Bahan Ajar
Metode Pengambilan Keputusan 2
Program MPKP
Pengantar
Dalam suatu perencanaan pembangunan
ekonomi diperlukan penentuan prioritas kegiatan
diantara sektor-sektor perekonomian
Kemajuan suatu sektor tidak akan terlepas dari
dukungan yang diberikan oleh sektor-sektor
lainnya sehingga sebenarnya keterkaitan antar
sektor ini dapat dimanfaatkan untuk memajukan
seluruh sektor-sektor yang terdapat dalam
perekonomian
Dengan melihat keterkaitan antar sektor dan
memperhatikan efisiensi dan efektifitas yang
hendak dicapai dalam pembangunan maka
sektor yang mempunyai keterkaitan tinggi
dengan banyak sektor pada dasarnya
merupakan sektor yang perlu mendapatkan
perhatian lebih.
INPUT OUTPUT
Jika output suatu sektor tidak mencukupi kebutuhan untuk permintaan antara
dan permintaan akhir maka harus dilakukan impor (Mi). Sehingga struktur
permintaan output dan penyediaannya menjadi:
x11 x12 ..... x1n F1 X1 M1
x21 x22 ..... x2 n F2 X2 M2
.... ..... ..... ..... ..... ..... .....
xn1 xn 2 ..... xnn Fn Xn Mn ……..(2)
x
j 1
ij Fi X i M i ……..(3)
Xij = Nilai output sektor i yang digunakan sebagai input oleh sektor j
Fi = Permintaan Akhir terhadap output sektor i
Xi = Total output sektor i
Mi =Total ouput sektor i yang diimpor
Kerangka Model I-O Daerah (Nasional) (3)
Bertolak dari konsep keseimbangan umum di dalam model I-O, Total Output suatu sektor
harus sama dengan Total Input sektor tersebut. Itulah sebabnya Total Output sektor 1
bernilai sama dengan Total Input sektor 1 yaitu X1. Namun input yang diperlukan dalam
proses produksi sektor 1 bukan hanya Input Antara, tetapi diperlukan juga input lain yang
disebut Input Primer. Input Primer disebut juga sebagai Nilai Tambah Bruto (NTB) atau gross
value added yaitu balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang terlibat dalam proses
produksi. Jika dirinci, NTB terdiri lima komponen yaitu: (1) upah dan gaji, (2) surplus usaha
(keuntungan), (3) depresiasi barang modal, (4) pajak tak langsung, dan (5) subsidi.
Komponen V1 diartikan sebagai nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor 1, kemudian nilai
tambah yang dihasilkan oleh sektor n adalah Vn. Dengan demikian maka total input suatu
sektor adalah jumlah seluruh Input Antara dan Input Primer, yang dirumuskan dalam bentuk:
i 1
x ij V j X j
……..(5)
Teori Ekonomi Makro di
Model IO
Dapat ditunjukkan bahwa tiga metode penghitungan
pendapatan nasional dapat diverifikasi dalam satu tabel
input-output
Pendekatan Pengeluaran: penjumlahan pengeluaran
pelaku ekonomi
Harga Produsen
Xj = Total Input yang dibutuhkan sektor j (= Total Output sektor i, untuk i=j),
Vj = input primer (nilai tambah) sektor j,
vj = koefisien input primer.
Metode Analisis Tabel I-O (3)
Berdasarkan persamaan di atas, jumlah koefisien Input Antara dan koefisien
Input Primer sektor j adalah satu, yaitu :
n
a ij v j 1
i 1
n
Bila makin besar maka vj menjadi kecil, demikian pula
a ij sebaliknya.
i 1
sehingga besarnya output dapat dihitung sebagai pengaruh induksi permintaan akhir
adalah:
X = (I - A)-1 F (14)
X = matriks Total Output berukuran n x 1 I = matriks identitas berukuran n x n
F=matriks Permintaan Akhir berukuran n x 1A = matriks koefisien input berukuran n x n
Matriks identitas berguna untuk memudahkan manipulasi matematis. Suatu matriks jika
dikalikan dengan matriks identitas akan menghasilkan matriks itu sendiri.
Metode Analisis Tabel I-O (5)
Ad=matriks Koef.Teknis transaksi domestik, yaitu tanpa komponen impor dgn ukuran nxn
Fd=matriks Permintaan Akhir domestik yang berukuran nx1.
Matriks (I-Ad)-1 adalah matriks pengganda output yang sangat cocok digunakan untuk
mengukur perubahan output domestik sebagai akibat terjadinya perubahan pada
permintaan akhir atas output domestik.
Metode Analisis Tabel I-O (6)
M V̂(1 Ad ) 1
M = matriks Pengganda Pendapatan berukuran n x n,
(I-A ) = matriks Pengganda Output, dan
d -1
ΔM V̂(I Ad ) 1 ΔFd
Pengganda Pendapatan Type I
Angka pengganda pendapatan untuk sektor j ditentukan oleh rumus:
m ij
yj i 1
........................................................................... (20)
vj
dimana
dimana
dimana
TKj = jumlah tenaga kerja sektor j
Xj = total input sektor j
Pengganda Tenaga Kerja Type 1
Angka pengganda kesempatan kerja sektor j ditentukan oleh rumus:
e ij
zj i 1
........................................................................... (20)
lj
dimana
a
i 1 i 1
ij
n
n aij
Keterkaitan Langsung j 1
ke Depan IKDLi n n
a
i 1 i 1
ij
Keterkaitan Total
Melalui Tabel I-O dapat dilihat atau dianalisis
keterkaitan total antar-sektor atau (total linkage
effect) baik ke arah belakang maupun depan.
Pertama, efek berantai kepada industri yang
memberikan input (supply) kepada sektor
tertentu, yang disebut indeks keterkaitan ke hulu
atau daya penyebaran (backward linkage index).
Kedua, menganalisa efek berantai kepada
industri lain yang menggunakan output dari
industri pertama sebagai inputnya, ini disebut
indeks keterkaitan ke hilir atau daya kepekaan
(forward linkage index).
Keterkaitan Total
n
n
Backward Lingkage rj i 1
ij
(Daya Penyebaran) n
n
ij
i 1i 1
n
n ij
Forward Lingkage si
j 1
n n
(Daya Kepekaan) ij
i 1i 1