Dosen Pembimbing
Indah Nirtha, S.T.,M.Si
Disusun Oleh :
Ahmad Hidjran Haris H1E114057
Anisa Yuliani H1E114207
Angelicha Fralisa H1E114003
Arif Rahman H1E114231
Ayu Kristalina H1E114211
Helda Zakiya Fitri H1E114043
Jamiyaturrasyidah H1E111062
Lidya Mardhiati H1E114047
Maria Septia Memorini H1E114017
M. Rifqon Anshori H1E114209
M. Rizkianoor H1E114235
M. Rizqi Nor Rahman H1E114239
Nur Aisyah Farina H1E114023
Titis Sofi Hanifa H1E114229
Winaldy Rahman H1E114031
Zhuairina Yuliansari H1E114217
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada umat-Nya. Atas berkat-
Nya pula penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sifat dan Susunan Atmosfer” ini tepat pada waktunya. Adapun penulisan
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Indah Nirtha, S.T.,M.Si
karena itu, kami selaku tim penulis sekaligus penyusun mengharapkan kritik,
saran, bimbingan serta nasihat yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kami tersendiri serta
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
4. Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan,
dan lain-lain.
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling
berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi. Lapisan udara ini
terletak di bagian paling bawah dari lapisan atmosfer yang langsung
bersinggungan dengan permukaan bumi. Ketebalan lapisan
troposfer berbeda-beda di setiap tempat di permukaan bumi. Hal ini
bergantung pada faktor kondisi musim, letak lintang tempat, dan waktu
yang berlaku di bumi.
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer terdapat di atas lapisan troposfer yang dibatasi
oleh lapisan tropopause antara keduanya. Lapisan stratosfer mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup semua makhluk
hidup di permukaan bumi karena pada lapisan ini ozon terbentuk dan
berfungsi menyerap sebagaian besar radiasi ultra violet, infra merah,
dan sinar x dari cahaya matahari sebelum menyentuh permukaan bumi.
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang terletak di atas
lapisan stratosfer yang dibatasi oleh lapisan yang disebut
stratopause dengan ketinggian antara 48 – 80 km dari atas permukaan
laut. Pada lapisan mesosfer juga terjadi pemantulan kembali gelombang-
gelombang radio ke bumi.
4.) Termosfer
Lapisan termosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan
mesosfer pada ketinggian antara 80 – 482 km di atas permukaan laut.
Antara lapisan termosfer dan lapisan mesosfer yang terletak di bawahnya
dibatasi oleh lapisan yang disebut mesopouse.
Pada lapisan termosfer terdapat dua lapisan yang memegang
peranan penting dalam hubungan radio, yaitu lapisan E atau disebut lapisan
Kennely-Heaviside dan lapisan F atau lapisan Appleton. Kedua lapisan ini
berfungsi sebagai penangkap dan pemantul berbagai gelombang radio
yang dipancarkan dari bumi dan dipantulkan kembali ke bumi, sehingga
berbagai siaran radio dari pemancar yang jauh letaknya dapat didengarkan
pada radio kita di rumah.
5) Lapisan Eksosfer
Bagian lapisan terakhir dari atmosfer bumi adalah
lapisan eksosfer atau lapisan disipasisfer, lapisan ini merupakan bagian dari
lapisan atmosfer bumi terluar, terletak pada ketinggian antara 482 - 1.000
km di atas permukaan laut.
Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Neon Ne 0,0018
Helium He 0,0005
Hidrogen H2 0,00005
Xenon Xe 0,000009
Ozon O3 0,000004
b) Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap.
Kadar uap air di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan
lokasi. Semakin tinggi suhu udara, maka kandungan air dalam udara
semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di
daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%,
artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air.
Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat
mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap
(hampir semua air membeku)
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi
daripada di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi
penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau
danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir.
c) Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas.
Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang
berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel
yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang
terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis
aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum
pada Tabel 2.
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang
relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada
dua macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang
dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa
oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang
dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-
partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi
kimia dari komponen-komponen.
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam
proses iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam
pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di
atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara
Abu 10
Garam 40
Asap 5
Spora, Virus 25
Total 100
2.4 Sifat dan Keberadaan Lapisan Ozon di Atmosfir
Ozon adalah molekul gas yang reaktif yang terdiri dari tiga atom
Oksigen. Ozon adalah oksidan kuat, beracun, dan merupakan zat pembunuh
jasad renik pada sterlisasi. Ozon dapat pula menghilangkan warna dan bau
pada air. Ozon dapat merusak kesehatan makhluk hidup.
Ozon adalah trace gas di atmosfir, jadi jumlahnya cukup sedikit. Ada
4 cara untuk menunjukkan ukuran jumlah ozon, yaitu: sebagai fraksi, parts
per million (ppm), microgram per m3 atau dalam Dobson Unit (DU). Tiga
cara yang pertama biasanya digunakan untuk ozon yang dipermukaan bumi,
dimana tekanan dan suhu dapat dianggap konstan. Sedangkan Dobson Unit
(DU) untuk yang berada pada ketinggian dimana sifat udara sangat
bervariasi. Satu DU didefinisikan sebagai 0,01 mm tebal lapisan ozon pada
tekanan 1 atm dan 0 oC, atau dalam 1 DU terdapat 2,69×1016 molekul
ozon per cm2 luas permukaan bumi. Konsentrasi ozon stratosfir berkisar
antara kurang dari 250 DU di daerah ekuator dan lebih dari 500 DU di
daerah kutub pada musim semi, di daerah lain umumnya sekitar 300 DU.
Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang
mengandung khlorin atau bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan
Brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai
memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-
molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan
terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer.
DEPLESI OZON
Definisi
Deplesi Ozon adalah menipisnya lapisan ozon stratosfir karena terjadi
perusakan/pengurangan kadar ozon stratosfir oleh reaksi kimiawi akibat
adanya zat-zat yang sebagian besar berasal dari aktivitas manusia.
Deplesi ozon ini juga sering diistilahkan dengan “Lubang Ozon”, namun
hanya sebagai istilah saja, tidak mempunyai arti harfiah. Phenomena ini
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Karena lapisan ozon stratosfir ini
mempunyai fungsi penting dalam melindungi kehidupan di bumi, maka
adanya deplesi ozon menjadi suatu isu lingkungan global.
Sejarah Penemuan Deplesi Ozon
Sebenarnya sejak adanya pesawat supersonic kekhawatiran rusaknya
lapisan ozon sudah timbul. Dalam hal ini adanya uap air dan nitrogen
oksida dikhawatirkan akan merusak lapisan ozon stratosfir. Pada tahun
1973 Molina dan Rowland mengumumkan temuan mereka bahwa
segolongan bahan kimia yang disebut khlorofluorokarbon (disingkat CFC)
berpengaruh besar pada perusakan ozon.
Deplesi lapisan ozon stratosfir oleh zat-zat di atas tidak berbeda jauh
mekanis- menya dengan oleh CFC. Contohnya untuk metil bromide, dengan
adanya sinar ultraviolet, metil bromida di lapisan stratosfir akan terurai
hingga terbentuk radikal bromin yang reaktif. Radikal bromine ini
selanjutnya akan bereaksi dengan ozon membentuk oksigen dan
bromoksida. Kemudian bromoksida bereaksi dengan ozon hingga terbentuk
kembali radikal bromine dan gas oksigen, dan selanjutnya terjadi reaksi
berantai.
Penyelesaian Masalah
Karena penyebab utama deplesi lapisan ozon adalah CFC, Halon,
metalbromida, serta bahan perusak ozon lainnya, maka usaha yang pertama
adalah segera mengurangi dan menghentikan pemakaian dan memproduksi
bahan-bahan itu, antara lain dengan cara-cara berikut:
1. Penghentian penggunaan CFC sebagai bahan penyemprot/aerosol.
2. Penghentian penggunaan metilbromida dalam penyemprotan hama.
3. Penghentian produksi busa plastik yang menggunakan CFC.
4. Penggantian bahan pendingin CFC/Freon pada AC/kulkas dengan bahan
lainnya
5. Penggantian halon pada pemadam kebakaran.
3.1 Kesimpulan
Atmosfer adalah suatu selubung gas yang menyelimuti
permukaan bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas
tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Unsur-unsur gas
yang menyusun atmosfer terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain
berupa gas, di atmosfer juga terdapat air (hidrometeor).
https://www.bersosial.com/threads/lapisan-atmosfer-pada-
bumi.5481/ diakses pada tanggal 6 April 2015
Citra Praya
Pelatihan OSN
http://makalahz.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-
atmosfer.html diakses pada tanggal 6 April 2015
http://irawidyastuti94.blogspot.com/2014/05/atmosfer.html
http://makalah.itb.ac.id/duniafantasy/2012/09/18/ozon-menipis-bumi-
makin-kritis/ diakses pada tanggal 7 April 2015