Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 1 REKAYASA LINGKUNGAN

DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP LINGKUNGAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan
Pada Jurusan teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Achmad Yani

DISUSUN OLEH:

Rexy Aprian Pratama Muhamad Jonny Amrulloh


NIM. 2411181185 NIM. 2411181167

Qobus Mubarok Taqi Dedi Sarif Hidayatuloh


NIM. 2411181170 NIM. 2411181169

Hafiz Zulfajar
NIM. 2411181117

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Antono Damayanto, Ir., MMBAT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
KATA PENGANTAR

Laporan ini kami susun untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik dalam
menyelesaikan studi Sarjana Strata S1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNJANI.
Tugas ini perlu diselenggarakan agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan dalam
menghadapi dampak pencemaran. Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Antono Damayanto, Ir., MMBAT. selaku dosen pengampu mata kuliah
rekayasa lingkungan
2. Keluarga dan teman-teman yang telah membantu.
Dengan disusunnya laporan ini kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang
membangun agar laporan ini menjadi lebih baik.

Cimahi, 14 Oktober 2021


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan aktivitas ekonomi dan urbanisasi yang cukup tinggi baik diperkotaan dan
subperkotaan berpo- tensi besar dalam peningkatan peng- gunaan konsumsi energi,
seperti pada kebutuhan bahan bakar guna pembang- kit tenaga listrik, tungku-tungku
indus- tri dan transportasi. Pembakaran bahan bakar ini merupakan sumber-sumber
pencemar utama yang dilepaskan ke udara, seperti CO x , NOx, SOx, SPM (suspended
particulate matter Perkembangan industri saat ini semakin membuka lebar jendela untuk polusi
udara, dengan berdirinya berbagai pabrik yang membuang asap, meningkatnya volume
kendaraan, serta ditambah juga dengan pembukaan lahan di perhutanan dengan cara membakar
hutan juga salah satu penyebab polusi udara semakin besar.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas udara, dan juga lapisan ozon di muka bumi ini,
yang saat ini mengalami penipisan sehingga bumi mengalami pemasanan global.

1.2 Tinjauan Penulisan


Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Rekayasa Lingkungan. Adapun maksud lain dari penulis adalah untuk mengetahui lebih
jauh tentang Pencemaran Udara serta menambah wawasan kita sebagai mahasiswa.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu pencemaran udara?
2. Dari mana pencemaran udara berasal?
3. bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lingkungan?
4. apa saja cara untuk mengatasi pencemaran udara?
5. siapa saja yang dapat menyebabkan dan mengatasi pencemaran udara?

1.4 Pembatasan Masalah


Pada pembuatan tugas kali ini, kami telah melaksanakannya secara maksimal akan tetapi karena
adanya keterbatasan kemampuan, waktu, tenaga dan pikiran maka kami membatasi masalah
tentang polusi akibat tenaga listrik, kendaraan dan polusi akibat kebakaran hutan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Secara umum, pengertian pencemaran lingkungan adalah terjadinya kontaminasi terhadap
komponen fisik dan biologis sehingga menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kualitas
lingkungan hidup.

Menurut Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009, pengertian pencemaran lingkungan adalah


masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/ atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.

Berdasarkan lingkungan yan terkena polusdi (Tempat terjadinya), pencemaran lingkungan


dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih substansi kimia,
fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan. Berbahaya kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis dari pencemaran lingkungan hidup selain
pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran suara.

Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas ini
disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non biologis. Polusi udara
dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain: asap kendaraan bermotor, asap pabrik,
limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain. Beberapa sumber ini juga menjadi
sumber pencemaran tanah.

Pencemaran udara timbul akibat adanya sumber-sumber pencemaran, baik yang bersifat alami
ataupun karena kegiatan manusia. Beberapa pengertian gangguan fisik seperti pencemaran
suara, pencemaran panas, pencemaran radiasi dan pencemaran cahaya di anggap sebagai bagian
dari pencemaran udara.
2.2 Indikator Penyebab Pencemaran Udara Berdasarkan Jumlah Kendaraan dan
Kondisi Iklim
Penelitian ini dilakukan di terminal mangkang dan terminal penggaron semarang, dari hasil
penelitian didapatkan bahwa :

1. Sebagian besar umlah kendaraan pada kedua terminal ini tidak padat

2. Sebagian besar suhu udara di kedua terminal ini sebesar 55%

3. Sebagian besar kelembaban udara di kedua terminal ini adalah tinggi besar

4. Sebagian besar kecepatan aingin di kedua termial ini adalah tenang

5. Konsentrasi karbon monoksida tdi kedua terminal ini adalah memenuhi syarat
(≤15000μg/m3) sebesar 20 (100%)

Adanya hubungan jumlah kendaraan dengan konsentrasi karbon monoksida di terminal


mangkang dan terminal semarang. Dan tidak ada hubungan suhu udara dengan konsntrasi
karbon monoksida di kedua stasiun tersebut, tidak ada hubungan suhu udara dengan konsentrasi
karbon monoksida di kedua terminal tesebut.dari hasil diatas, maka perlunya pemantauan
perkembangan pelayanan dan kelengkapan faslitas di terminal agar penumpang nyaman saat
menggunakan terminal.

2.3 Faktor Penyebab Pencemaran Udara


Faktor-faktor penyebab pencemaran udara adalah

1. Faktor internal (alamiah)

Salah satu penyebab pencemaran udara adala kebakaran hutan yang sering terjadi di
Indonesia menimbulkan asap kabut yang berdampak buruk tidak saja di wilayah Indonesia
tetapi juga sampai ke negara tetangga. Dampak buruk dari asap kabuttersebut terjadi pada
sektor kesehatan dan lingkungan, sektor ekonomi dan transportasi, serta menyebabkan
pencemaran lintas batas.

Kebijakan strategis untuk memininalisir dampak tersebut dikaji dengan pendekatan


deskriptif analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa hal yang telah dilakukan masih berupa
upaya penanggulangan kebakaran hutan, belum banyak berbentuk pencegahannya. Dengan
demikian upaya dan kebijakan yang bersifat preventif masih harus ditingkatkan termasuk
upaya pelestarian lingkungan, penguatan payung hukum, dan peran serta aktif dari
pemerintah daerah.

2. Faktor Eksternal (hasil kegiatan manusia)


Seperti hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industry, pemakaian
zat-zat kimia yang disemprotkan keudara, suara bising akibat kendaraan bermotor, asap
orang merokok dan lain-lain.
3. Sumber-sumber lain :
Seperti Transportasi ammonia, kebocoran tangka klor, timbulan gas metana dari lahan,
Uruk /tempat pembuangan akhir sampah, serta uap pelarut organik.

2.4 Zat-zat Pencemar Udara


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain : Karbon
monoksida, Nitrogen Dioksida, Sulfur diosida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbl dan
Karbondioksida

1. Karbon monoksida (CO)


Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran
tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara pabrik, pembangkit tenaga
listrik dan knalpot kendaraan bermotor
3. Sulfur Dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batu bara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga litrik.
4. Partikulat (Asap atau Jegala)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong
pabrik berupa asap hitam tebal.
Gambar 2.1 Polutan

2.5 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam


Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan serta terhadap alam,
dampak yang terasa secara pasti antara lain adalah penipisan lapisan ozon dan pemanasan
global :

2.5.1 Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon merupakan molekul yang terdiri atas 3 atom oksigen yang membentuk O3 yang
memiliki fungsi yang sangat besar yaitu hampir 90% radiasi sinar ultra violet yang
dipancarkan oleh matahari serta memberikan efek suhu atmosfir yang menentukan suhu
dunia.
Penipisan lapisan ozon disebabkan oleh :
1. Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC).
CFC dapat melepaskan atom Chlorine dan dapat merusak lapisan ozon. CFC digunakan
oleh masyarakat di dunia dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan
penggunaan Freon pada alat AC, lemari es, dan alat pendingin lainnya.
2. Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan CFC-114
Biasanya terdapat pada pengharum ruangan, penyemprot rambut, minyak angin/parfum,
insektisida, pembersih kaca (jendela), pembersih oven, produk-produk farmasi, cat, minyak
pelumas dan oli
3. Penggunaan CFC-113
Biasanya terdapat pada cairan pembersih, pembuatan peralatan elektronik, penghilang
lemak.
4. Haloncarbon yang digunakan dalam zat cair pemadam kebakaran
5. Penggunaan methyl Chloform dan carbon tetrachloride sebagai pelarut.
Penggunaan hal-hal diatas dapat menyebabkan banyak dampak besar yaitu :
1. berlubangnya lapisan ozon sehingga banyak sinar UV yang mencapai bumi,
2. gunung-gunung es dikutub yang mencair menyebabkan naiknya muka air laut,
3. serta pemanasan global.

2.5.2 Dampak Asap Kabut Kebakaran Hutan


Perkataan “asbut” adalah singkatan dari “asap” dan “kabut”, walaupun pada perkembangan
selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering
dikaitkan dengan pencemaran udara. Dalam kondisi cuaca tertentu asap kabut dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama menutupi suatu kota dengan jumlah penduduk yang padat
seperti pernah terjadi di London, Los Angeles dan Athena.
Asbut disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh
kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen
dioksida, ozon troposferik, VOCs (volatile organic compounds), dan peroxyacyl nitrat (PAN).
VOC’s adalah hasil penguapan dari bahan bakar minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia
lain. Sementara oksida nitrogen banyak dihasilkan oleh proses pembakaran dalam bahan bakar
fosil seperti mesin mobil, pembangkit listrik, dan truk.
Dampak kabut ini mempengaruhi beberapa hal seperti pada :
1. Sektor kesehatan dan Lingkungan
Masyarakat yang tingal di sekitar Kawasan hutan terbakar ini dapat mengalami ISPA, dan
daya tahan tubuh menurun
2. Sektor Ekonomi
Meningkatnya alokasi dana unuk daerah yang terpapar asbut
3. Sektor Transportasi
Karena adanya asap yang tebal menyebabkan semua akomodasi terganggu karena jarak
pandang yang dapat dilihat pengemudi menjadi menurun.
4. Pencemaran lintas batas
Jika asbut yang tercipta sangat besar, hal ini bisa juga sampai ke negara tetangga kita, yang
akan terkena juga dampak dari asbut ini.

2.6 Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia


Pada tingkatan konsentrasi tertentu zat-zat pencemar udara dapat berakibat langsung terhadap
kesehatan manusia, baik secara mendadak atau akut, menahun atau kronis dan dengan gejala-
gejala yang samar.
Dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia tidak dapat dibantahlagi, baik polusi udara
yang terjadi di alam bebas serta di dalam ruangan, polusi yang terjadi di luar ruangan terjadi
karena bahan pencemar yang berasal dari industri dan transportasi sedangkan polusi yang
terjadi di dalam ruangan dapat berasal dari asp rokok dan gangguan sirkulasi udara.

Ada tiga cara masuknya bahan pencemar udara kedalam tubuh manusia, yaitu melalui:

1. Inhalasi, merupakan masuknya bahan pencemar melaluli system pernafasan


2. Ingestasi, merupakan masuknya bahan pencemar melalui system pencernaan
3. Dan penetrasi kullit

Gambar 2.2 Ukuran dan penetrasi partikel ke dalam tubuh


Dimana:
>9𝜇m
3,8 - 9,0 𝜇 m masuk melalui hidung
4,7 - 5,8 𝜇 m masuk melalui pharynx
3,3 - 4,7 𝜇 m masuk melalui trmeheu dan primary Dromerhd
2,1 – 3,3 𝜇 m masuk melalui secondary Dromerhd
1,1 – 2,1 𝜇 m masuk melalui termod Dromrhd
0,65 – 1,1 𝜇 m melalui alvees
0,43 – 0,65 𝜇 m melalui avees
Akibat-akibat yang timbul pada tubuh manusia karena bahan pencemar udara
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis bahan pencemar, toksisi- tasnya, dan
ukuran partikelnya. Bahan oksidan seperti ozon dan PAN {Peroxya- cetylnitrate) dapat
mengiritasi mukosa saluran pernafasan, yang berakibat pada peningkatan insiden
penyakit saluran pernafasan kronik yang non spesifik (CNSRD = "Chronic non Spesific
respiratory diseases"), seperti asma dan bronkitis. Beberapa bahan organik berupa
partikel debu dapat menyebab- kan pneumokoniosis, bahan biologis seperti virus, bakteri
dan jamur dapat menimbulkan infeksi dan reaksi alergi . Bahan pencemar lain seperti
oksida nitrogen (NOx) dan sulfur dioksida (SO2) juga dapat mengakibatkan CNSRD.
Beberapa bahan pencemar yang masuk dari paru dapat masuk ke sirkulasi darah
seperti halnya gas CO yang bersifat neurotoksik (racun saraf) dan "benzene" yang
merupakan bahan karsinogen.

2.7 Dampak Pencemaran Udara Bagi Hewan


Gangguan secara primer adalah terjadinya kontak langsung antara sumber pencemar dengan
bagian permukaan tumbuhan sehingga menggangu dan menutupi lapisan epidermal yang
mengangu system penguapan pada tumbuhan.

2.8 Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan


Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh perubahan atau
gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak factor
yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan nutrisi, kondisi tanaman,
temperature, kelembapan dan penyinaran

Gambar 2.2 Dampak polusi udara bagi tumbuhan

Terjadinya gangguan pencemaran terhadap tumbuhan dapat digolongkan dalam dua kategori
yaitu pencemaran secara primer dan skunder.
a. Gangguan secara primer
Gangguan secara primer adalah terjadinya kontak langsung antara sumber pencemar
dengan bagian permukaan tumbuhan sehingga menggangu dan menutupi lapisan epidermal
yang mengangu system penguapan pada tumbuhan.
b. Gangguan secara skunder
Gangguan secara skunder adalah gangguan yang terjadi pada tumbuhan karena
pencemaran yang mengganggu pada siem akar, terjadi karena penumpukan polutan/
pencemar pada tanah dan permukaan air. Gangguan ini akan menghalangi proses alterasi
dari nutrisi yang berada dalam tanah dan sekitar tumbuhan.

2.9 Pengelolaan Pencemaran Udara Akibat Transportasi Di Kawasan Perumahan Di


Pinggiran Metrapolitan
Dengan adanya perumahan di pinggiran kota tentu saja resikonya adalah banyaknya kendara
yang berlalu-lalang, melewati jalan. Dan tidak jarang juga mengami kemacetan, sehingga
kendaraan terdiam disana dengan kondisi menyala selama beberapa waktu, hal ini
menyebabkan polusi udara menumpuk pada satu titik dan terbawa angina, sehingga
perumahan disekitar sana ikut terkena pencemara udara, yang bisa menyebabkan suasana
menjadi panas dan sesak akibat banyaknya zat-zat yang masuk.

2.10 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara


Untuk menghindari pencemaran semakin menjadi-jadi maka perlu di lakukan upaya untuk
menanggulangi pencemaran udara yang terjadi besar-besaran, upaya yang dapat dilakukan
adalah

1. Meminimalkan dalam pemakaian AC, bisa memilih AC non-CFC dan hemat energi
2. Gunakan moda angkutan umum. Mendorong diri sendiri dan masyarakat untuk
menggunakan moda angkutan umum akan menurunkan tingkat polusi udara.
3. Hemat energi. Matikan kipas angin, lampu, penyejuk udara saat anda bepergian keluar.
Sejumlah besar bahan bakar fosil dibakar untuk menghasilkan listrik. Dengan mengurangi
pemakaian listrik, berarti kita turut mengurangi penggunaaan bahan bakar fosil dan
menyelamatkan udara.
4. Pahami dan praktek konsep Reduce, Reuse dan Recycle. Jangan membuang barang-barang
yang tidak berguna bagi anda. Anda mungkin saja dapat menggunakan barang-barang
tersebut untuk hal lain, misalnya menghasilkan kerajinan. Bahkan, anda bisa menghasilkan
uang dari sampah didaur ulang.
5. Gunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Teknologi energi terbarukan
ramah lingkungan seperti matahari, angin dan panas bumi semakin mutakhir. Pemerintah
berbagai negara telah memberikan hibah kepada konsumen yang tertarik untuk memasang
panel surya untuk rumah mereka.
6. Gunakan perangkat teknologi atau listrik hemat energi.
7. Memilih bensin yang bebas Timbal
8. Kemampuan aparatur pemerintah khususnya untuk koordinasi, memberikan penyuluhan
untuk kesadaran masyarakat, dan melakukan upaya pemadaman kebakaran semak belukar
dan hutan masih rendah.
9. Upaya penyelidikan baik foromal maupun informal untuk penanggulangan kebakaran
hutan belum memadai.
10. Mengurangi pembakaran hutan atau lahan secara illegal.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari permasalahan yang terjadi diatas dapat diketahui bahwa Hadirnya pencemar udara
seperti NOx, S0 X , CO, Ox , TSP, Pb dan logam berat lainnya sebagai produk samping
aktivitas manusia ataupun aktivitas alamiah pada tingkat tertentu mempunyai
pengaruh dan dampak yang sangat buruk terhadap lingku- ngan, baik untuk
kesehatan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingku- ngan alam itu sendiri.
Pada tingkat-tingkat tertentu, dampak pencemaran udara ini dapat mengurangi
tingkat produktivitas manu-sia dalam aktivitasnya dan akan ber-akibat pula pada
sektor lainnya.
Dampak pencemaran udara bagi lingkungan flora dan fauna baik secara primer
ataupun sekunder mempunyai mata rantai yang sama seperti pada manusia,
dimana pada tingkat-tingkat tertentu akan berdampak pada menu- runnya tingkat
produktivitas pertanian, yang juga akan berakibat pada sektor lainnya. Sementara
dampak pencema• ran udara pada material adalah terja• dinya korosi dan hilangnya
keindahan material tersebut.
Penyebab pencemaran udara ada banyak sekali, seperti penggunaan listrik,bahan bakar dan
kebakaran hutan dan semua makhluk hidup di bumi ini terkena dampaknya, maka dari itu
perlunya kesadaran masyarakat untuk sama-sama menyayangi bumi, dengan seperti
memberikan pengertian apa saja dampak-dampak dari kegiatan yang dapat memperburuk
kondisi udara.

Dengan tercemarnya udara tentu saja ini berpengaruh juga pada kesehatan, karena udara yang
kita hirup kini tidak bersih lagi, sudah banyak campuran zat-zat berbahaya yang dapat ikut
masuk kedalam tubuh.

Maka dari itu, kesadaran masyarakat sangat diperlukan.


3.2 Saran
1. Pemberian penyuluhan kepada masyarakat akan kesadaran dalam penggunaan kendaraan
jika jarak dekat
2. penyuluhan kepada pabrik-pabrik untuk mengolah dahulu limbahnya sebelum dilepas ke
luar.
3. Pemberian sanksi tegas terhadap orang yang membakar lahan sembaragan
4. Pemerintah memberikan aturan tentang menggunakan kendaraan pribadi.
Daftar Putaka
Jurnal Pencemaran udara : dampak pencemaran udara pada lingkungan

Jurnal Indikator pencemaran udara berdasarkan jumlah kendaraan dan kondisi iklim

Jurnal Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor

Jurnal Tingkat pencemaran udara CO akibat lalu lintas dengan model prediksi polusi skala
mikro

Jurnal polusi udara akibat aktivitas kendaraan bermotor di jalan perkotaan di pulau bali

Jurnal pencemaran udara di desa silo dan pace, kecamatan silo, kabupaten jember dengan
menggunakan Lichn sebagai bioindicator

Jurnal studi litelatur tntang pencemaran udara akbitat kendaraan iberindikator di jalan kota
suranbaya

Jurnal pengelolaan pencemaran udara akibat transportasi di Kawasan perumahan di


pinggiran metropolitan

Jurnal penanganan asap kabut akibat kebakaran hutan di wilayah perbatasan Indonesia

Jurnal memahami penyebab kebakara hutan dan lahan serta upaya peanggulangannya

Jurnal permasalahan dan dampak kebakaran hutan

Jurnal penipisan lapisan ozon

Anda mungkin juga menyukai