PENCEMARAN UDARA
DISUSUN OLEH :
CHERLYA OKTAVIANI
NIM 20111320130
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Pencemaran Udara. Adapun penyusunan makalah ini dilakukan guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Penyehatan Udara di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik materi maupun motivasi. Namun begitu, kami menyadari masih banyaknya kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Hal ini dikarenakan, masih terbatasnya ilmu
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karenanya, kami tim penyusun meminta maaf atas
kesalahan dan kekurangan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Pontianak,
Juli 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Udara merupakan komponen penting dalam kehidupan sebagai sumber daya alam
yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhuk hidup lainnya. Namun dengan
meningkatnya pembangunan industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Terjadinya
pencemaran udara berdampak nyata terhadap makhluk hidup dan jika tidak segera
ditanggulangi akan sangat membahayakan kelangsungan makhluk hidup.
Berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 41 tahun 1999, pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara
ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber
alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapidan yang berasal dari kegiatan
manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrikdan lainlain. Beberapajenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia
(anthropogenic sources)adalah karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen
(NOx), partikulat, hidrokarbon (HC) dan oksida fotokimia. Di kota-kota besar, kontribusi gas
buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan
kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari
sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan
dan lain-lain.
Pengendalian
pencemaran
pencegahan
atau
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan tentang
pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.
C.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan
kesehatan manusia?
4.
BAB II.
PERMASALAHAN
Pencemaran udara masih menjadi ancaman bagi warga Jakarta. Beberapa kalangan
memastikan pencemaran itu banyak dihasilkan dari kendaraan pribadi. Namun ironisnya,
pemerintah hingga kini belum melakukan penegakkan hukum bagi kendaraan yang tidak
lolos uji emisi. Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) memastikan, terjadi
lonjakkan cukup drastis tingkat pencemaran udara Jakarta pada 2011 dibandingkan 2010.
Penyumbang terbanyak pencemaran udara di Jakarta adalah dari kendaraan bermotor. Hal ini
selain disebabkan oleh lemahnya kontrol pemerintah dalam melakukan uji emisi kendaraan,
juga semakin banyaknya kendaraan yang melintas di Jakarta.
Pada 2011, 70% sumber pencemaran debu berasal dari kendaraan bermotor, 90%
Hydrocarbon juga berasal dari kendaraan sedangkan sulfur dioksida sebagian besar berasal
dari industri. Tingkat pencemaran udara di sejumlah kota besar di Indonesia juga menjadi
masalah serius. Kondisi tersebut pun memaksa masyarakat untuk mengeluarkan uang untuk
pengobatan. Di Jakarta saja, untuk tahun 2010 masyarakat harus menanggung Rp 38,5 triliun
untuk biaya kesehatan. Hasil itu didapat Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB)
dalam pengamatan sepanjang tahun 2010 di sejumlah rumah sakit. Pencemaran udara tersebut
membuat 1,2 juta orang berobat karena mengidap infeksi saluran pernafasan atas (ispa), asma
serta penyakit pernafasan lainnya.
Pencemaran udara menjadi masalah serius. Uji emisi di berbagai kota mendorong
pemerintah untuk serius memperhatikan kondisi kendaraan dan apakah kotanya termasuk
rawan pencemaran udara. Hasil uji emisi kendaraan menunjukkan peningkatan kelulusan
emisi dari 85 persen tahun 2011 ke 88 persen di tahun 2012. Namun untuk kendaraan solar,
tingkat kelulusan menurun dari 47 persen di tahun 2011 ke 43 persen di tahun 2012.
BAB III.
PENCEMARAN UDARA
A.
Pengertian Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konsistan. Komponen yang konsentrasinya
selalu bervariasi adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbondioksida (CO2). Jumlah uap air
yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu.
B.
C.
teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hurup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gasgas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam,
yaitu :
1.
b. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.
c.
2.
yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1.
Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu, dan dapat berupa:
a.
oksida
(CO
atau
CO2) karena
ia
merupakan
hasil
dari pembakaran.
2)
3)
b. Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan
partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya
proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2.
Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi
dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai
contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
a. Konsentrasi relative dari bahan reaktran
b. Derajat fotoaktivasi
c. Kondisi iklim
d. Topografi lokal dan adanya embun.
E.
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
b. Fog (kabut)
c. Smoke (asap)
: aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara
d. Dust (debu)
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna.
6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor
dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
F.
Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Merusak tanaman
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun,
bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan
pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur
dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung
mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
2.
alami
bumi
yang
berfungsi
dari
matahari.
laju
penguraian
molekul-molekul
ozon
lebih
cepat
dari
ozon
menyebabkan
sinar
UV-B
matahari
tidak
terfilter
dan
Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari
bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini
mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global).
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Proses terjadinya efek rumah kaca adalah permukaan bumi akan menyerap
sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun,
karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari
bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi.
Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan
global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca
membuat suhu didalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan
di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam
rumah kaca tidak dapat keluar
G.
saluran
pernapasan
akut),
termasuk
di
H.
2.
Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3.
Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada
kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan
candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau
panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu
terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir,
gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan
mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
I.
Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi
rantai makanan di laut.
3. Pemanasan global
4. Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi
genetik (perubahan sifat organisme).
J.
sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi
polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan
polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
1. Mencegah pencemaran udara berbentuk gas
a.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada
permukaan zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben
mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada
permukaannya tanpa reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat
disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi.
b. Absorbsi
Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi
benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan
mencapai titik kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti
hidrokarbon dan gas organic lainnya.
d. Pembakaran
Pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang
terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang
disebut inceneration. Iceneration merupakan salah satu metode dalam
pengolahan limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan
gas dan residu pembakaran.
2. Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel
a. Filter
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut
keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas
ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong.
Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang
keluar seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya.
Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon,
Dacron, fiberglass, polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.
b. Filter basah
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan udara
kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara
yang kotor dari bagian bawah alat.
c. Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor
dalam jumlah yang relatif besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana
dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negatif.
d. Kolektor Mekanik
Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relatif besar dapat dengan
menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators adalah
pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik
yang berdebu.
e. Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida
(CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan
mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi
jumlah polutan di udara.
Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka
kualitas udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru
(prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional
agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
f. Ventilasi udara
dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah
terjadinya pencemaran.
1. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
a. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
b.
c. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energi alternatif lainnya.
d. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
layak pakai.
e. Larangan menggunakan gas CFC.
f. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil
trikhloro etana).
g. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
h. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
lapisan ozon.
BAB V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalamlingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu karena faktor
internal (secara alamiah), contohnya Debu yang beterbangan akibat tiupan angin,
abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik,
proses pembusukan sampah organik, dll; dan karena faktor eksternal (karena ulah
manusia), contohnya hasil pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan
industri, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
DAFTAR PUSTAKA