email : Titissofihanifa@gmail.com
ABSTRAK
PEMBAHASAN
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari
udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah
udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara
merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan.
Pengaruh CO2 disebut efek rumah kaca dimana CO2 diatmosfer dapat
menyerap energi panas dan menghalangi jalanya energi panas tersebut dari atmosfer
ke permukaan yang lebih tinggi. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya suhu rata
-rata di permukaan bumi. Sedangkan untuk polutan CO yang dikeluarkan oleh
kendaraan bermotor memberi dampak negatif bagi kesehatan manusia. Karbon
monoksida merupakan bahan pencemar berbentuk gas yang sangat beracun.
Senyawa ini mengikat haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengantarkan oksigen
segar ke seluruh tubuh, menyebabkan fungsi Hb untuk membawa oksigen ke
seluruh tubuh menjadi terganggu. Berkurangnya persediaan oksigen ke seluruh tubuh.
Untuk teknik analisis data dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi polutan akibat emisi kendaraan bermotor di udara :
1. Menganalisa komposisi lalu lintas
2. Menormalisasi volume kendaraan ke satuan mobil penumpang
3. Menghitung laju emisi
4. Menghitung kekuatan emisi
5. Menghitung disperse
6. Menghitung konsentrasi polutan
7. Membandingkan hasil perhitungan konsentrasi polutan dengan baku mutu
udara ambient nasional
Dengan mengetahuinya hal-hal berbahaya dampak dari pecemaran udara. Kita
sebagai masyarakat haruslah peduli akan akibat tersebut. Ada berbagai cara untuk
mengatasi pencemaran udara dikarenakan kendaraan bermotor yaitu:
Contoh dari teknologi ini yaitu Generator Hibrid Hidrogen, alat ini digunakan
pada kendaraan baik untuk motor bensin maupun motor diesel. Teknologi ini mampu
menghemat penggunaan bahan bakar pada kendaraan, karena gas brown yang
dihasilkan dari alat ini, pada saat bercampur dengan bahan bakar (bensin) dalam
mesin di ruang bakar, gas tersebut dapat menaikan tingkat bilangan oktan pada bahan
bakar, Karena makin tinggi nilai tingkat oktan suatu bahan bakar pembakaran yang
terjadi makin sempurna. Teknologi ini juga mampu mengurangi polusi dari mesin
kendaraan dikarenakan pembakaran yang sempurna tadi sehingga gas CO dan
kandungan karbon beracun yang dihasilkan di knalpot kendaraan, menjadi makin
berkurang, dan terganti dengan beberapa gas hidrogen hidrogen oksida yang
merupakan hasil dari alat pengirit bahan bakar ini. Selain kegunaannya seperti diatas,
teknologi ini memiliki banyak fungsi lainnya yaitu membuat kecepatan bertambah
melampaui batas kecepatan sebelumnya, penggantian olie mesin relatif lebih lama,
tidak merubah mesin kendaraan karena gas HHO hanya disalurkan ke box filter udara
atau ke intake manifold, aman digunakan karena sudah dilengkapi dengan relay
pengaman, pemasangan sangat mudah tanpa merubah setelan mesin dan lainnya,
perawatan sangat mudah. Ini lah gambar dari alat tersebut saat di pasang pada mobil :
Kesimpulan
Pada umumnya dalam berbagai kasus pencemaran udara, dalam hal ini
pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang emisi kendaraan bermotor,
dibutuhkan upaya segera dalam penanggulangannya. Transportasi darat memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap setengah dari total emisi SPM 10, untuk sebagian
besar timbal, CO, HC, dan NOx di daerah perkotaan, Lalu lintas kendaraan bermotor,
juga dapat meningkatkan kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan,
komponen ban dan rem. dimana tingkat pencemaran udara sudah atau hampir
melampaui standar kualitas udara ambient.
Untuk teknik analisis data dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi polutan akibat emisi kendaraan bermotor di udara :
1. Menganalisa komposisi lalu lintas 6. Menghitung konsentrasi polutan
2. Menormalisasi volume kendaraan 7. Membandingkan hasil perhitungan
ke satuan mobil penumpang konsentrasi polutan dengan baku
3. Menghitung laju emisi
mutu udara ambient nasional
4. Menghitung kekuatan emisi
5. Menghitung disperse
Sandri Linna Sengkey, Freddy Jansen, Steenie Wallah. 2011. Tingkat Pencemaran
Udara Co Akibat Lalu Lintas Dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Putri Pujiastuti, Juli Soemirat, Mila Dirgawati. 2013. Karakteristik Anorganik PM10
Terhadap Mortalitas dan Mordibitas pada Kawasan Industri di Kota Bandung.
Itenas . Bandung.
Rita Mukhtar, Isa Ansyori, Esroom Hamonangan, dkk. 2014. Perbandinga Pengukuran
Konsentrasi Partikulat di Udara Ambien Menggunakan Alat High Volume Air
Sampler dan Gent Stacked Filter Unit Sampler. Kementrian Lingkungan Hidup.
Tanggerang