Anda di halaman 1dari 31

LEMBAR JAWABAN

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : HAFIZHAH HAMDAH


NIM : 18231009
JURUSAN : PENDIDIKAN IPA
MATKUL : IPA TERPADU KELAS VII
DOSEN : Dr.H.ASRIZAL,M.Si
LEMBAR
KERJA SISWA

Pengukuran sebagian
dari pengamatan

KOMPETENSI DASAR
4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang
sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda
di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan
baku.

INDIKATOR
1. Melakukan pengukuran dengan alat ukur yang ditentukan
secara tepat
2. Membaca hasil pengukuran dengan teliti
3. Menyajikan data hasil pengukuran di depan kelas
dengan percaya diri
A. Tujuan Kegiatan

1. Mampu membedakan satuan baku dan satuan tidak baku

2.  Mampu menyebutkan contoh satuan baku

3.  Mampu menyebutkan contoh satuan tidak baku

4.  Mampu memahami pentingnya satuan baku

5.  Mampu menggunakan alat ukur secara tepat

6.  Mampu membaca hasil pengukuran secara teliti

7. Mampu menyajikan data hasil pengukuran di depan kelas

B. Alokasi waktu
Hari/tanggal : Sabtu/21 Maret 2020
Waktu : 08.00-10.00 WIB
Tempat : Di ruang kelas

C. Alat dan Bahan :


1. Meteran
2. Tali
3. Gelas ukur
4. Sendok plastik
5. Larutan sirup

D. Materi Pembelajaran

1. Pengukuran
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di
dalam IPA. Contoh, kamu hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya
mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kamu akan menyertakan tinggi badan,
umur, massa tubuh, dan lainlain. Tinggi badan, umur, dan massa tubuh merupakan sesuatu
yang dapat diukur.
Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan se
bagai satuan. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur serta memilki nilai dan satu
an.
Satuan yang digunakan dalam kegiatan IPA meliputi satuan terstandar (baku) dan satu
an tak standar (takbaku). Misalnya kegiatan mengukur tinggi badan dengan mistar (baku)
dan menggunakan panjang pensil (takbaku). Satuan baku adalah satuan yang telah disepak
ati secara internasional. Contoh satuan baku : meter, kilogram dan sekon. Satuan tak bak
u adalah satuan yang bersifat lokal (kedaerahan) sehingga tidak bersifat internasional. Con
toh satuan tak baku : jengkal (kilan), hasta, depa.
Seperti yang telah kamu lakukan, Misalnya, kamu melakukan pengukuran
panjang meja dengan jengkalmu. Dengan demikian, kamu harus membandingkan panjang
meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu digunakan sebagai satuan pengukuran.
Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6 jengkal.

2.Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tidak bergantung pada satuan-satuan yang lain dalam SI. Besaran pokok ada 3,
yaitu panjang, massa, dan waktu.

1)Panjang
Panjang menggunakan satuan dasar (SI) meter (m). Satu meter standar (baku)
sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama
1/299.792.458 sekon.
Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran
panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi
mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk. Hal ini untuk menghindari kesalahan
hasil pembacaan pengukuran

2)Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda
disebut massa benda. Dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya,
massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk massa.
Namun sesungguhnya, massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh
kandungan materinya dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah.
Sebaliknya, berat sangat bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada.
Dalam SI, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat
menggunakan satuan Newton (N). Massa suatu benda dapat diukur dengan neraca lengan
3)Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup
seseorang dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak
mulai bergerak sampai dengan akhir gerak (berhenti). Waktu dapat diukur dengan jam
tangan atau stopwatch.
Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah
waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasarkan jam
atom ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih
dari satu sekon.
Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan
dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad.
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon
Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, dapat digunakan satuan milisekon (ms)
dan mikrosekon (μs).

E. Langkah Kerja  :      


    
Mengukur Panjang Tali
1) Ukurlah panjang tali yang tersedia dengan jengkal tanganmu! Catat hasilnya
pada data pengamatan. (diwakili oleh 2 orang anggota)
2) Ukur lagi panjang tali yang tersedia dengan menggunakan meteran! Catat
hasilnya pada data pengamatan. (diwakili oleh 2 orang anggota)

Mengukur Volume Larutan


1) Ukurlah volume larutan yang tersedia dengan sendok! Catat hasilnya pada data
pengamatan. (diwakili oleh 2 orang anggota)
2) Ukur lagi volume larutan yang tersedia dengan gelas ukur! Catat hasilnya pada
pengamatan. (diwakili oleh 2 orang anggota)
F. Data Hasil Percobaan

Mengukur Panjang Tali

HASIL PENGUKURAN HASIL


NAMA DENGAN JENGKAL PENGUKURAN
TANGAN DENGAN METERAN

….…………. ….……..jengkal ______ cm

….………… ….…….jengkal ______ cm

Mengukur Volume Larutan

G. HASIL PENGUKURAN
HASIL PENGUKURAN
NAMA DENGAN GELAS
DENGAN SENDOK
UKUR

….………… ….………....sendok ______ ml

….………… ….…………sendok ______ ml

Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian mengukur !
….………………………………………………………………………………..
….
………………………………………………………………………………..
2. Bandingkan hasil pengukuran anggotamu dengan anggota lain! Samakah
hasil pengukuran yang diperoleh? Mengapa demikian ?
………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………..
3. Tuliskan3 syarat suatu satuan dikatakan bersifat standar atau baku!
................................................................................................................………
….…………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 2contoh manfaa tpengukuran besaran dalam kehidupan sehari hari ?
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
5. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini ?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

H. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

2.Pemisahan Campuran
1) Filtrasi

a. Pengertian Filtrasi
Filtrasi atau disebut juga dengan penyaringan adalah suatu teknik penyaringan yang
dapat dipakai untuk memisahkan campuran yang ukuran partikel zat-zat penyusunnya
tidak sama. Seperti, pada pembuatan santan kelaa, santan kelapa dibuat dengan cara
memisahkan santan, air dan juga ampas kelapa dengan menggunakan saringan.

Dengan mempergunakan saringan yang memiliki pori-pori kecil, santan kelpa dapat
melalui lubang saringan tersebut dan ampas kelapa tertahan dalam saringan. Contoh
lainnya adalah ketika membuat teh. Untuk memperoleh air teh maka harus melakukan
dengan cara merendam teh dalam air panas, kemudian menggunakan saringan untuk
memisahkan teh dengan air tehnya.

b. Tujuan Filtrasi

Membersihkan partikel padat dari suatu fluida dengan cara melewatkannya pada
media penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan terendapkan.Seperti :

1. Memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali


2. Mengurangi resiko meluapnya air kotor dan limbah
3. Mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air
4. Mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air kotor
5. Membantu pemerintah untuk menggalakan air bersih
c. Metode Filtrasi
1. Metode Filtrasi Panas

Metode panas dipakai untuk memisahkan antara cairan dan padatan, dalam prosesnya
diharapkan tidak menghasilkan kristal pada bagian funnel penyaring dan peralatan
lainnya.Pada metode ini, peralatan gelas yang terkena larutan secara langsung dipanaskan
terlebih dahulu. 

2. Metode Filtrasi Dingin

Kebalikan dari metode filtrasi panas, metode filtrasi dingin dipakai untuk
memisahkan cairan dan padatan, setelah penyaringan yaitu diharapkan terjadi
pembentukan kristal.Metode ini memakai es untuk mendinginkan aparatus yang dipakai
sehingga temperatur dalam sistem akan turun secara drastis dan memicu tumbuhnya
kristal. Metode ini umumnya digunakan dalam proses rekristalisasi. 

3. Metode Filtrasi Vakum

Metode yang dipakai untuk mendapatkan hasil padatan kering dengan cepat.

d. Alat-alat yang Digunakan dalam Proses Filtrasi


Saat ini di pasaran telah tersedia berbagai macam jenis alat-alat untuk melakukan
proses filtrasi atau penyaringan yang terbuat dari berbagai macam bahan dan ukuran
porinya juga bermacam-macam. Jadi kita tinggal memilihnya sesuai dengan yang kita
butuhkan. Beberapa contoh alat-alat filtrasi dan kegunaannya antara lain:
1. Kertas saring whatman, banyak digunakan dalam laboratorium untuk menyaring
berbagai keperluan. Tersedia dalam berbagai ukuran pori.
2. Micro glass filter, penyaring yang terbuat dari bahan gelas yang berpori – pori
sangat kecil, dapat digunakan untuk menyaring berbagai macam jenis pelarut.
3. Mikro filter dari bahan polimer, misalnya polikarbonat, teflon, poliester, digunakan
untuk keperluan khusus, terutama untuk menyaring pelarut organik.

e. Proses Filtrasi Sederhana


Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan dengan media filter
kertas saring. Adapun metodenya adalah sebagai berikut:
1. Kertas saring kita potong melingkar jika masih berbentuk lembaran 4 persegi
panjang atau kubus, jika telah berbentuk lingkaran, lipat 2, sebanyak 3 atau 4 kali.
2. Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga tepat melekat dengan
corong pisah.
3. Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit, kira-
kira banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas.
4. Lakukan berulang-ulang, sehingga kita dapat memisahkan partikel padat dengan
cairannya.
Hasil filtrasi adalah berupa zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut
dengan filtrat. Jadi, proses filtrasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Dilakukan dengan tanpa tekanan atau hanya dilakukan menggunakan corong dan
kertas saring saja dimana cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan
ini sangat cocok untuk campuran heterogen dimana jumlah cairannya lebih besar
dibandingkan partikel zat padatnya.
2. Filtrasi dengan menggunakan tekanan atau dengan cara divakumkan (disedot dengan
pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah
partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya.

f. Contoh Penggunaan Filtrasi dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Penyaringan kopi dari ampasnya yang menggunakan metode filtrasi sederhana
2. Pembuatan santan kelapa
3. Metode filtrasi digunakan juga pada banyak industri sebagai metode awal
penanganan limbah.
4. Pembuatan wine, anggur dan wishky juga menggunakan metode filtrasi sebelum
distilasinya (pemurnian)
5. Penyaringan debu-debu pada AC masih menggunakan metode filtrasi.
Metode pemisahan campuran daengan filtrasi ini merupakan proses fisika, sehingga
tidak dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang homogen.

2) Destilasi
a. Pengertian Destilasi
Destilasi adalah suatu metode yang dipakai untuk memisahkan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap atau volatilitas bahan.Dalam
penyulingan, campuran zat didihkan sehingga menguap dan uap tersebut kemudian
didihkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
membuat penguapan lebih cepat.
b. Tujuan Destilasi
Tujuan destilasi adalah untuk memurnikan zat cair pada titik didihnya dan
memisahkan cairan dari zat padat.Uap yang yang dibuang dari campuran sebagai uap
bebas.Konsentrat yang hilang sebagai destilat serta bagian cair yang tidak menguap
sebagai residu.apabila yang dikehendaki adalah bagian campurannya yang tidak teruapkan
maka proses tersebut dinamai dengan pengentalan dengan evaporasi.
c. Bagian-Bagian alat destilasi dan fungsinya
1) Labu destilasi
Berfungsi untuk wadah atau tempat sebuah campuran zat cair yang akan didestilasi.
2) Steel Head
Berfungsi untuk penyalur uap atau gas yang akan dimasukkan ke alat pendingin
(kondensor).
3) Thermometer
Thermometer umumnya dipakai untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi
selama proses destilasi berlangsung.
4) Kondensor
Berfungsi sebagai aliran uap hasil reaksi serta untuk aliran air keran.
5) Labu didih
Berfungsi untuk wadah sampel.Contohnya seperti memisahkan alkohol dan air. Pipa
dalam = pipa destilasi.
6) Adaptor
Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang telah terkondisi untuk disalurkan ke
penampung yang sudah disediakan.
7) Mantel
Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya.

d. Prinsip Kerja Destilasi


Terdapat prinsip destilasi yaitu : ”Jika suatu zat dalam larutan tidak sama-sama
menguap, maka uap larutan akan mempunyai komponen yang berbeda dengan larutan
aslinya”. jika salah satu zat menguap maka pemisahannya akan terjadi sempurna. tetapi
jika kedua zat tersebut menguap maka pemisahannya akan hanya terjadi sebagian tetapi
destilat atau produk akan menjadi kaya dapat sebuah komponen daripada larutan aslinya.
e. Contoh Distilasi
Contoh yang diberikan adalah destilasi air laut, yang memakai media air laut untuk
kemudan diuapkan. Menurut Andreas (2000) Air di air laut akan lebih cepat menguap
daripada garam sebab perbedaan titik didih (boiling point) dari keduanya yang besarnya
cukup signifikan. Sebagai uaraian yang lebih jelas mengenai destilasi.

3) Sublimasi

a. Pengertian Sublimasi

Sublimasi ialah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Yang
apabila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu sebesar tertentu. Maka
partikel tersebut akan menyublin menjadi gas. Dan sebaliknya, apabila suhu gas tersebut
diturunkan, maka gas akan segera berubah wujudnya menjadi padat kembali.

Dalam proses dalam pemisahan campuran ini secara sublimasi ialah dengan cara
memanaskan zat padat yang terlarut pada zat padat yang sehingga zat padat yang ingin
kita ambil akan berubah menjadi gas. Gas yang dihasilkan pun akan ditampung, yang
kemudian didinginkan kembali.

Untuk syarat pemisahan campuran dengan menggunakan cara sublimasi ialah partikel
yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar sehingga kita dapat
untuk menghasilkan uap dengan tingkat yang kemurniannya pun tinggi. Yang kemudian
dibandingkan, apakah massa naftalena yang tersublimasi massanya sama dengan produk
sublimasi yang dihasilkan. Kemudian dapat dianalisis apakah semua zat yuang menguap
tersebut, uapnya dapat menyublin keseluruhan menjadi kristal-kristal kembali.

b) Tujuan Sublimasi
1. Untuk mendapatkan zat yang murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran yang
disebut sebagai pemurnian.

2. Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel “analisa labolatorium”.

3. Memisahkan iodium dari campuran pengotornya agar mendapatkan iodium murni.

c) Alat-Alat Sublimasi (Sublimator)

1. Sublimator Adapter
2. Microscale Sublimer
3. Non vakum Sublimation
4. Dailey Vacuum Sublimator
5. Cryogenic Sublimation Apparatus
6. Fluidized Bed Sublimator
7. Beberapa contoh yang sublimatorsumum berbeda ditunjukkan di bawah ini.

d) Cara Kerja Sublimasi

zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan/gelas piala untuk keperluan
sublimasi, ditutup dengan gelas arloji corong/labu berisi air sebagai pendingin kemudian
di panaskan dengan api kecil pelan-pelan. Zat padat akan menyublim berubah menjadi
uap, sedangkan zat penyampur tetap padat. Uap yang terbentuk karena adanya proses
pendinginan berubah lagi menjadi padat yang menempel pada dinding alat pendingin. Bila
sudah tidak ada lagi zat yang menyublim dihentikan proses pemanasan dan di biarkan
dingin supaya uap yang terbentuk menyublim semua kemudian zat yang terbentuk
dikumpulkan diperiksa kemurniannya. Bila kurang murni diulang proses subliasi sampai
didapatkan zat yang murni
e) Proses Sublimasi

1. Buatan

Merupakan proses sublimasi yang terjadi secara sengaja/paksa, proses ini dapat
terjadi pada skala industri dan skala laboratorium.

2. Alami

Merupakan proses sublimasi yang terjadi secara natural atau alami akibat dari proses
alam itu sendiri. Misalnya sublimasi belerang yang terjadi pada kawah-kawah gunung
berapi. Contohnya yakni pada kawah Gunung Ijen (ketinggian 2.386 m), Kecamatan
Licin, Sempol, Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jawa Timur.

Jawaban soal nomor 3 :

Mekanisme Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh pada Manusia dan Hewan

a. Mekanisme Kestabilan Suhu Tubuh Manusia

Pusat pengatururan suhu terdapat di hipotalamus otak. Ketika suhu tubuh


meningkat dia atas normal, hipotalamus akan mengerimkan pesan ke kelenjar keringat
untuk meningkatkan sekresi keringat.

Di saat yang sama, hipotalamus mengirimkan pesan ke otot dinding pembuluh


darah di kulit, yang menyebabkan pembuluh darah melebar, akibatnya semakin
banyak darah yang beredar di kulit membawa panas ke permukaan tubuh. Kulit
bertindak sebagai radiator panas, yang memungkinkan panas beradiasi dari
permukaan tubuh ke lingkungan.

Ketika suhu tubuh menurun di bawah normal pembuluh darah di kulit menyempit
sehingga lebih sedikit panas yang dibawa ke permukaan tubuh. Saraf memerintahkan
otot bergerak dengan kata lain menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh. Bagaimana
pengaturan suhu tubuh pada saat kondisi panas atau kondisi dingin? Simak uraian di
bawah ini!
1) Proses mekanisme suhu tubuh ketika kondisi panas
Pada saat kondisi panas, tubuh akan membuang panas ke lingkungan. Ada empat cara
membuang panas tubuh, yaitu konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi.

Proses mekanismenya adalah sebagai berikut:

1. Kelenjar keringat mensekresikan keringat. Di tubuh mnusia, terdapat sekitar 2,5


juta kelenjar keringat. Keringat mengalir di saluran keringat, melalui pori-pori
keringat menuju permukaan kulit. Keringat yang membawa panas akan menguap ke
lingkungan. Ini merupakan proses membuang panas melalui proses evaporasi.
Evaporasi dari permukaan kulit menurunkan suhu tubuh.

2. Rambut di kulit rebah untuk mencegah rambut memerangkap panas. Rambut


yang rebah ini meniingkatkan aliran udara sehingga meningkatkan pembuangan
panas, melalui konveksi.

3. Dinding pembuluh darah arteri relaksasi sehingga arteri melebar. Dengan


demikian, aliran darah melalui arteri meningkat. Aliran darah arteri ke permukaan
kulit akan meningkatkan pembuangan panas tubuh melalui konveksi dan konduksi.

Usaha untuk menurunkan suhu tubuh saat kondis panas


Walaupun tubuh memiliki mekanisme alami untuk menurunkan suhu tubuh. Hal-
hal di bawah ini merupakan usaha yang sering kita lakukan untuk menurunkan suhu
tubuh pada saat kondisi panas.
1. Mengipas tubuh menggunakan kipas tangan atau kipas angin. Angin akan
mempercepat proses evaporasi dan membuang panas lingkungan sehingga suhu
tubuh menjadi cepat dingin.
2. Mengenakan pakaian yang tipis dan berbahan katun. Kain katun dapat dilewati
keringat melalui proses evaporasi, tetapi menahan radiasi panas matahari. Dengan
kata laian, penerimaan radiasi panas sedikit, tetapi evaporasi tetap berlangsung.

b. Proses mekanisme pengaturan suhu tubuh Pada kondisi dingin


Pada kondisi dingin tubuh akan mengalami hal-hal berikut :
1. Keringat tidak dihasilkan.
2. Otot di bawah kulit berkontraksi sehingga kantong rambut tegak. Ini menyebabkan
rambut berdiri untuk menangkap panas. Kontraksi otot menimbulkan bintil-bintil
kecil di tubuh, kondisi ini biasa kita sebut dengan istilah merinding.
3. Arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit berkontraksi. Dengan
demikian darah tidak menuju ke dekat permukaan kulit. Ini mencegah darah
membuang panas ke lingkungan sehingga suhu tubuh tidak turun.
4. Otot menerima pesan dari hipotalamus untuk emngigil. Menggigil akan
meningkatkan produksi panas karena merupakan reakasi eksotermik di sel otot.
Mengigil lebih efektif daripada berolahraga untuk menghasilkan panas karena
organisme tetap diam. Dengan demikian, lebih sedikit panas yang hilang ke lingkungan
melalui konveksi.
                                             
 Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh saat kondisi dingin
Kita juga bisa melakukan usah untuk meningkatkan suhu tubuh. Hal-hal berikut ini
merupkan hal yang umum kita lakukan saat tubuh merasa dingin.
1. Menggunakan selimut atau pakaian tebal. Selimut atau akaian tebal akan
menghalangi udara udara lingkungan yang dingin masuk, dan sebaliknya juga
mencegah radiasi panas dari tubuh keluar. Jadi radiasi panas dari tubuh
terperangkap di bawah selimut atau pakaian tebal sehingga kita merasa hangat.
2. Memegang benda hangat juga bisa meningkatkan pansa tubuh misalnya minuman
hangat seperti teh, kopi atau susu. Ini adalah cara kita mendapatkan panas secara
konduksi dari gelas hangat tersebut.
3. Perapian atau api unggun juga biasa digunakan untuk menghangatkan diri.

b. Mekanisme Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh pada Hewan

Semua jenis hewan memperoleh panas dari lingkungan dan melepaskannya kembali
kelingkungan, disamping mereka sendiri dapat menghasilkan panas sendiri dari dalam
tubuhnya sebagi akibat aktivitas metabolismenya. Panas dari kedua asal dan peristiwa ini
(dari luar dan dari dalam tubuh hewan tersebut) pada dasarnya merupakan sumber
kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya, yang selanjutnya akan berakibat kepada
perilaku metabolisme, perilaku gerak dan kelangsungan hewan tersebut.
Berdasarkan karakteristik temperature tubuh yang dihasilkan hewan dan dipengaruhi
tidaknya suhu tubuh hewan oleh lingkungan, dikenal empat istilah sebagai berikut:

1. Ecthothermic, hewan-hewan yang menyediakan suhu tubuhnya dari luar.


2. Enhothermic, hewan-hewan yang mnyediakan panas tubuh dari dalam tubunya
sendiri.
3. Homeothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya konstant (relativ tetap)
4. Poikilothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya fuktuatif mengikuti suhu
tubuhnya fuktuatif mengikuti suhu lingkungannya.

Semua bangsa reptile termasuk kedalam kelompok ecthothermic, sedangkan ikan


dilaut dalam termasuk kedalam hewan yang echtoterm-homoiterm; panas tubuhnya
berasal dari luar tubuhnya (dari lingkungannya) akan tetapi suhu tubuhnya konstan (tetap).

Reptile adalah hewan ectoterm-poikiloterm karena tubuh mereka sangat dipengaruhi


oleh temperatur lingkungan, akan tetapi suhu tubuh reptil juga dipengaruhi oleh tingkah
lakunya. Mereka akan berjemur dibawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya
atau mencari tempat yang teduh untuk menghindari overheating (panas yang berlebih).

Beberapa hewan endoterm, seperti rubah kutub adalah jenis hewan spesialis udara
dingin. Strategi mereka yang paling jelas nyata adalah melawan dingin dengan
menggunakan isolasi/penyekatan yang disediakan oleh suatu bulu tebal. Ikan hiu adalah
binatang air yang mengandalkan sebagian besar lemak untuk mengisolasi/menyekat
tubuhnya dari pengaruh suhu luar ketika berada didalam air. Manusia bersama-sama
dengan mamalia lain dan burung termasuk kedalam kelompok endothermic. Kelompok ini
dapat memelihara suhu tubuh secara relativ constant (tetap) terbebas dari pengaruh suhu/
temperatur lingkungan.
Ketika temperatur kita melebihi 37C. Sel-sel neuron yang menjadi bagian dari sel-sel otak
yang disebut dengan hypothalamus, mendeteksi perubahan suhu ini. Tindakan melalui
control motor neuron, hypothalamus meresponnya dengan melepaskan penurun panas
melalui keringat, pengenduran atau pembesaran pembuluh-pembuluh darah dalam kulit
akan berbagai mekanisme lain. Respon ini dilakukan sebagai jawaban atas naiknya
tempratur tubuh. Ketika suhu tubuh menurun hypothalamus akan merespon secara
berbeda, seperti menggigil dan penciutan pembuluh-pembuluh darah dalam kulit sehingga
membantu peningkatan suhu tubuh sampai seimbang/normal kembali.

Jawaban Soal Nomor 4 :


a. Makanan Sebagai Sumber Energi
Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia.Fungsinya untuk
berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya. Kamu membutuhkan makanan
sebagai sumber energi. Berikut beberapa kandungan bahan kimia yang terdapat dalam
makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia. Makanan
diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Dengan asupan makanan yang baik dan
cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang berperan
sebagai sumber energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan
makanan yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung, kentang,
gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan
sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori).
2. Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga
mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak protein, antara
lain.
1. protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, susu, dan keju;
2. protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.

3.Lemak
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak
untuk menyediakan energi sebesar 9 Kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan
menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya
bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara
kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar
lemak di dalam darah. Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah tersumbat
atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.
Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain.
1. lemak hewani: keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing,
daging ayam, dan daging bebek;
2. lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avokad.

Fungsi lemak, antara lain


1. sumber energi (1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori);
2. pelarut vitamin A, D, E, dan K;
3. pelindung organ-organ tubuh yang penting dan;
4. pelindung tubuh dari suhu yang rendah.

2.Proses Fotosintesis pada Tumbuhan

Sebelum proses fotosintesis dilakukan, hanya tumbuhan hijau saja yang bisa
melakukannya karena memiliki klorofil. Selain itu fotosintesis hanya bisa dilakukan siang
hari saat ada cahaya matahari. Tumbuhan juga membutuhkan air dan karbondioksida
untuk melakukan reaksi kimia fotosintesis.

Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida (CO2) di udara yang masuk ke daun


tumbuhan lewat stomata atau mulut daun. Sementara air (H2O) bisa didapatkan lewat akar
tumbuhan yang kemudian disalurkan ke daun melalui batang tumbuhan.

Saat sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energi dari cahaya
matahari tersebut. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna atau transparan,
kemudian diteruskan menuju mesofil. Di mesofil inilah sebagian besar proses fotosintesis
terjadi.

Energi tersebut kemudian digunakan untuk mengubah air menjadi gula/glukosa


(C6H12O6) dan oksigen (O2). Setelah itu dari proses fotosintesis akan menghasilkan
makanan bagi tumbuhan.
Sementara oksigen yang dihasilkan dikeluarkan oleh tumbuhan lewat stomata.
Oksigen ini kemudian berada di udara bebas untuk dihirup oleh makhluk hidup lain yaitu
manusia dan hewan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Ada 4 faktor faktor yang mempengaruhi fotosintesis yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk dapat melakukan proses terjadinya fotosintesis di antaranya adalah klorofil, cahaya
matahari, air dan karbondioksida. Berikut merupakan penjelasan komponen fotosintesis
dan pengertiannya.

1. Klorofil 

Untuk melakukan proses fotosintesis, tumbuhan harus memiliki klorofil atau biasa
dikenal sebagai zat hijau daun. Pengertian klorofil menurut KBBI adalah  zat penghijau
tumbuhan (terutama pada daun) yang terpenting dalam proses fotosintesis.

Organisme atau tumbuhan yang tidak memiliki klorofil tidak bisa melakukan proses
fotosintesis. Sementara tumbuhan yang memiliki klorofil bersifat autotrof yaitu organisme
yang bisa menghasilkan makanan sendiri lewat proses fotosintesis.

2. Cahaya Matahari

Salah satu faktor fotosintesis yang paling penting adalah adanya cahaya matahari.
Jika tidak ada cahaya matahari maka tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis.
Hal inilah yang membuat proses fotosintesis hanya bisa terjadi pada waktu siang hari saat
matahari bersinar.

Intensitas cahaya matahari akan sangat berpengaruh dalam proses fotosintesis.


Semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka energi yang dihasilkan akan semakin
banyak sehingga proses fotosintesis akan semakin cepat dan juga sebaliknya.

3. Air (H2O)

Dalam melakukan reaksi fotosintesis, tumbuhan membutuhkan air atau H2O sebagai
salah satu bahannya. Tidak adanya air dapat menghambat proses fotosintesis yang akan
dilakukan oleh tumbuhan. Air bisa didapatkan oleh akar yang menyerap air melalui tanah.

Kekurangan air saat kekeringan dapat menyebabkan stomata pada tumbuhan tertutup.
Hal ini dapat menyebabkan penyerapan karbondioksida akan menurun dan bisa
menghambat proses fotosintesis. Untuk itu air sangat dibutuhkan dalam fotosintesis.
4. Karbondioksida (CO2)

Selain air, tumbuhan juga memerlukan karbondioksida atau CO2 untuk melakukan


proses fotosintesis. Karbondioksida menjadi komponen fotosintesis yang penting.
Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida di udara bebas lewat stomata, termasuk dari
hasil sisa respirasi oleh manusia dan hewan.

Semakin banyak karbondioksida di udara, maka semakin banyak jumlah bahan


karbondioksida yang dapat digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.

5. Reaksi Fotosintesis

Secara umum tumbuhan menggunakan karbondioksida dan air untuk menghasilkan


glukosa/gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya dalam proses fotosintesis
dengan bantuan cahaya matahari. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis.

6H2O + 6CO2  + cahaya → C6H12O6  + 6O2

Keterangan :

 H2O = air
 CO2 = karbondioksida
 C6H12O6 = gula/glukosa
 O2 = oksigen
Gambar Fotosintesis

Pengertian Resporasi Tumbuhan


3. Respirasi Tumbuhan

a. Pengertian Respirasi

Suatu proses di mana tumbuhan menyerap molekul oksigen yang terdapat


di udara untuk menghasilkan air, karbon dioksida, dan energi, yang dibutuhkan tanaman
untuk tumbuh dan berkembang. Respirasi pada tumbuhan diketahui terjadi di pagi dan
siang hari bersamaan dengan proses fotosintesis dan juga pada malam hari saat tumbuhan
tidak melakukan fotosintesis. Bisa pula dikatakan bahwa 100% proses respirasi juga
terjadi saat tumbuhan berfotosintesis.

Proses respirasi pada tanaman melibatkan penggunaan gula yang dihasilkan selama
fotosintesis serta oksigen untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan tanaman. Dalam
banyak hal, respirasi merupakan kebalikan dari fotosintesis. Di lingkungan alami,
tanaman menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup.

Dalam proses fotosintesis tumbuhan menggunakan karbon dioksida (CO2) dari


lingkungan untuk menghasilkan gula dan oksigen (O2), yang nantinya dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi. Perbedaan yang lainnya antara fotosintesis dan respirasi adalah
fotosintesis hanya terjadi pada daun dan batang saja, respirasi terjadi pada daun, batang
dan akar tanaman. Proses respirasi direpresentasikan sebagai berikut ini.

Rumus Kimia Respirasi Pada Tumbuhan :


C₆H₁₂O₆ + 6O₂ → 6CO₂ + 6H₂O + 38 ATP (Energi)

Proses dan Tahapan Respirasi Pada Tumbuhan

Tiap proses pasti ada prosedurnya, begitu pun dengan respirasi tanaman memiliki
proses yang urut dan runtut. Namun pada beberapa tumbuhan mungkin memiliki proses
yang berbeda urutannya karena tiap spesies tanaman, sejatinya memiliki proses bernapas
yang berbeda.

1. Penyerapan O2 dari Alam

Tahapan ini adalah proses di mana terjadi penangkapan atau penyerapan gas


oksigen dari alam. Tumbuhan ternyata memiliki kemampuan ini juga, meskipun mereka
hanya membutuhkan CO2 saja pada saat melakukan fotosintesis.
2. Mobilisasi Gas dan Penyerapan O2

Pergerakan gas-gas pada tumbuhan akan terjadi pada proses ini. Di mana pada
tumbuhan, proses ini dinamakan difusi. Mungkin tepat pula dikatakan bahwa pada proses
ini, tumbuhan mulai melakukan pertukaran gas lama dengan gas baru di tubuhnya. Di
proses ini, tumbuhan juga memasukkan O2 ke dalam selnya.

4. Pertukaran CO2

Di sini terjadi difusi lagi di mana ada proses pelepasan O2, sedangkan CO2 yang
dihasilkan akan diserap oleh tubuh tanaman itu sendiri. Berbagai sel di tumbuhan akan
menikmati proses ini sebagai penunjang hidup mereka.

5. Tahapan Respirasi

Ada beberapa tahapan respirasi yang perlu diketahui, seperti misalnya Glikosis. Ini
adalah sebuah tahapan di mana glukosa yang dihasilkan dalam tumbuhan diubah menjadi
2 molekul asam piruvat.

b. Jenis-Jenis Respirasi Pada Tumbuhan

Ada 2 jenis respirasi pada tumbuhan yang dikenal dalam studi biologi sejak zaman dulu
hingga sekarang. Dari keduanya dapat dibedakan bahwa beberapa tumbuhan ternyata
masih memiliki kebutuhan pada O2 meskipun dikatakan mereka bernapas dengan CO2.
1. Respirasi Aerob

Jenis Respirasi Aerob adalah sistem di mana tumbuhan menggunakan oksigen yang
ada di udara untuk mendapatkan energi bagi dirinya. Pemecahan karbohidrat pada
tumbuhan sangat bergantung pada O2. Respirasi ini terjadi seumur hidup dan sintesisnya
adalah karbondioksida (CO2) dan air (H2O).

2. Respirasi Anaerob

Jenis Respirasi Anaerob adalah sistem di mana tumbuhan tidak perlu memakai O2
untuk melakukan reaksi pemecahan rantai karbohidrat. Respirasi ini terjadi hanya
sementara pada tumbuhan, hasilnya adalah sintesis berupa alkohol dan karbondioksida.
Jenis respirasi ini menghasilkan ATP (Energi) yang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan respirasi Aerob.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Respirasi Tumbuhan

a. Faktor Internal :

1. Faktor Protoplasmik
2. Konsentrasi substrat respirasi yang tersedia

b. Faktor Eksternal :

1. Temperatur
2. Cahaya
3. Konsentrasi oksigen di udara
4. Konsentrasi karbon dioksida
5. Tersedianya air
6. Luka pada organ tumbuhan
7. Senyawa kimia
8. Perlakuan mekanik

d. Zat Yang Menghambat Proses Respirasi

Selain beberapa syarat yang dibutuhkan agar tumbuhan bisa melakukan respirasi,
terdapat juga beberapa zat yang mampu membuat proses respirasi tumbuhan terganggu.
Berikut ini beberapa jenis zat yang memganggu proses Respirasi pada tumbuhan :
1. Iodoasetat (C2H3IO2)

2. Fluorida

3. Sianida

4. Kloroform, Aseton dan Eter

Jawaban Soal Nomor 5 :

A. KD PEMBELAJARAN

3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai

organisme dan komposisi penyusun sel

B. INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mendefinisikan sistem organisasi kehidupan

2. Mengidentifikasi sel pada makhluk hidup

3. Mengidentifikasi jaringan makhluk hidup

4. Mengidentifikasi organ pada makhluk hidup

5. Mengidentifikasi sistem organ pada makhluk hidup

6. Mengidentifikasi organisme dalam kehidupan

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Konsep Organisasi kehidupan

2. Sel pada makhluk hidup

3. Jaringan pada makhluk hidup

4. Organ pada makhluk hidup

5. Sistem organ pada makhluk hidup

6. Organisme dalam kehidupan

Penjelasan materi :
1. Konsep Organisasi kehidupan

Dunia kehidupan memiliki tingkatan struktur yang sangat terorganisasi

secara sempurna dan menjadi bagian organisasi kehidupan. Kita bisa melihat

keteraturan dalam pola yang rumit seperti pola pertulangan daun, pola warnawarni bulu
burung, dan lainnya. Contoh tingkat organisasi kehidupan yakniketeraturan biologi
tersebut terdapat pada tiap tingkatan organisasi kehidupanyang bahkan tidak nampak oleh
mata. Pengertian tingkat organisasi kehidupanadalah tingkatan yang dimulai dari bagian
paling sederhana hingga yangkompleks. Tiap tingkatan dari organisasi kehidupan
menjelaskan peranan yangpenting dalam mempelajari biologi. Urutan tingkatan organisasi
kehidupanyang benar adalah dimulai dari tingkatan molekul hingga biosfer. Berikutadalah
urutan tingkatan organisasi kehidupan: Molekul ➡ Organel ➡ Sel ➡Jaringan ➡ Organ ➡
Sistem Organ ➡ Organisme ➡ Populasi ➡ Komunitas ➡Ekosistem ➡ Bioma ➡ Biosfer

Sumber:Dok.Kemdikbd
Gambar 1.

Struktur Tingkat Organisasi Kehidupan


Berdasarkan gambar di atas maka akan dijelasakan struktur organisasi
kehidupan beserta contoh dalam kehidupan sebagai berikut:

a. Molekul
Organisasi kehidupan dari tingkat molekuler didasarkan bahwa
setiap mahluk hidup tersusun oleh molekul organik sebagai dasar
penyusunnya. Molekul organik (biomolekul) yang kompleks pada mahluk
hidup contohnya seperti asam nukleat (DNA dan RNA), protein,
karbohidrat,lemak dan vitamin. Molekul organik berfungsi untuk
mengontrol struktur dan fungsi tiap komponen-komponen sel.
b. Organel
Organel adalah bagian penyusun dari sel yang tersusun dari berbagai
macam molekul organik yang memiliki fungsi berbagai macam. Contoh
organel sel adalah:

1) Mitokondria: menghasilkan energi


2) Ribosom: sintesis protein
3) Badan golgi: ekskresi sel
4) Retikulum endoplasma: transportasi dalam sel

Sumber: Dok.
Kemdikbud Gambar
3.

c. Sel
Organisasi kehidupan tingkat sel didasarkan bahwa sel
merupakan
unit struktural dan fungsional terkecil. Mahluk hidup bersel satu seperti
bakteri, protozoa, dan alga melakukan aktivitas metabolismenya dengan
sebuah sel saja. Sementara mahluk hidup bersel banyak seperti
tumbuhan dan hewan memiliki sel dengan berbagai bentuk dan fungsi
yang berbeda- beda.
Sumber: Dok.
Kemdikbud Gambar
4.

d. Jaringan

Struktur organisasi kehidupan tingkat jaringan adalah kumpulanberbagai macam


sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.Sekumpulan sel tersebut membentuk
pola yang sama dengan fungsi yangsama. Jaringan berperan membentuk struktur
dasar pada bagian tubuhmahluk hidup. Contoh organisasi kehidupan tingkat jaringan
adalah:

1) Jaringan hewan: jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan

jaringan ikat.

2) Jaringan tumbuhan: jaringan meristem, jaringan epidermis, dan

jaringan pengangkut

e. Organ

Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki peranan tertentu. Tiaporgan


memiliki fungsi untuk menyokong kehidupan suatu mahluk hidup.Keberadaan organ
menjadikan mahluk hidup memiliki fungsi fisiologisterhadap kondisi lingkungannya.
Contoh organisasi tingkat organ adalah:

1) Organ hewan: jantung, paru-paru, lambung, ginjal, mata, dll.

2) Organ tumbuhan: akar, daun, batang, bunga.

Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 6


f. Sistem Organ

Tingkatan organisasi kehidupan pada sistem organ terdiri dari berbagaiorgan


yang saling tersusun membentuk sistem tertentu yang salingberinteraksi. Adanya
interaksi berbagai organ dengan tujuan yang samaakan membentuk satu kesatuan
fungsional bagi keberlangsungan hidupsuatu mahluk hidup. Sebagai contoh sistem
peredaran darah yang terdiridari organ jantung dan pembuluh darah vena, arteri, dan
kapiler. Contohtingkatan organisasi kehidupan sistem organ adalah:

1) Sistem organ hewan: sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem

reproduksi.

2) Sistem organ tumbuhan: sistem transportasi, sistem transpirasi

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 7. Sistem organ pada manusia

g. Organisme (Individu)

Organisme atau individu adalah suatu satuan mahluk hidup yangtersusun secara
kompleks dengan berbagai macam sistem tubuh yang salingmendukung. Dari
tingkatan molekul hingga sistem organ memberikan dayadukung untuk hidup dan
berinteraksi dengan sekitar

h. Populasi
Populasi adalah kumpulan sekelompok organisme sejenis di suatutempat dan
waktu yang sama. Contoh sekumpulan manusia di suatudesa/kota, sekumpulan gajah
di padang rumput, dan sekumpulan padi disawah

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 8.

i. Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi dari berbagai spesies di suatuwaktu dan


tempat yang sama. Sebagai contoh suatu sawah terdapat populasipadi, populasi
belalang, populasi semut, populasi alga hijau, dan lainnya. Tiapkomunitas terdapat
interaksi pada antar populasinya

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 9.
j. Ekosistem

Ekosistem adalah interkasi antara berbagai populasi penyusun komunitasdengan


lingkungan abiotiknya (udara, air, tanah, sinar matahari). Tingakatanekosistem
merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik(mahluk hidup) dengan
abiotik yang saling berinteraksi membentuk kondisitertentu. Ekosistem terdiiri dari
alami dan buatan. Contoh ekosistem yakni ekosistem sungai, ekosistem pantai,
ekosistem hutan, ekosistem sawah,ekosistem tambak

LATIHAN

1. Sekumpulan jaringan yang berbeda yang bekerja sama untukmelakukan fungsi


aktivitas tertentu disebut?

2. Sebutkanlah urutan Organisasi kehidupan mulai dari yang palingsederhana!

3. Sebutkan perbedaan antara jaringan, organ, dan sistem organ!

4. Sebutkan tiga contoh sistem organ pada manusia beserta namaorgannya!

5. Sebutkan dua contoh sistem organ pada tumbuhan beserta namaorgannya!

Anda mungkin juga menyukai