Thinner Bekas
Oli Bekas
Aki Bekas
Majun Bekas
Lampu TL Bekas
Kemasan bekas B3 (Kaleng cat,
9 jerigen, kaleng thinner, drum)
10 Abu Incinerator
11 Limbah Poliklinik
Sumber
IPAL
Unit Painting Proses, Small Part
Painting
Unit Painting
Unit Painting Proses, Small Part
Painting
Stamping dan Utility
Forklift
Semua Proses
Workshop dan Office
Produksi
Insenerator
Poliklinik
penggunaan thinner.
Mengurangi pemakaian fine cleaner pada proses pre-degreasing.
Dengan upaya ini diharapkan polutan pada air limbah menjadi
berkurang, sehingga mengurangi biaya proses pengolahan air limbah
bagian SHE.
Penyimpanan Sementara
Sebelum limbah B3 tersebut diserahkan kepada pihak ketiga untuk diolah
atau dimanfaatkan lebih lanjut, limbah B3 yang tidak dapat diolah tersebut
dilakukan penyimpanan sementara. Hal tersebut sesuai dengan yang ditulis
dalam PP No. 101 tahun 2014 pasal 12 ayat 1 yaitu setiap orang yang
menghasilkan limbah B3 wajib melakukan penyimpanan limbah B3.
Limbah B3 disimpan didalam gudang yang berisi limbah B3, karena ruang
tersebut didesain khusus untuk menempatkan limbah B3 sehingga
bangunan penyimpanan harus memenuhi syarat seperti tidak adanya
kebocoran dan kontaminasi.
Dalam hal pengemasan limbah B3, menurut Peraturan pemerintah Nomor
101
tahun
2014
menyebutkan
bahwa
Pengemasan
Limbah
B3
DAFTAR PUSTAKA
Ratman, Cesar Ray dan Syafrudin. 2010. Penerapan Pengelolaan Limbah B3 di
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Program Studi Teknik
Lingkungan FT Undip, Semarang.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA. 2014. PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi4686868606720.pdf,
diakses pada hari Sabtu, 20 Agustus 2016.