Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKOLOGI TANAMAN

“Peranan Atmosfir Terhadap Lingkungan dan Tanaman”

Dosen Pengampuh : Ir. Ernita, M.P

DISUSUN OLEH:

YOLANDA PERMATA
204110020

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

TP. 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rezeki dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis mempunyai kesempatan untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi
Tanaman dengan judul “Peranan Atmosfir terhadap Lingkungan dan Tanaman”.
Penulis menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang penulis sadari atau pun yang tidak penulis
sadari. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, agar di masa
yang akan datang penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu,
meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna penulis berharap agar makalah ini sedikit
banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam pembuatan makalah ini.Demikian sedikit kata pengantar dari penulis atas
perhatian para pembaca sekalian penulis mengucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah2

1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atmosfer 3


2.2 Kandungan Atmosfer 4
2.3 Sifat-sifat Atmosfer 5
2.4 Lapisan Atmosfer 5
2.5 Peran Atmosfer terhadap Lingkungan dan Tumbuhan 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sadarkah, jika setiap saat Anda membutuhkan udara segar. Sebaiknya Anda
bernafas sedalam-dalamnya dan nikmati hidup sehat dengan menghirup udara
bersih. Udara yang Anda hirup adalah udara dengan berbagai kandungan unsurnya.
Paru-paru kita secara otomatis akan menyerap memilih unsur oksigen untuk menyertai
peredaran darah dalam tubuh kita. Pertanyaannya, bagaimana jika di permukaan bumi
tidak ada udara?
Makhluk hidup yang bernafas tentu saja akan mati. Begitu pentingnya unsur udara
bagi kehidupan manusia juga mahluk hidup lainnya. Lapisan udara itulah yang
dinamakan atmosfir.
Bumi tersusun atas tiga lapisan yaitu hidrosfer (ekosistem air), litosfer
(ekosistem padatan kulit bumi) dan atmosfer (ekosistem udara). Atmosfer
didefinisikan sebagai campuran gas-gas yang mengelilingi bumi pada segala sisinya.
Atmosfer bersifat aktif (bergerak), dapat dimampatkan, dan dapat mengembang. Proses
pendinginan dan pemanasan permukaan bumi yang selalu berubah menurut waktu dan
tempat menyebabkan suhu, kerapatan, dan tekanan atmosfer akan berubah.
Pada kondisi panas atau suhu tinggi, kerapatan atmosfer menurun sehingga di siang
hari udara di permukaan bumi cenderung bergerak naik yang menyebabkan tekanan
atmosfer menurun. Di malam hari terjadi pendinginan permukaan bumi yang akan
diikuti oleh penurunan suhu udara yang menyebabkan peningkatan kerapatan sehingga
tekanan atmosfer naik.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Atmosfer?
2. Apa saja kandungan dari atmosfir?
3. Apa saja sifat-sifat yang terdapat pada atmosfer?
4. Jelaskan lapisan apa saja yang terdapat pada atmosfer?
5. Bagaimana peran atmosfer terhadap lingkungan dan tumbuhan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penjelasan tentang atmosfer.
2. Mengetahui kandungan dari atmosfir.
3. Mengetahui sifat-sifat yang terdapat pada atmosfer.
4. Mengetahui lapisan apa saja yang terdapat pada atmosfer.
5. Mengetahui peran atmosfer terhadap lingkungan dan tumbuhan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Atmosfer
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas.
Lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut atmosfer. Atmosfir berasal dari Bahasa
Yunani yaitu atmosfer. Kata atmos berarti uap atau gas dan sphaira berarti lapisan. Jadi
secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang menyelimuti bumi. Pada skala
yang lebih luas, atmosfir berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi
dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang
angkasa pada malam hari. Atmosfir juga merupakan penghambat benda-benda angkasa
yang bergerak melaluinya, sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfir akan
menjadi panas dan hancur sebelum mencapai bumi.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

ِ ‫فَ َق ٰضهىُ َّن َس ْب َع مَس ٰ ٰو ٍت يِف ْ ي َ ْو َمنْي‬


‫َو َا ْوىٰح يِف ْ لُك ِ ّ مَس َ ۤا ٍء َا ْم َرهَا َۗو َزيَّنَّا‬
َ ‫الس َم ۤا َء ادلُّ نْ َيا ِب َم َصا ِب ْي َ ۖح َو ِح ْف ًظا ۗ ٰذكِل‬
َّ
ِ ‫تَ ْق ِد ْي ُر الْ َع ِز ْي ِز الْ َع ِلمْي‬
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang
yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Fushilat: 12)
Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu
udara kering, uap air, dan aerosol. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer terutama
unsur nitrogen dan oksigen. Selain berupa gas, di atmosfer juga terdapat air
(hidrometeor). Jumlah berat seluruh atmosfer diperkirakan 5,6 x 1014 ton. Setengah
dari berat tersebut berada dibawah ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi. Hal

3
ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, udara yang ada dekat
dengan permukaan bumi menjadi lebih padat.
Keberadaan udara dalam lapisan atmosfir sangatlah penting bagi kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya untuk bernafas. Manusia dapat bertahan sampai satu
hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya
bertahan beberapa menit saja.
2.2 Kandungan Atmosfer
1. Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan
oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan.
Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer
berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap
air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain
itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan
yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan
nitrogen oksida.
2. Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air
di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu
udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin
banyak air yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata
adalah 3%, artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air.
Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%.
Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap (hampir semua air membeku).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas
daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di
daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun
pasir.
3. Aerosols

Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran
partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-pertikel yang berdiameter kurang dari 2,5
µm pada umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5

4
µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga
terdapat di udara.

Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif


lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu
primer dan sejunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari
berbagai sumber. Contohnya, debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin
atau partikel-pertikel asap yang dikeluarkan dari cerobong asap. Aerosol sekunder
mengikuti pada partikel-pertikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami
reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas.

Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim
berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di
dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit
terbentuk didalam awan.
2.3 Sifat-Sifat Atmosfer
Lapisan atmosfer sebagai lapisan
pelindung bumi memiliki beberapa
sifat, yaitu tidak memiliki warna, tidak
berbau, dan tidak memiliki wujud, serta
hanya bisa dirasakan oleh indera perasa
manusia dalam bentuk angin. Atmosfer
memiliki berat sehingga dapat
menyebabkan tekanan. Atmosfer memiliki sifat elastis dan dinamis, sehingga dapat
mengembang dan mengerut sehingga dapat bergerak dan berpindah.
2.4 Lapisan Atmosfer

1. Troposfer
Lapisan troposfer merupakan
lapisan udara yang paling dekat
dengan permukaan bumi. Ketebalan
lapisan ini mencapai 18 kilometer di
daerah equator dan 8 kilometer di
daerah kutub. Sebagian besar massa

5
atmosfer (80%) berada pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap kenaikan tempat
100 meter menyebabkan suhu udara akan turun ± 0,6 ºC. Hal ini dapat dibuktikan ketika
kita pergi ke daerah pegunungan, suhu udara terasa dingin. Suhu udara di lapisan teratas
troposfer mencapai -60 ºC. Sedangkan suhu udara rata-rata di permukaan air laut untuk
daerah tropis sekitar ± 27 ºC.
Pada lapisan troposfer terjadi fenomena dan gejala cuaca seperti angin, awan,
hujan, halilintar, pelangi, dan sebagainya. Oleh karena itu, lapisan troposfer mempunyai
peranan yang penting bagi kehidupan. Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan antara
yang disebut tropopause.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause sampai pada ketinggian ± 50
kilometer. Pada stratosfer terdapat 2 lapisan udara yang sifatnya berbeda, yakni lapisan
isothermal, yaitu lapisan udara pada ketinggian 11-22 kilometer yang suhunya seragam
(± -60 ºC) dan lapisan inversi, yaitu lapisan yang terletak pada ketinggian 20-50
kilometer di atas permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin
meningkat, namun pada ketinggian 50 kilometer suhu udara mencapai -5 ºC. Terjadinya
peningkatan disertai penurunan suhu udara disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon
(O3). Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan stratopause yang menjadi pembatas
antara stratosfer dengan mesosfer.
3. Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian ± 50-85 kilometer di atas permukaan
bumi. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin rendah. Setiap naik 1.000
meter suhu udara akan turun 2,5-3 ºC dan pada ketinggian 85 kilometer suhu udara
mencapai -90 ºC. Di atas mesosfer terdapat lapisan mesopause yang membatasi dengan
lapisan di atasnya (thermosfer).
4. Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian ± 85-500 kilometer di atas
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara di
bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai > 1.000 ºC. Lapisan bawah dari
thermosfer (85-375 kilometer) disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer berfungsi untuk
penyebaran gelombang radio. Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan
ozon yang terletak antara 80-150 kilometer dengan rata-rata 100 kilometer diatas
permukaan laut.
6
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini
dinamakan pula dengan lapisan ozon yang mempunyai sifat memantulkan gelombang
radio. Suhu udara pada lapisan ini berkisar antara -70 ºC sampai +50ºC. Lapisan kedua
adalah lapisan udara F yang terletak antara 150-400 kilometer. Lapisan ini dinamakan
pula dengan lapisan udara appleton. Lapisan ketiga adalah lapisan udara atom dimana
materimateri berada dalam bentuk atom. Letak lapisan ini antara 400-500 kilometer di
atas permukaan laut. Lapisan udara ini menerima panas langsung dari matahari, dan
suhunya dapat mencapai 1200 ºC (Hartono, 2007)
2.5 Peranan Atmosfer Terhadap Kehidupan Dan Pertumbuhan
Secara keseluruhan atmosfer memegang peran penting dalam sistem bumi-
atmosfer. Empat peranan utama atmosfer terhadap proses fisik dan kehidupan makhluk
di dalamnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Atmosfer merupakan sumber gas dan air presipitasi untuk permukaan bumi. Dalam
memenuhi keperluan metabolisme makhluk hidup, atmosfer merupakan sumber gas
nitrogen (N2), oksigen (O2), dan karbondioksida (CO2) yang berlimpah. Nitrogen
merupakan unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Proses fotosintesis tumbuhan
di seluruh permukaan bumi akan mengurangi konsentrasi CO2 dan menambah
konsentrasi O2 secara alami. Sebaliknya proses respirasi tumbuhan akan
mengakibatkan hal yang sebaliknya yaitu menambah konsentrasi CO2 dan
mengurangi konsentrasi O2.
2. Atmosfer adalah penyaring (filter) radiasi surya. Melalui sifat-sifat kimia dan fisika
tertentu, atmosfer mengatur jumlah dan jenis energi radiasi surya yang mencapai
permukaan bumi. Ozon (O3) sebagai contoh, yang terkonsentrasi di lapisan atmosfer
pada ketinggian antara 20-35 km tetapimasih ada dalam jumlah besar sampai
ketinggian 50 km, berperan untuk melindungi kehidupan terestrial dari radiasi surya
yang merusak organ tubuh makhluk hidup (mematikan).
3. Pada sistem neraca energi radiasi, atmosfer merupakan penyangga (buffer). Tanpa
ada proses penyanggaan (penyerapan, penerusan, dan pemantulan) radiasi oleh
atmosfer, suhu bumi pada siang hari akan mencapai lebih dari 93ºC dan malam hari
akan mencapai - 184ºC. Secara alami karbondioksida sangat efektif dalam memilah
penyerapan sejumlah radiasi terestrial yang terpancar keluar, yang apabila tidak,
radiasi tersebut akan hilang begitu saja ke angkasa. Begitu juga dengan uap air, di
samping dapat menyerap sebagian radiasi surya, juga merupakan bahan penyerap
7
yang sangat bagus untuk radiasi yang dikeluarkan permukaan bumi (radiasi
terestrial). Lebih lanjut, jumlah panas yang besar yang digunakan untuk evaporasi air
permukaan akan dilepaskan kembali ke atmosfer ketika uap air berkondensasi
membentuk awan dan hujan. Dengan demikian permukaan bumi akan terhindar dari
pemanasan dan pendinginan berlebihan.
4. Pada proses fisika di permukaan bumi, atmosfer merupakan pengatur kelestarian
mekanisme proses cuaca dan iklim. Dalam mekanisme proses pembentukan awan
dan hujan, keberadaan kotoran-kotoran di atmosfer (aerosol) memegang peranan
yang penting dengan bertindak sebagai inti sehingga kondensasi terjadi di sekitarnya.
Sejak 10 tahun terakhir ini timbul kekhawatiran terhadap gangguan lingkungan.
Penggunaan gas ringan khususnya CFC (Chloro Fluoro Carbon) pada sistem mesin
pendingin dan berbagai alat semprot (sprayer) untuk kosmetik sangat dikhawatirkan
akan mengurangi lapisan ozon. Kekhawatiran lain timbul sehubungan dengan semakin
menurunnya populasi tumbuh-tumbuhan hutan tropika akibat deforestasi yang
berlebihan yang diperkirakan akan menambah kandungan CO2 di atmosfer. Penambahan
gas CO2 juga semakin dikhawatirkan dengan meluasnya penggunaan bahan bakar untuk
berbagai keperluan dan juga semakin intensifnya peristiwa kebakaran hutan di dunia.
Apabila gangguan terhadap kesetimbangan alamiah pada lingkungan ini tidak dapat
diatasi, diperkirakan suhu udara akan semakin meningkat yang diikuti perubahan iklim
beserta dampak-dampaknya. Peningkatan kandungan CO2 di atmosfer dari 320 ppm
menjadi 370 ppm diperkirakan akan menyebabkan kenaikan suhu udara sekitar 0.50C.
Diduga peningkatan CO2 ini akan terus berlangsung apabila tidak dilakukan
pencegahan dan tidak ada faktor yang menghambat.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulaan

Atmosfer didefinisikan sebagai campuran gas-gas yang mengelilingi bumi pada


segala sisinya. Atmosfer tersusun atas tiga kelompok bahan yaitu: (1) partikel udara
kering yang mencakup sekitar 96% volume atmosfer, (2) bahan air (air, uap, dan es
dalam bentuk awan), dan (3) aerosols atau bahan padatan, contohnya debu. Bahan-
bahan tersebut memiliki massa berbeda dan tersebar di berbagai ketinggian membentuk
susunan mirip pengendapan bahan di atmosfer. Bahan dengan massa ringan berada di
atas bahan yang lebih berat. Akibatnya semakin berkurang ketinggian di atmosfer
menyebabkan peningkatan partikel udara.

Pelapisan atmosfer secara vertikal dapat digambarkan dengan laju perubahan


massa atmosfer; perubahan tekanan udara pada berbagai ketinggian, yang dinyatakan
dalam persen terhadap tekanan udara normal di permukaan bumi, dan perubahan suhu
atmosfer secara vertikal.

Berdasarkan sifat perubahan suhu menurut ketinggian dari bawah ke atas, terdapat
empat lapisan utama atmosfer yaitu troposfer dengan puncaknya tropopause, stratosfer
dengan puncaknya stratopause, mesosfer dengan puncaknya mesopause, dan termosfer.

Secara keseluruhan atmosfer memegang peran penting dalam sistem bumi-


atmosfer. Empat peranan utama atmosfer terhadap proses fisik dan kehidupan makhluk
adalah sebagai sumber gas dan air presipitasi untuk permukaan bumi, penyaring (filter)
radiasi surya, penyangga (buffer) sistem neraca energi radiasi, dan pengatur kelestarian
mekanisme proses cuaca dan iklim.

9
DAFTAR RUJUKAN

Koesmaryono, Y., & Askari, M. (2019). Pengertian dan Ruang Lingkup Klimatologi
Pertanian, dan Pengaruh Atmosfer terhadap Kehidupan dan Pertanian. Jakarta:
Bumi Aksara.

Negara, B. J., & Kusumadewi, N. W. (2018). PENGARUH ARMOSFER RITEL DAN


PROMOSI TERHADAP IMPLUSE BUYING YANG DIMEDIASI EMOSI
POSITIF. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(VII), 3945.

Susilawati. (2018). ATMOSFER. Jakarta: Media Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai