dalam air atau udara. Selain itu, pencemaran dapat juga diartikan sebagai adanya perubahan
komposisi pada media misalnya tanah, air atau udara yang diakibatkan oleh beberapa faktor
misalnya kegiatan manusia, proses alam dan sebagainya yang berakibat pada penurunan kualitas
media yang dicemari tersebut.
Pencemaran lingkungan ialah satu dari berbagai faktor yang bisa memengaruhi kualitas
lingkungan. Pengertian pencemaran lingkungan menurut Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat(14):
Pencemaran lingkungan hidup merupakan masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Pencemaran lingkungan terdiri dari 3 jenis yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran tanah.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara menurut Depkes (2004) adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara yang
disebabkan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan seharusnya.
Masalah pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan yang ada dimasyarakat,
terutama di negara-negara industri yang memiliki banyak industri dan pabrik serta kenderaan
bermotor. Sebenarnya udara sendiri cenderung mengalami pencemaran karena aktivitas dan
kegiatan manusia serta proses alam lainnya.
Pada batasan terntentu, alam mampu membersihkan udara dengan cara membentuk suatu
keseimbangan ekosistem yang disebut removal mechanism. Cara ini berupa pergerakan udara,
hujan, sinar matahari, hingga fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Namun ketika pencemaran telah
melebihi batas kemampuan alam untuk membersihkan dirinya sendiri, pencemaran itu akan
membahayakan kesehatan manusia dan memberikan dampak yang luas terhadap makhluk hidup.
Pencemaran Air
Pencemaran air diartikan sebagai suatu perubahan langsung atau tidak langsung terhadap kondisi
air, dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang berbahaya atau berpotensi menyebabkan
penyakit atau gangguan bagi kehidupan makhluk hidup. Perubahan langsung dan tidak langsung
ini bisa berupa perubahan fisik, kimia, termal, biologi, maupun radioaktif.
Kualitas air menjadi salah satu faktor dalam menentukan kesejahteraan manusia. Perlu diketahui
bahwa air alamiah yang terdapat di permukaan bumi, sudah mengandung senyawa kimia seperti
mineral yang terlarut didalamnya pada konsentrasi bervariasi. Tetapi air tersebut tidak langsung
disebut sebagai tercemar. Baru kemudian adanya bahan pencemar di dalam air dalam jumlah
tidak normal mengakibatkan air dinyatakan sebagai terpolusi.
Pencemaran Tanah
Tanah adalah bagian tertipis dari seluruh lapisan bumi, namun memiliki pengaruh besar terhadap
kehidupan. Hubungan antara tanah dengan makhluk hidup di atasnya sangat erat. Tanah
memberikan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Pencemaran tanah merupakan suatu keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini umumnya terjadi karena kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Faktor Internal
Secara umum, penyebab pencemaran lingkungan karena faktor internal (secara alamiah),
diantaranta:
o
Abu (debu) yang dikeluarkan dati letusan gunung berapi, termasuk gas-
gasvulkanik
Kebakaran hutan
Faktor Eksternal
o
Udara yang tercemar oleh partikel atau gas dapat menyebabkan kelainan pada tubuh manusia,
seperti gangguan fungsi fisiologis paru, saraf, transpor oksigen oleh hemoglobin, kemampuan
sensorik, penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh, dan menimbulkan rasa tidak nyaman (bau).
Selain udara, pencemaran air atau kandungan berbahaya dalam air seperti Cadmium (Cd),
Merkuri, Kobalt dan lain sebagainya berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, tulang,
mempengaruhi otot polos dan pembuluh darah, timbul sakit kepala, sukar menelan, penglihatan
menjadi kabur dan daya dengar menurun, mulut terasa tersumbat oleh logam, tekanan darah
menjadi tinggi, pergelangan kaki membengkak.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak nyata
pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam
bahan makanan terhadap kesehatan manusia. Salah satu contohnya adalah Selenium yang
memiliki sifat toksik pada dosis tinggi tapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro.
Kekurangan unsur mikro ini memberikan efek merugikan bagi manusia dan hewan.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan manusia tergantung pada jenis polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya untuk anak-anak, karena bisa menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas.
Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemara lingkungan baik berupa air, tanah dan udara juga memiliki dampak negative bagi
makhluk hidup lain seperti mengganggu proses fotosintesis karena sinar matahari terhambat
masuk dan menghambat pertukaran karbon dioksida (CO2) dengan atmosfer. Efek lain terhadap
kehidupan hewan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar dapat terjadi karena adanya proses
bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya.
Pencemaran air memiliki dampak terhadap makhluk hidup lain seperti menyebabkan kerusakan
sel tumbuhan dan bersifat racun, Perubahan morfologi, pigmen, dan kerusakan fisiologi sel
tumbuhan. DDT menghambat proses pengapuran dinding telur sehingga kulitnya tipis dan tidak
dapat menetas dan menyebabkan racun bagi hewan ternak.
Pengendalian
Ada berbagai cara yang bias dilakukan untuk melakukan pengendalian pencemaran udara
seperti:
o Filter Udara, yaitu untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada cerobong, agar
tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar
dari cerobong.
o Elektrostatik, yaitu alat yang dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor
dalam jumlah relatif besar secara cepat dan udara yang keluar sudah relatif bersih,
pengotorudaranya adalah aerosol atau uap air, menggunakan arus searah dengan
tegangan 25- 100 kv, berupa tabung silinder dengan dinding bermuatan positif,
sedangkan di tengah ada sebuah kawat sebagai pusat silinder sejajar dinding
tabung bermuatan negatif.
o Menggunakan alat untuk menyaring air sebelum dibuang ke aliran air untuk
industry rumah tangga.
o Menghindari Aktivitas Pertanian yang Berlebihan seperti menanam dan
pencabutan rumput yang berlebihan yang bisa mengakibatkan banjir dan erosi
tanah.