Anda di halaman 1dari 20

PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA BAGI EKOSISTEM

A. KOMPETENSI DASAR

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi


ekosistem

B. INDIKATOR

1. Mendefinisikan pengertian dari pencemaran lingkungan


2. Mendeskripsikan pencemaran air
3. Mendeskripsikan pencemaran udara
4. Mendeskripsikan pencemaran tanah
5. Menganalisis dampak pencemaran lingkungan terhadap ekosistem
6. Menganalisis cara penanggulangan pencemaran lingkungan

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Segala jenis polusi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
dan satwa liar.Bahkan pencemaran sering berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan manusia.Seperti sungai yang kotor dan hutan yang rusak.Apa saja
pencemaran yang ada pada saat sekarang ini?dan apa saja jenis pencemaran yang
terjadi?
Pengertian pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia. Akibatnya, kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Pencemaran lingkungan terjadi akibat dari kumpulan kegiatan manusia
(populasi) dan bukan dari kegiatan perorangan (individu). Selain itu pencemaran
dapat diakibatkan oleh faktor alam, contoh gunung meletus yang menimbulkan
abu vulkanik. Seperti meletusnya Gunung Merapi.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan
hidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu,
suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan.Kapan suatu zat dapat
dikatakan sebagai polutan? Zat dapat dikatakan polutan apabila :
a) kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas
b) berada pada waktu yang tidak tepat
c) berada pada tempat yang tidak semestinya.

2. Pencemaran Air

a. Pengertian pencemaran air

Air adalah sumber daya alam yang dibutuhkan manusia. tanpa air yang bersih
manusia tidak bisa minum, mandi, memasak, mencuci dan lain sebagainya.Selain
menjadi sarana kebutuhan manusia, air juga menjadi tempat makhluk hidup jenis
hewan atau tanaman berkembang biak. Celakanya, di Indonesia kualitas
kebersihan air semakin menurun dari tahun ke tahunnya.Pencemaran air terjadi
dimana-mana, hal ini disebabkan oleh perilaku manusia yang sering membuang
sampah ke sungai ataupun perusahaan-perusahaan industri yang membuah limbah
pabriknya ke aliran sungai.
Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun
sampai tingkat terentu dan tak bisa digunakan sesuai peruntukannya.Pencemaran
air terjadi di hulu sungai, sungai, danau dan juga lautan. Sumber pencemaran air
kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan juga limbah pabrik yang
sengaja di buang ke wilayah perairan.
Ciri-ciri air yang tercemar dapat dilihat dari warna, bau dan juga rasanya.
Selain itu juga bisa diukur dari derajat keasaaman dan jumlah mikroorganisme
dalam air. Namun, untuk mengukur apakah air tercemar secara akurat, maka perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut.
 

Sumber : Pixabay.com
Gambar 1. Pencemaran air

b. Penyebab Pencemaran air

Pencemaran air disebabkan oleh banyak sekali, faktor-faktor penyebabnya


tidak sama antara satu dengan yang lain, dalam hal ini karakternya. Berikut
dibawah ini beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
a. Kandungan nutriennya mengalami peningkatan, menjurusnya kepada sesuatu
yang dinamakan eutrofikasi.
b. Air kekurangan oksigen dalam jumlah yang banyak yang berdampak sangat
hebat pada ekosistem secara keseluruhan. Kurangnya oksigen yang ada di air
diakibatkan oleh sampah organik yang berasal dari air comberan. Inilah yang
pada akhirnya berakibat pada pencemaran air.
c. Oksigen yang banyak berkurang di dalam air yang mengakibatkan airnya
tercemar bisa diakibatkan oleh air limbah yang berisi beragam polutan hasil
dari industri-industri. Misalnya seperti minyak, nutrien, toksin organik, logam
berat dan padatan. Air yang berkurang oksigennya dalam jumlah yang banyak
juga disebabkan karena efek termal yang dimiliki oleh air limbah.
Pembangkit listrik, salah satunya yang paling banyak mengeluarkan air
limbah.

d. Sungai Citarum yang dikotori atau dicemari oleh limbah yang berasal dari
beberapa pabrik yang berada di sekitarnya.
e. Sampah juga bisa mengakibatkan air tercemar.

f. Para nelayan yang biasa menangkap ikan di tengah laut dengan memakai
bahan peledak juga bisa menyebabkan air laut tercemar.

Sumber : Pixabay.com
Gambar 2. Penyebab pencemaran air

3. Pencemaran Udara

a. Pengertian Pencemaran Udara


Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara
diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udarayang
menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan
normalnya.Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik
berdampak langsungmaupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin
mengganggu kehidupanmanusia, hewan dan tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di
dalamrumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka
disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution)Sedangkan bila
pencemarannya terjadi dilingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka
disebut sebagai pencemaran di luarruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan
asaptersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, yangdihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selainitu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).

b. Bahan pencemaran udara

Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian :

1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari


sumber tertentu.Polutan primer berupa polutan gas dan partikel.Polutan gas
terdiri dari:senyawakarbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa
halogen.
2. Polutan SekunderPolutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua
atau lebih bahan kimia diudara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai
contoh adalah disosiasi NO2 dan Oradikal. Sifat fisik dari polutan
sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimiayang tidak stabil. Termasuk
dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan
Formaldehid.

c. Faktor penyebab pencemaran udara

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:

a. abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi

b. gas-gas vulkanik-

c. debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin

d.  bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia :

a. hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor


b. bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimiaorganik dan anorganik

c. pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

d.  pembakaran sampah rumah tangga

e.  pembakaran hutan

Sumber : Pixabay.com
Gambar 3.Penyebab pencemaran udara

Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan


dihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang
ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan
guna mencegah terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang
signifikan dari tahun ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan
pemakaian kendaraan. kondisi ini di perparah dengan angka pertumbuhan jalan
yang tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang hanya 2%
pertahun, semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor
transportasi telah dikenal sebagai salah satu sektor yang
sangat berperan dalam pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Penggunaan
bahan bakar minyak secara intensif dalam sektor ini menjadi penyebab utama
timbulnya dampak terhadap lingkungan udara terutama di daerah perkotaan.

4. Pencemaran tanah
a. Pengertian pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Selain udara dan air, tanah juga bisa terkena pencemaran oleh setiap aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh manusia modern bagi kehidupan. Tanah sangatlah
penting, terutama bagi kehidupan semua makhluk hidup, karena tanah berfungsi
sebagai penyedia papan maupun pangan bagi kehidupan makhluk hidup.
Sebaliknya tanah juga berfungsi sebagai media bagi penyebaran penyakit-
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan lingkungan di
sekitarnya.

Sumber : kompas.com
Gambar 4. Contoh pencemaran tanah

b. Penyebab pencemaran tanah

a. Limbah domestik 
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk,
perdagangan, pasar,tempat usaha, hotel, kantor-kantor pemerintahan dan swasta
dan tempat wisata, dapat berupalimbah padat dan cair.

Sumber : ilmugeografi.com
Gambar 5. limbah domestik

1) Limbah padat berupa sampah anorganik.


Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan olehmikroorganisme (non-
biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol
plastik air mineral, dsb.

2) Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam
tanah. Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/
mencemari karena lindi (air sampah), bau dan estika.

b. Limbah Industri
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan
daging dll.
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga,timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam. Limbah padat hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan
bau disekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah
menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri
tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau.
Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran.

Sumber : Ilmugeografi.com
Gambar 6. Limbah industri

c. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman,
misalnya DDT. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak
dapat ditanami jenis tanaman tertentu karenahara tanah semakin berkurang.
Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-
nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme didalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

Sumber : ilmugeografi.com
Gambar 7. Limbah pertanian

5. Dampak pencemaran lingkungan pada ekosistem


1. Dampak pada pencemaran air
Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah perkotaan yang
saat ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran air ini terjadi salah satunya
karena pembuangan sampah yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia
berbahaya yang secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat
kesehatan, sekolah, dan pasar juga. Adapun beberapa dampak pencemaran air
yang menjadi akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air,
kerusakan rantai makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem
perairan.
a. Kematian Biota Air
Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah
terbunuhnya kehidupan yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan, kepiting,
burung camar dan banyak hewan lain terbunuh karena adanya polutan berbahaya
yang meracuni habitat mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah
hilangnya populasi ikan di badan sungai daerah perkotaan. 
Sumber : beritamalut.com
Gambar 8. Biota air mati

b. Kerusakan Rantai Makanan


Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami yang
selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti timbal yang dimakan
oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar,
kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari
polutan yang dimakan oleh si ikan kecil.

c. Wabah Penyakit
Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak pada
manusia.Produk-produk dari badan air yang tercemar yang dikonsumsi manusia
akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit
hepatitis bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan, wabah
kolera timbul karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang
tercemar, dan masih banyak lagi.

Sumber : Covesia.com
Gambar 9. Penyakit kolera
d. Perubahan Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5.
Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi
konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5
atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik. 

e. Perubahan Warna, Bau, dan Rasa


Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut
dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali
limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar.

Sumber : Suara.com
Gambar 10. Pencemaran air

2. Dampak pada pencemaran udara

1. Dampak untuk Kesehatan

Udara yang tercemar dapat masuk ke dalam tubuh melalui system


pernapasan. Zat-zat pencemar berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan zat-zat pencemar berukuran kecil dan gas
dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Jika zat-zat pencemar telah
masuk ke seluruh tubuh, tubuh seperti terkena racun, tetapi secara perlahan dan
menumpuk dalam tubuh. Ketika timbunan dalam tubuh telah banyak, tubuh kita
akan terasa sakit.

Sumber : kompas.com

Gambar 11. Dampak pencemaran udara

2. Dampak pada aktivitas pertanian

Jika manusia sangat membutuhkan udara, maka begitu juga dengan


tumbuhan. Di sini tumbuhan pun memerlukan udara yang sehat untuk bisa tetap
tumbuh dan berkembang. Namun, dengan tidak sehatnya kondisi udara akibat
pencemaran udara, maka akan mengganggu aktivitas tumbuhan hingga pertanian.
Sedangkan salah satu contohnya adalah dalam proses fotosintesis.

Sumber : Kumpulanilmu.com
Gambar 11. Tumbuhan sulit berfotosintesis
3. Hujan asam

Dalam pengertiannya telah di sebutkan bahwasanya pencemaran udara tidak


lain adalah bercampurnya berbagai zat dengan udara.kebanyakan pemicu hujan
asam disebabkan oleh berbagai aktivitas yang dilakukan manusia. Selama
beberapa dekade terakhir, manusia telah menghasilkan begitu banyak limbah
bahan kimia ke udara. Tanpa disadari, bahan kimia yang dihasilkan ini telah
mengubah campuran gas di atmosfer dan memicu terjadinya hujan asam.

Sumber : Mudanews.com
Gambar 12. Hujan asam

4. Kerusakan lapisan ozon

Jika pencemaran udara terjadi terus menerus, maka tidak bisa di pungkiri jika
pada akhirnya pun akan sangat berdampak pada yang namanya lapisan ozon.
Apalagi mengingat banyak zat kimia berbahaya yang ikut mencemari. Padahal
lapisan ozon ini sangat berguna untuk melindungi dari ganasnya sinar matahari
sehingga kerusakannya akan sangat di sayangkan.

Sumber : Liputan6.com
Gambar 13. Akibat lapisan ozon
5. Efek rumah kaca

Saat ini efek rumah kaca sudah hampir di rasakan setiap manusia. Hal ini
karena CFC sudah sangat menumpuk di berbagai permukaan atmosfer. Padahal
efek rumah kaca ini bukanlah hal yang baik. Pada akhirnya, efek rumah kaca bisa
mengakibatkan sinar UV Dan radiasi di pantulkan secara besar-besaran kembali
ke permukaan bumi.

Sumber : Quipper.com
Gambar 14. Akibat efek rumah kaca

3. Dampak pada pencemaran tanah


1. Kesehatan
Pencemaran tanah menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan pada
manusia, di antaranya:

a. Kanker : kebanyakan polutan tanah mengandung zat karsinogenik yang


dapat menyebabkan kanker, seperti logam berat.

b. Kerusakan Organ : Hal ini juga disebabkan oleh zat polutan tanah yang
berbahaya. Salah satu contohnya seperti kerusakan ginjal yang disebabkan
oleh merkuri.
Sumber : The wellness network
Gambar 15. Polutan menyebabkan penyakit
2. Lingkungan
Efek pencemaran tanah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan
ekosistem. Beberapa dampak lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran tanah
ialah :

a. Hilangnya Keanekaragaman Hayati : Paparan polutan yang berbahaya dapat


mematikan sejumlah jenis tanaman atau hewan sehingga terjadi kelangkaan
spesies.
b. Menurunkan Kesuburan Tanah : Hilangnya biota-biota atau mikroflora tanah
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur seperti sedia kala.
c. Perubahan Struktur Tanah : Struktur tanah dapat mengalami perubahan
apabila terdapat polutan yang mematikan komponen penting dalam tanah.

Sumber : Studi.news
Gambar 16. Akibat pencemaran tanah

6. Cara penanggulangan pencemaran lingkungan


1. Penanggulangan pada pencemaran air
a. Membuat penampungan limbah (septic tank)
Limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industri, peternakan, maupun pertanian
seharusnya dibuang ke dalam bak penampungan (septic tank). Dengan demikian,
limbah-limbah yang terbentuk tidak sampai mencemari lingkungan, termasuk
perairan.

b. Mengolah limbah

Jika pada akhirnya limbah ingin dibuang ke sungai, limbah tersebut harus
diolah terlebih dahulu agar tidak beracun. Cara yang biasa digunakan untuk
menghilangkan racun pada limbah, yaitu dengan disaring, diencerkan,
diendapkan, lalu dinetralkan. Saat sudah netral, limbah diharapkan tidak
membawa dampak buruk bagi lingkungan.

c. Menerapkan prinsip 3R

Prinsip 3R terdiri dari reuse, reduce, recycle.

1. Reuse merupakan penggunaan kembali bahan-bahan yang masih bisa


digunakan, contohnya plastik.
2. Reduce merupakan langkah untuk mengurangi penyebab sampah.
3. Recycle merupakan langkah daur ulang agar bahan yang awalnya tidak
terpakai kembali bermanfaat.

2. Penanggulangan pada pencemaran udara


1. Mengganti penggunaan bahan mebel yang berbahan sterophom dan beralih
pada bahan organic seperti serabut kelapa, bulu angsa, dll. Selain itu
menggunakan alat elektonik pendingin yang tidak mengandung CFC.
2. Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap
asap pabriknya sebelum  di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat
dilakukan adalah untuk udara yang mengandung gas atau uap. Dengan
cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah
bereaksi  dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut
sehingga terikat. Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di
lewatkan pada alat pembakar agar terbakar  semua.
3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya
mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari.
Logam Pb yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk, yaitu
dalam bentuk gas dan partikel-partikel. Saat ini pemerintah telah
mengupayakan penghapusan Pb dalam bensin dan menggunakan
bahan pengganti Tetra Etil Lead (TEL) guna menghilangkan efek buruk
yang ditimbulkan oleh Pb terhadap kesehatan (Gusnita, 2012)
4. Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon
dioksida dari udara. Menurut Marutui, 2013 menyatakan, vegetasi atau
komunitas tumbuhan yang tersedia di alam, merupakan solusi yang paling
menjanjikan untuk mengatasi pencemaran udara. Oleh karena itu,
melakukan aksi penghijauan harus segera dilakukan agar pencemaran
udara tidak semakin parah. Semua tumbuhan hijau akan mengubah gas
CO2 menjadi O2 melalui proses fontosistesis. Namun selain berhijau
daun, pemilihan jenis tanaman penghijauan seyogyanya juga
mempertimbangkan fungsinya sebagai peneduh yang dapat memperbaiki
iklim mikro, dan juga dapat berfungsi sebagai barrier/penahan terhadap
penyebaran pulusi udara dari kendaraan. Tanaman peneduh merupakan
tanaman yang ditanam sebagai tanaman penghijauan.

3. Penanggulangan pada pencemaran tanah


1. Remediasi in situ

Remediasi in situ adalah pembersihan atau  pengolahan tanah terkontaminasi


di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi
dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan
lainnya.

2. Remediasi ex situ

Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah


di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan
bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba,
pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan
ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.

3. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan


menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus
memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K),
perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

Sumber : Social.responsibility.co
Gambar 17. Proses bioremedasi pada tanah tercemar
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit


ANDI.Aripambudi, A.A. 2014. Pengertian, Sebab, dan Akibat Penipisan
Ozon..Diakses tanggal 31 Agustus 2014.

Gusnita Dessy, 2012, Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara dan
Upaya Penghapuan Bensin Bertimbal: Beritata Dirgantara No.3.

Kartono, Hari. 2000. Pencemaran Lingkungan. Makalah pada Pelatihan Dosen


MBB Ilmu Kealaman Dasar. Universitas Jember.

Lazuardi, 2003, Penipisan Lapisan Ozon dan Penanggulangannya: Jurnal


pendidikan , Periode September 2003.

Murtiti. M.K.T, 2013, Peranan Tanaman terhadap Pencemaran Udara Di Jalan


Protokol Kota Semarang: Periode Maret 2013.

Mukono, 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya :


Airlangga University Press.

Ruth, Safrina, 2009, Hubungan Antara Karakteristik Responden dan Kualitas


Fisik terhadap Kejadian SBS pada Karyawan PT. Elnusa Tbk di
Kantor Pusat Graha Elnua Tahun 2009: Skripsi, Universitas Indonesia.

Sugiarti, 2009, Gas Pencemar udara Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia
: Jurnal Chemica.Periode Juni 2009.

Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta :


Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai