Anda di halaman 1dari 23

Standar Kompetensi Teknis

Aparatur Sipil Negara

n Organisasi
Biro Kepegawaian da
2017
Tahapan Penyusunan SKT
1. Pemetaan Fungsi Kerja dan Identifikasi Unit
Kompetensi
2. Perumusan Unit Kompetensi
3. Verifikasi dan Pemaketan Kompetensi
4. Penetapan Standar Kompetensi Teknis
TAHAP 1
PEMETAAN FUNGSI DAN IDENTIFIKASI
KOMPETENSI
• Tujuan:
• menentukan fokus unit kompetensi.
• Output yang diharapkan:
• fungsi dasar
• judul unit kompetensi
• Pelaksana:
• Dilakukan oleh pegawai yang berpengalaman dalam atau
memahami lingkup pekerjaan terkait.
• Prasyarat:
• Peraturan atau dokumen lain yang dapat dijadikan dasar dalam
penentuan fungsi organisasi
1.a. Pemetaan Fungsi dan Identifikasi
Unit Kompetensi
FUNGSI FUNGSI DASAR UK UK UK
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
KUNCI FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
TUGAS
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
KUNCI FUNGSI DASAR UK UK UK
FUNGSI
UTAMA FUNGSI DASAR UK UK UK
WHAT FOR
WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW
Metode perumusan Regional Model Competency Standards (RMCS), sumber: BNSP
1.b. Cara Pemetaan Fungsi

• Pemetaan fungsi kerja berawal dari tugas pokok


organisasi;
• Dari tugas pokok tersebut diidentifikasi kelompok
besar fungsi yang dilakukan oleh organisasi;
• Kemudian kelompok besar tersebut dipecah lagi
menjadi kelompok fungsi yang lebih spesifik;
• Dari tiap kelompok fungsi spesifik tersebut
diidentifikasi lagi fungsi-fungsi dasar yang dilakukan
organisasi;
• Untuk mempermudah, dapat menggunakan rujukan
jenjang struktur organisasi dalam SOTK.
1.c. Identifikasi Unit Kompetensi

• Unit kompetensi adalah perangkat kemampuan spesifik


yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu fungsi dasar
• Unit kompetensi diidentifikasi dari suatu fungsi dasar
dan dikaitkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
jabatan dalam jenjang tertentu
• Contoh: Fungsi dasar “Penataan Standar Kompetensi”,
memiliki unit kompetensi:
• Eselon I : Melakukan penetapan ruang lingkup kompetensi
• Eselon II : Merumuskan sistem kompetensi
• Eselon III : Merancang model kompetensi
• Eselon IV : Menyusun kajian model kompetensi
• Pelaksana : Menghimpun bahan penyusunan kompetensi
TAHAP 2
PERUMUSAN UNIT KOMPETENSI

• Tujuan:
• Merumuskan deskripsi dan isi dari unit-unit kompetensi
• Output yang diharapkan:
• Rumusan elemen-elemen dan kriteria unjuk kerja untuk masing-masing
unit kompetensi
• Pelaksana:
• Perumus kompetensi yang mengetahui tentang unit kompetensi terkait
• Prasyarat:
• Daftar judul unit kompetensi
• Detail pelaksanaan pekerjaan
• Standar operasional prosedur (best practice) dalam pelaksanaan
fungsi/unit kompetensi terkait (jika ada)
2.a. Contoh Rumusan Unit Kompetensi
No Komponen Kompetensi Penjelasan
1 Kode Unit BKN.PRF.IQF3.007.01 Berisi tentang:
2 Judul Unit Menyelenggarakan Administrasi Dokumen
3 Uraian Unit Kompetensi yang diperlukan dalam • Deskripsi Kompetensi
mengelola dokumen perkantoran.
4 Ruang Lingkup Digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan • Kode
untuk memproses, menyimpan dan • Judul
memelihara dokumen kantor.
5 Panduan Penilaian 1. Pengetahuan: Struktur organisasi • Uraian
kantor, prosedur tata naskah
2. Keterampilan: Mengatur penyimpanan
• Ruang Lingkup, dan
dokumen • Panduan Penilaian
3. Sikap: Rapid an teliti
4. Metode Pengujian: Tes tertulis, • Elemen-elemen unit
Simulasi, Bukti Kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja kompetensi/tahapan kegiatan
1 Memproses dokumen a) Dokumen diklasifikasikan sesuai dengan
sifat, isi dan tujuannya;
dari kompetensi tsb., dan
b) Berkas pelengkap dokumen disiapkan
sesuai dengan klasifikasinya; • Kriteria unjuk kerja yang
c) Dokumen didistribusikan kepada
jabatan yang berkepentingan. dapat dijadikan sebagai bukti
2 Melakukan perekaman a) Nomor dokumen ditentukan sesuai
dokumen dengan urut dalam klasifikasinya; penguasaan kompetensi tsb.
b) Nomor dokumen dicatat dalam buku
register;
c) Dokumen digandakan/didigitalkan
untuk keperluan pengarsipan;
d) Arsip dokumen disimpan sesuai dengan
2.b. Judul Unit Kompetensi
• Ditulis dengan kalimat aktif
• Menggunakan kata kerja aktif
• Imbuhan Me~
• Objek kerja yang jelas dan terukur
• Menggambarkan fungsi kerja yang outputnya jelas
Contoh:
- Mengevaluasi sistem aplikasi kepegawaian
2.c. Uraian Unit Kompetensi
• Gambaran kemampuan yang diharapkan ketika
kompetensi dikuasai

Contoh:
Kemampuan untuk menyelenggarakan prosesi
pengangkatan atau pelantikan pegawai dalam suatu
jabatan melalui tahapan yang runtut termasuk
fasilitasi penyelenggaran rapat baperjakat hingga
penerbitan surat penetapannya.
2.d. Ruang Lingkup
• Tugas-tugas yang terkait dengan kompetensi
• Perlengkapan yang digunakan dalam melaksanakan
kompetensi
• Penjelasan istilah-istilah yang sifatnya teknis dan
spesifik
• Peraturan yang dijadikan rujukan
2.e. Panduan Penilaian
• Metode Pengujian
• Pengetahuan yang dibutuhkan
• Keterampilan yang dibutuhkan
• Bahan/dokumen yang diperlukan dalam pengujian:
• Sertifikat kompetensi prasyarat
• Hasil kerja/dokumen rujukan kinerja
• Tempat uji kompetensi
• Alat/bahan yang diperlukan dalam pengujian
2.f. Elemen Kompetensi
• Menggunakan kalimat aktif
• Kegiatan yang harus dilakukan untuk membuktikan
penguasaan kompetensi, dapat berupa:
• Tahapan/Langkah Kerja
Contoh:
Memetakan fungsi organisasi, Mengidentifikasi kompetensi teknis,
Merumuskan uraian kompetensi, Memetakan kualifikasi
kompetensi
• Jenis aktifitas
Contoh:
Menyusun daftar jabatan, Menyusun data hasil seleksi,
Menyiapkan bahan sidang baperjakat, Menyiapkan dokumen
administratif pengangkatan dalam jabatan
2.g. Kriteria Unjuk Kerja

• Kondisi yang harus dipenuhi untuk menunjukkan penguasaan


elemen kompetensi
• Menggunakan kalimat pasif dengan fokus pada objek kerja
• Idealnya mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Kerja
• Dapat berisi tentang:
• What?
• Who?
• Where?
• Why?
• When?
• How?
TAHAP 3
VERIFIKASI DAN PEMAKETAN UNIT
KOMPETENSI
• Tujuan:
• Memastikan kesesuaian kaidah perumusan unit kompetensi
• Menentukan kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan untuk
jabatan-jabatan dalam organisasi
• Output yang diharapkan:
• Matriks kualifikasi kompetensi teknis
• Pelaksana:
• Perumus kompetensi dan analis kepegawaian
• Prasyarat:
• Informasi jabatan
• Daftar unit kompetensi
• Draft rumusan unit kompetensi
3.a. Verifikasi Unit Kompetensi
• Unit Kompetensi
• Tiap unit kompetensi diperiksa ulang kaidah
penulisannya;
• Idealnya, KUK tiap unit kompetensi mengandung aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap
• Pengetahuan : Proses berfikir dalam penafsiran, pengambilan
keputusan berdasarkan informasi yang sudah dimiliki
• Keterampilan : Kecakapan dalam melakukan tindakan tertentu,
membuat, melayani, atau memproses pekerjaan
• Sikap : Kesesuaian perilaku dengan norma dan etika yang
berlaku
3.b. Pemaketan Unit Kompetensi
• Adalah proses penentuan persyaratan-persyaratan, baik
syarat kompetensi maupun syarat-syarat lainnya
berdasarkan hasil analisa tupoksi, tanggung jawab dan
kewenangan masing-masing jenjang jabatan.

• Dalam menentukan syarat-syarat kompetensi, ada dua hal


yang perlu diperhatikan, antara lain:
• URAIAN TUGAS masing-masing jabatan.
Uraian tugas jabatan mencerminkan bidang tugas dari jabatan tersebut;

• Batasan KEWENANGAN yang dimiliki oleh masing-masing


jabatan.
Pembagian kewenangan secara hirarkis yang diterapkan dalam jenjang eselonering
jabatan, termasuk antara jabatan pelaksana dan jabatan fungsional.
3.c. Format Pemaketan Unit
Kompetensi MATRIKS KUALIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS SKPD ABC

Syarat Kompetensi Kualifikasi


No Jabatan
Umum Inti Pilihan Pendidikan Pelatihan Pengalaman

1 Kepala Bidang … diisi dengan diisi dengan diisi dengan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
kompetensi kompetensi kompetensi yang dengan dengan dengan
yang dirasa yang harus dapat dipilih oleh peraturan peraturan peraturan
perlu untuk dikuasai oleh pegawai, dalam terkait terkait terkait
seluruh jabatan ini kaitannya dengan (Informasi (Informasi (Informasi
jabatan dalam pengembangan Jabatan) Jabatan) Jabatan)
organisasi karir

2 Kepala Subbidang … diisi dengan dapat berupa:


kompetensi a. gap kompetensi
yang harus b. spesialisasi
dikuasai oleh c. kompetensi
jabatan ini pelengkap

3 Analis Data … idem

dst.
TAHAP 4
PENETAPAN SKT
• Tujuan:
• Finalisasi draft Standar Kompetensi Teknis
• Penetapan Standar dalam bentuk Peraturan
• Output yang diharapkan:
• Pemberian kode unit kompetensi
• Rancangan Peraturan tentang Standar Kompetensi Teknis
• Pelaksana:
• Perumus Kompetensi dan unit yang menangani penyusunan
peraturan perundang-undangan
• Prasyarat:
• Rumusan unit kompetensi
• Matriks kualifikasi kompetensi teknis
4.a. Penentuan Kode Unit Kompetensi
• Kode unit kompetensi dituliskan sesuai dengan format
kodifikasi yang memuat: (sektor).(sub-sektor).(kelompok unit
kompetensi).(nomor urut unit kompetensi).(versi rumusan
kompetensi)
Contoh: KPG.AKT.KKNI2.012.01
• Sektor merupakan kode huruf yang terdiri dari 3 karakter dan
menggambarkan rumpun/bidang pekerjaan.
• Sub-sektor juga ditulis dengan kode huruf yang terdiri dari 3 karakter
dan dapat menggambarkan sub-bidang pekerjaan (Ditjen/Deputi).
• Kelompok Unit Kompetensi diusulkan untuk diberikan kode
penjenjangan (leveling) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
dengan format KKNI1, KKNI2,... KKNI9. (dijelaskan lebih lanjut)
• Nomor urut unit kompetensi terdiri dari 3 (tiga) digit angka, dimulai
dari nomor 001.
Nomor urut tersebut menggambarkan jenis pekerjaan yang paling
mudah ke jenis pekerjaan yang lebih kompleks atau pekerjaan yang
tanggung jawabnya paling sederhana ke jenis pekerjaan yang lebih
besar tanggung jawabnya.
• Versi unit kompetensi menggambarkan nomor revisi dari rumusan
unit kompetensi terkait.
4.b. Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
• adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor. (Perpres 08
Tahun 2012)
• Terdiri dari 9 jenjang (1 yang terendah s/d 9 yang
tertinggi), dan dikelompokkan menjadi 3:
a.Jenjang 1-3 → Jabatan setingkat operator
b.Jenjang 4-6 → Jabatan setingkat teknisi atau analis
c. Jenjang 7-9 → Jabatan setingkat ahli atau spesialis
4.c. Konvensi Standar
• Adalah suatu pertemuan antara pihak-pihak yang
terkait dengan penetapan standar, dalam rangka
perumusan kesepakatan dan penggalangan
komitmen terhadap standar yang akan ditetapkan.
• Dalam tahap ini, perlu dilakukan:
• Verifikasi final draft standar,
• Penandatanganan persetujuan terhadap standar
• Pihak-pihak yang terkait dalam konvensi antara lain:
• Regulator/instansi pusat yang membidangi urusan
terkait
• Praktisi/ikatan profesi/akademisi dalam bidang terkait
• Stakeholder lain (masyarakat/LSM)

Anda mungkin juga menyukai