Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENYEHATAN UDARAB

PENCEMARAN UDARA

DISUSUN OLEH :
CHERLYA OKTAVIANI
NIM 20111320130

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-IV
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Pencemaran Udara. Adapun penyusunan makalah ini dilakukan guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Penyehatan Udara di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik materi maupun motivasi. Namun begitu, kami menyadari masih banyaknya kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Hal ini dikarenakan, masih terbatasnya ilmu
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karenanya, kami tim penyusun meminta maaf atas
kesalahan dan kekurangan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Pontianak,

Juli 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Udara merupakan komponen penting dalam kehidupan sebagai sumber daya alam

yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhuk hidup lainnya. Namun dengan
meningkatnya pembangunan industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Terjadinya
pencemaran udara berdampak nyata terhadap makhluk hidup dan jika tidak segera
ditanggulangi akan sangat membahayakan kelangsungan makhluk hidup.
Berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 41 tahun 1999, pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara
ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber
alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapidan yang berasal dari kegiatan
manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrikdan lainlain. Beberapajenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia
(anthropogenic sources)adalah karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen
(NOx), partikulat, hidrokarbon (HC) dan oksida fotokimia. Di kota-kota besar, kontribusi gas
buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan
kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari
sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan
dan lain-lain.

Pengendalian

pencemaran

udara merupakan upaya

pencegahan

atau

penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan mutu udara. Sebenarnya secara


alamiah atmosfer telah melakukan self cleansing untuk mengontrol polusi udara di alam.
Namun karena aktivitas sumber pencemar yang terus-menerus maka dibutuhkan adanya
upaya pengendalian pencemaran udara secara kontinyu, baik berupa pengendalian non
teknis maupun teknis. Pengendalian secara non teknis merupakan bentuk peran serta
pemerinta dalam membuat berbagai peraturan atau regulasi sebagai standar pengendalian
pencemaran udara. Sementara pengendalian secara teknis adalah bentuk pengendalian
melalui penggunaan berbagai alat untuk mengendalikan gas buang yang dihasilkan, baik
berupa pengembangan teknologi yang sudah ada (rekayasa teknologi) atau inovasi
teknologi baru dalam mengendalikan pencemaran udara.
B.

Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan tentang

pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.
C.

Rumusan Masalah
1.

Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?

2.

Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?

3.

Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan
kesehatan manusia?

4.

Bagaiman cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran udara?.

BAB II.
PERMASALAHAN

Pencemaran udara masih menjadi ancaman bagi warga Jakarta. Beberapa kalangan
memastikan pencemaran itu banyak dihasilkan dari kendaraan pribadi. Namun ironisnya,
pemerintah hingga kini belum melakukan penegakkan hukum bagi kendaraan yang tidak
lolos uji emisi. Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) memastikan, terjadi
lonjakkan cukup drastis tingkat pencemaran udara Jakarta pada 2011 dibandingkan 2010.
Penyumbang terbanyak pencemaran udara di Jakarta adalah dari kendaraan bermotor. Hal ini
selain disebabkan oleh lemahnya kontrol pemerintah dalam melakukan uji emisi kendaraan,
juga semakin banyaknya kendaraan yang melintas di Jakarta.
Pada 2011, 70% sumber pencemaran debu berasal dari kendaraan bermotor, 90%
Hydrocarbon juga berasal dari kendaraan sedangkan sulfur dioksida sebagian besar berasal
dari industri. Tingkat pencemaran udara di sejumlah kota besar di Indonesia juga menjadi
masalah serius. Kondisi tersebut pun memaksa masyarakat untuk mengeluarkan uang untuk
pengobatan. Di Jakarta saja, untuk tahun 2010 masyarakat harus menanggung Rp 38,5 triliun
untuk biaya kesehatan. Hasil itu didapat Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB)
dalam pengamatan sepanjang tahun 2010 di sejumlah rumah sakit. Pencemaran udara tersebut
membuat 1,2 juta orang berobat karena mengidap infeksi saluran pernafasan atas (ispa), asma
serta penyakit pernafasan lainnya.
Pencemaran udara menjadi masalah serius. Uji emisi di berbagai kota mendorong
pemerintah untuk serius memperhatikan kondisi kendaraan dan apakah kotanya termasuk
rawan pencemaran udara. Hasil uji emisi kendaraan menunjukkan peningkatan kelulusan

emisi dari 85 persen tahun 2011 ke 88 persen di tahun 2012. Namun untuk kendaraan solar,
tingkat kelulusan menurun dari 47 persen di tahun 2011 ke 43 persen di tahun 2012.

BAB III.
PENCEMARAN UDARA

A.

Pengertian Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.

Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konsistan. Komponen yang konsentrasinya
selalu bervariasi adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbondioksida (CO2). Jumlah uap air
yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu.
B.

Pengertian Pencemaran Udara


Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalamlingkungan


hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam
rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di
lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut
berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh
mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap
tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

C.

Penyebab Pencemaran Udara


Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan

teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hurup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gasgas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam,
yaitu :
1.

Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:


a.

Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.

b. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.
c.
2.

Proses pembusukan sampah organik, dll

Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:


a.

Hasil pembakar bahan bakar fosil.

b. Debu/serbuk dari kegiatan industri


c.
D.

Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

Klasifikasi Bahan Pencemar Udara


Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran

yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1.

Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu, dan dapat berupa:

a.

Polutan Gas terdiri dari:


1)

Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan


karbon

oksida

(CO

atau

CO2) karena

ia

merupakan

hasil

dari pembakaran.
2)

Senyawa sulfur, yaitu oksida.

3)

Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon


terklorinasi dan bromin.

b. Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan
partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya
proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2.

Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi
dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai
contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
a. Konsentrasi relative dari bahan reaktran
b. Derajat fotoaktivasi
c. Kondisi iklim
d. Topografi lokal dan adanya embun.

E.

Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.

1. Karbon monoksida (CO)


Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol

: partikel yang terhambur dan melayang di udara

b. Fog (kabut)

: aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara

c. Smoke (asap)

: aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara

d. Dust (debu)

: aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di


udara

5. Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna.

6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor
dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
F.

Dampak terhadap Lingkungan Alam


Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:

hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.


1.

Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan

Merusak tanaman

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga


mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun,
bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan
pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur
dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung
mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
2.

Penipisan Lapisan Ozon


Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan
berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan
ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat
kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan

mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang


disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh
karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia
dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung

alami

bumi

yang

berfungsi

memfilter radiasi ultraviolet B

dari

matahari.

Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di


stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan

laju

penguraian

molekul-molekul

ozon

lebih

cepat

dari

pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan


lapisan

ozon

menyebabkan

sinar

UV-B

matahari

tidak

terfilter

dan

dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.


3.

Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari
bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini
mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global).
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di

lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Proses terjadinya efek rumah kaca adalah permukaan bumi akan menyerap
sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun,
karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari
bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi.
Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan
global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca
membuat suhu didalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan
di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam
rumah kaca tidak dapat keluar
G.

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia


1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di
saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai

adalah ISPA (infeksi

saluran

pernapasan

akut),

termasuk

di

antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.


Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan
hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai
penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit
saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau

mengendap di dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau


pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang
masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit
pneumoniosis seperti :
a. Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran
debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara
atau pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant
(pembangkit listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun
yang ditandai dengan sesak napas.
b. Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2,
yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu
silica ini banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton,
proses permesinan seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica
juga terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah
menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan
penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan
sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.
c. Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes
yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat
terutama. Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara

juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme),


baik hewan, tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia,
antara lain:
1) Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh
terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa
sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran
dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik
menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 80 % Hb dalam darah telah
mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2) Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3) Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4) Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang
berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
5) Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental
serta mempengaruhi kecerdasan otak.
6) Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan
memperkecil paru-paru.
7) Nox
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

H.

Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain:


1.

Penipisan lapisan ozon


Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai
makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah
fitoplankton.

2.

Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.

3.

Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada
kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan
candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau
panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu
terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir,
gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan
mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.

I.

Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan


Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
1. Hujan Asam
a. Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan
(karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen)
dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
b. Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah
sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
2. Penipisan Lapisan Ozon

Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi
rantai makanan di laut.
3. Pemanasan global

Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.


Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis
tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

4. Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi
genetik (perubahan sifat organisme).
J.

Pencegahan Pencemaran Udara


Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan

sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi
polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan
polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
1. Mencegah pencemaran udara berbentuk gas
a.

Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada
permukaan zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben
mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada
permukaannya tanpa reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat
disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi.

b. Absorbsi

Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik


untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe absorbs ini pada
prinsipnya hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi
hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut
atau tersuspensi.
c.

Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi
benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan
mencapai titik kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti
hidrokarbon dan gas organic lainnya.

d. Pembakaran
Pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang
terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang
disebut inceneration. Iceneration merupakan salah satu metode dalam
pengolahan limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan
gas dan residu pembakaran.
2. Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel
a. Filter
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut
keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas
ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong.
Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang
keluar seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya.
Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon,
Dacron, fiberglass, polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.

b. Filter basah
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan udara
kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara
yang kotor dari bagian bawah alat.
c. Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor
dalam jumlah yang relatif besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana
dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negatif.
d. Kolektor Mekanik
Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relatif besar dapat dengan
menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators adalah
pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik
yang berdebu.
e. Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida
(CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan
mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi
jumlah polutan di udara.
Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka
kualitas udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru
(prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional
agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
f. Ventilasi udara

Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan dengan


kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas oksigen (O2)
dalam ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan bebas dari berbagai
polutan. Bila akan menggunakan exhaust fan, maka usahakan dekat dengan
sumber pencemaran, agar polutan segera dapat keluar dalam ruangan.
K.

Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara


Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang

dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah
terjadinya pencemaran.
1. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
a. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
b.

mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.

c. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
d. tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
e. tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
f. tidak merokok di dalam ruangan.
g. menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
h. ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
i. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
j. tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan.
k. mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan
ruang.

l. menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.


m. mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
n. mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
2. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa
usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
a. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.
b. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan
lingkungan dari polutan.
c. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur
ulang.
d. menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrik
yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.
e. mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat
guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat
pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal
yang rendah (BBG).
3. Program pemerintah
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan
programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu;
a. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan
untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya
dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
b. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

c. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energi alternatif lainnya.
d. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
layak pakai.
e. Larangan menggunakan gas CFC.
f. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil
trikhloro etana).
g. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
h. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
lapisan ozon.

BAB V.
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalamlingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu karena faktor
internal (secara alamiah), contohnya Debu yang beterbangan akibat tiupan angin,
abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik,
proses pembusukan sampah organik, dll; dan karena faktor eksternal (karena ulah
manusia), contohnya hasil pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan
industri, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam antara


lain, hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global serta menimbulkan
gangguan kesehatan diantaranya,

ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),

termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi


polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan,
melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Makalah Pencemaran Udara. http://s3.amazonaws.com/ppt-download/makalahpence


maranudara-131101051914-phpapp02.docx?response-content disposition=attachmen
t&Signature=oEC07H1ZJAHqEnSg70fyT9OSutk%3D&Expires=1405459488&AW
SAccessKeyId=AKIAI6DXMWX6TBWAHQCQ
Huki, Luci. Manfaat Udara bagi Kehidupan dan Fungsi Unsur Udara. http://manfaat-pengetah
uan.blogspot.com/2013/12/manfaat-udara-bagi-kehidupan-dan-fungsi.html
Syahirah. Pencemaran Udara. http://s3.amazonaws.com/ppt-download/pencemaranudara-140
127045515-phpapp02.pptx?response-content-disposition=attachment&Signature=68
O%2BGoV7Cv5iJq%2BjP25e21Ko1ks%3D&Expires=1405459295&AWSAccessK
eyId=AKIAI6DXMWX6TBWAHQCQ

Anda mungkin juga menyukai