Anda di halaman 1dari 11

KLIMATOLOGI

ATMOSFER

DISUSUN:
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk
hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas
yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di
atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi
seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan
ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda.
Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer
bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul "Atmosfer" ini disusun untuk
menjelaskan tentang atmosfer secara global.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam makalah ini masalah yang akan diangkat adalah:
1.2.1 Apa pengertian atmosfer?
1.2.2 Bagaimana komposisi Lapisan atmosfer?
1.2.3. Apa Peranan dan Fungsi lapisan Atmosfer?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar kita mengetahui :
1.3.1 Menjelaskas Pengertian atmosfer.
1.3.2 Mendeskripsikan Komposisi Lapisan atmosfer.
1.3.3 Menjelaskan Peranan dan Fungsi Lapisan Atmosfer.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atmosfer

Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas dan
sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang
menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok.
yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu'in, 2004).
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas. Lapisan
udara yang menyelubungi bumi disebut atmosfer. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer
terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain berupa gas, di atmosfer juga terdapat air
(hidrometeor). Jumlah berat seluruh atmosfer diperkirakan 5,6 x 10 ton. Setengah dari berat
tersebut berada di bawah ketinggian 6,000 meter dari permukaan bumi. Hal ini disebabkan
oleh adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, udara yang ada dekat dengan permukaan
bumi menjadi lebih mampat (Sugiharyanto, 2007).

2.2 Komposisi Atmosfer

2.2.1 Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan
oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan.
Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang.
Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%),
karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer
terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh
asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi
gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).

Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).

Tabel diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari
99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang
paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0.000004%), namun unsur
ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil (Sugiharyanto,
2007).
2.2.2 Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di
atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara,
maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air
yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%,
artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter =0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub
(daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan
air hampir tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas
daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah
yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir.
Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
2.2.3 Aerosol
Acrosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel
aerosol antara 0,001-100 μm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2.5 um pada
umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2.5 um dianggap
kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara.
Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel
2 (Mu'in, 2004). Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif
lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan, Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer
dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber
(contoh: debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel
asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-
partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari
komponen- komponen gas (Mu'in, 2004). Aerosol dengan ukuran jari-jari 0.2 um sampai
dengan 10 um dalam proses iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam
pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air
hujan akan sulit terbentuk didalam awan.

2.3 Sifat-sifat Atmosfer


Lapisan atmosfer sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat, yaitu tidak
memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, serta hanya bisa dirasakan oleh
indera perasa manusia dalam bentuk angin. Atmosfer memiliki berat sehingga dapat
menyebabkan tekanan. Atmosfer memiliki sifat elastis dan dinamis, sehingga dapat
mengembang dan mengerut hingga dapat bergerak dan berpindah (Hartono, 2007).

2.4 Struktur Atmosfer

2.4.1 Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan uda ra yang paling dekat dengan permukaan
bumi. Ketebalan lapisan ini mencapai 18 kilometer di daerah equator dan 8 kilometer di
daerah kutub. Sebagian besar massa atmosfer (80%) berada pada lapisan troposfer. Pada
lapisan ini, setiap kenaikan tempat 100 meter menyebabkan suhu udara akan turun = 0,6 °C.
Hal ini dapat dibuktikan ketika kita pergi ke daerah pegunungan, suhu udara terasa dingin.
Suhu udara di lapisan teratas troposfer mencapai -60 "C. Sedangkan suhu udara rata-rata di
permukaan air laut untuk daerah tropis sekitar + 27 °C (Sugiharyanto, 2007). Pada lapisan
troposfer terjadi fenomena dan gejala cuaca seperti angin, awan, hujan, halilintar, pelangi,
dan sebagainya. Oleh karena itu, lapisan troposfer mempunyai peranan yang penting bagi
kehidupan. Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan antara yang disebut tropopause
(Sugiharyanto, 2007).
2.4.2 Tropopause
Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dan stratosfer.
Udara pada troposfer bagian atas sangat dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan
dengan udara yang berada di atas tropopause, sehingga udara pada troposfer tidak dapat
menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah
kutub. Tropopause terletak pada ketinggian 18 kilometer dengan suhu -80 °C di ekuator,
sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 kilometer dengan suhu -40 °C
(Hartono, 2007).
2.4.3 Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause sampai pada ketinggian 50 kilometer.
Pada stratosfer terdapat 2 lapisan udara yang sifatnya berbeda, yakni lapisan isothermal, yaitu
lapisan udara pada ketinggian 11-22 kilometer yang suhunya seragam (±-60 °C) dan lapisan
inversi, yaitu lapisan yang terletak pada ketinggian 20-50 kilometer di atas permukaan bumi.
Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin meningkat, namun pada ketinggian 50
kilometer suhu udara mencapai -5 °C. Terjadinya peningkatan disertai penurunan suhu udara
disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (O). Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan
stratopause yang menjadi pembatas antara stratosfer dengan mesosfer (Sugiharyanto, 2007).
2.4.4 Stratopause
Stratopause adalah bagian atmosfer yang berada di antara dua lapisan, yakni stratosfer
dan mesosfer. Stratopause adalah bagian dari atmosfer ketika suhu di stratosfer mencapai titik
tertingginya. Stratopause tidak hanya berada di bumi, namun juga di planet lain yang
memiliki atmosfer. Stratopause terletak 50-55 kilometer di atas permukaan bumi dengan
tekanan atmosfer sekitar 1/1000 tekanan di permukaan laut (Hartono, 2007).
2.4.5 Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian ± 50-85 kilometer di atas permukaan bumi.
Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin rendah. Setiap naik 1.000 meter suhu
udara akan turun 2,5-3 °C dan pada ketinggian 85 kilometer suhu udara mencapai -90 °C. Di
atas mesosfer terdapat lapisan mesopause yang membatasi dengan lapisan di atasnya
(thermosfer) (Sugiharyanto, 2007).
2.4.6 Mesopause
Mesopause adalah lapisan batas antara mesosfer dan thermosfer yang memiliki
temperatur minimum. Mesopause adalah tempat terdingin di bumi dengan suhu serendah -
100 "C karena kurangnya pemanasan dan pendinginan radiasi matahari yang sangat kuat dari
karbondioksida. Mesopause memiliki ketinggian sekitar 85-100 kilometer dari permukaan
bumi (Hartono, 2007).
2.4.7 Eksosfer atau Desifasisfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 1000 km dari permukaan bumi. Pada
lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan
ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai
ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang
antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.
2.4.8 Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian ± 85-500 kilometer di atas permukaan
bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian paling atas
dari lapisan ini dapat mencapai > 1.000 °C. Lapisan bawah dari thermosfer (85-375
kilometer) disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer berfungsi untuk penyebaran gelombang
radio
(Sugiharyanto, 2007). Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan ozon yang
terletak antara 80-150 kilometer dengan rata-rata 100 kilometer diatas permukaan laut.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan
pula dengan lapisan ozon yang mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara
pada lapisan ini berkisar antara -70 °C sampai +50°C. Lapisan kedua adalah lapisan udara F
yang terletak antara 150-400 kilometer. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan udara
appleton. Lapisan ketiga adalah lapisan udara atom dimana materi-materi berada dalam
bentuk atom. Letak lapisan ini antara 400-500 kilometer di atas permukaan laut. Lapisan
udara ini menerima panas langsung dari matahari, dan suhunya dapat mencapai 1200 °C
(Hartono, 2007).

2.5 Peranan Atmosfer


Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan
tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur
atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer
merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang
diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk
hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen
(Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan
pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak
memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang
sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan
pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi
dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah
berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung
tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika
memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang
habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah
kembali menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat
kalor dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin,
2007).
Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar
ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar
yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer
dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon
yang dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa
dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai
permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan
kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar
habis karena bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin,
2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di
atmosfer bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer.
Lapisan ini sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang
radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat
jauh. Berbeda dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh
lapisan ionosfer. Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang
televisi memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin,
2007).

Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat
penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling
maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang
dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer.
Pesawat tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket
(Mikrajuddin, 2007).

2.6 Fungsi Lapisan Atmosfer


Atmosfer berperan sangat penting bagi kehidupan. Atmosfer melindungi Bumi sari
benda-benda Angkasa dan Radiasi Sinar Ultraviolet. Atmosfer Menyebabkan Terjadinya
Gejala Alam Antara lain Awan,hujan dan Angin yang bermanfaat bagi kehidupan di Bumi
berikut ini fungsi atmosfer antara lain :
• Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan
hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. Peran Atmosfer dalam mengurangi radiasi
matahari sangat penting. Apabila tidak ada Lapisan Atmosfer dan bila 100% radiasi matahari
diterima oleh permukaan bumi, maka suhu permukaan bumi akan sangat tinggi dan
dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk
manusia. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi. Dalam
mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam
siklus hidrologi. Tanpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air
di permukaan bumi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk
bumi. Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan
tersebut. antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan
thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi,
stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO:,
dan N₂ bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.
DAFTAR PUSTAKA

Bayong Tjasyono. 2007. Metereologi Indonesia I Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer.


Badan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Danang endarto, 2009, geografi 1. Grahadi Jasin Maskoeri, 2009 Ilmu Alamiah Dasar PT
Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai