TUGAS MANDIRI
Disusun oleh:
MASDAYANTI
PO714221191.021
DIV/II A
SANITASI LINGKUNGAN
2021
Judul Jurnal : pencemaran udara akibat kepadatan jalan akibat pengendara
bermotor
A. Pendahuluan
Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan mutlak pada saat ini.
Kendaraan yang berfungsi sebagai sarana transportasi masyarakat
adalah salah satu faktor penting yang mendukung
mobilisasi/pergerakan kehidupan manusia. Tanpa kendaraan atau
transportasi aktifitas kehidupan manusia akan menjadi lebih lamban dan
sulit untuk berkembang.
Semakin pesatnya kemajuan ekonomi kota-kota besar di Indonesia
mendorong semakin tinggi aktifitas masyarakat hingga bertambahnya
kebutuhan akan transportasi. Salah satunya bertambahnya kebutuhan
akan kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi sangat menguntungkan bagi
banyak masyarakat terutama dalam hal mobilitas yang tinggi dan untuk
menghemat waktu serta masyarakat menilai lebih leluasa untuk
melakukan aktifitas sosialnya dengan bebas.Transportasi sendiri terbagi
menjadi dua jenis, yakni transportasi umum dan pribadi. Transportasi
umum ditujukan untuk khayalak umum sedangkan pribadi digunakan
secara pribadi. Menurut UU NO. 14 TAHUN 1992 Bab II Pasal 3
tentang lalu lintas dan angkutan jalan, bahwa transportasi jalan
diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan
angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur,
nyaman, dan efesien.Salah satu alat transportasi adalah kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor sendiri memiliki banyak kelebihan dan
menjawab banyak kebutuhan masyarakat dewasa ini, namun juga
memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Lingkungan alam yang
mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, akibat
dari dampak buruk pencemaran udara dari kendaraan bermotor.
C. Analisa
Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait
dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran
udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran
udara.Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa
penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau
atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa
berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC),
sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon
Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-
jenis bahan pencemar udara.
Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya.
Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :Pembakaran;
Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan
bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit
(pasir halus), dan gas (CO dan NO).
Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik,
aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan,
dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.
Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya
adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan
pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang
semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan
debu radioaktif.
Di awal artikel sudah dituliskan bahwa manusia menjadi penyebab utama dan terbesar
terjadinya pencemaran udara. Belum lagi jika kebakaran hutan, sebagai salah satu
penyebab polusi udara terbesar, dimasukkan sebagai pencemaran udara yang
disebabkan oleh manusia. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar
kebakaran hutan dan lahan sengaja dilakukan oleh manusia.
Faktor alami penyebab pencemaran udara terbesar lainnya adalah meletusnya gunung
berapi. Letusan gunung berapi sangat luar biasa. Meskipun demikian, menurut
penelitian, seluruh gunung api di dunia mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar
ton CO2 per tahunnya. Jumlah ini ternyata tidak sebanding dengan emisi karbon
dioksida yang dihasilkan oleh manusia melalui pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor.
Kendaran bermotor saja menyumbangkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya.
Pada tahun 2010 saja, berbagai aktivitas manusia telah menambahkan sedikitnya 35
miliar ton emisi karbon dioksida ke atmosfer.
• Selalu merawat motor dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan
asapnya tidak mengotori udara
• Mengurangi jumlah mobil lalu lalang, misalnya dengan jalan kaki, naik
sepeda, atau naik satu pribadi bersama teman-teman (car polling)
• Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non- CFC dan hemat energi
• Memilih bensin yang bebas timbal
Soal:
A.asap
B.partikulat
C.sulfur dioksida
D.nitrogena
e. Debu