Anda di halaman 1dari 9

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT KENDARAAN

BERMOTOR DENGAN TEKNOLOGI YANG MENGGUNAKAN GAS


HYDROGEN

Titis Sofi Hanifa (H1E114229)

Program Studi Teknik Lingkungan, FakultasTeknik, Universitas Lambung


Mangkurat. April 2014

email : Titissofihanifa@gmail.com

ABSTRAK

Pencemaran udara memberi dampak negatif bagi kesehatan manusia akibat


polutan yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Dampak pencemaran udara tidak
hanya membahayakan kesehatan pada manusia dan makhluk hidup, namun juga
penyebab terjadinya hujan asam, pemanasan global, serta mengganggu pertumbuhan
tanaman. Metode yang dilakukan untuk mengukur tingat parahnya pencemaran udara,
bisa dengan cara pengambilan sampel udara terlebih dahulu lalu dianalisis
dilaboratorium dan juga dengan cara menggunakan alat yang dapat mengukur
kualitas udara secara langsung sekaligus menyimpan datanya.Teknologi yang
digunakan untuk pengelolaan pencemaran udara dari kendaraan bermotor yaitu
Generator Hibrid Hidrogen, alat ini digunakan pada kendaraan baik untuk motor bensin
maupun motor diesel. Teknologi ini mampu menghemat penggunaan bahan bakar
pada kendaraan,dan mampu mengurangi polusi yang dihasilkan mesin kendaraan.

Kata Kunci : Pencemaran Udara, Kendaraan Bermotor, Teknologi

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 1


PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi dan industri, serta pertambahan penduduk membawa


dampak yang besar terhadap kondisi udara. Penipisan lapisan ozon, pemanasan
global, terkurasnya sumber daya hayati merupakan bencana besar yang disebabkan
oleh tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup yang tidak memperhatikan
lingkungan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan
bagi mahkluk hidup untuk hidup secara optimal.

Pencemaran udara sudah menjadi masalah yang serius di kota-kota besar


didunia. Polusi udara perkotaan yang berdampak pada kesehatan manusia dan
lingkungan telah dikenal secara luas selama kurang lebih 50 tahun terakhir.
Pencemaran udara tersebut menyebabkan penurunan kualitas udara yang berdampak
negatif pada kesehatan manusia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa
kasus pencemaran udara merupakan suatu isu lingkungan yang banyak melanda
kota besar. Udara sangat dibutuhkan dalam kehidupan, baik itu manusia, hewan dan
tumbuhan. Agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, udara harus tetap
dijaga kualitasnya. Kalau tidak, udara akan tercemar dan mempunyai tingkat
konsentrasi bahan pencemar baik dalam bentuk gas maupun padat lebih tinggi dari
yang umumnya terdapat di lingkungan alam.

Memperhatikan kondisi di atas maka perlu dilakukan program pengelolaan dan


pengendalian pencemaran udara di daerah perkotaan. Sebagai langkah awal dapat
dilakukan kegiatan monitoring untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencemaran
udara diperkotaan sehingga dapat menentukan prioritas pengelolaan dan
pengendalian yang harus dilakukan. Monitoring yang dilakukan dapat dengan cara
mengetahui teknik dan metode apa saja yang akan dilakukan untuk pengukuran
pencemaran udara serta teknologi apa yang digunakan untuk pengendaliannya.
Penyebab pencemaran udara yang sering kita temui yaitu dari kendaraan bermotor.
Penggunaan bahan bakar minyak yang dipergunakan sebagai penggerak bagi
kendaraan, sistem ventilasi mesin dan yang terutama adalah buangan dari knalpot

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 2


hasil pembakaran bahan bakar yang merupakan pencampuran ratusan gas dan
aerosol menjadi penyebab utama keluarnya berbagai pencemar.

PEMBAHASAN

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari
udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah
udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara
merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan.

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dan


komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara antara
lain arah dan kecepatan angin, temperature, hujan, dataran tinggi, dataran rendah dan
lembah.

Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber


utama pencemaran udara pada daerah perkotaan. Resiko kesehatan yang dikaitkan
dengan pencemaran udara di perkotaan secara umum, banyak menarik perhatian. Di
banyak kota besar, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan
pada orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara.
Kendaraan bermotor akan mengeluarkan berbagai gas jenis maupun partikulat yang
terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar
yang dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat di jalan
raya dan sekitarnya. Transportasi darat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap setengah dari total emisi SPM10, untuk sebagian besar timbal, CO, HC, dan
NOx di daerah perkotaan, Lalu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan
kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem.
dimana tingkat pencemaran udara sudah atau hampir melampaui standar kualitas
udara ambient. Senyawa-senyawa tersebutlah yang membahayakan kesehatan bagi
makhluk hidup.

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 3


Dampak pencemaran udara tidak hanya membahayakan kesehatan pada
manusia dan makhluk hidup, namun juga penyebab terjadinya hujan asam,
pemanasan global, serta mengganggu pertumbuhan tanaman. Salah satu komponen
pencemar udara yaitu sulfur dioksida merupakan salah satu senyawa polutan yang
digunakan sebagai indikator adanya pencemaran udara ambien berdasarkan Indeks
Standar Pencemaran Udara (ISPU). Kandungan gas sulfur dioksida dalam udara
ambien memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan manusia, contohnya bagi
kesehatan manusia menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan manusia, bronkhitis,
dan episema. Kerusakan yang akan terjadi pada tanaman adalah pada struktur daun
serta fungsinya yaitu penyakit nekrosis. Pemaparan sulfur dioksida berlebihan pada
daun menyebabkan kerusakan pada parenkim dalam mesopil diikuti oleh bagian
palisade. Efek sulfur dioksida juga dapat merusak material pembuat dinding bangunan
salah satunya menyebabkan korosi. sehingga perlunya kontrol emisi SO 2 dalam udara
ambien. Pengontrolan tersebut akan membantu upaya pengelolaan lingkungan serta
pemulihan udara ambien.

Pengaruh CO2 disebut efek rumah kaca dimana CO2 diatmosfer dapat
menyerap energi panas dan menghalangi jalanya energi panas tersebut dari atmosfer
ke permukaan yang lebih tinggi. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya suhu rata
-rata di permukaan bumi. Sedangkan untuk polutan CO yang dikeluarkan oleh
kendaraan bermotor memberi dampak negatif bagi kesehatan manusia. Karbon
monoksida merupakan bahan pencemar berbentuk gas yang sangat beracun.
Senyawa ini mengikat haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengantarkan oksigen
segar ke seluruh tubuh, menyebabkan fungsi Hb untuk membawa oksigen ke
seluruh tubuh menjadi terganggu. Berkurangnya persediaan oksigen ke seluruh tubuh.

Sebelum menuju pengelolaannya sebaiknya kita mengetahui metode dan


teknik yang digunakan untuk pengukuran seberapa tinggi tingkat pencemaran udara di
suatu tempat tersebut. Metode pemantauan kualitas udara ambien secara garis
besar terdiri dari dua yaitu metode manual dan otomatis. Metode manual dilakukan
dengan cara pengambilan sampel udara terlebih dahulu lalu dianalisis
dilaboratorium. Metode manual ini dibedakan lagi menjadi metode passive dan
aktif. Perbedaan ini didasarkan pada ada tidaknya pompa untuk mengambil
sampel udara. Sedangkan metode otomatis dilakukan dengan menggunakan alat

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 4


yang dapat mengukur kualitas udara secara langsung sekaligus menyimpan
datanya .

Untuk teknik analisis data dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi polutan akibat emisi kendaraan bermotor di udara :
1. Menganalisa komposisi lalu lintas
2. Menormalisasi volume kendaraan ke satuan mobil penumpang
3. Menghitung laju emisi
4. Menghitung kekuatan emisi
5. Menghitung disperse
6. Menghitung konsentrasi polutan
7. Membandingkan hasil perhitungan konsentrasi polutan dengan baku mutu
udara ambient nasional
Dengan mengetahuinya hal-hal berbahaya dampak dari pecemaran udara. Kita
sebagai masyarakat haruslah peduli akan akibat tersebut. Ada berbagai cara untuk
mengatasi pencemaran udara dikarenakan kendaraan bermotor yaitu:

1. Transportation control measures/TCM.


Berbagai program, mulai dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai
pelarangan parkir di kota , yang kesemuanya dikenal dengan istilah TCM.
2. Pemeriksaan dan Pemeliharaan.
Lakukan servis berkala pada kendaraan dan minta lah kepada teknisi bengkel
untuk mengstandarkan emisi buangan kendaraan.
3. Melakukan Penyuluhan
Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang dampak dan bahaya asap
kendaraan bermotor. Dengan adanya penyuluhan tentang bahaya asap
kendaraan bermotor diharapkan masyarakat dapat mengetahui cara mencegah
pencemaran udara oleh asap kendaraan bermotor.
4. Hari Tanpa Mengemudi.
Menteri lingkungan hidup Italia yakin larangan mengemudi berseling hari itu
dapat mengurangi polusi sebesar 20 sampai 30 persen.
5. Teknologi Baru.
Sejumlah teknologi yang lebih baru menjanjikan pengurangan emisi cukup
besar bila dibandingkan dengan sistem-sistem yang ada saat ini. Dengan
beroperasi menggunakan zat hidrogen, beberapa temuan mutakhir ini bahkan
dapat mencapai tingkat emisi nol, atau sangat mendekati nol, sampai selisihnya
tak dapat diukur dengan piranti yang ada sekarang.

Pada teknologi yang menggunakan zat hydrogen tersebut bila dioperasikan


dengan bahan bakar fosilpun, seperti gas alam, temuan-temuan itu masih mampu

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 5


mencapai tingkat emisi nol untuk polutan-polutan tertentu, dan mendekati nol untuk
beberapa jenis polutan lain. Teknologi sumber daya stasioner ini meliputi: turbin putar
gabungan (”combined-cycle turbines”). Turbin putaran gabungan yang dihidupkan
dengan pembakaran gas (”gas-fired combined-cycle turbines”) dapat membangkitkan
tenaga listrik yang mengurangi pencemaran udara sebesar 50 sampai 99 persen bila
dibandingkan dengan sumber-sumber pembangkit tenaga yang membakar batubara.
(Dalam sistem putaran gabungan, bahan bakar digunakan untuk menjalankan dua
turbin, satu mendapat daya dari gas pembakaran panas, lainnya dari uap suatu konsep
yang serupa dengan penggunaan bensin untuk menghidupkan mesin mobil Anda, lalu
menggunakan asap knalpotnya untuk menghidupkan mesin lain). Karena berbahan
bakar gas alam, maka sistem ini tidak menghasilkan emisi sulfur dioksida atau benda
partikulat.

Contoh dari teknologi ini yaitu Generator Hibrid Hidrogen, alat ini digunakan
pada kendaraan baik untuk motor bensin maupun motor diesel. Teknologi ini mampu
menghemat penggunaan bahan bakar pada kendaraan, karena gas brown yang
dihasilkan dari alat ini, pada saat bercampur dengan bahan bakar (bensin) dalam
mesin di ruang bakar, gas tersebut dapat menaikan tingkat bilangan oktan pada bahan
bakar, Karena makin tinggi nilai tingkat oktan suatu bahan bakar pembakaran yang
terjadi makin sempurna. Teknologi ini juga mampu mengurangi polusi dari mesin
kendaraan dikarenakan pembakaran yang sempurna tadi sehingga gas CO dan
kandungan karbon beracun yang dihasilkan di knalpot kendaraan, menjadi makin
berkurang, dan terganti dengan beberapa gas hidrogen hidrogen oksida yang
merupakan hasil dari alat pengirit bahan bakar ini. Selain kegunaannya seperti diatas,
teknologi ini memiliki banyak fungsi lainnya yaitu membuat kecepatan bertambah
melampaui batas kecepatan sebelumnya, penggantian olie mesin relatif lebih lama,
tidak merubah mesin kendaraan karena gas HHO hanya disalurkan ke box filter udara
atau ke intake manifold, aman digunakan karena sudah dilengkapi dengan relay
pengaman, pemasangan sangat mudah tanpa merubah setelan mesin dan lainnya,
perawatan sangat mudah. Ini lah gambar dari alat tersebut saat di pasang pada mobil :

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 6


Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 7
PENUTUP

Kesimpulan

Pada umumnya dalam berbagai kasus pencemaran udara, dalam hal ini
pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang emisi kendaraan bermotor,
dibutuhkan upaya segera dalam penanggulangannya. Transportasi darat memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap setengah dari total emisi SPM 10, untuk sebagian
besar timbal, CO, HC, dan NOx di daerah perkotaan, Lalu lintas kendaraan bermotor,
juga dapat meningkatkan kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan,
komponen ban dan rem. dimana tingkat pencemaran udara sudah atau hampir
melampaui standar kualitas udara ambient.

Untuk teknik analisis data dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi polutan akibat emisi kendaraan bermotor di udara :
1. Menganalisa komposisi lalu lintas 6. Menghitung konsentrasi polutan
2. Menormalisasi volume kendaraan 7. Membandingkan hasil perhitungan
ke satuan mobil penumpang konsentrasi polutan dengan baku
3. Menghitung laju emisi
mutu udara ambient nasional
4. Menghitung kekuatan emisi
5. Menghitung disperse

Contoh teknologi yang digunakan untuk membantu dalam pengelolaan


pencemaran udara yaitu dengan Generator Hibrid Hidrogen, alat ini digunakan pada
kendaraan baik untuk motor bensin maupun motor diesel. Teknologi ini mampu
menghemat penggunaan bahan bakar pada kendaraan, juga mampu mengurangi
polusi dari mesin kendaraan, membuat kecepatan bertambah melampaui batas
kecepatan sebelumnya, dan kegunaan yang lainnya.

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 8


DAFTAR PUSTAKA

Sandri Linna Sengkey, Freddy Jansen, Steenie Wallah. 2011. Tingkat Pencemaran
Udara Co Akibat Lalu Lintas Dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Putri Pujiastuti, Juli Soemirat, Mila Dirgawati. 2013. Karakteristik Anorganik PM10
Terhadap Mortalitas dan Mordibitas pada Kawasan Industri di Kota Bandung.
Itenas . Bandung.

Rita Mukhtar, Isa Ansyori, Esroom Hamonangan, dkk. 2014. Perbandinga Pengukuran
Konsentrasi Partikulat di Udara Ambien Menggunakan Alat High Volume Air
Sampler dan Gent Stacked Filter Unit Sampler. Kementrian Lingkungan Hidup.
Tanggerang

Titis Sofi Hanifa (H1E114229) Page 9

Anda mungkin juga menyukai