Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUKUM LINGKUNGAN

POLUSI UDARA DI BENGKULU

DISUSUN OLEH:

SARA CAHAYATI SIMBOLON(B1A019009)

UNIVERSITAS BENGKULU 2021

HUKUM LINGKUNGAN

FAKULTAS HUKUM
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Polusi udara akibat dari peningkatan penggunaan jumlah kendaraan bermotor yang
mengeluarkan gas-gas berbahaya akan sangat mendukung terjadinya pencemaran udara dan salah
satu akibatnya adalah adanya pemanasan global. Hingga saat ini lebih dari 70% pencemaran udara
diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor .

Aktivitas transfortasi di jalan raya terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena
semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan daya tarik kota yang
pesat. Angka kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia, terutama kota-kota besar menunjukkan
kecenderungan yang terus meningkat, sehingga menimbulkan permasalahan yang serius yakni
kemacetan, meningkatnya konsumsi bahan bakar dan semakin parahnya tingkat pencemaran udara.

Bertambahnya jumlah mobil penumpang ini akan berdampak pada segala aspek kehidupan
masyarakat. Di satu pihak menunjukkan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, tetapi disisi
lainnya memperparah terjadinya pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh gas buang yang
ditimbulkan kendaraan bermotor tersebut. Para pemilik kendaraan bermotor masih meyakini bahwa
penyempurnaan proses pencampuran bahan bakar ini dapat dilakukan dengan dengan cara
memasangkan alat ionisasi BBM. Saat ini di pasaran sudah beredar alat-alat ionisasi BBM dengan
berbagai merek dan prinsip kerja. Salah satu alat ionisasi yang akan dipakai pada penelitian ini
adalah merek X Power karena memiliki harga murah dibanding merek lain dan dapat dengan mudah
ditemukan dipasaran. X Power adalah sebuah alat ionizer bahan bakar minyak ataupun bahan bakar
gas. Pada prinsipnya, alat ini dapat mengubah molekul bahan bakar minyak maupun gas menjadi ion
bermuatan positif yang mampu menyerap oksigen bermuatan negatif dalam keseimbangan untuk
pembakaran dengan sempurna, sehingga dapat meningkatkan performance mesin dengan
pencapaian torsi maximum pada putaran rendah dan mengurangi kadar emisi gas buang serta dapat
menghemat bahan bakar hingga mencapai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


Udara bahwa udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan
kesehatan dan kesejahteraan manusia serta perlindungan bagi makhluk hidup lainnya. Udara perlu
dipelihara, dijaga dan dijamin mutunya melalui pengendalian pencemaran udara agar dapat
bermanfaat sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut
maka penelitian mengenai efektivitas ionizer BBM terhadap penurunan Emisi Gas karbon monoksida
(CO) dan gas hidro karbon (HC) pada mobil perlu dilakukan
Kendaraan bermotor mengeluarkan berbagai jenis gas maupun partikel yang terdiri dari
berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar yang dapat langsung
terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat yang berada dijalan raya dan sekitarnya.
Selain itu gas buang kendaraan bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya dan
pengguna jalan lain langsung terpapar dengan emisi gas buang dibandingkan dengan gas buang dari
cerobong industri yang tinggi. Dengan demikian maka masyarakat yang tinggal maupun yang
melakukan kegiatan di sekitar jalan raya yang padat lalu lintasnya, seperti para pengendara
bermotor, pejalan kaki, polisi lalu lintas, dan penjaja makanan sering terkena dampak asap
kendaraan bermotor yang mengandung bahan pencemar.

Merujuk Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan di bagian kedua yang berisi tentang pencegahan dan penanggulangan dampak
lingkungan lalu lintas dan angkutan jalan pada pasal 210 dan 211, juga menyebutkan bahwa setiap
kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang dan
tingkat kebisingan serta setiap pemilik dan/atau pengemudi kendaraan bermotor dan perusahaan
angkutan umum wajib mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan.

Peraturan Pemerintah No 44 tahun 1993 menyebutkan jenis kendaraan yang diwajibkan


untuk melakukan uji berkala baru terbatas pada kendaraan penumpang umum, mobil bus, mobil
barang, kendaraan khusus, kereta tempelan dan keretan gandengan sedangkan kendaraan pribadi
dan sepeda motor belum wajib uji. Selaku sebagai alat pemantau kelaikan jalan kendaraan, peranan
Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) diharapkan mampu mendukung terciptanya udara yang bersih
yaitu dengan uji tipe dan berkala kendaraan bermotor.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1 Apa yang dimagsud dengan polusi udara?

2 apakah yang menjadi penyebab polusi udara?

3 apakah polusi udara sangat berpengaruh kepada masyarakat yang melakukan


kegiatan usaha pada jalan Terhadap kota Bengkulu?

4 apakah tidak ada tindakana di kota Bengkulu pemerintah untuk menindak lanjuti
polusi udara tersebut?

5 disaat jam berapakah udara sangat tercemar di kota Bengkulu ?

6 Pernahkah ada orang yang sakit saat polusi udara terjadi?

7 berapa banyak orangkah yang sada di kota Bengkulu akan kejanggalan polusi
udara tersebut?

8 siapakah yang bertanggungjawab lebih di kota bengkulu akan polusi udara


tersebut?

9 apakah anak anak di kota Bengkulu yang sedang bepergian ke sekolah saat jalan
kaki menjadi terganggu akan hall ini?

10 adakah tempat atau kota dengan polusi udara terparah ? dan kota apa yang
menduduki polusi udara paling sering
1.3 PEMBAHASAN
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia

Polusi udara atau juga dikenal dengan pencemaran udara adalah sebuah kondisi terdapatnya
ada satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di udara (atmosfer) yang jumlahnya
berada pada titik yang membahayakan.

Dalam hal ini, polusi udara bisa berdampak pada kesehatan manusia, tumbuhan, dan juga
hewan. Selain itu, percemaran pada udara juga menimbulkan dampak bahaya lain, karena
dapat merusak properti dan juga mengganggu estetika dan kenyamanan lingkungan.

Pencemaran udara adalah salah satu jenis pencemaran lingkungan hidup, di samping  dan
pencemaran tanah.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1407 tahun 2002 tentang
Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, yang dimaksud dengan pencemaran
udara ialah penurunan mutu udara sampai pada tingkat tertentu sehingga menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsi akibat masuknya atau dimasikkannya zat, energi, dari
komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia.

Definisi pencemaran udara juga dipaparkan oleh Chambers, yakni polusi udara adalah
bertambahnya substrat atau bahan kimia atau fisik ke dalam lingkungan udara dalam jumlah
tertent, sehingga dapat dirasakan oleh manusia atau diukur dan dihitung serta memberi
dampak bagi makhluk hidup.

Menurut Parker, pencemaran udara merupakan perubahan atmosfer yang disebabkan


masuknya bahan kontaminan alami maupun buatan ke dalam atmosfer. Sedangkan menurut
Corman, polusi udara ialah kondisi adanya kontaminan di atmosfer akibat perbuatan manusia.

Penyebab Pencemaran Udara


Polusi udara memiliki penyebab yang sangat beragam, tergantung lokasi pencemaran udara
tersebut terjadi. Di Indonesia, pencemaran udara lebih dari 70% berasal dari emisi kendaraan
bermotor.

Kendaraan bermotor akan menghasilkan gas pembuangan yang kemudian terkumpul di


udara. Pencemaran udara yang satu ini jika terjadi dalam skala besar, akan menyebabkan
gangguan lingkungan dan membawa dampak yang cukup mengkhawatirkan. Diantaranya
muncul zat-zat kimia berbahaya seperti timbal (Pb), oksida fotokimia (Ox), oksigen nitrogen
(NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan masih banyak lagi.
busy.org
Kendaraan bermotor menyumbang hampir keseluruhan timbal dan karbon monoksida, 71-
89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan 13-44% suspended particulate matter. Selain itu, debu
yang terbang di udara juga dapat menjadi salah satu bagian penyebab polusi udara. Misalnya
debu dari hasil pembakaran sampah rumah tangga yang merupakan penyebab dari sulfur
dioksida.

Saat ini polusi udara menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data WHO,
sekitar 98% kota dengan jumlah penduduk di atas 100.000 orang di negara berpenghasilan
rendah hingga menengah ternyata tidak memenuhi standar kualitas udara yang baik. Tentu
masalah ini menjadi masalah bersama yang 

Sumber Polusi Udara


Sumber penyebab polusi udara terbagi menjadi dua, antara lain sumber alami dan sumber
yang berasal dari manusia. Penjelasan mengenai asal polusi udara, antara lin:

1. Sumber Polusi Udara Alami – Sumber alami pencemaran udara berasal dari aktivitas
alam. Beberapa contohnya, seperti kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam,
abu vulkanik dari letusan gunung berapi, atau nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
2. Sumber Polusi Udara Dari Manusia – ASumber polusi udara yang terjadi karena ulah
manusia bisa dikarenakan kegiatan transportasi atau produksi (industri) yang terjadi,
khususnya di perkotaan. Contohnya adalah gas emisi pabrik, kendaraan bermotor, dan
semisalnya. Kegiatan-kegiatan ini menyumbang beberapa zat kimia di udara yang
menjadi polusi, misalnya CO, SOx, NOx, HC, dan sebagainya

Macam Polusi Udara


Polusi udara atau pencemaran udara dibedakan menjadi dua macam, yaitu pencemaran udara
primer dan sekunder yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pencemaran Udara Primer – Pencemaran udara primer adalah substansi polusi udara
yang diciptakan langsung dari sumber pencemarannya. Misalnya karbon monoksida
(CO) yang merupakan salah satu zat kimia pencemar udara primer yang dihasilkan
langsung dari proses pembakaran.
2. Pencemaran Udara Sekunder – Pencemaran udara sekunder adalah substansi polusi
udara yang tercipta dari reaksi polutan-polutan primer di udara. Salah satu contohnya
adalah pembentukan ozon yang terjadi dalam proses fotokimia yang terjadi secara
sekunder.

Dampak Udara Tercemar


Terdapat banyak sekali dampak dari adanya polusi udara. Polusi udara dapat menyerang
berbagai sendi kehidupan manusia dan alam. Berikut beberapa dampak yang diakibatkan dari
pencemaran udara, yaitu: Sementara itu, tidak hanya sistem pernapasan yang terganggu. Pada
manusia yang menghirup zat karbon monoksida, kerja hemoglobin akan terganggu.
Akibatnya, oksigen tidak akan beredar di dalam tubuh secara lancar. Kondisi ini dapat
menyebabkan kematian karena keracunan CO. Data dari WHO mencatat, ada sekitar 3,2 juta
kasus kematian karena polusi udara di dunia.

Sementara itu, data terbaru dari WHO menyebutkan bahwa jumlah kematian karena polusi
udara meningkat menjadi 7 juta orang per tahunnya. Hal ini dikarenakan ada lebih dari 90%
orang di bumi menghirup udara dengan tingkat polutan yang cukup tinggi. Kebanyakan kasus
kematian karena polusi udara ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

2. Dampak Ekonomi
Tidak hanya sektor kesehatan yang terdampak dari adanya polusi udara. Namun ekonomi di
suatu daerah pun juga akan terdampak. Hasil kajian Bank Dunia menyatakan bahwa dampak
ekonomi yang terjadi akibat adanya polusi udara di Indonesia menimbulkan kerugihan
sebesar 1,8 trilyun rupiah. Tentu angka ini tidak main-main untuk sebuah kerugian ekonomi,
apalagi di tahun 2015 yang lalu angka ini sempat meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah.

3. Dampak Sosial
Pencemaran udara juga akan berdampak pada bidang sosial. Karena udara yang kotor, orang-
orang tidak bisa lagi menghirup udara yang sehat. Apalagi jika sedang terjadi polusi udara
besar-besaran pada musim kemarau, dimana semua orang harus menggunakan masker untuk
melindungi diri. Tentu hal ini akan menghambat kehidupan sehari-hari dan berdampak pada
lingkungan sosialnya.

Kerusakan Lapisan Ozon


Lapisan ozon adalah sebuah lapisan di stratosfer yang merupakan pelindung alami dari bumi.
Ozon berada di ketinggian 20 hingga 35 kilometer. Lapisan ozon ini tugasnya adalah untuk
memfilter radiasi ultraviolet B yang muncul dari matahari.

Jika polusi udara terjadi dalam jumlah yang membahayakan, hal ini dapat mengikis lapisan
ozon. Kerusakan lapisan ozon akan menyebabkan sinar ultraviolet B masuk ke bumi. Sinar
inilah yang dapat menyebabkan berbagai masalah di bumi, seperti penyakit tanaman, hingga
kanker kulit pada manusia.
Pi
xabay
Polusi udara dapat disebabkan oleh berbagai macam hal akibat kandunganz at polutan.
Berikut ini beberapa zat polutan di udara yang akan dijelaskan juga beserta bahayanya.

1. Karbon Monoksida (CO)


Salah satu zat yang berbahaya di udara adalah CO atau karbon monoksida. Zat ini banyak
ditemukan di perkotaan karena terbentuk dari proses pembakaran atau transportasi yang
menggunakan bahan bakar solar. Gas ini juga terjadi dalam pembakaran dengan mesin diesel.
Karbon monoksida dapat mengganggu kesehatan, menyebabkan penurunan fungsi otak,
hingga kematian.

2. Karbon Dioksida (CO2)


Karbon dioksida adalah salah satu zat yang dikenal secara luas sebagai zat sisa. Zat ini jika
terbentuk dalam jumlah yang besar akan naik dan menyebabkan polusi. Efeknya adalaha
dapat menciptakan efek rumah kaca. Hal ini dikarenakan zat karbon dioksida akan bercampur
dengan debu, jasad renik, dan titik air.

3. Nitrogen Oksida (NOx)


Nitrogen oksida merupakan sebuah senyawa gas yang ada di atmosfer bumi (NO2 dan NO).
baik NO2 atau NO, keduanya berbahaya untuk makhluk hidup. Gas NO merupakan salah
satu polutan yang sulit diamati secara visual, karena tidak memiliki warna, rasa, dan bahkan
bau. Sementara itu, NO2 juga mudah diamati, karena memiliki bau menyengat dan memiliki
warna kecokelatan atau kemerahan.

Pencegahan & Penanggulangan Pencemaran Udara


Mengingat pencemaran udara sangat mengganggu dan dapat menyebabkan banyak dampak
negatif, tentunya penanggulangan harus dilakukan.
Berikut beberapa solusi pencegahan atau penanggulangan yang biasa dilakukan untuk
mengurangi polusi udara, khususnya di wilayah perkotaan yang padat.

 Mulai mengalihkan pola pikir untuk menggunakan transportasi umum daripada


transportasi pribadi. Hal ini dapat mengurangi polusi udara yang diakibatkan
kendaraan bermotor. Jika dilakukan di perkotaan yang padat, maka juga akan
mengurangi efek macet di jalan raya. Karena kemacetan juga merupakan salah satu
penyumbang polutan yang banyak di udara.
 Melakukan gaya hidup hemat energi untuk mengurangi kesempatan menyumbang
polusi udara. Misalnya dengan mematikan lampu, kipas angin, dan AC ketika akan
keluar ruangan. Cara sederhana semacam ini bisa mengurangi efek polusi udara,
apalagi jika dilakukan secara massal. Karena tentu saja, penggunaan listrik yang boros
akan menyebabkan penggunaan bahan bakar yang lebih boros juga.
 Memanfaatkan sampah organik dan anorganik dengan baik, misalnya
dengan reuse, recycle, atau reduce. Hal ini akan bermanfaat untuk mengurangi
potensi polusi udara dikarenakan berkurangnya sampah dan daur ulang plastik di
pabrik, yang tentunya menyebabkan limbah.
 Menggunakan sumber energi terbarukan dan sumber energi ramah lingkungan. Hal ini
dikarenakan sumber energi alternatif cenderung lebih aman terhadap lingkungan dan
kecil kemungkinannya untuk menciptakan polusi udara.
 Menggunakan teknologi hemat energi, untuk mengurangi penggunaan energi yang
berdampak pada penurunan jumlah polusi udara.
 Melakukan reboisasi  dan penghijauan di area perkotaan, seperti membangun ruang
terbuka hijau dan hutan kota.

Tentunya beberapa kegiatan untuk penanggulangan polusi udara dan masalah lingkungan di
atas tidak mudah untuk dilakukan jika sebagian masyarakatnya sudah terlanjur memiliki
kebiasaan dan pola hidup yang kurang baik dari segi kesehatan lingkungan.

Pemerintah pusat maupun daerah juga dapat melakukan penyuluhan yang bermanfaat kepada
masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan. Pemerintah dapat memperkuatnya
dengan menegakkan kembali peraturan lingkungan atau hukum tentang lingkungan.
1.4 KESIMPULAN
Salah satu langkah untuk mengurangi polusi udara dapat dimulai dari mahasiswa sebagai
pemula pengguna kendaraan bermotor. Sebagai seorang yang intelek dan dalam masa
pembelajaran juga pendewasaan mahasiswa sangat tepat diberi pengarahan tentang perawatan
kendaraan dan cara mengatasi serta mengontrol emisi kotor yang dikeluarkan kendaraannya.
Sehingga sebagai orang dewasa nantinya dapat lebih bijak mengontrol kendaraannya demi
lingkungan yang lebih sehat. Kampanye sebagai salah satu pemecahan permasalahan melalui
solusi DKV memang diperlukan untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Kota
Bandung ini. Kampanye dapat mengubah dan menggerakkan banyak mahasiswa melalui
pengorganisasian yang baik dan benar. Kampanye juga dilakukan secara berkelanjutan agar
para mahasiswa tidak lupa akan program mengurangi polusi udara yang dikhawatirkan akan
menjadi tidak efektif jika hanya dilakukan melalui metode pendekatan komunikasi langsung
1.5 DAFTAR PUSTAKA

Aan Efendi, Hukum Lingkungan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014.

Akil Mochtar, Bantuan Hukum Sebagai Konstitusional Warga Negara, Bina Cipta, Jakarta, 2009.

Fuad Amsyari, Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 1997. Hyronimus Rhiti, Hukum Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup,
Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 200

Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013.

Valentinus Darsono, Pengantar Ilmu Lingkungan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta,
1995

Anda mungkin juga menyukai