Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayahnya
sehingga bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul pencemaran air, udara dan
daratan. semoga dengan pembuatan makalah ini dapat menjadi sumber referensi bagi
semua masyarakat.

Makalah ini disusun berdasarkan pemenuhan tugas dan memahami pentingnya


menjaga lingkungan alam sekitar. apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan, maka saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Blang Pulo, 9 Oktober 2023

Siti Hadira Rosmaliana

i
DAFTAR ISI

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pencemaran lingkungan mengacu pada masuknya atau dimasukkannya


organisme, bahan, energi, dan komponen lainnya ke dalam lingkungan oleh aktivitas
manusia, sehingga menyebabkan lingkungan melebihi baku mutu lingkungan yang
telah ditetapkan. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batasan atau kadar
unsur pencemar yang diperbolehkan atau diwajibkan terdapat pada suatu sumber
daya tertentu sebagai organisme, zat, sumber energi, atau komponen yang ada atau
harus ada dan hadir sebagai unsur. Dilihat dari lingkungan hidup. Kriteria mutu
kerusakan lingkungan hidup adalah batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau
biologi yang dapat ditoleransi oleh lingkungan hidup guna mempertahankan
fungsinya.

Sumber pencemaran air pesisir biasanya mencakup limbah industri, limbah


domestik (limbah), air hujan perkotaan, pelayaran, pertanian, dan budidaya perairan.
Polutan utama yang terkandung dalam pembuangan limbah adalah sedimen, nutrisi,
logam beracun, pestisida, organisme eksotik, organisme patogen, sampah dan zat
pengurang oksigen (zat yang menyebabkan oksigen larut dalam air. Pencemaran dari
berbagai aktivitas industri, pertanian, dan domestik di daratan pada akhirnya
memberikan dampak negatif tidak hanya terhadap perairan sungai, namun juga
perairan pesisir dan laut. Dampak yang ditimbulkan antara lain rusaknya ekosistem
mangrove, terumbu karang, kehidupan ikan, kerang, siput, kerusakan, serta hilangnya
benih dan udang.

Air perlu dilindungi agar dapat terus bermanfaat bagi kehidupan dan penghidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk menjaga kualitas air agar dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat kualitas air yang
dipersyaratkan. Perlindungan kualitas air adalah upaya menjaga fungsi air dan
menjamin kualitas air memenuhi baku mutu air.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah yang akan penulis uraikan dalam pembahasan ini
adalah

i
1. Apa yang dimaksud Pencemaran Udara
2. Apa yang dimaksud dengan pencemaran Air
3. Apa yang termasuk dengan Pencemaran Tanah
1.3 Tujuan Makalah
Untuk mengetahui Pencemaran Udara, Air Dan Tanah dampak nya bagi
kerusakan Lingkungan Disekitar kita.

i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah adanya satu atau lebih zat fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak harta benda.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh sumber alam maupun aktivitas manusia.
Sifat alami udara berarti bahwa dampak polusi udara dapat bersifat langsung dan
bersifat lokal, regional, atau global.

2.2 Penyebab Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain pencemaran
dari sumber alam, aktivitas manusia, atau kombinasi keduanya. polusi udara
dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena
ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar primer di atmosfer.

1. Kegiatan manusia

• Transportasi

• Industri

• Pembangkit listrik

• Gas buangan dari pabrik yang menghasilkan gas berbahaya

• Asap rokok

2. Sumber alami

• Gunung berapi Rawa-rawa

• Kebakaran hutan

i
• Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

2.3 Dampak Pencemaran Udara

2.3.1 Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah
ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya.

2.3.2 Hujan asam

pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO 2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH
air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

• Mempengaruhi kualitas air permukaan

• Merusak tanaman

• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga


mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

2.3.3 Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.

i
2.3.4 Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan


pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O 3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

2.4 Upaya Penanggulangannya

Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi


penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama
pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.

• menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang


ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan
terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem
transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.
• juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya
untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
• Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri
pencemar.

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota
dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.

1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,


sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api,
diperbanyak.

i
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi
kontribusi polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas
dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan
tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi
kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang
sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi.
Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
5. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan,
terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi
polusi udara.

2.5 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan


air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia
dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik


dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms,
badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan
status ekologi air.

i
2.6 Penyebab Pencemaran Air

Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu: bahan-bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk
pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai hal dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:

• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


• Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
• pencemaran air oleh sampah

2.7 Dampak Pencemaran Air

Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O 2 untuk pengurainya. Jika O2
kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom,
timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut
dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar
limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air
sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya
masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum
diketahui. Banyak jenis kerangkerangan yang mungkin mengandung zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya
mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak.
Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek
keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri

i
plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air :

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan


oksigen.

2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)

3. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.

4. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh


hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna
terutama predator.
5. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.

2.8 Upaya Penanggulangannya

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang
tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada
bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah
tetap bersih misalnya :

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman.

2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan


atau ekosistem.

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia


lain yang dapat menimbulkan pencemaran.

4. Memperluas gerakan penghijauan.

5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.

6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan


hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.

7. Melakukan intensifikasi pertanian.

i
2.9 PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar
adalah :

1. Tanah tidak subur

2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)

3. Berbau busuk

4. Kering

5. Mengandung logam berat

6. Mengandung sampah anorganik

Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang masih memenuhi unsur
dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya.
Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.
Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.

2.10 Penyebab Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air,
maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air
hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

i
2.10.1 Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan,
pasar, tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

2.10.2 Limbah industri


Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang
sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah.

2.10.3 Limbah pertanian


Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah,
yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis
tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida
bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di
dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

2.11 Dampak Dari Pencemaran Tanah

2.11.1 Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam


tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida
dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta

i
kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi
tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

2.12 Upaya Penanggulangannya.

Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai
oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi
membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi,
dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.

Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampahsampah menjadi barang-
barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.

i
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Pencemaran udara dapat dikendalikan melalui teknologi yaitu pencarian


pembakaran sempurna dan pencarian bahan bakar alternatif. Sebaliknya
kedisiplinan pemeliharaan dan berkendara yang baik dan benar dapat
ditingkatkan gizinya.

2. Pencemaran air adalah masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain ke
dalam air sehingga mengganggu kualitas air. Sumber pencemaran air adalah
limbah industri, pertanian, dan domestik. Bahan atau logam berbahaya seperti
arsenat, benzena, timbal dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan
menyebabkan kanker.

3. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia


memasuki lingkungan alami tanah dan mengubahnya. Seperti yang kita ketahui,
rantai makanan dimulai dari tumbuhan. Pencemaran ini biasanya disebabkan oleh
sebab-sebab berikut: pembuangan limbah cair atau bahan kimia di lokasi industri
atau komersial, penggunaan pestisida, kontaminasi air permukaan ke air tanah,
bahan kimia atau limbah.

i
DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112Santiyono,


1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga

Khaeron Herman, Transformasi Politik Kelautan Indonesia untuk Kesejahteraan


Rakyat, Cidesindo, Jakarta, 2012, Hal :163

Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil


Pertanian. Bhatara Karya Aksara, Jakarta.

S.Mulayadi, Ekonomi Kelautan, PT RajaGrafindo Persada,Jakarta, 2005, hal : 7

Soebagyo P. Joko, Hukum Lingkungan Masalah dan Penanggulangannya,


Cipta,Jakarta, 1992, hal : 33

Soedjono, Pengamanan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat Industri,


Alumni, Bandung, 1983, Hal : 42

Anda mungkin juga menyukai