REKAYASA LINGKUNGAN
Di susun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penyehatan
Dosen Pengampu :
Fajar Susilowati, S.T., M.,T.,IPM
Disusun Oleh :
Dwi Sulistiyo Solihin
2120503036
Teknik Sipil 02
1
LINGKUNGAN HIDUP (PENCEMARAN UDARA)
Udara adalah campuran beberapa gas, yang perbandingannya tidak tetap, tergantung
keadaanya, yaitu suhu, tekanan, dan lingkungan sekitarnya. Posisi udara sangatlah penting ada
di atmosfir karena untuk menunjang kehidupan makhluk yang ada di bumi ini. Udara memiliki
beberapa komposisi penyusunnya, yaitu.
Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan) pada laut, sungai,
danau, dan tempat berair lainnya.
Pada saat ini, transportasi selalu dijadikan alasan utama bagi pencemaran kota.
Kebanyakan orang beranggapan, pencemaran kota yang merusak udara di sekitar kita
adalah merupakan suatu akibat dari kelalaian pemerintah dan produsen yang mendesain
kendaraan bermotornya tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Akibatnya, daerah perkotaan dianggap merupakan salah satu sumber utama
pencemaran udara, dan memegang peranan yang sangat besar dalam masalah
pencemaran udara. Penyebab pencemaran udara juga datang dari pabrik-pabrik
industri, terutama pabrik yang pengolahannya menggunakan zat-zat kimia hingga
limbah rumah tangga. Semakin banyaknya penduduk, maka semakin banyak juga alat
transportasi yang dibutuhkan dan digunakan. Setiap orang memandang bahwa memiliki
alat transportasi pribadi akan lebih mudah dalam menunjang kehidupan. Akan tetapi
tak akan terlepas dari dampaknya yang sangat meningkat terutama dari sisi negatifnya.
Pada umumnya, dari berbagai sektor yang potensial dalam mencemari udara, maka,
2
sektor transportasi memegang pengaruh yang sangat besar dibanding dengan sektor
yang lainnya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai
sumber polusi udara mencapai 60-70%, sementara, kontribusi gas buang dari cerobong
asap industri hanya berkisar 10-15%, dan sisanya berasal dari sumber pembakaran lain;
misalnya rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain (BPLH
DKI Jakarta, 2013).
Bahan bakar seperti minyak, batu bara atau gas bumi begitu berpengaruh
terhadap turunnya kualitas udara di bumi ini, hal ini disebabkan angin yang terbuang
ke udara akibat ulah industri, transportasi, perkantoran, dan rumah tangga. Seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkat juga jumlah kendaraan bermotor
beroda empat ataupun beroda dua yang disebabkan kemungkinan karena daya beli
masyarakat meningkat. Disamping meningkatkya daya beli masyarakat, semakin tinggi
pula tingkat polusi akibat emisi alat transportasi. Sumber pencemaran udara lainnya
berasal dari pabrik, perkantoran, rumah tangga, dan sampah.
3
dari perkotaan serta industri ialah berasal dari kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang menyebabkan banyaknya bermunculan pabrik-pabrik
industri, pembangkit listrik, serta kendaraan bermotor. Sedangkan untuk sumber dari
pedesaan atau pertanian yaitu akibat dari penggunaan pestisida sebagai zat senyawa
kimia, virus dan zat-zat lain yang digunakan guna melindungi tanaman atau bagian
tanaman. Dan untuk sumber alami bersumber dari alam, contohnya seperti abu vulkanik
yang dikeluarkan akibat gunung meletus, gas vulkanik, debu yang beterbangan, bau
yang tidak sedap akibat proses pembusukan sampah dan lain sebagainya (Abidin et al.,
2019).
Ada juga 2 wujud emisi dari faktor ataupun senyawa pencemar udara yaitu:
pencemar udara primer dan pencemar udara sekunder. 1) Pencemar Udara Primer, ialah
emisi unsur-unsur pencemar hawa langsung ke suasana dari sumber-sumber diam
ataupun bergerak. Pencemar hawa primer ini memiliki waktu paruh di suasana yang
besar pula, misalnya CO, CO2, NO2, SO2, CFC, Cl2, partikel debu, dll. 2) Pencemar
Udara Sekunder ialah emisi pencemar hawa dari hasil proses raga serta kimia di suasana
dalam wujud fotokimia (photochemistry) yang biasanya bertabiat reaktifserta hadapi
perubahan fisik- kimia jadi faktor ataupun senyawa. Wujudnya juga berbeda/ berganti
dari dikala diemisikan sampai sehabis terdapat di suasana, misalnya ozon (O2),
aldehida, hujan asam, serta yang lainnya.
4
mempengaruhi kesehatannya baik secara langsung, menahun atau kronis dan dengan
gejala-gejala yang mirip. Seperti gangguan saluran pernafasan, iritasi mata, dan alergi
kulit sampai pada timbulnya tumbuhan kanker paru-paru. Gejala penyakit yang di
akibatkan oleh pencemaran udara mempengaruhi daya kerja dan nilai produktivitas
seseorang. Ada tiga cara masuknya zat polusi udara kedalam tubuh manusia,
diantaranya yaitu pernafasan, pencernaan dan penetrasi kulit. Dampak terhadap flora
atau tumbuhan juga mempengaruhi kesehatannya. Tumbuhan mempunyai tingkat
kepekaan yang kuat dalam menerima suatu perubahan serta gangguanakibat dari
pencemaran udara dan perubahan terhadap lingkungan. Polusi udara mempengaruhi
tumbuhan seperti jenis tanaman, lama usia tanaman, keseimbangan nutrisi yang ada
didalamnya, kondisi kesehatan tanaman, suhu, kelembaban dan penerangan. Gangguan
terhadap tumbuhan yang disebabkan pencemaran udara dapat dibagi menjadi 2
kategori, yaitu primer dan sekunder. Gangguan secara primer ialah terjadinya kontak
secara langsung antara polutan udara dengan bagian tumbuhan. Sedangkan gangguan
secara sekunder adalah pencemaran yang terjadi pada sistem akar yang berasal dari
tumpukan polutan yang ada pada tanah dan permukaan air. Disamping itu juga tidak
terlepas dampaknya terhadap kesehatan fauna. Dampak negatif zat-zat pencemar udara
terhadap fauna (hewan) tidak berbeda jauh dengan dampak-dampak lain seperti
terhadap manusia dan tumbuhan. Dampak terhadap hewan dapat terjadi secara
langsung dan tidak langsung, secara langsung terjadi_bila ada interaksi melalui sistem
pernafasan srbagaimana terjadi pada manusia. dampak tidak langsung terjadi melalui
suatu. perantara, baik tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan
hewan. Terjadinya emisi zat-zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti partikulat, NO,
SO2, HF dan yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan perairan baik melalu
proses pengendapan atau pun penem-pelan, akan berpengaruh langsung terhadap
vegetasi_ dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan-hewan melalui
rantai_makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut. Pengaruh Oksida
Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa terjadinya gejala paralisis
sistem syaraf dan konvulusi, dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa pemaparan NO
dengan dosis 2500 ppm terhadap tikus akan berpengaruh kehilangan kesadaran 6-7
menit, bila pemaparan ini terjadi selama 12 menit, maka tikus tersebut akan mati.
Begitu pula pengaruh NO2 terhadap hewan, NO2 yang bersifat racun, pada konsentrasi
lebih dari 100 ppm akan bersifat letal tethadap kebanyakan hewan dan 90 % kematian
tersebut disebabkan oleh gejala edema pulmonari. NO2 pada konsentrasi 800 ppm akan
5
berakibat kematian 100 % . konsentrasi SO2 400 -800 ppm akan berpengaruh langsung
dan sangat berbahaya, meskipun hanya terjadi kontak secara singkat (Budiyono, n.d.).
1. Dampak Kesehatan
Salah satu dampak fatal dari pencemaran udara adalah terjadinya gangguan
kesehatan. Banyak sekali gangguan atau penyakit yang bisa terjadi akibat polusi
yang satu ini. Seseorang yang menghirup udara kotor tersebut bisa kapan saja
terkena beberapa penyakit yang dirasa penyakit tersebut cukup parah. Beberapa
dampak penyakit yang dihasilkan dari pencemaran udara bagi kesehatan manusia
diantaranya yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma atau asthmatic
bronchiale, paru-paru basah atau pneumonia, bronchopneumonia, dan serangan
jantung serta masih banyak lagi lainnya. Menurut Laporan Kesehatan Dunia WHO
tahun 2000, penyakit pernapasan termasuk dalam lima penyakit utama dengan
berkontribusi 17,4% dari semua kematian dan 13,3% dari semua cacat (DALY).
Infeksi saluran pernapasan bawah, penyakit paru obstruktif kronik (COPD),
tuberkulosis dan kanker paru-paru masing-masing merupakan 10 penyebab utama
kematian di seluruh dunia (Rosyidah, 2016 seperti dikutip dalam WHO, 2001).
Penyakit-penyakit tersebut kebanyakan disebabkan oleh polusi udara.
2. Dampak Ekonomi
Di lihat dari akibat terjadinya pencemaran udara ini, produktivitas dari
seseorang akan terganggu sebab berkurangnya ruang gerak dalam menikmati udara
segar. Selain itu juga karena efek dari polusi ini mengakibatkan terganggunya
penglihatan pada seseorang ketika ingin menyelesaikan urusan yang mengharuskan
keluar rumah. Karena sebab itu bukan hanya aktifitas kantor atau pekerja saja yang
terganggu tapi bahkan juga aktifitas sosial yang lain juga terganggu karenanya.
Dampak dari pencemaran udara terhadap kesehatan pada akhirnya akan
menimbulkan beban ekonomi (economic burden) yang harus ditanggung oleh
masyarakat. Beban ekonomi dari suatu penyakit meliputi tiga komponen biaya,
yaitu: biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), dan biaya
yang bersifat tidak nyata (intangible cost) Biaya langsung berupa penggunaan
sumberdaya untuk merawat dan mengobati ketika sakit, yang dibedakan ke dalam
6
dua jenis, yaitu biaya kesehatan (medical cost), seperti biaya berobat dan jasa
konsultasi medis serta biaya non-kesehatan (non-medical cost) seperti transportasi
menuju dan akomodasi selama di tempat berobat. (Mursinto & Kusumawardani,
2016).
4. Dampak Asam
Hujan asam adalah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi dikarenakan
adanya asam di udara yang larut dalam butir-butir air di awan. Jika hujan turun dari
awan itu, air hujan bersifat asam. Asam itu terhujankan atau rain-out. Hujan asam
dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam
sehingga asam itu terlarut kedalam air hujan dan turun kebumi. Asam itu tercuci
atau wash-out. Hujan asam dapat terjadi di daerah yang sangat jauh dari sumber
pencemaran. Masalah hujan asam terjadi dilapisan athmosfir rendah, yaitu di
troposfir. Asam yang terkandung dalam hujan asam ialah asam sulfat (H2SO4 ) dan
asam nitrat (HNO)3 , keduanya merupakan asam kuat. Asam sulfat berasal dari gas
SO2 dan asam nitrat dari gas NOx (Yatim, 2007)
Pada pembakaran bahan bakar, terutama bahan bakar fosil ( BBF ) mengakibatkan
terbentuknya asam sulfat dan asam nitrat. Asam itu dapat dideposisikan dalam
bentuk hujan pada hutan, tanaman pertanian, danau, dan gedung sehingga
menyebabkan kerusakan dan kematian organisme hidup. Asam juga mempunyai
7
dampak negatif terhadap kesehatan makhluk yang ada di bumi. Untuk mengurangi
dampak yang terjadi itu, perlu dilakukan usaha untuk mengurangi pencemaran
udara dengan mempunyai kadar belerang yang rendah, mengurangi kadar belerang
dalam pembakaran BBF dengan menghemat energi, seperti pengembangan
transportasi masal umum yang ramah lingkungan dengan sedikit polusi.
8
2. Hemat Energi
5. Menanam Pohon
9
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, J., Artauli Hasibuan, F., kunci, K., Udara, P., & Gauss, D. (2019). Pengaruh Dampak
Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Untuk Menambah Pemahaman Masyarakat
Awam Tentang Bahaya Dari Polusi Udara. Prosiding SNFUR-4, September, 1–7.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta, 2013. Zat-Zat Pencemar Udara
Masithah, I. (2013). Menipisnya Lapisan Ozon. Jurnal Menipisnya Lapisan Ozon, 1(11), 1–
11.
Mursinto, D., & Kusumawardani, D. (2016). Estimasi Dampak Ekonomi Dari Pencemaran
Udara Terhadap Kesehatan Di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 163.
https://doi.org/10.15294/kemas.v11i2.3677
Rosyidah, M. (2016). Polusi Udara dan Kesehatan. Jurnal Teknik Industri, 1(11), 5–8.
Yatim, E. M. (2007). Dampak Dan Pengendalian Hujan Asam. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Andalas, 2(1), 1–6. http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/24
10