang melalui atmosfir akan menjadi panas dan hancur sebelum
mencapai bumi.. Secara vertikal, atmosfir terdiri dari troposfir, stratosfir, mesosfir,
dan thermosfir. Ada pula yang menambahkan dengan lapisan lain yaitu ionosfir, dan
exosfir.
Udara adalah atmosfer yang ada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting untuk kehidupan di muka bumi ini, dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk
bernafas, karbon dioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun, dan
ozon (O3) untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari.Dalam geografi kelembapan
udara dinamakan juga kelengasan udara, yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap
air yang berada di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air
tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan. Semakin tinggi suhu
udara, semakin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti semakin
lembaplah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembapan udara dinamakan
hygrometer atau psychrometer.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi perbaikan dalam penyusunan makalah kedepannya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membacanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ramadhani, S. P. (2018). Bumi Dan Antariksa. Depok: Yiesa Rich Foundation.


Santosa, E. D. (2022). Modul Ipas Bumi Dan Antariksa. Banjarnegara: SMK Negeri 2
Bawang.
Tjasyono, B. (2009). Meteorologi Indonesia Karakteristik Dan Sirkulasi Atmosfer.
Bandung: Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika.

11

Anda mungkin juga menyukai